Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
Mencari Alasan
Pada sebuah kegiatan kantor, secara kebetulan saya dipercaya untuk memegang keuangan. Ada hal menarik selama saya mendapatkan kepercayaan ini. Pada akhir pelaksanaan kegiatan tersebut, seprti biasa saya diminta untuk mengatur pembagian honor peserta dengan persetujuan atasan. Sebuah kebijakan diberikan, bagi yang membawa kendaraan dengan mengangkut peserta yang lain atau peralatan yang digunakan dalam kegiatan akan diberikan tambahan sebagai uang transpor.
Setelah selesai saya susun daftar honor dan transpor, salah satu pimpinan, katakanlah berinisial “Mr. Q”, mendekati saya dan mengatakan bahwa atasan saya meminta uang transpor perlu ditambah karena adanya kenaikan tarif tol. Kemudian saya revisi daftar tersebut dan saya ajukan ke atasan untuk ditandatangani sebagai tanda persetujuan. Kemudian sang atasan berkata bahwa uang transpor perlu dinaikkan atas permintaan Mr. Q. Selidik punya selidik, akhirnya atasan mengatakan bahwa kendaraan yang digunakan Mr. Q boros, sehingga perlu adanya tambahan insentif.Memang bukan besarnya nominal yang mengusik saya untuk membuat sebuah catatan, tetapi cara yang ditempuh Mr. Q inilah yangmembuat saya terinspirasi untuk menarik sebuah pelajaran.Pertanyaan besar yang muncul dalam benak saya adalah siapakah yang sesungguhnya memiliki ide tersebut? Mr. Q atau atasan saya. Menurut atasan saya adalah Mr. Q dan menurut Mr. Q adalah atasan saya.Kadang manusia sering menggunakan dalih untuk kebaikan bersama, padahal ada sesuatu yang hendak diraihnya. Bahasa yang sering kita dengar adalah ada udang dibalik batu. Agar tidak tampak sebagai sebuah keinginan sendiri, maka perlu dilibatkan atasan ataupun rekan sejawat dalam mereka sebuah keuntungan. Pada kasus yang saya alami, dari delapan orang peserta, hanya tiga orang yang menggunakan kendaraan.Fenomena seperti ini akan tampak sering kita temukan dalam kehidupan sehari-hari. Karena itu benar kata Firman Tuhan, hendaklah kita perlu menjaga hati dengan penuh kewaspadaan. Mencari alasan dengan mengatakan bahwa itu perintah atasan merupakan sebuah cara termudah untuk melakukan manipulai kecil dalam kehidupan. Namun demikian, ini akan tetap menjadi masalah besar dalam kehidupan keimanan. Selain itu perlu adanya ketulusan hati.
- Ulah's blog
- 3946 reads
hal2 yang nggak keliatan
dari pengalaman saya (yang masih cetek), hal2 terpenting seringkali memang nggak terlihat di "end-result " dari suatu action, tapi lebih ke unsur "kenapa" suatu action itu terjadi.