Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
pertaruhan cinta
(1) dari balik jendela kapel:
menatap puncak Sinabung berselimut kabut bak anak harimau yang lelap manja di dingin pagi
membuncah tanya : "kapankah dia akan terjaga dan mengguncang lagi bumi Berastagi?"
seandainya aku meniti awan dan menjenguk pintu rumahMu, akankah kukenali rencana dan rancanganMu ?
akankah kupahami jalan pikiranMu dan akankah kumengerti maksud kehendakMu ?
akankah kukenali Engkau yang mengendalikan seluruh dan setiap peristiwa di alam semesta ?
(2) kayu bersilang di dinding belakang altar :
mungkinkah aku memahamiMu?
kau haruslah memahami kehendakKu, tapi
puaskanlah dirimu mengenalKu sebagaimana periuk mengenal penjunannya
tak mungkinkah aku mengenalMu dengan sempurna?
bah, apa pula yang kau maksud dengan sempurna
sedangkan yang terlihat matamu pun tak akan pernah sempurna kau kenali
puaskanlah dirimu mengenalKu sebatas pengertian yang Kukaruniakan bagimu
jadi, bagaimanakah seharusnya aku mengenalMu ?
manakah yang lebih utama : mengenalKu atau mencintaiKu ?
jika kau mampu mengenalKu dan memahamiKu sebagaimana engkau ingin mengenalKu dan memahamiKu,
apakah kau akan mencintaiKu dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu?
apakah kau akan mencintai sesamamu manusia sebagaimana engkau mencintai Aku ?
(3) di deretan bangku kosong :
jika untuk mencintaimu, aku harus memahamiMu sebagaimana Engkau dipahami para cendekiawan yang telah menyelidiki kitab-kitabMu
jika untuk mencintaimu, aku harus mengenalmu sebagaimana Engkau dikenal para ulama yang hari lepas hari merenungkan FirmanMu
tentulah tak ada harapan bagiku untuk mencintaiMu
tetapi,
karena Engkau yang mendatangiku dan memperkenalkan diriMu
karena Engkau yang lebih dahulu menyatakan cinta kepadaku
maka aku berikrar mencintaiMu meski tak sepenuhnya mengenalMu
mencintaiMu sebelum mengenalMu adalah pertaruhan
mungkin juga suatu bentuk kebodohan
tapi,
tahu apa Nuh maka dia bisa pasti bahwa Engkaulah itu yang menyuruhnya membangun bahtera di atas bukit ?
tahu apa Abram maka dia bisa pasti bahwa Engkaulah itu yang menuntunnya pergi ke negeri baru ?
maka
kubiarkan api cintaMu
mengobarkan cintaku kepadaMu
# by : guestx
# Samadi Maranatha, Berastagi, 21 Nopember 2010
__________________
------- XXX -------
4 user menyukai ini
- guestx's blog
- Login to post comments
- 2981 reads
Membeli cinta dengan cinta
imprisoned by words...
mencintai-Nya bukan taruhan...
karena DIA tidak pernah bertaruh untuk hidup kita...
DIA taruh Hidup-Nya... supaya kita Hidup... :)
BIG GBU!
BIG GBU!