Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Untuk yang ini, haruskah selalu tanya Tuhan?

mujizat's picture

Beberapa orang teman saya bergabung di RTM (Revival Total Ministry?) yang dirintis oleh bp Andereas Samudera, yang seperti kita ketahui, beberapa pengajaran beliau pernah dikupas oleh sdr Bengcu. Saya tidak tertarik mengomentari kontradiksi antara mereka berdua. Tetapi ada satu hal yang menurut saya cukup menarik untuk pengajaran bp Andereas Samudera yang terbaru(?) yaitu: perlunya (selalu?) bertanya kepada Tuhan terlebih dahulu sebelum mendoakan orang sakit, untuk mengetahui apakah Tuhan memang menghendaki untuk menyembuhkan orang sakit itu, ataukah memang Tuhan tidak mau atau tidak masuk dalam rencana-Nya untuk menyembuhkan orang sakit itu, oleh karena dipercaya bahwa setiap pelaku kesembuhan ilahi yang dilakukan dalam nama Yesus adalah kuasa Tuhan sendiri.

Saya ingin mengajak Anda untuk sejenak melihat pelayanan beberapa rasul Yesus di gereja awal ketika mereka akan mendoakan orang sakit maupun ketika hendak mengusir setan-setan.

Mujizat menyolok pertama yang "dilakukan" Petrus adalah menyembuhkan orang lumpuh sejak lahir (Kisah 3:1-10), namun dalam kisah tersebut, Petrus tidak bertanya terlebih dahulu kepada Tuhan Yesus soal rencananya "menyembuhkan" si orang lumpuh itu. Lalu di Kisah 9 , Petrus menyembuhkan seorang lumpuh lainnya, Eneas, dan dia juga menghidupkan Dorkas (Tabita) yang sempat meninggal, dan di kedua peristiwa mujizat itupun Petrus tidak bertanya dahulu kepada Tuhan. Bahkan "dengan lancangnya" Petrus mengucapkan perkataan ini:"Eneas, Yesus Kristus menyembuhkan engkau; bangunlah dan bereskanlah tempat tidurmu!". Dari mana Petrus tahu bahwa Yesus (akan) menyembuhkan Eneas? Tebak-tebak buah manggis?

Sekarang kita lihat pelayanan Paulus ketika dia "menyembuhkan" orang sakit.

Di Listra ada seorang yang duduk saja, karena lemah kakinya dan lumpuh sejak ia dilahirkan dan belum pernah dapat berjalan. Ia duduk mendengarkan, ketika Paulus berbicara. Dan Paulus menatap dia dan melihat, bahwa ia beriman dan dapat disembuhkan.  Lalu kata Paulus dengan suara nyaring: "Berdirilah tegak di atas kakimu!" Dan orang itu melonjak berdiri, lalu berjalan kian ke mari.  Ketika orang banyak melihat apa yang telah diperbuat Paulus, mereka itu berseru dalam bahasa Likaonia: "Dewa-dewa telah turun ke tengah-tengah kita dalam rupa manusia." (Kisah 14:8-11).

Ternyata Paulus juga tidak bertanya terlebih dahulu kepada Tuhan, bolehkah dia "menyembuhkan" orang itu? Sedikit,... kalau ngak salah, menurut Bengcu, maka Paulus , dengan iman Wayangisme, beliau MEMANCARKAN KEYAKINANNYA lalu diaminkan oleh berhala2 dst,..(??)

Lalu di kesempatan lain, Paulus mengusir setan berupa roh tenung yang merasuki seorang perempuan (Kisah 16:16-18), dan dalam peristiwa itu pun Paulus tidak bertanya dahulu kepada Tuhan.

Nah, jadi perlukah kita bertanya terlebih dahulu kepada Tuhan, bolehkah kita berdoa untuk kesembuhan si anu? Supaya jangan "kehendakku yang jadi" melainkan kehendak Tuhan yang jadi?

Ketika Tuhan Yesus sudah memberikan perintah, yang kita kenal sebagai LIMA KOMANDO: 1) Beritakan Injil, 2) Sembuhkan orang sakit, 3) Bangkitkan orang mati, 4) Tahirkan orang kusta dan 5) Usirlah setan-setan,... (Mat 10:7,8).

maka perintah-perintah itulah yang menjadi pegangan untuk kita BER-GE-RAK, sudah termasuk (included) dalam "paket" otoritas penginjilan yang kita terima semenjak kita menjadi orang percaya.

Jadi, haruskah kita selalu bertanya kepada Tuhan untuk boleh tidaknya kita berdoa kesembuhan untuk setiap orang sakit?

Salam,

__________________

 Tani Desa

joli's picture

Mujizat, pengajar sangat besar pengaruhnya

Terkadang aneh, dan bener-bener aneh. Beberapa minggu lalu Joli juga pernah ngomel dan hampir ngamuk.

 

Ketika seorang teman chat conference, bertanya adakah yang bisa doa-kan teman dg doa pelepasan? Krn teman-nya baru saja bertobat, mau melepaskan "aji-aji" atau kuasa-kuasa kegelapan yang selama ini bersama-nya.

Ya waktu itu, Joli jawab. Ayok sekarang kita berdoa bersama. Sama seperti yang selama ini Joli lakukan, bila melihat orang sakit, menemui kecelakaan di jalan, orang di tangkap polisi ketika akhir bulan dll. Kalau mau doa ya langsung berdoa saat itu juga.

Eh, si teman malah tidak berkenan kita doakan bareng-bareng. karena joli nggak ada karunia doa pelepasan. SEBEL..

Singkat cerita, ni malah dikata-in awas serangan balik, Kalau Joli yang doakan, mau nggak saudara joli mati karena serangan balik??

Walah.. ajaran drmana yang beginian ini? jadi kesel dan tensi naik ke ubun-ubun :P

Nah, kebetulan ini ada mujizat, yang dalam dua blog terakhir tidak terlalu mengagungkan mujizat, Joli jai berani berkomentar melepaskan uneg-uneg :)

mujizat's picture

Joli, diproses oleh waktu

Shalom,

Ya, benar. Pengajaran dari seseorang yang menjadi panutan atau dianggap sebagai panutan, ternyata sangat berpengaruh thd perilaku para "santri". Hebohnya, jika pengajar mengajarkan prinsip2 yang salah, bisa bikin bingung dan rasa was-was,...

Seperti "awas, serangan balik" juga pernah menjadi issue yang sempat saya dengar di kelompok doa atau denominasi tertentu, namun kita disadarkan bahwa "jika Tuhan bersama kita, siapa dapat melawan?".

Atau,...

Bukankah peperangan melawan si jahat sebenarnya adalah antara kuasa Allah vs setan-setan? Dan, bukankah kepada kita telah diberikan kuasa untuk injek "ular dan kalajengking" ?

Sesungguhnya Aku telah memberikan kuasa kepada kamu untuk menginjak ular dan kalajengking dan kuasa untuk menahan kekuatan musuh, sehingga tidak ada yang akan membahayakan kamu. (Lukas 10:19)

Salam,

__________________

 Tani Desa

peterlauw's picture

@Muji : Lima Komando : Matius 10 : 7,8.

Dear Muji,

Ketika Tuhan Yesus sudah memberikan perintah, yang kita kenal sebagai LIMA KOMANDO: 1) Beritakan Injil, 2) Sembuhkan orang sakit, 3) Bangkitkan orang mati, 4) Tahirkan orang kusta dan 5) Usirlah setan-setan,... (Mat 10:7,8).

maka perintah-perintah itulah yang menjadi pegangan untuk kita BER-GE-RAK, sudah termasuk (included) dalam "paket" otoritas penginjilan yang kita terima semenjak kita menjadi orang percaya.

Tentunya Muji sudah "bergerak" sesuai dengan komando diatas dan sudah pasti Muji pernah mengikuti kebaktian penghiburan atau kebaktian pemakaman orang mati, boleh sharing engga berapa banyak orang mati yang sudah dibangkitkan?

Muji juga tentunya sudah ke rumah sakit Kusta bukan? Dan berpegang pada komando diatas tentunya banyak pula penderita kusta yang menjadi sembuh seketika(tanpa meninggalkan cacat permanennya).

Lagi pula kalau kita baca ayat lanjutan dari Matius 10 diatas, saya percaya Muji tidak akan membawa uang atau ATM ataupun Kartu Kredit kalau sedang keluar kota menginjili.

Saya akan ter longong-longong kalau dugaan saya meleset.

 

GBU.

mujizat's picture

@Peterlauw, lima KOMANDO

Shalom,

Ada beberapa respons orang mengenai Sabda Yesus: pertama, menerima 100% dengan iman, kedua, menerima dengan ragu-ragu, ketiga, tidak percaya dan mungkin menganggapnya sebagai "hoax".

Untuk orang dalam kategori pertama, menerima dengan iman, maka Tuhan akan lebih mudah mengajarinya untuk memasuki pelayanan dengan kuasa Allah, bisa secara bertahap ataupun "langsung dahsyat" terserah pertimbangan Tuhan Yesus. Jika seseorang "tidak siap mental", lalu langsung dibawa Tuhan "melakukan" mujizat yang dahsyat, bisa jadi akan membuat dia tinggi hati. Petrus pun tidak langsung menghidupkan orang mati, begitupun Paulus,...

Namun kelima KOMANDO Yesus itu boleh menjadi sebuah "cita-cita", bukan untuk pemujian diri atau suatu kesombongan, namun lebih ke soal penginjilan yang efektif, dan soal BELAS KASIHAN,... Karena sebagai contoh, Yesus pun terdorong oleh BELAS KASIHAN ketika Beliau menghidupkan Lazarus, begitu pun (konon) Smith Wigglesworth,...

Bagi saya, ketika Tuhan memberikan LIMA KOMANDO , itu saya pandang sebagai sebuah PELUANG untuk boleh saya raih,.. untuk waktunya, terserah Tuhan Yesus.

Oh ya, jika sdr pernah baca, saya sudah mengunggah sebuah artikel berjudul "Mentahirkan Orang Kusta" pertanggal 28 November 2010 (kira-kira blog ke sepuluh sebelum ini). Itu menceriterakan ketika Tuhan membawa penatua kami untuk pertama kalinya mentahirkan orang kusta, padahal usia pertobatan beliau lebih kurang 20 tahun lebih lama ketimbang saya.

Hidup dan pelayanan dengan sebuah cita-cita akan lebih baik dan lebih terarah, dari pada jika tidak memiliki tujuan yang pasti.

Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan, bahkan pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar dari pada itu. Sebab Aku pergi kepada Bapa; (Yoh 14:12)

Tuhan Yesus tahu kapan murid-Nya harus "naik kelas".

Salam,

__________________

 Tani Desa

ruswiyanto's picture

@Mujizat kittin

Yes betul bro:

Kalau kita mengingat setiap kali Yesus menghidupkan orang mati atau menyembuhkan orang sakit  Yesus berkata"Imanmu yang menyelamatkan kamu" dan saya yakin karena iman kepada Yesus berarti kita sudah mendapat ijin dari Tuhan Yesus untuk berbuat apapun yang sesuai dengan ajaran Yesus termasuk mendoakan orang2 yang membutuhkan karunia dari Tuhan Yesus baik itu Sakit atau terbentur suatu masalah

Bahkan kalau iman kita bisa menyamai para rasul seperti Petrus dan Paulus saya yakin bisa kita menghidupkan orang yang sudah meninggal.

Demikian dari saya.

mujizat's picture

@Ruswiyanto, GREAT,.. SIM=Surat Ijin Menyembuhkan,...

@Sdr Ruswiyanto,

Anda benar sekali saudara, saya seperti terhenyak baca komentar Anda.

Ya, sepertinya memang benar, bahwa IMAN kepada Yesus identik dengan S.I.M.  alias Surat Ijin "Menyembuhkan".

Great. !!

Salam,

__________________

 Tani Desa

peterlauw's picture

Dear Muji,Ada beberapa

Dear Muji,

Ada beberapa respons orang mengenai Sabda Yesus: pertama, menerima 100% dengan iman, kedua, menerima dengan ragu-ragu, ketiga, tidak percaya dan mungkin menganggapnya sebagai "hoax".

Saya percaya sepenuhnya Muji termasuk pemberi respon yang pertama, karena itu saya ingin Muji men sharing kan pengalaman Muji dalam mempraktekkan "Lima Komando".

Saya telah membaca artikel Muji Mentahirkan Orang Kusta, itukan bukannya pengalaman Muji sendiri, jadi selama Muji mengabarkan injil dengan bekal Lima Komando, berapa banyak orang Kusta yang disembuhkan, berapa orang mati yang sudah dibangkitkan  dan apakah Muji membawa bekal / uang serta baju pengganti atau tidak?

Jika memang betul Muji sudah mengalaminya artinya penerapan Matius 10:7,8 sudah betul tetapi kalau tidak bukan ayatnya yang salah tetapi pengertian Muji yang salah dan saya tidak mau ikut2an salah, nanti bukan nama Yesus yang dipermuliakan tetapi justru nama Yesus yang dipermalukan.

GBU.

mujizat's picture

@Peterlauw, lima KOMANDO

Dear Peterlauw,

Memang benar bahwa dalam hal-hal tertentu kita perlu "mencerna" terlebih dahulu perintah2 Yesus. Antara lain sebagai contoh: "Cungkillah matamu, jika itu menyesatkan engkau,.."

Jadi ada yang langsung bisa "ditelan bulat-bulat", tetapi ada juga yang harus dipahami terlebih dahulu makna sesungguhnya,...

Untuk Matius 10:7,8, saya terfokus pada kelima komando itu saja, yaitu:

1) Beritakan Injil

2) Sembuhkan orang sakit

3) Bangkitkan orang mati

4) Tahirkan orang kusta

5) Usir setan-setan

Sedangkan urusan "tidak membawa bekal" termasuk ATM dst itu yang harus dipahami. Jika seorang penginjil memang ngak punya apa-apa, tetapi kebutuhan penginjilan begitu mendesak, maka saya yakin Tuhan sendiri yang akan memelihara kebutuhannya, karena terlalu mudah bagi Tuhan untuk menggerakkan seseorang buat memberkati penginjil, semudah membuat perempuan2 Mesir bermurah hati kepada wanita2 Israel jelang exodus besar-besaran kala itu,...

Tetapi jika penginjil termasuk orang berada (katakanlah cik Joli,.. he he,..) maka membawa bekal yang banyak buat memberkati orang yang akan diinjilinya, itu juga ngak dilarang. Bukankah lebih bbaik "tangan di atas" ?

Seperti saya katakan, usia pertobatan penatua kami itu sudah 20 tahun lebih, atau sekarang sudah mencapai 25 tahun an, sedangkan saya "baru" sekitar 7 tahun an.

Karena Anda sepertinya mendesak, baiklah saya "mengaku".

Sebelum saya bertobat, saya baru belajar memberitakan injil (Komando ke-1).

Setelah bertobat, selama kira2 tujuh tahun, puji Tuhan, dua komando lainnya sudah saya jalani, dan masih tersisa dua komando lagi, yaitu yang ke-3 dan ke-4, itulah menjadi sisa cita-cita saya hingga hari ini. Saya tidak tahu, kapan Tuhan ijinkan untuk saya menggenapi komando ke-3 dan ke-4 itu, sdr Peterlauw.

Untuk penatua kami (usia pertobatan 25 tahun), puji Tuhan, kelima komando itu SUDAH LENGKAP pernah dialami, bahkan PLUS yang lain, yaitu mujizat MEMANJANGKAN KAKI YANG PANJANG-PENDEK.

Bukankah tiada mustahil bagi orang percaya?

Salam,

__________________

 Tani Desa

kittin's picture

ada apa dengan MUJIZAT KITTIN

waduuuh,terpaksa aku tuliskan di sini ya sdr.Mujizat  Cool ..karena bermula dari penulisan nama KITTIN oleh sdr.RUSWIYANTO

RUSWIYANTO:ada apa dengan koment anda yg ber-Subyek @Mujizat kittin..??                    mana isinya tak mengacu pd subyeknya Cry ... jadi nggak paham aja ketika ada namaku di situ,atau ada maksud yg lain?Laughing

 

 

__________________

hidup ini indaaaah.....Laughing