Submitted by teograce on

***





Seorang pria kesepian akan cinta yang berlalu

Seorang wanita dengan luka hati dari masa lalu

Sebuah takdir yang membuat mereka berdua bertemu



Sang pria bahagia menemukan penghibur

Sang wanita bahagia menemukan cinta

Keduanya pikir mereka mendapatkan apa yang mereka inginkan



"Teman bermain yang menarik dan menyenangkan", pikir sang pria

"Seorang yang kucintai", pikir sang wanita

Tuhan tersenyum



Luka masa lalu membuat sang wanita menderita

Dia membuat sang pria juga menderita

Sang wanita tak berdaya mengobati lukanya



Ketertarikan semu sang pria melukai sang wanita tanpa sengaja

Dia ingin menghentikan semuanya

Tapi sang pria menikmati waktunya dengan sang wanita



Waktu berlalu dan waktu menjawab

Sang pria dan sang wanita saling menjauh

Mengorbankan persahabatan mereka yang semula



Beberapa waktu kemudian

Sang pria sembuh dari kesepiannya

Sang wanita sembuh dari lukanya



Tetapi..

Sang pria tak ingin lagi bersahabat dengan sang wanita

Sang wanita tidak dapat melupakan kekesalannya dengan sang pria



Buat Tuhan sekali mendayung dua pulau terlampaui

Sang wanita sembuh

Sang pria sembuh



Sang pria dan sang wanita

Mereka mungkin berpikir

Was it all worth it, God?

Sebuah kesembuhan menggantikan persahabatan..

Atau Tuhan memang suka.. bercanda?



***





*maap yak kalo yang membacanya bingung.. pingin nulis.. pendek.. tapi bisa dimengerti.. ini keknya belepotan sih.. puisi bukan.. cerita bukan.. hahaha...*





 

Submitted by PlainBread on Mon, 2010-08-30 02:30
Permalink

 Ada kalanya perjalanan hidup kita bersinggungan dengan perjalanan hidup orang lain. Berjalan bersama, sama2 membawa ransel di belakang punggung kita, selama beberapa waktu. Kemudian akhirnya berpisah. Karena dia memutuskan untuk ke kanan, dan kita memutuskan untuk ke kiri.

Ketika itu terjadi, ucapkanlah salam perpisahan, dan bisikkan di dalam hati, suatu doa yang tulus, agar Tuhan selalu menyertainya.

Ada waktu untuk bertemu, Ada waktu untuk berpisah.

Submitted by Hannah on Mon, 2010-08-30 09:25
Permalink

Sebuah kehilangan diobati dengan kehilangan yang lebih besar bukan sebuah canda namanya tapi tragedi tapi yah seperti kata orang sono: "There is a thin line that separates laughter and pain, comedy and tragedy, humor and hurt."  - kadang susah juga bedainnya.

Submitted by teograce on Mon, 2010-08-30 09:35

In reply to by Hannah

Permalink

kadang, luka yang tidak diobati dengan sempurna,  nampak seolah-olah sudah sembuh ternyata belum, butuh luka yang lebih besar, untuk mengobati luka keseluruhan itu.. :p

i guess, our God likes to joke.. we just have to adjust our sense of humour with His.. hahaha... :p

who knows what will happen next..? only God knows.. :D

Submitted by Melvin Silitonga on Mon, 2010-08-30 12:55
Permalink

Saya sebagai seorang bapak dari 4 anak tidak akan pernah menganggap hidup anak2 saya sebagai sesuatu bahan untuk bercanda bagi saya. Saya justru akan sangat serius di dalam merencanakan untuk memberikan yang terbaik bagi kehidupan anak2 saya. Dan hal itu bukanlah sebuah lelucon bagi saya, apalagi untuk membuat anak2 saya susah hanya agar saya merasa lucu. Karena bagi saya hidup anak2 saya sangatlah penting dan berharga bagi saya.

Dan menurut saya Bapa Surgawi juga begitu, karena Tuhan Yesus katakan di Mat. 7:9 Adakah seorang dari padamu yang memberi batu kepada anaknya, jika ia meminta roti,

7:10 atau memberi ular, jika ia meminta ikan?

7:11 Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan yang baik kepada mereka yang meminta kepada-Nya."

Jadi kalau kita aja yang masih sering berbuat dosa tau untuk memberi yang terbaik bagi anak2 kita, apalagi Bapa kita yang di Surga??? Bukankah kita adalah anak2Nya (Yoh. 1:12) yang dipelihara dan dijaga seperti biji mataNya (Ul. 32:9-10) yangmana Dia berjanji tidak akan pernah meninggalkan kita (Yes. 49:14-16)????

Jadi apabila tanggapan kita bahwa Tuhan sedang bercanda dalam hidup kita, itu adalah pernyataan seorang anak yang belum mengenal Bapaknya dengan baik. Itulah sebabnya masih ada rasa kuatir, takut akan hari depan, dll, yang mana sebenarnya hal itu merupakan perwujudan kurangnya pengenalan kita akan Allah.

Semoga tidak menyinggung siapapun dalam hal ini, tetapi mengubahkan pandangan yang salah tentang Tuhan bagi siapapun.

God bless

 

Submitted by teograce on Mon, 2010-08-30 13:23

In reply to by Melvin Silitonga

Permalink

wew.. melvin.. melvin terlalu serius.

kalau melvin merasa sudah jadi anak yang baik, dan mengenal Tuhan dengan dalam, it's good for you.. tapi melvin, melvin bukan saya.. dan saya bukan melvin.. dan saya ga harus jelasin perasaan saya n hubungan saya ke Tuhan seperti apa.. maupun pandangan saya.. menyinggung sih tidak.. tapi terkesan menggurui buat saya.. saya pikir, saya bisa cari ayat sendiri di alkitab saya.. thx btw.. :p

kalo menurut melvin saya belum dewasa.. maybe.. itu pandangan melvin, i don't mind.. it's none of my business.. :D

i believe God has sense of humour.. Dia sering kq becanda.. kasian deh ga pena becanda ma Dia.. :p

Submitted by Melvin Silitonga on Mon, 2010-08-30 15:34
Permalink

@Sandman:

Apakah dia gak punya sense of humor sama sekali?  darimana anda tahu dia serius sekali untuk hal yang penting dan tidak serius dengan hal yang tidak penting?

Melvin:

Apakah menurut anda Tuhan itu seperti anda yang suka melucu? Dan menganggap lucu apabila anakNya kesusahan?

Saya tidak mengatakan bahwa ada yang penting dan tidak, tetapi menurut saya setiap rancanganNya atas hidup kita pastilah Dia anggap perkara yang serius.. (is that right sir?)

@Teograce:

.............tapi terkesan menggurui buat saya.. saya pikir, saya bisa cari ayat sendiri di alkitab saya........

Melvin:

Saya bukan bermaksud menggurui (kalau anda merasa seperti itu, saya mohon maaf), tetapi seringkali di dalam hidup kita merasa bahwa masalah yang Tuhan ijinkan terjadi adalah karena Dia sedang kurang kerjaan (sedang suntuk di Surga...) jadinya Dia membuat sesuatu yang bisamenghibur diriNya sendiri...(?)

Kiranya menjadi berkat...

Submitted by lapan on Mon, 2010-08-30 15:46

In reply to by Melvin Silitonga

Permalink

Tapi yang ini:

Jadi apabila tanggapan kita bahwa Tuhan sedang bercanda dalam hidup kita, itu adalah pernyataan seorang anak yang belum mengenal Bapaknya dengan baik. Itulah sebabnya masih ada rasa kuatir, takut akan hari depan, dll, yang mana sebenarnya hal itu merupakan perwujudan kurangnya pengenalan kita akan Allah.

 

Menurut saya bukan itu penyebab masih ada rasa kuatir, takut, dll.

Tuhan Yesus sangat mengenal Allah tapi bukankah Dia juga merasa gentar ketika berdoa di taman Getsemani? 

Saya masih belum bisa menjelaskan dan belum cukup tau kenapa Yesus merasa gentar dan sedih sampai mau mati rasanya. Tapi menurut saya, kalau manusia merasa kuatir dan takut, itu lebih dikarenakan "belum mengalami". 

Misalkan saya kalau bicara di depan umum itu takut dan kuatir. Tapi walaupun bukan pertama kalinya saya bicara di depan umum, tetap saja, ini adalah kejadian baru, yang belum saya alami.

Mengenai sisi humor Tuhan, saya pribadi berpendapat Dia punya. Karena manusia juga bisa merasa lucu. Hehehehe

Tapi saya sepakat dengan Melvin, Tuhan yg saya yakini bukan Tuhan yang main2 / bercanda dengan hidup manusia. Karena itu juga saya masih ada beberapa pertanyaan mengenai kasih Tuhan. Tapi itu beda soal sih. Hehehehe

Submitted by teograce on Mon, 2010-08-30 15:50

In reply to by Melvin Silitonga

Permalink

melvin :

Saya bukan bermaksud menggurui (kalau anda merasa seperti itu, saya mohon maaf), tetapi seringkali di dalam hidup kita merasa bahwa masalah yang Tuhan ijinkan terjadi adalah karena Dia sedang kurang kerjaan (sedang suntuk di Surga...) jadinya Dia membuat sesuatu yang bisamenghibur diriNya sendiri...(?)

teograce :

menurut melvin saya merasa Tuhan kurang kerjaan dan sedang suntuk di surga, dan Dia melakukan sesuatu yang bisa menghibur diriNya sendiri karena saya menulis blog dengan judul "Apa Tuhan suka bercanda?"?

kalo iya, yah itu kan pikiran melvin ajah.. hua6.. prasangka.. :p

Submitted by Melvin Silitonga on Mon, 2010-08-30 16:16
Permalink

Terimakasih buat kamu yang ngomongnya blak2kan... he he he ...

Coba baca kembali tulisan saya, di sana tidak ada saya mengatakan bahwa kamu yang mengira demikian... Saya hanya mengatakan kita (baca: manusia), dan bukan saya katakan "KAMU" lho...

@Lapan

Mengenai Yesus gentar dan kuatir ketika di Getsemani adalah karena Dia ketika di bumi adalah 100% manusia, yang jelas aja merasa takut dan gentar ketika akan menghadapi apa yang akan Dia hadapi nantinya.

Kalo tulisan saya yang mengatakan kuatir dan takut akan hari depan, itu tujuannya adalah kuatir akan bagaimana kita memenuuhi kebutuhan hidup kita sehari2. Jadi bukan kuatir atau takut untuk sesuatu yang memang menakutkan...

Tuhan pastinya juga bisa merasa lucu, tetapi menurut saya Dia tidak akan membuat suatu kelucuan hanya agar dia bisa merasa lucu dan bisa tertawa...

Submitted by teograce on Mon, 2010-08-30 16:21

In reply to by Melvin Silitonga

Permalink

teograce :

 

melvin, kalimat pertama saya pertanyaan lho.. hue6... dan kalimat kedua saya, saya katakan, kalo iya... kalo tidak yah tak masalah toh.. :D hehe..

ini saya kutip lagi.. hoho...

 

"menurut melvin saya merasa Tuhan kurang kerjaan dan sedang suntuk di surga, dan Dia melakukan sesuatu yang bisa menghibur diriNya sendiri karena saya menulis blog dengan judul "Apa Tuhan suka bercanda?"?



kalo iya, yah itu kan pikiran melvin ajah.. hua6.. prasangka.. :p"

 

saya masih bertanya lho.. meskipun "kita" berarti melvin dan saya.. bukan manusia.. hehe...

 

Submitted by Melvin Silitonga on Mon, 2010-08-30 17:02
Permalink

Terimakasih atas pemberitahuannya, untungnya cuma lebay, karena lebay ada komunitasnya) dan bukannya jablay..., karena kalau jablay bisa nyalah tuh... he he hhh..

Submitted by PlainBread on Wed, 2010-09-01 15:13
Permalink

Definisi melucu itu gak selalu kalo ada yang susah trus diketawain. Itu melucu slapstick. Lucu2an a la warkop DKI. Atau melucu kalo ada orang budek atau orang buta kesusahan trus diketawain seperti srimulat atau pepesan kosong.

Buat saya melucu seperti itu adalah melucu tingkat rendah. Ada slapstick, tapi ada juga tragicomedy (irony), ada conundrum, ada blunder, ada switching, ada satir, ada repartee, ada wisecracks. Itulah beberapa tipe2 komedi.

Tuhan tertawa? Daud bahkan menuliskannya.

Yang rendah ditinggikan, yang tinggi direndahkan. Yang duluan jadi terbelakang, yang belakangan jadi duluan. Yang memberi banyak dikasih banyak, yang memberi sedikit dikasih sedikit. Yang kehilangan nyawa mendapatkannya, yang mempertahankan nyawa malah kehilangan. Sense of humor Tuhan memang tinggi.

Submitted by t45ya on Thu, 2010-09-02 14:19
Permalink

Menurut penelitian tertawa dapat membuat sehat dan pintar, dengan bercanda maka akan tertawa dan itulah bisa membuat qta lebih sehat.

Menurut Lydia NaPe tertawa satu kali seperti minum sepuluh obat anti depresi Xixixi...

Jadi kesimpulan TUHAN suka bercanda. . . Ya . . :saya akan menjawabnya . . .

Mengapa ???

Krn dlm firman TUHAN tertulis kebanyakan kata BERSUKACITALAH... Tertawa adalah bagian dari sukacita betul ??? Jadi saya pikir TUHAN memang suka bercanda....

Kira2 begitu....

Submitted by bintang seven on Fri, 2010-09-03 13:22
Permalink

iya ini sepertinya puisi bukan, cerita bukan, jadi namanya apa donk? sudah ada namanya belum, prosa mungkinkah? ilustrasi ala konfusiuskah?

saya boleh usul namanya? ini cerbung.........

cerita ttg pria kesepian dan wanita luka hati....tp ujungnya menanyakan apakah Tuhan suka bercanda....benar2 cerbung.........