Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Perlunya meluruskan motivasi

mujizat's picture

Shalom,

Sebelum turun ke dunia, Dia bernama Firman. Ketika turun ke Dunia, Firman menjelma menjadi sesosok bayi di dalam rahim Maria, tunangan Yusuf. Tetapi sebelum Firman masuk ke rahim Maria, Allah mengutus malaikat Gabriel memberitahu Maria - yang saat itu masih perawan - bahwa dia akan mengandung oleh Roh Kudus, dan anak yang dilahirkan itu harus diberi nama Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka.

Maka  Maria hamil, dia mengandung Sang Firman. Sesudah genap waktunya, lahirlah sang jabang bayi, dan diberi nama Yesus.

Tetapi apakah Sang Firman memperoleh nama "Yesus" sesudah Dia keluar dari rahim Maria, atau apakah nama Yesus sudah menjadi nama Sang Firman jauh sebelum Dia dikandung Maria, bagi Muji masih tanda tanya besar. Muji menduga, bahwa nama Yesus baru dianugerahkan Allah semenjak Sang Firman menjadi manusia. Tetapi di kesempatan ini Muji belum membahas itu, justru Muji berharap dari blogger lain, seperti PlainBread dan blogger top lainnya,...

..........

Ketika Sang Firman menjadi manusia, begitu banyak ayat yang menyatakan bahwa Yesus melakukan pekerjaan yang bukan berasal dari (kemauan) diri-Nya, namun menuruti kehendak Bapa-Nya (Allah).

Yesus secara total melayani kehendak pengutus-Nya. Motivasi pelayanan Yesus hanya satu: melakukan kehendak Bapa-Nya. Titik.

Sebelum turun ke dunia, Sang Firman memiliki kemuliaan sebagaimana kemuliaan Bapa-Nya. Yesus mempunyai atribut keallahan (keilahian) yang -saya rasa - tidak jauh berbeda dengan Sang Bapa.

Yohanes 17:5

Oleh sebab itu, ya Bapa, permuliakanlah Aku pada-Mu sendiri dengan kemuliaan yang Kumiliki di hadirat-Mu sebelum dunia ada.

Artinya, jika Sang Firman turun ke dunia dengan kemuliaan-Nya, maka manusia nggak bisa tahan,...

Itulah sepertinya, salah satu alasan mengapa Sang Firman meninggalkan atribut keallahan-Nya di surga, sehingga karena itulah Dia turun ke dunia sebagai 100% manusia, tetapi tanpa atribut keilahian-Nya. Dan di bawah kondisi itu, maka Sang Firman bisa berdekatan dengan umat-Nya, dan mengajarkan kepada manusia mengenai isi hati Allah,...

Sebelum Yesus dibaptis, maka Dia masih 100% manusia "lumrah" , tetapi sesudah dibaptis, maka turunlah Roh Kudus, dan memenuhi-Nya, sehingga semenjak itu Yesus penuh Roh Kudus. Tetapi Roh Kudus inipun - menurut hemat Muji - bukan atribut keilahian Yesus yang ditinggalkan di surga. Roh Kudus yang memenuhi Yesus adalah Kuasa Allah (Power of God), sehingga dengan penuh Roh Kudus, maka Yesus masih dapat berdekatan dengan manusia lumrah lainnya, hanya saja dengan Full Power kekuatan Allah, Kuasa Allah.

Kondisi Yesus pasca dipenuhi Roh Kudus cocok dengan nubuatan nabi Yesaya disini,

Yesaya 61:1-3

1 Roh Tuhan ALLAH ada padaku, oleh karena TUHAN telah mengurapi aku; Ia telah mengutus aku untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang sengsara, dan merawat orang-orang yang remuk hati, untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan kepada orang-orang yang terkurung kelepasan dari penjara,
2 untuk memberitakan tahun rahmat TUHAN dan hari pembalasan Allah kita, untuk menghibur semua orang berkabung,
3 untuk mengaruniakan kepada mereka perhiasan kepala ganti abu, minyak untuk pesta ganti kain kabung, nyanyian puji-pujian ganti semangat yang pudar, supaya orang menyebutkan mereka "pohon tarbantin kebenaran", "tanaman TUHAN" untuk memperlihatkan keagungan-Nya.

Keberadaan Roh Kudus memampukan Yesus melakukan banyak mujizat di masa pelayanan-Nya. Dalam konteks ini, Yesus mampu melakukan pekerjaan supranatural oleh karena DIPENUHI ROH KUDUS.

Hal serupa juga akan dialami oleh manusia-manusia lumrah lainnya. Yaitu, setiap orang yang dipenuhi Roh Kudus, maka sebenarnya dia dapat melakukan pekerjaan supranatural - dalam arti: pekerjaan Roh Kudus.

Petrus, Yohanes, para rasul Yesus di gereja awal adalah bukti untuk waktu mereka. Dan saat ini, di era menjelang kedatangan Yesus yang kedua kalinya, setiap orang yang dipenuhi Roh Kudus juga melakukan pekerjaan yang sama,...(Kisah 1:8)

Tetapi, rupa-rupanya belum banyak yang mengalami pelayanan dengan Karunia Roh Kudus, dalam konteks melayani dengan Kuasa Allah.

Pertanyaan yang umum: mengapa?

Sepertinya kembali ke soal motivasi pelayanan.

Motivasi Yesus: melakukan kehendak Bapa-Nya, yang dibuktikan dengan ketaatan sampai mati.

Motivasi serupa juga yang dimiliki oleh para rasul dan para martyr,...

Yudas Iskariot dikisahkan bahwa dia sepertinya kurang jujur dalam hal keuangan, mencuri uang kolekte (Yohanes 12:6) atau soal motivasi, dia nggak bener, itulah sebabnya dia nggak tahan uji (atau ditetapkan untuk binasa ?... )

BTW,...

Jika motivasi pelayanan kita semata-mata untuk melayani Tuhan, dan 0% untuk memuliakan diri sendiri, dan 100% mencari perkenan Allah, maka - Muji menyaksikan - orang-orang seperti itulah yang Tuhan percaya melakukan pekerjaan-Nya.

Salam.

Mujizat

www.apostolikos.com

__________________

 Tani Desa