Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
Pengajaran dan Peringatan
Pengajaran dan Peringatan
Pengajaran untuk membina diri kita. Peringatan untuk melindungi diri kita. Kalau kita hanya belajar dan belajar terus, namun mengabaikan peringatan (teguran, kritik, nasehat), kita bisa kehilangan apa yang sudah kita bina melalui pengajaran. Tak peduli seberapa hebat dan baiknya pengajaran itu sudah menjadikan kita hebat dan berhikmat.
Contoh : Raja Salomo.
Dia seorang raja yang besar dan paling bijaksana. Bahkan dikatakan sebelum dia dan sesudah dia tidak ada lagi raja-raja yang begitu hebat seperti Salomo (II Tawarikh 1:12). Namun karena raja Salomo tidak mengindahkan peringatan-peringatan Tuhan, dia jatuh dalam penyembahan berhala. Bukankah ini suatu tindakan tolol yang tidak masuk di akal kita, hal itu bisa dilakukan oleh seorang raja yang paling bijaksana? Raja Salomo yang romantis itu tak dapat menguasai diri, sehingga tetap saja nekad mengambil wanita-wanita asing menjadi istri dan gundik-gundiknya,
..padahal tentang bangsa-bangsa itu TUHAN telah berfirman kepada orang Israel: "Janganlah kamu bergaul dengan mereka dan mereka pun janganlah bergaul dengan kamu, sebab sesungguhnya mereka akan mencondongkan hatimu kepada allah-allah mereka." Hati Salomo telah terpaut kepada mereka dengan cinta. (I Raja-raja 11:2)
Meskipun raja Salomo sudah dianugerahi pengetahuan dan kebijaksanaan, ia tidak mau memperhatikan peringatan Tuhan. Tanpa ketaatan dan penyerahan diri pada kebenaran, mudah sekali kesesatan membelokkan langkah raja yang pintar ini; dari lorong sempit kebenaran ke jalan raya kebinasaan.
tanpa disertai ketaatan dan rasa takut akan Tuhan,
Demikianlah kita perlu waspada. Tidak peduli seberapa dalamnya pengertian dan pengetahuan kita tentang isi Alkitab, itu semua dapat diselewengkan dan dihancurkan bila kita tidak memberi perhatian penuh pada peringatan-peringatan Allah. Ingat, bahwa kita hanya memperoleh manfaat dari peringatan-peringatan Allah, kalau kita mendengar dan memperhatikan Firman-Nya dengan sungguh-sungguh
Untuk berlaku bijak, kita harus mempelajari seluruh Firman, jangan hanya sepotong-sepotong. Kita juga sangat perlu mempunyai hati yang sungguh-sungguh takut akan Tuhan. Kalau kita takut akan Tuhan, kita akan dijaga-Nya tetap suci dan bersih, dilatih dan diajar, serta diperingatkan oleh firman-Nya. Mengapa ada dua orang yang membaca Alkitab yang sama, namun yang seorang jatuh dalam kesesatan, sedangkan yang lain dituntun ke jalan yang benar? Jawabnya sederhana saja : karena mereka berbeda dalam rasa takut akan Tuhan. Kalau kita sungguh-sungguh takut akan Tuhan, kita akan memperhatikan firman-Nya.
Sebelum kita membaca Alkitab, berserulah dari lubuk hati yang terdalam seperti yang dilakukan oleh sang Pemazmur
"Tunjukkanlah kepadaku jalan-Mu, ya TUHAN,
supaya aku hidup menurut kebenaran-Mu;
bulatkanlah hatiku untuk takut akan nama-Mu."
(Mazmur 86:11)
Sumber : "Thus Saith the Lord?" (John Bevere)
Salam Hangat Dalam Kasih-Nya,
- Puput Manis's blog
- 5718 reads