Submitted by nobietea on

. . . maafkan aku, Tuhan

entah sudah hari yang ke berapa nobie alpa dari pandangan Tuhan. Tapi jangan pernah tanyakan kenapa? Atau adakah rasa hampa? Karena apa pun pertanyaan itu nobie hanya bisa menjawab entahlah. Bukan hanya satu atau dua orang yang sudah menyadari kealpaan ini, tapi (cukup) banyak. Mereka mencari nobie hingga ke dunia lain. Bukan... bukan dunia yang harus kita masuki lewat jampi-jampi tapi dunia yang cukup dengan sebuah pass. Tidak ada satu orang pun yang nobie hiraukan. Segala bentuk pesan singkat hingga telphone pun nobie hiraukan. Maafkan aku, Tuhan . . .

. . .  maafkan aku, Tuhan

entah sudah minggu yang ke berapa pada akhirnya Tuhan datang menjumpai nobie. Lebih tepatnya nobie tidak tahu siapa yang menjumpai siapa, tapi ya sudahlah. Hanya saja kenapa ketika Tuhan pun memanggil nobie masih tetap pada pendirian nobie? Kenapa Tuhan pun tidak nobie pedulikan? Maafkan aku, Tuhan..

 

. ..  maafkan aku, Tuhan

jika nanti pada akhirnya nobie datang, jangan tanyakan apa yang nobie inginkan. Karena hingga sekarang pun nobie belum tahu bentuk dari kebisuaan ini. Maafkan aku, Tuhan . ...

Submitted by dennis santoso… on Thu, 2008-10-30 13:15
Permalink

andai gue adalah Tuhan, inilah jawaban "Tuhan" buat nobie:

"nobie, kamu kebanyakan minta maaf. c'mon, just make up your mind and state what you want to do. minta maaf terus nggak banyak gunanya selain bikin cape badan dan pikiran."

 

Submitted by nobietea on Thu, 2008-10-30 14:19
Permalink

. . . walaupun Lebaran udah lewat tapi nobie akan terus minta maaf sama Tuhan. Bukan sampe Tuhan memaafkan nobie, karena nobie tahu Tuhan tu maha pemaaf..

 

. . .nobie jg tahu kalau semua ini hanya akan membuat badan dan pikiran nobie lelah. Tapi ada sisi lain yang tidak mau tahu . . .

 

 

 

*** maafkan aku, Tuhan . . .