Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Pendeta plus plus plus

tonypaulo's picture

Bilamana diamati dari cerita di blog rekan @Purnomo, sebenarnya apa yang disampaikan adalah fenomena gunung es dimana jika pola penyebaran injil yg sekedar "kristenisasi" tidak diubah, akan tercetap para hamba Tuhan yg menjadi pendeta sebagai ORANG UPAHAN, bukan sebagai Gembala, atau bahkan Rasul atau Nabi

Namun hal ini tidak lepas dari tata kelola organisasi gereja tersebut, bilamana gereja tersebut adalah gereja "cabang" tentu pengelolaan baik secara finansialpun ikut aturan gereja induk, apalagi bilamana pendeta tersebut menjalani "tour of duty" sebagai profesi belaka, tentu penghidupan keseharian juga menjadi persoalan harian yg utama dan memusingkan bagi pendeta tersebut

Saya melihat polanya baru injil keselamatan, karna ketika ada suatu komunitas kristen mendirikan gereja, (bukan melebur pada gereja lokal lainnya) biasanya dimensi yang dijalani hanya injil keselamatan, artinya fokus hanya kepada keselamatan jiwa namun belum mengupayakan suatu pola injil kerajaan.

Seringkalah pola injil kerajaan diartikan orang kaum tradisional (termasuk Injili) adalah teologi kemakmuran, dimana seorang hamba Tuhan yg menyandang status pendeta diharamkan untuk memiliki usaha atau profesi yang menghasilkan pendapatan tetap, padahal akan lebih bermartabat apabila seorang pendeta justru memenuhi kebutuhannya sendiri seperti Paulus pernah lakukan.

Memang banyak pengusaha yg meninggalkan usahanya kemudian beralih jadi pendeta full time, tapi sejatinya jika ia bisa tetap jadi pengusaha (dimana punya fleksibel time) dan sekaligus pendeta itu justru merupakan nilai tambah bagi dunia market place. Dengan menjadi pengusaha, apakah pendeta tersebut bisa mengaplikasikan keseluruhan firman tuhan atau bahkan ladang pekerjaan yg dikelolanya bisa sekaligus jadi ladang pemuridan dan penginjilan.

Tidak salah juga pendeta di desa2 punya lahan untuk berkebun, dan tidak salah juga pendeta bekerja mencangkul kebunnya, atau ada pendeta yg jago buat website atau jualan online, dan pendeta bisa merekrut para jemaat atau meminta partisipasi jemaat untuk membantu usahanya

Seperti yang saya lakukan saat ini, ketika  gembala yang sekaligus bapa rohani saya ingin membuat usaha makanan kecil, saya mengambil bagian dalam perencanaan produksi dan perencanaan keuangan serta SDM, sekalgus sebagai QC, istri saya mengambil peran di finance & accounting, serta pajak, teman saya mengambil peran di sales, kemudian teman saya yg satu lagi mengambil peran di marketing serta perijinan, teman saya yg lainnya lagi mengambil peran di logistik dan warehouse, walau kami tetap bekerja ditempat kerja masing2, namun disela waktu luang kami, kami bekerja untuk mensupport gembala kami

Esensi dari pendeta sekaligus menjadi pengusaha adalah membawa dampak konkrit kepada lingkungan, bagaimana para pendeta tidak hanya terampil membawakan firman Tuhan namun juga terampil membangun suatu daerah dengan usahanya dengan pola kristiani yang berdasarkan firman Tuhan

Sehingga ketika jemaat yg memang bergerak di bidan marketplace membutuhkan solusi atau impartasi, setidaknya pendeta yg juga adalah pelaku, memiliki perspektif yang lebih jernih dan lebih tajam tentang bagaimana memberikan dampak serta membangun pola entreprenuership dilingkungan jemaatnya

Purnomo's picture

@TP, kalau artikel ini aku bisa mencernanya.

         Di kotaku ada pengusaha yg mendirikan gereja sekalian jadi pendetanya tanpa menghentikan bisnisnya. Setahun yg lalu dia terbang ke Timika unt ikut tender dan aku ditanya mau oleh2 apa. "Jaket Freeport saja," jawabku.

        Di "level bawah" seorang pendiri gereja sekaligus jadi pendeta tetap menjalankan bisnis "air minum isi ulang" sehingga dia bisa membantu biaya pendidikan beberapa anak jemaatnya yg kurang mampu.

       Untuk gereja2 kecil di pedesaan teman2ku lepas dari lembaga gereja atau yayasan memberikan pinjaman modal unt usaha, baik yg dikelola oleh gereja2 itu ataupun anggotanya. Misalnya menanam jagung, semangka, melon; atau beternak bebek, kambing, sapi; atau usaha perikanan.

guestx's picture

setuju

" Esensi dari pendeta sekaligus menjadi pengusaha adalah membawa dampak konkrit kepada lingkungan, bagaimana para pendeta tidak hanya terampil membawakan firman Tuhan namun juga terampil membangun suatu daerah dengan usahanya dengan pola kristiani yang berdasarkan firman Tuhan "

begitulah sebaiknya.

sayangnya beberapa orang kebablasan. alih-alih membawa nilai-nilai kristiani ke dalam bisnis, mereka membawa sifat buruk bisnis ke dalam komunitas kristen.

di sebuah gereja seorang ibu pendeta yang bisa membuat kue kering menjual produknya kepada anggota jemaat pada hari natal tahun baru. orangtua kami yang jemaat gereja itu ikut memesan,  beberapa jemaat membayar lebih daripada price tag nya. tahun ini, ternyata produk ibu pendeta jelek luar biasa - tidak enak dan dibuat dari bahan yang jelek - berbeda sama sekali dengan tahun lalu. mulai muncul dugaan bahwa ibu pendeta beli kue curah dari pasar tradisional lalu cuma mengemas. jemaat kecewa : ibu pendeta cuma mau 'cari lebihnya' saja.

di gereja lain ada pendeta yang tetap jadi PNS di kota lain yang jauh dari gerejanya. merasa sayang melepas jabatan dan gaji PNS. jemaat bertanya : ini pendeta serius gak sih mau melayani ?

 

__________________

------- XXX -------

tonypaulo's picture

@GX, jemaatnya harus berani jujur

saya mendukung gembala saya karna memang beliau sangat terampil dalam mengolah makanan, dan ketika saya rasakan juga masakannya jauh diatas rata2

 

jadi kalau pendetanya juga tidak kompeten dalam pembuatan produk, baiknya dikasih tahu, minta jemaat atau orang lain yg menguasainya mengerjakannya, jangan dibalik, justru produk2 gereja itu bukan untuk charity/amal, harusnya produk gereja itu bisa kompetitif dipasaran, jika tidak, lebih baik cari bidang usaha lain

lisna's picture

@ Pertanyaannya ?

Pertanyaannya adalah ;

1. Pendeta yang jadi Pengusaha ? 

2. Atau Pengusaha yang jadi Pendeta ?

menurut bapak2 mana yang terbaik.

 

tonypaulo's picture

@Lis, pendeta plus pengusaha

pendeta plus pengusaha

klo pengusaha trsb jdi pendeta tnp meninggalkan usahanya dan mengikuti pola Kristus dlm usahanya

sandiputra's picture

Hamba dua tuan

Tulisan saudara sepertinya mempunyai kebenaran yang riil...namun tidak sesuai dengan ajaran Tuhan Yesus Kristus....seperti yang terdapat dalam Injil Matius:"Janganlah kamu mengumpulkan harta di bumi; di bumi ngengat dan karat merusakkannya dan pencuri membongkar serta mencurinya. Tetapi kumpulkanlah bagimu harta di sorga; di sorga ngengat dan karat tidak merusakkannya dan pencuri tidak membongkar serta mencurinya. Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada. Mata adalah pelita tubuh. Jika matamu baik, teranglah seluruh tubuhmu; jika matamu jahat, gelaplah seluruh tubuhmu. Jadi jika terang yang ada padamu gelap, betapa gelapnya kegelapan itu. Tak seorangpun dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian, ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon."

__________________

Hal Kerajaan Allah seumpama seorang pedagang yang mencari mutiara yang indah. Setelah ditemukannya mutiara yang sangat berharga, iapun pergi menjual seluruh miliknya lalu membeli mutiara itu. Mat.13:45-46

lisna's picture

@ Saya Pilih Pengusha Plus Pendeta

Shalom, Pak tonypaulo saya berpendapat bahwa adalah lebih baik Pengusaha Plus Pendeta daripada Pendeta Plus Pengusaha.  dari beberapa contoh yang saya lihat apabila ;

1. Pendeta Plus Pengusaha, Gereja dan jemaatnya cenderung dijadikan alat bisnis, atau dimanfaatkan untuk kemajuan usaha yang dia jalankan, dan type ini biasanya cenderung lebih fokus pada usahanya karena hal baru dan terkait pada rugi / laba, sedangkan profesi pendetanya sudah hapal luar kepala jadi tak perlu kwatir.

2. Pengusaha Plus Pendeta, biasanya lebih senang menyumbang / berkurban untuk kemajuan Gerejanya, dan sepanjang yang saya tahu type ini adalah orang2 yang ingin berubah menjadi manusia benar alias bertobat, terlepas cara dia menjadi pengusaha yang pasti ketika dia telah menjadi Pendeta mereka biasanya menjadi motivator dan contoh bagi jemaat yang lain.

Ini yang pernah saya ketahui dan yang ada dibenak saya.

Salam.

tonypaulo's picture

@sandi, belum sampai

fatalistil yg anda lalukan menyatakan bahwa jika urusan uang itu pasti domain mammon, kesempitan berpikir yg anda alami krna anda ga ngerti konsep kerajaan surga

 

injil yg anda pahami baru level injil keselamatan, belum sampai pada injil kerajaan surga

 

sebagai bukti anda blm sampai ke level tersebut, coba jelaskan kpd saya apa mandat penciptaan dan mandat kerajaan surga?

 

baru anda bisa bunyi bhw saya tdk menyesuaikan pernyataan saya sepadan dgn Firman

tonypaulo's picture

Semua yg berduit otomatis penyembah mamon?

pemahaman @sandi fatal sekali

 

premisnya jadi begini

pendeta tdk boleh menjadi pengusaha

pengusaha adalah penyembah mamon

konklusinya

pendeta yg sekaligus pengusaha adalah pnyembah mamon

 

artinya jika anda bukan pendeta PASTI ANDA PENYEMBAH MAMMON

 

absurd dan konyol

sandiputra's picture

@tonypaulo...

Berdasar pada perkataan Yesus: "Dan setiap orang yang karena nama-Ku meninggalkan rumahnya, saudaranya laki-laki atau saudaranya perempuan, bapa atau ibunya, anak-anak atau ladangnya, akan menerima kembali seratus kali lipat dan akan memperoleh hidup yang kekal. "  

maka adalah benar bahwa seorang yang mengikut Yesus harus meninggalkan semuanya...dan itu yang telah dilakukan oleh duabelas murid Yesus... seperti yang kita baca di dalam Injil.

 

__________________

Hal Kerajaan Allah seumpama seorang pedagang yang mencari mutiara yang indah. Setelah ditemukannya mutiara yang sangat berharga, iapun pergi menjual seluruh miliknya lalu membeli mutiara itu. Mat.13:45-46

tonypaulo's picture

@Sandi, Paulus masih jadi tukang tenda

@sandy, secara struktur logika anda hanya mengulang2, anda tidak punya argumen sama sekali, hanya modal comot ayat dan tafsirkan sesuka hati kemudian jadilah?

sandiputra's picture

@tonypaulo...Paulus membuat tenda karena dipaksa keadaan...

Coba baca perkataan Paulus dengan teliti...nanti saudara mengerti yang tertulis dalam suratnya kepada jemaat korintus (1Kor.9:1-27)...ia mengajarkan...para hamba Tuhan wajib hidup dari perbendaharaan rumah Tuhan yang dibiayai oleh jemaat...

Adalah sangat keliru bila orang beriman mengandalkan logika atau mengandalkan kepinteran sendiri...karena yang benar adalah dengan mengandalkan Firman Tuhan...bila tidak... maka...saudara pasti tersesat...

Ingatlah perkataan Tuhan Yesus Kristus...yang sama persis dengan perkataan Paulus....(baca dan renungkan dengan teliti...Mat.10; dan Luk.9...jangan lupa untuk berdoa kepada Tuhan Yesus...meminta hikmat dan makrifat agar dapat mengerti firmanNya...GBU) "Janganlah kamu membawa bekal dalam perjalanan, janganlah kamu membawa baju dua helai, kasut atau tongkat, sebab seorang pekerja patut mendapat upahnya." dan "Setiap orang yang siap untuk membajak tetapi menoleh ke belakang, tidak layak untuk Kerajaan Allah." 


__________________

Hal Kerajaan Allah seumpama seorang pedagang yang mencari mutiara yang indah. Setelah ditemukannya mutiara yang sangat berharga, iapun pergi menjual seluruh miliknya lalu membeli mutiara itu. Mat.13:45-46

tonypaulo's picture

@Sandi, melecehkan jabatan rasul

Paulus itu adalah rasul yang setiap hari ada diatas keadaan, berkemenangan diatas keadaan, jadi kalau anda menyebut seorang Rasul seperti Paulus bisa DIPAKSA KEADAAN, bukan malah memaksa keadaan untuk menjadi anak tangga kemenangan, sia-sialah iman Kristiani anda

Paulus pernah menyampaikan inspirasi Roh Kudus

KITA LEBIH DARI PEMENANG, bahkan di bahasa aslinya PENAKLUK

jadi ketika Paulus memiliki ketrampilan yg bisa dijadikan sumber penghidupan, itupun sesuatu yg KUDUS

perspesi anda bahwa semua orang yg bukan pendeta itu menyembah mamon, itulah yg harus anda perbaiki segera mungkin 

sandiputra's picture

@tonypaulo...belajarlah rendah hati...

Oke...saya sudahi sampai disini saja...semoga saudara kedepannya dapat lebih maju di dalam Tuhan...dan menyenangkanNya...GBU

__________________

Hal Kerajaan Allah seumpama seorang pedagang yang mencari mutiara yang indah. Setelah ditemukannya mutiara yang sangat berharga, iapun pergi menjual seluruh miliknya lalu membeli mutiara itu. Mat.13:45-46

tonypaulo's picture

@sandy belajarlah jangan bebal

@sandy anda seperti melihat semut diujung lautan tapi gajah di pelupuk mata tidak nampak?

justru dari anda tidak ada kerendahan hati yg bisa dipelajari, karna anda bebal, ketika anda kehabisan argumen, anda menuduh saya tidak rendah hati?

belajarlah untuk tidak bersikap bebal

lisna's picture

@ Wow Fantastik

Membaca komentar pak tonypaulo kepada sandi, saya jadi bergairah dan semangat atas komen tersebut saya pikir pak tonypaulo sangat pantas dijadikan guru setidaknya tempat saya minta petunjuk dan arahan.

Yth Bpk. tonypaulo ; sya pernah membuat blog yang menurut para pengusaha pasar klewer ini blog tersebut nyeleneh dan saya disebut sesat, penyesat, bidah, mormon pokoknya jika disimpulkan saya adalah " Iblis Penyesat " yang menyamar masuk SS ini. 

conth. belum apa2 sudah dituduh @qustex sebagai bengcuis, yg kebetulan hai-hai bengcu tidak disukai banyak orang di SS ini termasuk pak tonypaulo.

Tapi sayangnya mereka hanya bisa menuduh dan menunjuk, saya tidak dituntun dan diberi petunjuk yang Alkitabiah, yang menyatakan bahwa saya salah besar dan harus bertobat. judul blog saya adalah " JHWH = IBLIS "

Besar harapan saya pak tonypaulo bisa memberi petunjuk pada saya.

Salam

 

tonypaulo's picture

@Lis, mari mulailah berjuang

terima kasih bt apresiasinya, bagi saya sederhana alkitab bkn skdr buku pengetahuan melainkan buku kehidupan, sayapun masih jatuh bangun utk menghidupi kebenaran Kristus, namun scr perlahan saya mulai memahami bahwa destini seorang beriman kpd Kristus adalah membawa perubahan, namun sblmnya mari berjuang utk belajar menghidupi ayat2 Firman Tuhan

widdiy's picture

dulu...saya kenal 2 orang pendeta

Duluuu....waktu saya masih bujangan, kenal 2 orang pendeta. Saya sebut saja namanya Pdt. A dan Pdt. B. Dari satu denominasi yang sama.

Pdt. A, merintis jemaat dari nol. Anggota jemaat orang-orang pinggiran, istilah kerennya marginal. Penghasilan anggota jemaat cuma cukup untuk makan sehari-hari. Maka Pdt. A nyambi jadi loper koran. Tiap pagi antar koran ke pelanggan2. Hasil jualan koran untuk mencukupi kebutuhan Pak Pendeta dan keluarganya, kadang-kadang kalau gereja ada kegiatan yang perlu dana agak besar, Pak Pendeta A nomboki dengan uang hasil jualan korannya. Misalnya, mau ngirim anggota komisi pemuda untuk retreat atau seminar di luar kota. Menurut saya Pdt. A ini seperti Rasul Paulus...hamba Tuhan.

Pdt. B, sebenarnya tidak merintis jemaat dari nol. Dia mewarisi jemaat dari mertuanya. Jemaatnya juga orang-orang marginal dengan penghasilan pas-pasan untuk makan sehari-hari. Pdt. B lalu nyambi jadi MLM. Dengan dalih untuk memajukan kehidupan ekonomi jemaat, maka dia merekrut anggota jemaat menjadi downline-nya. Otomatis, karena downline-nya banyak...bonusnya juga banyaaakkk...sampai dapat mobil...rumah pribadi terbeli. Tetapi jemaat yang gak mau gabung ke MLM itu....dicuekin deh.... Nah...menurut saya....Pdt. B ini adalah hamba mammon...

Itu pendapat saya lho....