Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
OUR LIFE IS SO FRAGILE
OUR LIFE IS SO FRAGILE
Kejadian
di bandara sebelum terbang ke Batam sewaktu masih mahasiswa sungguh
membekas. Kalau kita ingin terbang, maka akan di lakukan cek bagasi.
Teman-teman saya pun meminta stiker Fragile (Biasanya gambar gelas
dengan retakan di tengah) untuk ditempel di koper. Mengapa dilakukan?
Karena petugas melihat tanda tersebut, maka tidak akan menumpuk koper
tersebut atau ditaruh dibagian atas. Dengan adanya stiker tersebut,
maka orang akan mengira ada benda di dalam yang akan rusak kalau
ditimpa. Maka, hampir semua teman saya menempelkan stiker tersebut pada
koper masing-masing.
Peristiwa ini amatlah lucu jika
dibandingkan dengan hidup kita. Hidup kita tidak perlu ditempel stiker
Fragile, karena memang rapuh adanya. Hidup ini seperti mudah pecah atau
rusak. Saya berbicara dalam aspek rohani. Mungkin dari luar, orang bisa
kelihatan begitu baik, luar biasa, tetapi jika ditelusuri lebih dalam
maka akan ditemukan kerapuhan yang begitu vital. Yah, rapuh dan mudah
rusak! Siapa yang bisa menjamin hidupnya hari ini akan baik-baik saja.
Bisa saja terjadi sesuatu pada diri kita. Bahkan, dikatakan hidup kita
seperti embun dan rumput di padang yang begitu cepat hilang.
Bagaimana
supya hidup ini tidak rapuh? Jawabannya adalah dengan bersandar
sepenuhnya pada Dia. Bukankah Dia yang memberikan hidup ini?Bukankah
Dia yang mempunyai rencana atas hidup anda? Dia hanya ingin anda
bergantung padaNya sepenuhNya. Saya juga sering rapuh di dalam hidup.
Bisa karena perkataan teman, masalah yang menimpa, tekanan yang ada.
Tapi, Saya tahu Dia selalu menyertai dan memberi kekuatan.
Ketika
Marthin Luther melakukan reformasi Gereja karena berbagai penyimpangan
gereja yang terjadi (bahkan sampai saat ini) menjadi orang yang paling
dibenci dan dikucilkan. Dia merasa seperti sendirian. Tetapi, dia
selalu membaca Mazmur 46 setiap hari, dan itu yang memberi dia kekuatan
untuk melakukan reformasi atas kebobrokan gereja. Jadi, kenapa kita
harus ragu pada Dia , Sang pemberi hidup?
Allah
itu bagi kita tempat perlindungan dan kekuatan, sebagai penolong dalam
kesesakan sangat terbukti. Sebab itu kita tidak akan takut, sekalipun
bumi berubah, sekalipun gunung-gunung goncang di dalam laut;sekalipun
ribut dan berbuih airnya,sekalipun gunung-gunung goyang oleh geloranya.
Mazmur 46 : 1-3
SUMBER : CHANWORKS.COM
- chanworks's blog
- 4487 reads
Kutipan dari buku Pengudusan emosi
Ada buku, judulnya PENGUDUSAN EMOSI (Stephen Tong), momentum 2007.
Di halamam 304, paragraf pertama, kalimat ke dua tertulis:
"ketika hati kita dilukai, kita insyaf akan satu hal, yaitu tentang keutuhan kita.
..... Penderitaan merangsang kita untuk mengingat kembali bahwa kita seharusnya mempunyai keutuhan yang diciptakan oleh Tuhan menurut peta dan teladan Tuhan."
Kamu setuju ga yah?
Lord, when I have a hammer like YOU, every problem becomes a nail. =)
@chan : memahami BERSANDAR
Jesus Freaks,
"Live X4J, Die As A Martyr"
-SEMBAHLAH BAPA DALAM ROH KUDUS & DALAM YESUS KRISTUS-
Jesus Freaks,
"Live X4J, Die As A Martyr"
-SEMBAHLAH BAPA DALAM ROH KUDUS & DALAM YESUS KRISTUS-