Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Munafik dan fanatik

Melvin Silitonga's picture

Banyak orang yang berfanatik ria dengan kepercayaannya, yang mana mereka akan berkata bahwa agama dan kepercayaannyalah yang paling benar. Sehingga dengan gampang mereka akan menghakimi setiap orang yang berseberangan dengan mereka.

Orang-orang yang menjadi korban akan merasa tertindas atas perbuatan yang berdasarkan fanatisme tersebut. Padahal apabila diselidiki, ternyata banyak dari antara orang2 yang melakukan tindakan fanatisme ternyata tidak mengerti apa sebenarnya dasar untuk mereka menjadi fanatik.

Bagi banyak orang yang fanatik atas kepercayaannya, kecenderungannya juga adalah mereka ingin agar orang lain yang berseberangan dengan mereka menjadi pengikut mereka. Hanya saja bagaimana mungkin orang lain mau menjadi pengikut dari kepercayaan mereka, apabila pada kenyataannya, apa yang mereka percayai sebagai sebuah kebenaran, tidak sesuai dengan tindakan dan perkataan yang keluar dari diri mereka.

Hal yang sama sebenarnya banyak terjadi di hampir semua kepercayaan, yang mana pengetahuan tentang suatu kepercayaan tidak sebanding dengan perlakuan (baca: praktek) dari kepercayaan tersebut.

Ada satu cerita tentang seorang atheis yang ingin untuk memeluk sebuah kepercayaan (baca: agama). Setelah mempelajari banyak agama, akhirnya dia memutuskan untuk memeluk agama Kristen, yang katanya agama yang dipenuhi dan didasari oleh KASIH. Dengan satu tekad yang sudah bulat, akhirnya dia berusaha untuk bertemu dengan seorang Kristen yang dia ketahui pastinya berada di gereja.

Sesampainya di gereja terdekat, dia mulai masuk dan mencari tahu dimana dia bisa belajar dan dibimbing tentang Kristen. Ketika dia masuk dan berada di dalam gereja, dia melihat ada banyak orang di dalam, kemungkinan sedang ada rapat pengurus.

Akhirnya karena tidak mau mengganggu, dia mengunggu sampai rapat selesai. Tak disangka, selama rapat berlangsung, dia melihat dan mendengar banyak diantara orang2 yang ikut rapat tersebut mengeluarkan perkataan yang tidak pantas menurut dia yang seorang atheis. Sebab sepanjang rapat berlangsung, mereka bertengkar dan saling berusaha menjatuhkan antara satu dengan yang lainnya.

Dengan tidak menunggu sampai rapat selesai, dia meninggalkan ruangan gereja dan mulai saat itu dia memutuskan untuk tidak akan menjadi seorang Kristen.

Ironis memang apa yang terjadi hari2 ini, yang mana seorang yang ingin menjadi Kristen justru memutuskan untuk batal menjadi Kristen, setelah bertemu dengan orang Kristen itu sendiri. Banyak orang Kristen yang mengajarkan kasih tetapi tidak bisa mengasihi saudaranya, keluarganya maupun teman2nya. Banyak orang Kristen yang berkata2 kasar dan menyakitkan orang yang mendengar. Banyak orang Kristen kalau sudah bertengkar, maka akan menjadi dendam kesumat yang akan diikuti oleh keturunannya.

Dalam kehidupan ini, banyak didapati hal2 yang demikian, fanatik tetapi tidak sesuai dengan apa yang di"fanatikkan"nya, sehingga akhirnya menjadi munafik.

Hal ini saya sampaikan bukan bertujuan untuk menyinggung pribadi siapapun, tetapi hanya sebagai bahan introspeksi, khususnya bagai saya pribadi.

Karena sebuah pohon dikenal dari buahnya.

__________________

Di dalam Dia tersembunyi segala Harta Hikmat dan Pengetahuan
God bless u
Melvin