Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
Omo Wahala Dey
…met siang...disini sore hehe..
mas andy, maaf ganggu, aku dah baca artikel2mu, bagus...kepingin jg bisa nulis2
begini mas, ada yg pingin aku tanyakan (private) abt people which u r stay now
bisa minta no.hp-nya si mas? janji hanya untuk tanya hal itu saja setelah itu aku gak
akan ganggu lagi, makasih ya mas.
Sepenggal kalimat yang masuk dalam inbox email ini sempat membuatku kaget dan bertanya-tanya. Rasanya belum pernah menulis artikel apapun, kok tiba-tiba ada yang ngaku-ngaku membaca artikelku. Setelah berpikir sejenak, tiba-tiba teringat Sabda Space, apa mungkin yang dimaksud artikel itu adalah tulisanku di SS? Karena selain di SS belum pernah menulis apapun yang dapat diakses secara umum.
Yang semakin membingungkan adalah kelanjutan pernyataan tersebut “...ada yg pingin aku tanyakan (private) abt people which u r stay now…” Ada apa dengan orang-orang yang tinggal denganku sekarang? Saat ini hanya ada satu orang yang tinggal serumah, dia adalah teman kerja yang sama-sama dari Indonesia, seorang gadis muda yang sebentar lagi akan menikah dengan seorang pemuda yang juga dari Indonesia dan kebetulan tinggal di lantai bawah apartemen. Pemuda ini sebenarnya sudah memiliki pacar di tanah air, tetapi gelapnya malam, sunyinya hati, dan jarak itu sendiri yang akhirnya menghancurkan LDR yang memang terkenal rentan. Dua bulan lagi mereka akan menjejali bangku pelaminan. Sempat terlintas pikiran bahwa mungkinkah ini email dari mantan pacar pemuda tersebut yang hendak mencari informasi, kebenaran serta keadilan untuk cintanya?
“…bisa minta no.hp-nya si mas?”
Nomor hp? Hidup di Nigeria mengajarkan untuk tidak dengan mudah dan sembarangan memberi nomor hp kepada orang yang baru dikenal, apalagi belum dikenal. Aku sendiri memiliki dua macam kartu nama, satu berisi alamat perusahaan di Dubai dan Indonesia, satu lagi berisi alamat Dubai dan Nigeria. Meskipun keduanya sama-sama mencantumkan no hp Nigeria, hanya untuk yang benar-benar meyakinkan akan diberikan jenis kartu nama yang kedua. Tentu aku tidak akan memberikan nomor hp seperti yang diminta oleh pengirim email tersebut lagi pula ngapain international call jauh-jauh dari Indonesia, ‘kan masih bisa lewat email, lebih baik mengikuti seperti yang ada tertulis (atau pernah terdengar) waspadalah…waspadalah…!
“…janji hanya untuk tanya hal itu saja setelah itu aku gak akan ganggu lagi, makasih ya mas.”
Rasanya tidak tega menolak permintaan ini, apalagi yang meminta diduga seorang wanita muda. Tetapi keputusan sudah bulat untuk berkomunikasi lewat email saja dulu, sampai setidaknya ada kejelasan apa yang dimaksud di dalam email tersebut. Dan benar, pada email-email berikutnya sudah ada titik terang mengenai maksud dari pengirim seperti yang diringkas dengan kalimat aslinya berikut ini:
“Aku dulu punya facebook, aku seneng banget krn aku jd bisa punya temen banyak, dan ada bbrp yg lbh dekat kuberharap jd saudara (aku selalu kepingin punya saudara-maybe coz since i followed Jesus, all my fam hate me-i feel lonely) tp suamiku gak suka aku dekat dgn org nigeria dan Fb-ku sejak Januari 2010 dah kustop. Masalahnya aku ada teman dr Nigeria (Jl.Alhaji-Lagos) kristen jg, aku seneng punya saudara, kami suka cerita-cerita (sekarang kami telpon2an) tapi yg aku bingung knp dia suka ngotot minta dikirim sesuatu (barang mahal2 yg aku sendiri malah gak pernah mikir u/punya) aku tdk glamour-aku hidup apa adanya. Pernah ada temen bilang, nigerianman emang begitu karakternya, apa betul? aku dah bilang aku gak kaya paling kalau dia ultah aku hanya akan kirim hadiah kecil mis.pakaian (aku mikir deliverynya juga) kan sayang dah capek kerja uang dibuang hanya u/ transport (hah...aku pelit ya mas...hehe..).…aku perlu cd lagu2 afrika( african gospel song) aku dah cari disini gak nemu, aku minta tolong temenku itu ternyata dia gak mau coba ngirimin buatku...mahal ongkosnya katanya (haaa...kok gak balance ya?) Disini aku mulai mikir, klu persaudaraan ini aku teruskan (aku maunya teutep atuh) apa saudaraku itu tulus? gicu lho mas…Aku juga kadang ngobrol ma keluarganya tapi ya itu tadi ujung2nya mesti aku diarahkan u/kirim barang/uang. Aku hanya gak mau dimanfaatkan tok, tapi aku jg gak percaya masa sih klu kita berusaha baik trus org berbuat jahat ke kita. memang juga sekali dia pernah bicara nyerempet ke-sex tapi aku bilang "i'm sorry, i'm merried n its private" sekarang kami ngobrol hanya ttg kegiatan gereja dan keseharain sj.
Setelah jelas maksud email tersebut, balasanku melalui email hanya singkat “stop hubungan tersebut dan stop kirim apapun”, dengan janji akan menulis topik ini di dalam blog di SS.
Sudah bertahun-tahun Nigeria selalu masuk dalam rangking lima besar negara pelaku kejahatan internet. Untuk tahun 2009, berdasarkan laporan IC3 (Internet Crime Complaint Center), Nigeria berada di peringkat ketiga dibawah Amerika Serikat (AS) dan Inggris. Operasi kejahatan internet oleh warga Nigeria tidak hanya dilakukan dari negaranya sendiri, bahkan juga beroperasi dari negara lainnya. Seperti yang kudengar sendiri dari seorang Nigeria yang baru kembali dari Malaysia. Ia dijanjikan temannya, sesama warga Nigeria, untuk bekerja di Malaysia. Sesampainya di Malaysia, setelah melalui proses dan biaya yang tidak sedikit, ternyata tidak ada pekerjaan seperti yang dimaksud, malah ditawari bergabung dalam berbagai jaringan kejahatan, seperti penipuan lewat internet, prostitusi, dan juga narkoba. Menurut pengakuannya, dia hanya bertahan tiga hari di Malaysia dan langsung kembali ke Nigeria. Dia sempat merasa trauma, setelah sebelumnya diintrogasi di airport Kuala Lumpur. Kucoba menyampaikan terjemahan sekenanya pepatah yang terkenal “Stone rain in motherland is better than gold rain in foreign land”. Entah mengerti atau tidak, dia tampak sepakat dengan pernyataan itu.
Pelaku kejahatan internet di Nigeria bisa individual atau sindikat. Kalau di”googling”, banyak sekali laporan ataupun kesaksian korban kejahatan ini dari seluruh penjuru dunia. Pengguna situs-situs pertemanan atau perjodohan (dating) seperti Friendster, Facebook, dan lainnya adalah salah satu target yang paling diincar. Ada cerita, seorang gadis AS menjalin hubungan melalui situs pertemanan dengan seorang pemuda Inggris, hubungan dengan cepat menjadi sangat akrab meski tidak pernah bertemu langsung. Suatu ketika gadis AS ini mengaku sedang dalam perjalanan di Nigeria untuk suatu keperluan dan mendapat musibah dirampok sehingga tidak memiliki apa-apa lagi. Sang gadis minta tolong dikirim sejumlah uang untuk tiket melalui jasa pengiriman uang yang terkenal “WU”, dan tanpa berpikir panjang pula uang langsung ditransfer. Setelah itu gadis tersebut seperti hilang ditelan dunia maya. Dalam pelacakan, tentu juga di dunia maya, pemuda Inggris ini mendapat informasi bahwa dia bukan satu-satu-nya korban dari user id yang digunakan “gadis” jadi-jadian yang mengaku dari negeri paman Sam tersebut. Bahkan photo yang diberikan adalah palsu karena kedapatan digunakan juga untuk beberapa user id situs pertemanan yang lain.
Para pelaku kejahatan internet ini bisa mengaku dan menjadi siapa saja sesuai dengan preferensi targetnya, bahkan bisa mengaku pendeta atau pastor dari gereja tertentu yang sedang membutuhkan bantuan. Orang-orang yang kesepian dan butuh perhatian biasanya sangat mudah menjadi naif dan menjadi sasaran empuk, seperti cerita di kutipan email di awal tulisan ini.
Mohon maaf kepada ibu atau nona yang telah mengirim email diatas, karena telah dikutip dalam tulisan ini meskipun dibuat anonim. Dan sebagai kompensasinya untukmu sudah disiapkan CD lagu-lagu rohani Nigeria. Lagu dengan bahasa slang "Omo wahala dey" (artinya “Kid…there is trouble oh”) yang terdengar ketika sedang berenang akhir minggu lalu, mengingatkanku untuk segera menuliskan topik ini seperti yang dijanjikan, dan semoga sepenggal bait lagu ini mengingatkan kita untuk tetap waspada dalam menjalani cyberlife.
You go see danger
Omo, see danger
We dey see danger
Omo wahala dey (oh)
Wahala dey (6x)
- Andy Ryanto's blog
- Login to post comments
- 5666 reads
info yang bagus
yang begini2 ini emang menjijikan... maka dari itu, gue cenderung lebih menghargai kenalan di internet yang bersedia kopdar daripada yang selalu menolak untuk kopdar. bila udah bertemu, andai dia ternyata penipu pun, setidaknya gue masih bisa menghafalkan muka dan ciri2 nya agar bisa balas dendam dengan nyuruh orang men-sniper dia lah or apa lah... hehehe :-)
tekun dan ulet
Kalau membaca kesaksian para korban yang bisa di cari lewat google, para cybercriminal mempunyai daya tahan dan kesabaran luar biasa dalam operasinya. Mereka bisa membangun dan menjalin hubungan sampai berbulan-bulan bahkan tahun-an dengan calon korbannya, sampai waktu yang dirasa tepat untuk menjalankan aksi mereka. Area operasi biasanya lintas negara, sehingga tidak gampang untuk kopdar. Pihak korban yang sudah kesengsem dan terbuai dengan imajinasi yang indah-indah biasanya dengan mudah membuka kocek dan main transfer saja.
Racial Profiling
Saya pernah ke Kigali, diajak ortu saya. Hanya seminggu. Gak banyak yang saya ingat karena sekitar 15 tahun yang lalu.
Yang saya ingat justru pembicaraan beberapa orang dengan ortu saya. Mereka bicara soal orang2 afrika lain (non-rwanda) dan menyampaikan opersepsi mereka gimana ttg orang2 tersebut. Ternyata gak beda jauh dengan Indonesia. Tiap2 suku seperti ada karakteristiknya masing2, setidaknya di mata suku2 lain.
Orang2 Nigeria memang lumayan apes tahun2 belakangan ini. Citra buruk lewat penipuan2 internet. Belum ditambah kejadian bom gagal di pesawat beberapa bulan lalu (kalo gak salah nigeria jg). Salah siapa kalo terjadi racial profiling? Manusia cenderung melakukan racial profiling, sadar gak sadar. Tapi kalo jadi korban racial profiling, berteriak keras juga.
One man's rebel is another man's freedom fighter
Pada mulanya ketika pertama
Pada mulanya ketika pertama tiba disini, kupikir orang hitam itu sama semua, karena belum bisa membedakan baik dari segi fisik maupun logat bahasanya. Setelah beberapa lama, baru tahu kalau racial profiling disini juga cukup dahsyat...akibatnya ya itu nepotisme dan korupsi jauh lebih parah di banding di Indonesia, bahkan kadang sangat transparan disini. Sukuisme disini sangat kuat, ditambah lagi perbedaan agama, jadilah Nigeria seperti hanya berputar-putar dalam berbagai masalah tanpa akhir yang jelas. Kadang terpikir, "Sama-sama item kok ya ribut dan jotos-jotosan terus satu sama lain."
@Andy Susah kalo gak ada minoritas
Saya dengar di sana jumlah pemeluk agama kristen hampir berimbang dengan jumlah penduduk agama Islam, jadinya tidak ada minoritas. Benar begitu ya?
Yang saya sayangkan orang2 Nigeria yang ada di luar Nigeria misalnya di sini. Mereka jadi kena stigma buruk karena nigeria itu identik dengan scam, theft, etc. Padahal mereka di sini gak sedikit yang jadi pekerja keras.
One man's rebel is another man's freedom fighter
Sama2 Item
"...sama2 item tapi jotos2an..."
Jadi inget pelm 'Hotel Rwanda', cuman karena beda idung bisa babas2an leher yak...
PS: Ngomong2 tentang belom bisa bedain physiology, emang bener tuh. Orang bule ngeliat semua orang asia sama (padahal melayu, jepang, cina jelas2 beda), sebaliknya juga sama. Ternyata otak kita belom terbiasa dengan bedain facial feature dari ras lain kalo belom terbiasa, bingung yak? Makanya kita2 yang belom pernah ke Afrika ngeliat semua orang item sama2 aja tuh...