Submitted by anakpatirsa on

        Malam gelap gulita.

        Satu pun bintang tidak muncul di langit. Kalau tidak bersembunyi di balik awan, mungkin iblis yang menelannya. Kota Palangka Raya gelap gulita.

        Ia menjadi sebuah kota mati.

        Di langit, satu titik pun cahaya sama sekali tidak ada.

        Palangka Raya menjadi sebuah kota penuh misteri.

        Senyap!

        Semua telah berhenti. Gelap gulita. Kegelapan tiba-tiba yang diikuti teriakan, umpatan, dan makian. Lalu sunyi.

        Orang Amerika berkata, "Blackout."

***

        Lalu?

        Palangka Raya hidup lagi.

        Tetapi cakrawala tetap hitam.

        Kupandangi langit.

        Mata itu, mata bercahaya itu begitu kontras dengan langit yang gelap gulita, langit yang sehitam arang.

        "Mata bersinar berlatarkan langit arang," batinku.

        Mata itu hanya satu. Kakinya hanya satu.

        "Iblis bermata satu dan berkaki satu," batinku.

        Makhluk itu memandang ke bawah, menatap tajam. Marah.

        Murka!

        Aku berlari ke dalam rumah.

        Kucari kamera kakak ipar yang kupinjam tiga bulan lalu. Kamera digital yang kupinjam tanpa niat mengembalikannya. Kuperiksa memorinya, cukup. Kuperiksa batereinya, full. Kusetel ke mode auto.

        Makluk itu masih ada di tempatnya. Iblis itu sama sekali tidak bergerak dari tempatnya. Matanya, mata satu bercahaya itu benar-benar mata iblis. Apakah ini tanda-tanda akhir zaman? Apakah iblis sudah mengaum?

        Aku harus memotretnya.

        Untuk kupasang di SABDA Space.

***

        

        Lihatlah mata itu!

        Lihatlah.

        Perhatikan! Jangan berkedip. Doa puasa tujuh hari tujuh malam dulu juga boleh.

        Lihatlah!

        Mata itu, mata iblis itu menatap ke bawah. Penuh kemarahan. Marah pada orang iseng yang tidak ada kerjaan, selain memotret ke atas, dan menafsirkan gambar foto seenak perutnya.

Submitted by irwanda.bobby on Fri, 2011-02-04 21:40
Permalink

akan adakah yang menguatkan artikel ini?atau akan adakah marking spidol hitam di artikel ini?kuncinya mungkin satu, fitur Laporkan. Pertanyaan yang muncul akhirnya adalah:akan adakah yang melaporkan artikel ini?^ ^ 

Submitted by DAN-DAN on Fri, 2011-02-04 23:42

In reply to by ronggowarsito

Permalink

HUssssss...itu kan kata2 saya buat penglihatan AWAN yang jadi NABI itu... aku melihatnyaaaa....!!!!! aku melihatnyaaaa...!!!!!!Eh buat melihat setannya itu ada cara yang lebih oke lagi nih biar jelas.... pake kaca mata item dong biar gak silau, kaya gini---> wouwwwww...aku melihatnyaaa...!!!! aku melihatnyaaa...!!!!

Submitted by guestx on Fri, 2011-02-04 23:34
Permalink

semakin banyak org yang melihat dan mendokumentasikan pesan-pesan dan tanda-tanda di angkasa palangka raya.ada apa di palangka raya? mengapa banyak yang ber ha...ha...ha.... dan ber hiiiiiiiiiiiiiii.....? hai angkatan yang tidak percaya (!), berapa banyak tanda lagi harus diberi agar kamu mengerti ?!@lapan, itu bukan tafsir, itu sungguh nyata. gw udah pake kacamata iman spt anjuran Pak Pur, sekarang udah bisa melihat...lamp post  hahaha (wala...kok gw jadi ikutan). 

Submitted by DAN-DAN on Sat, 2011-02-05 00:16
Permalink

Dijual:  KACAMATA IMANDijamin asli, ampuh, tanpa efek samping, langsung pakai tanpa lelaku2 ritual. Hasil dari pertapaan dan lelaku ritual tingkat tinggi dari Palangka Raya.Aman dan tanpa efek samping..!!!! Ampuh untuk: tafsir mimpi, tafsir awan, tafsir lampu, tafsir 1001 mimpi..!!!! Ini contoh barangnya gan: kacamata iman--->  Segera hubungi dealer-dealer terdekat kami untuk HARGA SPECIAL.   DAN-DAN

Submitted by Geadley Lian on Sat, 2011-02-05 00:27
Permalink

Kok mentafsir lampu jalan raya.Itu bukan mata iblis kalo gitu.Itu namanya sekedar mau perhatian doang.

Submitted by Tante Paku on Sat, 2011-02-05 05:52
Permalink

Geadly Lian mengatakan : "Kok mentafsir lampu jalan raya.Itu bukan mata iblis kalo gitu.Itu namanya sekedar mau perhatian doang.Kalo akhir jaman ya gw percaya tapi cahaya itu ah........masa mau dipercayain." Baca paragraf terakhir, pointnya di situ. Mata itu, mata iblis itu menatap ke bawah. Penuh kemarahan. Marah pada orang iseng yang tidak ada kerjaan, selain memotret ke atas, dan menafsirkan gambar foto seenak perutnya.  Makanya hati-hati kalau membaca, entar ada mata iblis yang ikutan marah he he he he he......

Submitted by Geadley Lian on Sat, 2011-02-05 10:39
Permalink

Kalo iblis marah,manding diusir.hehehehe............Soalnyakan lampu jalanan.

Submitted by anakpatirsa on Tue, 2011-02-08 21:46
Permalink

Terima kasih atas semua komentarnya dan "suka"-nya. Itu sangat menghibur.Tadi siang saya melihat keluar jendela. Iblis itu masih ada di sana. Jadi saya keluar dan memotret iblis itu lagi.Mungkin yang tidak hanya punya ilmu tafsir lampu tetapi punya ilmu tafsir awan bisa melihat iblis lain di sana. Atau yang punya kacamatanya bisa melihat lebih jelas. Karuniaku tidak sampai di sana. Hanya sampai ilmu tafsir lampu.Sayang sekali, sepertinya editor yang sekarang tidak ada icon untuk insert gambar. Dan fasilitas untuk plain text dimatikan. Jadi, kalau mau lihat gambarnya, klik di sini saja.

Submitted by Rusdy on Wed, 2011-02-09 07:04

In reply to by anakpatirsa

Permalink

AP, berhati-hatilah dengan sembarangan menafsir iblis di langit. Tuh, lihat, iblis sebenarnya di fotomu yang terakhir sekarang marah. Coba lihat baik-baik, kepalanya menggumpal hitam dengan buntutnya yang panjang mengisi langit.Sepertinya dia tersinggung oleh 'iblis'mu itu yang ada di darat, masa 'iblis' di darat disamakan dengan iblis di langit?