Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Menjawab Pertanyaan Jenny Hutapea

sarlen's picture

Salam kasih,

Sekitar 4 hari yang lalu, Jenny Hutapea mengirimkan e-mail kepadaku. E-mail tersebut berisikan respon Beliau atas tulisan artikel aku yang berjudul Realisasi Doa, yang aku posting juga di sejumlah milis yang aku ikuti.

Adapun kutipan isi e-mail Jenny Hutapea tersebut, yaitu :

Haalloo, bang Juvee
Sebelumnya makasih banget untuk artikel yang sungguh memberkati.. .
Tapi aku ada pertanyaan yang masih aja ngeganjel sejak Paskah kemarin. Yaaa...cuocok dengan artikel abang ini.
 
Jadi begini ceritanya,bang. ...

Setiap Paskah, sekolah minggu kami akan mengadakan kebaktian subuh di halaman gereja.

Sudah sejak sabtu siang segala sesuatunya dipersiapkan. Yang sangat menguras banyak tenaga adalah persiapan dekorasi yang di setting outdoor di halaman gereja.

Dari tahun ke tahun yang kami khawatirkan adalah CUACA. Kami sudah terus doakan :"Tuhan, berikan cuaca yang cerah supaya kami bisa berkebaktian dihalaman gereja!"

Tahun2 sebelumnya, kami tidak begitu bermasalah dengan cuaca. Tapi Paskah tahun ini, cuaca begitu membuat kami was-was. Sekitar jam 2 pagi, hujan turun dengan deras.

Segala dekorasi yang telah di setting sepanjang malam jadi buuyaar... Padahal acara akan dimulai 2 jam lagi. Kami kembali berdoa dan memohon supaya Tuhan berikan cuaca langit yang cerah. Kami imani dan percaya, Tuhan pasti akan berikan cuaca yang terbaik.

Selesai kami berdoa, aku dan salah satu teman berpikir tentang plan B. Kalo nanti cuaca tetap tidak mendukung, kita akan memindahkan dekorasi & berkebaktian ke dalam gereja.

Tapi, kami sedikit berselisih paham dengan teman kami. Karena ia berpendapat; "Kalo kita punya plan B, berarti kita bimbang dan kurang percaya.Jadilah sesuai dengan imanmu!"
 
Nah...mengacu penjelasan bang Juvee di point ke-2 (Adanya hati yang bimbang), apakah dengan plan B berarti iman kita tidak bulat kepada Tuhan?

Karena aku justru berpikir apapun itu jawaban cuaca yang Tuhan berikan nanti, itu pasti yang terbaik!

Bukan hanya keinginan kita, biar kehendak Bapa yang jadi!
Kita harus antisipasi atas segala kondisi di depan nanti!
 
Meskipun , Puji Tuhan akhirnya kami bisa berkebaktian Paskah di halaman gereja dengan cuaca yang mendukung. Selesai kebaktian, kami hanya bisa saling senyum-senyum tanpa bicara. Mata kami yang saling berbahasa... ..he..he. .he...

Yaa_bang Juvee pasti sudah ngerti kan komunikasi apa yang terjadi diantara mata kami ini....?He.. he..he..

Tak tunggu penjelasannya ya,bang. Senang diskusi denganmu....
 
Good day....
Jesus Bless us....
*JenHut*

Berhubung jumlah e-mail yang masuk ke alamat e-mail yahoo aku bisa mencapai ratusan setiap hari, e-mail yang dikirimkan Jenny tersebut sedikit terlewatkan karena berada pada halaman ke sekian di inbox aku.

Setelah membaca, memperhatikan, dan merenungkan isi e-mail Jenny tersebut, aku pun memberikan jawaban sebagai tanggapan atas e-mail Jenny tersebut.

Adapun tanggapan dari aku, adalah sebagai berikut :

Ito Jenny yang baik,

Tindakan yang Ito Jenny dan teman-teman panitia perayaan Paskah, sudah
sangat tepat, berdoa dengan sungguh-sungguh kepada Tuhan, memohon agar
hujan tidak menjadi penghambat kegiatan outdoor Paskah yang Ito serta
teman-teman Ito, telah persiapkan sebelumnya.

Namun, upaya Ito dan teman Ito dengan mencoba mempersiapkan plan B,
bisa diartikan kalau Ito serta teman Ito, kurang meyakini dan
mempercayai dengan sungguh-sungguh bagian dari sifat Tuhan, yaitu Maha
Kuasa, dimana sifat Maha Kuasa tersebut, juga berarti berkuasa untuk
menghentikan hujan yang turun teramat deras sekalipun.  

Ito dan teman Ito, ragu, meskipun telah berdoa dengan iman yang teramat
kokoh, memohon kepada Tuhan agar hujan berhenti sehingga acara outdoor
perayaan Paskah bisa dilaksanakan.

Mungkin Ito dan teman Ito tidak memiliki pikiran untuk "melecehkan"
sifat Maha Kuasa Tuhan dengan membuat plan B. Pada saat itu, Ito serta
teman Ito, hanyalah menggunakan kemampuan berpikir berdasarkan
pandangan visual yang kemudian diterjemahkan berdasarkan logika
berpikir manusia biasa, yang ingin melakukan tindakan antisipatif
apabila hujan tidak berhenti sesaat sebelum acara dimulai (yang artinya
: ada anggapan, doa Ito dan teman-teman Ito, tidak mendapatkan jawaban
seperti yang diharapkan, dimana "kuasa Tuhan tidak bekerja" untuk
menghentikan hujan).

Awal sebuah kebimbangan dapat hadir oleh karena manusia mulai diliputi
oleh rasa takut atau khawatir, kalau yang dipikirkan atau
diharapkannya, dirasakan akan menghadirkan keadaan yang tidak
diinginkan.

Hal ini bisa dilihat dari dua kisah yang ada disebutkan didalam Firman Tuhan.

Ingatkah Ito dengan peristiwa Tuhan Yesus menghentikan badai dan angin
ribut yang menerjang kapal yang ditumpangi Tuhan Yesus beserta
murid-muridNya di suatu danau?

"Mengapa kamu takut, kamu yang kurang percaya?"   (Matius 8 : 26)

Ingatkah Ito dengan peristiwa pada saat Simon Petrus mengikuti Tuhan
Yesus berjalan diatas air, namun kemudian tubuhnya mulai limbung dan
goyah, dan Tuhan menyatakan sesuatu setelah menolongnya dengan memegang
tangan Simon Petrus sehingga tidak tenggelam?

Segera Yesus mengulurkan tanganNya, memegang dia dan berkata : "Hai orang yang kurang percaya, mengapa engkau bimbang?"   (Matius 14 : 31)

Ito bisa membandingkan dengan kisah pada saat Tuhan Yesus menyembuhkan
hamba seorang perwira di Kapernaum (Matius 8 : 5 - 13), dimana Yesus
mengagumi iman sang perwira, yang sangat yakin dan percaya, kesembuhan
akan diperoleh hamba perwira apabila Tuhan Yesus mengatakan bahwa hamba
perwira itu sembuh, tanpa harus mendatangi tempat pembaringan hamba
yang dikasihi perwira itu.

Perbedaan besar jelas dapat kita rasakan dari antara ketiga cerita
dalam Firman Tuhan itu, yaitu pada kisah kesembuhan yang diperoleh
hamba sang perwira karena sikap percaya dan yakin yang ditunjukkan oleh
perwira itu sungguhlah besar. Ia sangat percaya dan yakin, kalau
kesembuhan akan diperoleh hambanya. Sedangkan pada sisi yang lain, para
murid sudah terlebih dahulu merasa takut dan Simon Petrus akhirnya
terendam juga karena dirinya limbung karena bimbang.

Dalam kehidupan ini, sudah selayaknya kita mempunyai iman percaya dan
keyakinan yang begitu tinggi, tidak hanya pada saat menyampaikan
permohonan melalui doa, akan tetapi dalam hal-hal yang lainnya, karena
keyakinan dan kepercayaan kita kepada Tuhan, kita apreasiasikan secara
sungguh-sungguh kepada Tuhan.

Firman Tuhan mengatakan :
Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya.  (Yakobus 5 : 16b)

Jadi, ketika kita berdoa dengan yakin dan sungguh-sungguh, menyampaikan
sebuah permohonan kepada Tuhan, janganlah kita bimbang lagi. Kita harus
tetap pegang keyakinan itu dan jangan membiarkan iman percaya kita
goyah sedikit pun.

Kenyataannya, iman yang menguatkan, yang datangnya dari teman Ito yang
lainnya, telah membuat doa yang Ito dan teman-teman Ito panjatkan,
benar-benar direalisasikan oleh Tuhan dengan menjawabnya sesuai dengan
keinginan dan kebutuhan Ito beserta teman-teman Ito.

Indahlah rasanya, kalau kekokohan iman kepercayaan kita, dilihat Tuhan,
sehingga Tuhan mendengarkan serta memperhatikan doa yang kita panjatkan
kepadaNya.

Ito yang baik,

Tulisan artikel aku yang berjudul Realisasi Doa, sebagian diperoleh
dengan memanfaatkan buku yang sudah aku baca sebagai referensi yang
memperkuat isi bahasan artikel. Buku itu berjudul : Doa yang Dijawab,
karya PETER YOUNGREN.

Bukunya berbentuk buku saku, jadi bisa dibawa-bawa dan dibaca kapan
pun. Apalagi jumlah halaman buku tersebut tidak begitu tebal, sehingga
akan mudah untuk dimengerti dalam sesaat waktu (tentunya, dengan tidak
mengandalkan pemikiran rasional manusia lhooo...).

Semoga jawaban aku ini bisa Ito mengerti dan pahami, serta membuat tahu
bagaimana harus bertindak pada saat kejadian yang hampir sama, terjadi
di kemudian hari.

Senang bisa berdiskusi dengan Ito.

Tuhan Yesus memberkati Ito Jenny.

Demikian isi surat-menyurat aku dengan Jenny Hutapea. Semoga bermanfaat.

Tuhan Yesus memberkati

 

Salam aku,

 

.Sarlen Julfree Manurung 

hai hai's picture

Membantu Allah Mengambil Keputusan!

Si Dul dan teman-temannya hendak melakukan kebaktian padang, di alam terbuka. Mereka berdoa agar tidak turun hujan. Mereka Beriman! Sementara itu Paijo dan istrinya berdoa agar turun hujan, karena mereka baru saja menabur benih. Mereka Beriman! dipihak lain, si Poniman yang sedang mengadakan pesta pernikahan berdoa beramai-ramai dengan keluarganya agar tidak turun hujan. Mereka Beriman! Dengan diam-diam Tukan dan istri serta anak buahnya berdoa agar turun hujan karena kolam lele mereka mulai kehabisan air. Mereka Beriman. Allah Bingung, karena setelah ditimbang-timbang, Iman keempatnya sama beratnya. alasan mereka berdoa sama benarnya. Dan kasih Allah kepada keempatnya sama besarnya. Nah, siapa yang mau membantu Allah mengambil keputusan? Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
__________________

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

Josua Manurung's picture

baiklah...

ada tertulis: baiklah yang terjadi sesuai dengan imanmu... imanmu telah menyelamatkanmu... ada juga tertulis: jangan engkau mencobai TUHAN ALLAH-mu... hehehe... TUHAN KUASA! BIG GBU!
__________________

BIG GBU!

hai hai's picture

Nampaknya Itu Allahnya Sarlen

Josua, saya beruntung sebab itu bukan allah yang saya sembah. Namun nampaknya itu Allah yang Sarlen sembah. Saya hanya kasihan kepada Allahnya, makanya menulis minta bantuan penghuni pasar klewer ini. 

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

__________________

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

jesusfreaks's picture

@sarlen : 1 lagi bukti kengacoanmu

Dear brother, Gw makin bingung sama lo. Kok si jenhut ragu, tapi sukses ya. Tapi tante lo yg gak ragu, gak sukses. Malah lo ngomong seenak udel lo, bilang tante lo ragu, padahal tante lo sudah bilang 2 kali, bahwa dia yakin.

Jesus Freaks,

"Live X4J, die as a martyr"

__________________

Jesus Freaks,

"Live X4J, Die As A Martyr"

-SEMBAHLAH BAPA DALAM ROH KUDUS & DALAM YESUS KRISTUS- 

siburukrupa's picture

sarlen lupa..

nampaknya saudara sarlen sudah lupa dgn firman tuhan yg berbunyi.. iman tanpa perbuatan =sia-sia(mati). berbuat rencana2 tak terduga itu= perbuatan kita kan. btw harus punya iman juga... kalo seorang buta berdoa & beriman bahwa langkah selanjutnya tidak ada lubang dijalan(padahal ada lobang gede). lalu orang buta itu melanjutkan langkahnya,dan akhirnya jatuh ke lobang yg haram jadah dalemnya... jadi,mau salahkan siapa??? apakah sarlen mau salahkan yesus?? gbu.
Josua Manurung's picture

mungkin...

mungkin Sarlen mau bilang begini...

dalam berdoa itu tidak boleh ada keraguan...

jangan terbersit takut atau sangsi...

nanti berakhir seperti Petrus

yang tenggelam...

tapi Plan A-Z itu memang harus ada

bukankah akal budi kita juga dari TUHAN asalnya...

DIA mau kita berpikir

analisa... ambil keputusan apa pun itu...

DIA pasti menolong

apa pun rencana kedua ketiga bahkan keseratus kita

HALELUYA... :)

 

TUHAN KUASA!

BIG GBU!

__________________

BIG GBU!

sarlen's picture

Yup, intinya adalah kekuatan iman

Berdoa yang dilandasi iman itu, memang tidak boleh ada keraguan, baik pada saat doa dipanjatkan, maupun setelah doa dipanjatkan. Percaya dan yakin, maka kamu akan mendapatkan.

Disini, kita belajar untuk memperkokoh keteguhan iman kita melalui sikap percaya dan yakin bahwa Tuhan akan memberikan jawaban yang sesuai dengan keinginan kita, namun tidak melenceng dari rancanganNya. 

Dasarnya adalah kekuatan iman... teguh dan kokoh, tidak setengah-tengah... saat doa dipanjatkan dan setelah doa dipanjatkan, jangan pernah ada keraguan dan rasa bimbang. Bila itu kita lakukan, niscaya Tuhan akan memberikan jawaban doa seperti yang kita harapkan.

Buat Bapak Josua Manurung, thanks untuk pencerahannya. Jawaban Bapak dan jawaban saya ini, saya anggap sebagai jawaban dari tanggapan yang diberikan rekan-rekan lainnya.

Tuhan memberkati kita semua

Salam saya,

 

.Sarlen Julfree Manurung 

siburukrupa's picture

maaf..nampaknya nasehat sarlen sama kayak nasehat dukun.

halo mas sarlen,baca sekali lg tulisan km yg di bawah ini... 

Tindakan yang Ito Jenny dan teman-teman panitia perayaan Paskah, sudah
sangat tepat, berdoa dengan sungguh-sungguh kepada Tuhan, memohon agar
hujan tidak menjadi penghambat kegiatan outdoor Paskah yang Ito serta
teman-teman Ito, telah persiapkan sebelumnya.

Namun, upaya Ito dan teman Ito dengan mencoba mempersiapkan plan B,
bisa diartikan kalau Ito serta teman Ito, kurang meyakini dan
mempercayai dengan sungguh-sungguh bagian dari sifat Tuhan, yaitu Maha
Kuasa, dimana sifat Maha Kuasa tersebut, juga berarti berkuasa untuk
menghentikan hujan yang turun teramat deras sekalipun.  

Ito dan teman Ito, ragu, meskipun telah berdoa dengan iman yang teramat
kokoh, memohon kepada Tuhan agar hujan berhenti sehingga acara outdoor
perayaan Paskah bisa dilaksanakan.

Mungkin Ito dan teman Ito tidak memiliki pikiran untuk "melecehkan"
sifat Maha Kuasa Tuhan dengan membuat plan B. Pada saat itu, Ito serta
teman Ito, hanyalah menggunakan kemampuan berpikir berdasarkan
pandangan visual yang kemudian diterjemahkan berdasarkan logika
berpikir manusia biasa, yang ingin melakukan tindakan antisipatif
apabila hujan tidak berhenti sesaat sebelum acara dimulai (yang artinya
: ada anggapan, doa Ito dan teman-teman Ito, tidak mendapatkan jawaban
seperti yang diharapkan, dimana "kuasa Tuhan tidak bekerja" untuk
menghentikan hujan).

Awal sebuah kebimbangan dapat hadir oleh karena manusia mulai diliputi
oleh rasa takut atau khawatir, kalau yang dipikirkan atau
diharapkannya, dirasakan akan menghadirkan keadaan yang tidak
diinginkan.

nah, sudah baca??

anda berkata si ito menjadi ragu setelah mempersiapkan plan b.

jangan bilang, km tidak bilang si ito ragu karena nasehat yg km kasih tentang kebimbangan.

ada cerita;

suatu hari teman saya yg menjadi dukun/paranormal,kedatangan pasien.

lalu si pasien berkata:mbah,saya minta jimat anti bacok.

kemudian si dukun mengambil sebuah batu lalu membaca2kan mantera,

setelah itu dijual ke si pasien dgn harga yg lumayan tinggi. 

setelah si pasien pulang,saya berkata ke si dukun(teman saya):

saya bilang:lo gila!!!kalo tuh anak mati beneran giman tuh...

si dukun berkata dgn entengnya:kalo tuh anak mati beres persoalan,

kalo tuh anak balik lg & komplain ke gw,

tinggal gw (dukun) bilang:

  1. iman lo kurang kuat.

     2.    untung lo pegang jimat gw,kalo ngak lo dah,MAMPUS!!!

hahaha..akhirnya kami menertawakan si pasien BODOH itu..

nah, setelah km baca kisah diatas.

saya kira,sarlen punya sistem ngeles sama spt cara dukun...

gbu. 

tambahan,

kk sarlen,realistis sikit lah....

masakkan bikin plan B ragu... 

oh ya... kayaknya jawaban josua justru untuk menanggapi tilisan kamu deh..

 karena bagi dia plan a-z bukanlah karena keraguan seseorang.

gbu. 

 

sarlen's picture

Beda kasus tapi mau disamakan, anehhhh...

Beda cerita, beda kasus, tapi mau disamakan. Gimana toh, Mas Buruk Rupa? Baca lagi kisahnya Mas Buruk Rupa, apa konteksnya sama dengan situasi yang sedang dihadapi oleh teman saya Jenny? Kondisinya beda Mas...

Kalau cerita Mas itu, dunia khayal, ngarepkaya.com. Tapi dalam beriman, Tuhan gak minta setengah-tengah. Kalau memang yakin gak ujan, yakinilah dengan sungguhh-sungguh.

Rencana Jenny menyiapkan plan a-z, bukankah bisa disampaikan dengan bahasa : "Kita siapkan arena didalam gereja, siapa tahu aja Tuhan gak menjawab doa kita."

Bukankah kira-kira seperti itu, kalau diterjemahkan? Bukankah itu berarti gak percaya sepenuhnya?

Pikirkan baik-baik yaaa...

Rupanya rekan-rekan disini belum ada yang mengalami besarnya kuasa doa yang diyakini dengan sungguh-sungguh ya? Kok susah banget sih menerima penjelasan saya?

Mbok ya dibaca dulu baik-baik. Pahami dulu, jangan main ngomong tapi gak ngerti sama yang dibicarakan. Sambungkan dengan Firman Tuhan yang saya tuliskan. Saya gak asal comot karena saya gak berani asal comot dan saya bukan menulis untuk menyesatkan atau menyampaikan kabar bohong atau dongeng karangan dengan dasar Firman Tuhan.

Well, Firman Tuhan bilang, memang banyak pencemooh di akhir jaman. Saya jadi mengerti dengan isi Firman Tuhan itu karena ternyata, didalam forum ini, banyak sekali orang yang seenaknya mencemooh tulisan yang didasarkan Firman Tuhan (saya temukan di banyak komentar di tulisan yang diposting oleh rekan-rekan di media sabda ini).

Semoga Tuhan akan menjelaskan lewat kondisi visual langsung kepada rekan-rekan sekalian tentang bagaimana kita memanfaatkan iman percaya kepadaNya, agar jangan ada kata-kata cemooh yang membuat rekan-rekan dianggap bersalah di mata Tuhan.

Itu saja dulu dari saya.

Btw, nama Mas memang buruk rupa. Tapi perkataan yang mas tuliskan, tidak membuat suasana hati saya jadi buruk. Senang berdiskusi dengan Mas.

GBU too

Salam saya,

 

.Sarlen Julfree Manurung

 

king heart's picture

mungkin..............ngawur he he he

Saya pikir Sarlen terlalu memaksakan kehendaknya dengan mencomot ayat ayat sekehendak hatinya, maklum lagi trennya begitu sih kebanyakan orang Kristen. Iman yang dibangun dari rasa percaya diri yang begitu besar memang seakan akan iman yang besar yang sanggup memindahkan gunung, tapi iman ini bukan iman memindahkan gunung tapi memindahkan salib Yesus. Kesimpulannya iman sarlen adalah iman yang berpusatkan pada ego manusia, karena jika doanya tidak dijawab sesuai keinginannya maka akan dicarilah alasan untuk mendukung mendukung pendapatnya seperti doa yang kurang sungguh sungguh dll
__________________

Apakah dengan mengatakan kebenaran kepadamu aku telah menjadi musuhmu?

sarlen's picture

Firman Tuhan Gak Ngaco, Percaya deh...

Itu bukan seakan-akan dan sekehendak hati saya, tapi memang itu isi Firman Tuhan. Apakah Firman Tuhan itu ngawur? Sepertinya rekan-rekan memang menyampaikan komentar demikian.

Btw, percaya diri itu beda dengan sikap percaya. Dan saya selalu menuliskan hal percaya itu dengan kata-kata : SIKAP PERCAYA.

Coba dulu, jangan buru-buru menganggap saya berkhayal. 

Saya gak mau berkhayal, apa yang saya nyatakan dalam tulisan artikel saya, akhirnya nanti rekan-rekan lakukan juga. Saya tidak mau berkhayal seperti itu, karena yang saya inginkan, rekan-rekan melakukannya, bukan mengkhayalkannya.

Saya gak pernah bilang kalau doa itu seperti kehendak kita. Jangan di pelintir-pelintir yaaa...  

Coba ya, coba... berdoa dengan memanfaatkan kekuatan iman. Dicoba dulu, rasakan hikmat dan hadirat Tuhan, baru berpendapat, yaaa...

Tuhan Yesus memberkati

Salam saya,

.Sarlen Julfree Manurung 

jesusfreaks's picture

@SBR n King heart : setuju

Mau bilang ngawur, mo bilang ngaco, mo bilang gak konsisten, ngeles kayak dukun, SKSDSTTT. Komplit deh... Gw udah sering adu argument sama sarlen, selalu ngambang n gak jelas.

Jesus Freaks,

"Live X4J, die as a martyr"

__________________

Jesus Freaks,

"Live X4J, Die As A Martyr"

-SEMBAHLAH BAPA DALAM ROH KUDUS & DALAM YESUS KRISTUS- 

sarlen's picture

Jangan pakai argumen & logika manusia

Saya tidak pernah mencoba untuk pakai argumentasi yang didasarkan logika manusia, Mas Jesus Freaks. Percuma saja, karena saya gak akan bisa menuliskan begitu banyak artikel tentang Firman Tuhan. Bahkan satu pun saya gak akan sanggup menyelesaikannya kalau saya coba pakai logika manusia.

Itulah sebabnya, cara pandang saya dan Mas Jesus Freaks gak pernah ketemu, karena Mas Jesus Freaks selalu coba pakai logika manusia, bukan dengan memanfaatkan prinsip beriman yang benar dan sungguh-sungguh kepada Tuhan. Bisa dilihat kok, dari komentar-komentar yang Mas Jesus Freaks sampaikan kepada saya di hampir semua tulisan saya, iya kan...???

Jangan marah ya, Mas Jesus Freaks. Maafkan saya kalau saya menyinggung perasaan Mas.

GBU

Salam saya,

.Sarlen Julfree Manurung 

 

 

galatia220's picture

sia-sia

Mazmur 127 Nyanyian ziarah Salomo. Jikalau bukan TUHAN yang membangun rumah, sia-sialah usaha orang yang membangunnya; jikalau bukan TUHAN yang mengawal kota, sia-sialah pengawal berjaga-jaga.

__________________

namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan
Kristus yang hidup di dalam aku.... Galatia 2:20

kleenex's picture

menarik juga

Salam kenal bang Sarlen, saya penghuni baru di sabdaspace ini yang ingin nimbrung di diskusi ini. Ketika saya berdoa, katakanlah saya meminta sebuah mobil baru. Saya berdoa dengan yakin (atau ada beberapa orang kristen bilang, saya berdoa dengan iman). Ketika Tuhan (melalui berkat dari pekerjaan, atau bahkan saya menang Gebyar BCA) memberi sebuah mobil baru. Saya bersyukur. Tapi ketika sama belum mendapat mobil baru, saya juga bersyukur. Saya yakin Tuhan tidak/belum memberikan mobil baru kepada saya karena Dia tau yang terbaik untuk saya. Bukan karena iman saya kurang.