Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Tulang Rusuk Pilihan

kaswan's picture

TULANG RUSUK PILIHAN

Hari ini adalah hari minggu dimana dua puluh delapan tahun yang lalu aku telah di lahirkan oleh ibuku disebuah rumah bambu di dusun kecil yang bernama Mojosongo.Lahir ditengah keluarga buruh tani yang hidupnya pas-pasan dan jauh dari kata mapan karena untuk memenuhi kebutuhan primer yaitu pangan  saja kadang masih kesulitan dan aku anak paling bontot dari tujuh bersaudara karena orang tua tidak ikut KB pada masa itu.

Menu  sarapan kami sego wadang dengan lauk ikan klotok yang dibenam dalam bara debu ditambah sambal brambang, siangnya menu kami adalah sayur bobor yuyu sawah dan sebagai menu makan malam kami singkong  rebus atau ubi goreng.

Bapak tukang batu yang tak menentu penghasilannya dan ibu buruh tani yang berpenghasilan minim skali tapi cukup untuk memenuhi kebutuhan dapur sehari.Kakak-kakakku semua sudah terbiasa dan bisa diajak hidup prihatin karena ya memang keadaannya begitu.

Ketika mengingat keadaan kehidupan keluarga yang susah pada masa dulu, sungguh aku mengucap syukur pada Tuhan karena saat ini hidupku dan saudara-saudaraku sudah lebih baik.Kakakku beberapa orang membuka usaha bengkel motor dan cukup berhasil. Jangankan kebutuhan primer dan sekunder, kebutuhan tertier pun mereka sudah mampu memenuhinya.

Aku sendiri seorang bujang yang boleh dikatakan sudah cukup mapan, bekerja pada sebuah perusahaan asing dengan gaji yang cukup lumayan.Cukup untuk menghidupiku sendiri dan menjamin kebutuhan bapak ibu di masa tuanya.Hanya tinggal satu harapan yang belum tergapai yaitu pasangan hidup yang nantinya kelak tulang rusuk ini menemaniku menjalani  hidup.

****

Petang itu dengan sedikit tergesa-gesa aku pacu sekencang-kencangnya sepeda hordok milik bapakku yang sudah lumayan uszur untuk pergi ke gereja maklum sejak kepulanganku dari Singapore lima hari yang lalu aku belum sempat membeli sepeda motor.Pedalnya yang sebelah hampir lepas dan tampak roda-rodanya sudah hilang batik-batiknya tanda sudah halus bannya entah sudah berapa lama tidak diganti.Maklum semenjak bapak kecelakaan sepeda hordok itu sudah mangkrak di pojok gudang tak terpakai.

Dengan sedikit bercucuran keringat dan kemeja yang bagian punggungnya basah oleh peluh aku parkir sepedaku ditepi gedung gereja.”…. ing dalem asmane Allah Sang Romo,Sang Putro lan patunggilaning Sang Roh Suci.Ammin…” terdengar sayup-sayup dari speaker gereja kata-kata itu.Aku melihat jam tangan menunjukkan pukul enam lewat tujuh menit.Rupanya aku sedikit terlambat karena doa pembukaan ibadah ‘Bujono Suci’petang itu sudah selesai dinaikkan.

 

Aku sedikit clingukan mencari tempat duduk yang kosong dibawah tenda terpal yang didirikan di depan gedung gereja, maklum didalam gereja semua bangku-bangku sudah terisi penuh oleh warga jemaat yang hadir.Aku melihat ada kursi plastik yang disediakan masih kosong  meski letaknya dipinggir tenda mepet sekali dengan kembang-kembang yang ditanam di pinggir taman gereja.Setelah menempati kursi yang kosong itu aku mengelap keringat di dahi dengan tissue sembari mengatur nafas yang terengah-engah tak beraturan.Aku berusaha menenangkan diri masuk dalam kidmatnya ibadah yang sedang berlangsung.

Sementara aku bersaat teduh sendiri sambil duduk diam, jemaat yang lain diundang oleh pelayan ibadah tuk bangkit berdiri menyanyikan pujian “ Darah suci mancur…”.Kunaikan doa ucapan syukurku serta pengampunan dosa karena memang ternyata diri ini belum bisa menyediakan waktu yang terbaik buat persekutuan dengan sang Khalik.Yah bukti nyatanya saja aku masih terlambat buat ibadah yang hanya membutuhkan waktu dua jam ini, apalagi ketika aku harus berada di atas kapal berlayar mengarungi lautan, waktu untuk bersekutupun di gereja otomatis absen bisa satu tahun lebih.

Ketika saat teduhku selesai aku segera bergabung untuk menyanyikan pujian “Darah suci mancur..”dengan menumpang di jemaat sebelahku yang membawa Kidung Pasamuwan Kristen karena aku hanya membawa Alkitab saja.Pak Pdt. Putro yang memimpin Bujono Suci ini membawakan kotbah sebagai renungan sebelum memasuki sakramen perjamuan kudus.

Aku menyimak dengan seksama firman Tuhan yang disampaikan dalam kotbah ini, maklum telingaku sudah lama tidak mendengar kotbah karena lama melaut.Aku terhanyut dalam kotbah yang dibawakan Pak Pdt.Putro dengan semangat, jelas dan sungguh mengena dalam hidupku.Aku merasakan seperti kotbah ini ditujukan kepadaku dan menghakimi aku.

Tak terasa air mata merembes mengalir melalui pipiku, hangat terasa didagu sama terasa hangatnya  di dalam hatiku.Aku merasa tak berharga dihadapan-Nya, aku mengakui bahwa aku bukan murid yang setia, aku ‘mbeling’ terhadap perintah-perintah-Nya.

Begitu renungan firman Tuhan selesai dibawakan dan memasuki sesi sakramen Bujono Suci, pendeta Putro mengulang kata-kata sang Kristus di perjamuan malam terakhir di Yerusalem sambil memecah-mecahkan roti “Ambilah, makanlah, inilah tubuhKu” dan seluruh jemaat serentak makan potongan roti yang sudah dibagikan.Setelah itu pendeta Putro kembali mengulangi kata-kata Kristus “Inilah darahKu, darah perjajnjian , yang ditumpahkan bagi banyak orang, minumlah” kembali serentak jemaat meminum sesloki anggur yang sudah dibagikan.

Aku membayangkan betapa berat dan sedih perasaan Kristus saat itu yang sudah tahu bahwa beberapa menit lagi akan dimulai penangkapan, penyiksaan dan pembantaian terhadap diriNya.Aku sadar semua itu Kristus harus tanggung supaya aku ini layak mendapat bagian dalam kerajaanNya.

Di akhir ibadah aku sempatkan tuk bertemu  dengan Pdt. Putro tuk mendengar nasehat-nasehat yang selama ini beliau sering berikan padaku. Beliau hamba Tuhan yang baik yang senantiasa memperhatikan permasalahan umatnya.

Aku diajak berdoa buat segala pergumulan hidupku  terkhusus buat pendamping hidupku kelak. Ditengah doa kami ada sesuatu yang yang menyelimuti seperti rasa hangat nan nyaman tak tergambarkan, penuh damai.

”Siapakah gadis itu yang engkau pakaikan kalung…?” Tanya Pdt Putro membuatku tersentak.

Bagaimana mungkin Pdt. Putro tahu apa yang aku lakukan dan alami. Sebelum aku bertanya beliau sudah menyahut seperti ia tahu apa isi hatiku.

“Tuhan menunjukkan penglihatan itu kepadaku, dia bukan yang baik untukmu nak….”

Kecewa hati ini tapi memang betul apa yang beliau sampaikan dia hanya mau uangku dan hadiah-hadiahku tapi tak pernahpun menunjukkan kasihnya.

“Terima kasih Tuhan buat warning itu…”desahku.

Aku keluar ditengah malam bersama beliau, duduk santai sambil menikmati nasi goreng di pertigaan kampung, banyak hal yang kami saling sharekan termasuk bagaimana beliau dulu bertemu dengan bu pendeta atas tuntunan Tuhan. Aku begitu senang dapat berbagi layaknya sahabat rapat dengan beliau meski aku tetap menghormati beliau sebagai gembala jemaat yang di hormati warga.

******

 

Di pagi-pagi buta hari itu aku duduk didepan pawon sambil memasukkan kayu bakar dan meniup ke atas bara supaya api sdikit membesar sehingga air dalam dandang itu cepat mendidih sementara emak sibuk dengan meracik bumbu masakan untuk sarapan pagi.Entah sudah berapa tahun aku tak mengusir dingin pagi buta dengan duduk depan pawon ini, yang semasa kecil dulu sering aku lakukan sembari menunggu sarapan pagi emak matang.

Biasa moment seperti ini dulu semua kakak-kakakku berkumpul mengitari perapian ini bergurau diantara kami adik beradik sebelum berangkat sekolah sembari mendengar ceramah pagi emak dan bapak dan jadi forum untuk membahas masalah keluarga.Sekarang yang ada hanya aku dan emak, bapak masih belum bangun sementara kakak-kakakku jauh tinggal diluar kota.

Lama kami terdiam akhirnya emak mengawali pembicaraan dengan sebuah pertanyaan yang tak aku sangka sebelumnya.

“ Kapan nak kamu menikah?” sambil  tetap sibuk membungkusi ikan pindang dengan daun pisang yang akan di pepes.

”Heemmm…. Entah mak, aku tidak tahu…”jawabku. ”Emak tahu kan aku jarang di darat, waktuku kuhabiskan di laut, di negeri orang.”

“Ya khan masak kamu tidak ada gadis yang kamu sukai atau bertemu dengan wanita yang menarik hatimu diluar sana?”emak berpaling dari bungkusan ikan-ikan itu memandang aku.

“Heemmm……” kutarik nafas dalam-dalam sebelum menjawab pertanyaan emak.

”Mak banyak gadis-gadis yang kutemui diluar sana, tapi kebanyakan dari mereka bukan gadis yang baik tuk dijadikan istri mak…”

“Mungkin kamu Nak yang terlalu pilih-pilih..?”timpal Emak

“Masak istri yang akan aku jadikan teman hidup ga milh, tp aku ga pilih-pilih. Aku hanya ingin punya pendamping hidup yang sederhana, yang bisa menemaniku dikala susah dan senang, sebagai seorang penolong Mak…”balasku.

“Yah terserah kamu Le… Mak hanya berharap kamu segera punya pendamping hidup mumpung Emak dan Bapak ini masih hidup, karena usia Emak dan Bapak khan sudah sangat sepuh tinggal menunggu antri tuk dipanggil Gusti…” sergah  Emak menasehatiku.

“Doakan saja Mak aku dapat pendamping hidup yang baik, yang berkenan di hati Emak dan Bapak terlebih berkenan di hadapan Gusti…” pintaku.

Ketika kurenungkan itu semua, aku percaya Gusti yang selama ini menuntun hidupku pasti  sudah sediakan waktu yang tepat buatku tuk menemukan tulang rusukku yang hilang.Pribadi yang aku butuhkan bukan sekedar yang aku inginkan.

 

“Isteri yang cakap siapakah akan mendapatkannya? Ia lebih berharga dari pada permata.”Amsal 31:10

“Kemolekan adalah bohong dan kecantikan adalah sia-sia, tetapi isteri yang takut akan TUHAN dipuji-puji.”Amsal 31:30

 

TAMAT

Rusdy's picture

Cari Duyung di Laut

Saya jadi ingat ketemu crew dari Indonesia ketika lagi crew transfer. Dia tinggal di Maluku, sekali melaut langsung 6 bulan, dan pulang hanya sebulan. Istrinya dan anaknya pun harus ditinggal ketika bekerja. Karakternya yang selalu riang dan selalu membaca FirmanNya setiap hari membuat saya malu yang suka uring-uringan ini.

Andai aja ada duyung di laut yang bisa dinikahi...

Saya ikutan doain bung kaswan aja deh, biar dapet duyung yang pas :)

PS: Itu tiduran di helipad safety net, ndak dipukuli safety officer yak?

SAMMY SIGA's picture

Semoga

Emang orang tua umumnya selalu suka ngingetin 'kapan kamu menikah?'

Tenang mas kaswan, kan mas kaswan belom masuk 30. hehehe..

Semoga 1-2 tahun ini (ga kelamaan kan, ;-) akan membawa calon mantu kepada emak, seseorang, yang ga cuma peduli sama uang mulu, tapi keseluruhan keberadaan mas kaswan tentunya. Untung dan malang. Kita bantuin doa.

__________________

kaswan's picture

Maturnuwun kagem bung Rusdy & Sammy Siga

@Bung Rusdy: Yah begitulah Bung Rusdy kehidupan pelaut...

Tp kita ini khan anak-anakNya sedapat mungkin tuk tetap bertahan, kalo pun jatuh yah harus bangkit lagi dan tidak tinggal diam di kubangan terus menerus.

Apa ada yah putri duyung hehehee....Klo ada lumayan buat teman main mata heheheheee.....

PS: Itu tiduran di helipad safety net, ndak dipukuli safety officer yak?

Ga koq khan aku sendirian sama Rigger saja, sambil ngumpet2 pas pose itu, hahahahaaa....dasar aku ini officer "mbeling"

Bung Rusdy kerja di offshore juga yah???

@Sammy Siga: Iya Emak tuk bener2 tulus yah kasihnya ga kayak cewek2 diluar sana yang mau duwit dan hadiah saja " No Money No Honey " heheheee....

Trima kasih buat bantuan doanya yah......

Rusdy's picture

@kaswan: Duyung Maenan

Nanti diceramahi penduduk klewer loh maen mata sama duyung :).

Ketika kapal yang saya tumpangi melabuh di Songkhla (Thailand), banyak crew yang otomatis pergi ke bar terdekat (*1). Terus saya sempat didekati pekerja bar, sempet nempel-nempel lagi. Astaga, ini cewek kenapa lagi yah, dikira kalau nempel dekat2 dikasih duit kali? Kalo cantik dan seksi bak duyung sih boleh (*2), tapi ini... (membayangkan sekarang saja jadi merinding...). Tuhan memang baik, tidak mencobai melebihi kemampuan saya. Coba kalo cantik dan seksi bak duyung, wah, bisa langsung beli aquarium saya...

Saya hanya kadang2 offshore kok, yang pasti tak selama bung kaswan deh. Paling lama tak melihat darat sejauh ini hanya 5 mingguan. Ketika di laut, hiburan favorit saya adalah melihat bintang di malam tanpa rembulan ketika deck light dimatikan. Apalagi kalau bisa ditemani duyung (kalau saya, ya istri saya :) ). Kalau lampunya lagi nyala, ya paling nonton ikan hilir mudik kejar-kejaran, karena terpancing lampu terang.

Bung kaswan di kapal apa? Kalau ada helideck, jelas2 bukan sembarang kapal.

Catatan tambahan bagi pembaca:
(*1) Maklum, banyak yang suka minum, lalu zero-alcohol policy on-board, jadi gitu deh
(*2) kalau ketemu yang cantik di Thailand, hati-hati, cek antara selangkangan terlebih dahulu

Huanan's picture

@Rusdy

Rusdy : Tuhan memang baik, tidak mencobai melebihi kemampuan saya. Coba kalo cantik dan seksi bak duyung, wah, bisa langsung beli aquarium saya...

Bro Rusdy, makanya anda dikasih yg bikin merinding2 supaya ngak bisa beli. hehe just kidding. Menurutku Tuhan tidak pernah mencobai seseorang untuk melakukan sesuatu yang mengundang dosa. ada nih ayatnya di Yakobus 1:13-15

__________________

Huanan

kaswan's picture

Thailand surga bagi penikmat esek-esek....

Yah betul Bung Rusdy.... Thailand memang surga bagi penikmat esek-esek, murah meriah, good quality heheheee.... (Untungnya saya ga hoby esek-esek, hanya penikmat kulinernya saja)

Beberapa saat sblm resolusi ISPS Code diberlakukan mereka bebas buka lapak  bar en prostitusi dadakan dia atas kapal, jd crew tidak usah jauh2 turun ke darat. Beruntung skali skrg dah ga boleh sama port authority, jadi godaan sdikit berkurang.

Saya berusaha tuk tidak mendekati pencobaan, karena saya tahu saya manusia biasa yg sangat mungkin tuk jatuh. Yah...cari hoby yang aman2 saja deh."Be different seaman..."

Kebiasaan Bung Rusdy pun sama dengan saya, ketika jaga laut pun suka memandangi taburan bintang dilangit hingga membuat saya takjub dengan "The creature" dari tu semua yg membuat saya merasa kecil bak debu.

saya harap suatu saat nanti ada yang bisa menemani saya tuk menikmati tiu semua.

OK, Bung Rusdy nanti biar saya sering cek2 itu harta heheheee....

Viesnu's picture

Cari Yang Dekat Dulu

Nak Kaswan,
Coba cari di sini... setidak-tidaknya ada 2 candidat buat di take selebrity out...

__________________

Lovepeace..uenak..

kaswan's picture

Cari yang dekat...

Om Viesnu

Cari jodoh di pasar klewer??? Wah boleh ga tuh sama om admind...

Khan disini ga boleh promosi begitu bunyi kebijakannya heheheheee....

Kalo ada yang berminat boleh tuh atau Om Viesnu ada putri boleh aku dijadikan calon menantu, dijamin produk tidak mengecewakan.

GBU

Viesnu's picture

Ya boleh lah

Dik Kaswan,
Promosi tidak boleh, tapi klo mencari kan boleh...
Saya percaya kalau dik Kaswan ini produk kwalitet no. 1 makanya jangan sampai jatuh ketangan pendekar golongan hitam..... hahahaha...

__________________

Lovepeace..uenak..

sandman's picture

Bung kaswan...

Tulang rusuk bung kaswan kemana? di bawa lari sama guk guk yah? he he he...

Wanita yang dijadikan dari tulang rusuk lelaki cuma hawa,  mau dapat hawa? ha ha ha...

Daripada pusing pusing cari tulang rusuk, lebih baik cari iga bakar yang enak, atau sop iga sapi siapa tahu pas lagi makan lihat wanita yang bisa membuat hati berdegup dengan kencang.

__________________

kaswan's picture

Hawa = Tulang Rusuk

Oh jadi yang boleh disebut sebagai tulang rusuk itu cuma ibu Hawa yah....

Saya ini cuma ikut-ikutan lagu yang entah judulnya "Tulang rusuk yang hilang.."

Kalo jantung berdegup kencang itu tandanya apa yah Bung Sand..???

Soale sering sih jantungku berdegup kencang heheheee.....

joli's picture

pulang desa hanya untuk mencari sepotong iga bakar

Akhirnya pulang juga ya? untuk mencari tulang rusuk??

Kaswan : Entah sudah berapa tahun aku tak mengusir dingin pagi buta dengan duduk depan pawon ini, yang semasa kecil dulu sering aku lakukan sembari menunggu sarapan pagi emak matang. 

Ndhodhog di depan pawon, bau sumup liwetan nasi, memang saat paling nikmat, senikmat ngolet ketika bangun tidur..

kaswan's picture

"Pawon.."

Baru rencana mau cari sih Cik Joli....

Ada tips buat saya ga Cik Joli, atau mau cerita pengalaman dulu......?

Betul Cik Joli... Nikmat plus dapat kehangatan dari api kayu bakar.

Pawon di dapur rumah saya masih dipakai masak sama ibu, meski sekarang sdh ada tabung elpiji jatah dari pemerintah. Ndak tahu apa karena pikiran saya atau gimana, masakan ibu kalo dimasak di atas pawon sedap rasanya, dari pada dimasak pakai kompor elpiji.

Heemmmm.... dah kangen masakan emak....

Tunggu satu bulan lagi Mak, anakmu lanang pulang.....