Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
Perlu Dokter?
“Bukan orang sehat yang memerlukan tabib tetapi orang sakit. Aku datang bukan untuk memanggil orang benar melainkan orang berdosa.” Pada saat itu, yang disebut orang berdosa memiliki dua arti. Yang pertama adalah orang yang melanggar Firman Tuhan seperti membunuh, mencuri, berzinah, dll. Yang kedua adalah orang yang tidak melakukan adat yahudi seperti cuci tangan sebelum makan. Buat ahli taurat, mereka sama-sama berdosa dan sama-sama harus bertobat. Pada kenyataannya, orang umum atau mungkin disebut orang biasa merupakan orang yang berdosa. Ketika melihat masa sekarang, sepertinya hal yang terjadi masih mirip. Ada katagori orang berdosa, yaitu orang-orang yang melanggar Firman Tuhan. Tetapi ada juga orang-orang yang diperlakukan sebagai orang berdosa, yaitu orang yang tidak aktif dalam kegiatan gereja, tidak terlihat rohani di dalam kehidupannya, tidak mampu kotbah atau membagikan Firman Tuhan dsb. Mereka dikatagorikan sama yaitu orang-orang yang harus bertobat. Sebenarnya saya tidak mempermasalahkan mana yang harus bertobat karena menurut saya mereka memang harus bertobat. Seperti yang Yesus lakukan, Dia juga mengajak mereka bertobat. Yesus mengajak mereka, melayani mereka karena mereka merasakan perlu bantuanNya. Mereka yang disebut orang berdosa justru membuka hati untuk diriNya. Berbeda dengan para ahli taurat. Mereka sudah merasa diri mereka benar. Tidak bernoda dan tidak bercacat. Setiap hari berdoa panjang-panjang, berpuasa, membaca bahkan hafal akan Firman Tuhan. Tanyalah kepada mereka maka mereka akan menjawab dengan sangat baik pertanyaan-pertanyaan tentang Tuhan. Masalahnya keadaan itulah yang membuat mereka merasa tidak memerlukan Tuhan. Mereka merasa bahwa semua yang Tuhan inginkan sudah mereka lakukan dan mereka tidak lagi memerlukan bantuan Tuhan. Mereka sudah mengetahui semua strategi untuk melakukan pekerjaan Tuhan. Saya sangat salut dengan kehidupan Billy Graham. Ada dua buku biography tentang Billy Graham yang sudah saya baca. Penginjil yang luar biasa terkenal ini tetap rendah hati. Sebelum KKR, dia selalu meminta Tuhan yang hadir. Dia memang sudah memikirkan metode tetapi dia tidak tergantung pada metode. Orang-orang disekitarnya berkata,”Tidak ada suatu keputusan pun yang dia berikan tanpa terlebih dahulu berdoa.” Dia benar-benar merasa tetap membutuhkan Tuhan dan menjadi golongan orang yang berdosa. Billy Graham sama sekali tidak sombong rohani. Dia tidak merendahkan golongan lain yang berbeda dengan dirinya. Dalam buku The Leadership Secret of Billy Graham, dia berkata,” Saya menemukan banyak orang dalam gereja Katholik Roma dan rohaniawan dan awam, yang saya yakini adalah orang-orang yang lahir baru. Meskipun pandangan teologis mereka berbeda dengan pandangan teologis saya, saya yakin mereka ada dalam tubuh Kristus. Jadi, saya memandang mereka sebagai saudara-saudara saya.” Disaat ini, ketika satu gereja menjelekkan gereja lain, sepertinya kita perlu meresapi apa yang Billy Graham katakan. Bukankah serohani apapun diri kita kita tetap memerlukan Tuhan seperti seorang yang sakit membutuhkan dokter?
Small thing,deep impact
- Sri Libe Suryapusoro's blog
- 4131 reads
benar bung...
Yesus Dokternya
Benar Pak, semua orang dari denominasi apa pun ... berdosa. Tidak ada perkecualiannya.
Hanya Tuhan Yesus Kristus saja yang mampu membuat kita semua menjadi 'bersinar' terang di dunia yang kelam ini.
Karena itu, engga ada yang perlu merasa unggul di hadapan orang (atau denominasi) yang lain.
Syalom,
John Adisubrata