Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
Lebih dari 30 Kali Nonton Finding Nemo
Anakku yang berumur satu setengah tahun sangat menggemari film Finding Nemo. Hampir tiap hari ia ingin nonton VCD film yang tokoh utamanya ikan badut (ikan oranye dengan tiga garis vertikal putih di tubuhnya). Sewaktu membeli keping cakram ini dua setengah tahun lampau, kami tidak dalam rangka menyiapkan diri untuk memilih-milih alternatif tontonan anak. Kami membeli karena waktu itu VCD asli Finding Nemo diskon habis hingga harganya tinggal sepuluh ribu rupiah. Dan, sebelumnya kami pernah menonton (VCD juga) film ini, kami merasa film ini bagus.
Dalam hal ini, kami merasa beruntung karena sewaktu bisa memahami gambar ternyata, anakku menggemari film berlatar belakang kedalaman lautan ini. Kalau ia berkata, “Iwak-wak.” Yang ia maksud adalah kata ikan-ikan dalam Bahasa Jawa, itu berarti ia ingin menonton film itu. Untuk seumurannya, maksimal ia hanya mampu menonton paling lama lima belas menit. Kadang keping pertama, kadang keping kedua. Setelah lima belas menit pertama ia menonton sambil lalu, jika ada adegan-adegan yang menarik hatinya.
Ada dua keuntungan ia menonton film Finding Nemo. Jika di siang hari, saat udara sangat panas dan anak tetangga belum terlihat bermain di luar rumah, setidaknya anakku tidak meminta keluar rumah. Keuntungan lain, menyuapinya saat makan lebih mudah karena tidak berlari kemari ke sana.
Selain dua keuntungan tersebut, aku sendiri yang mau tidak mau ikut menonton jadi memahami esensi film tersebut. Bagaimana tidak, setidaknya aku sudah menonton film ini 30 kali. Anakku tidak mau menonton sendirian, atau hanya dengan ibunya saja. Harus bertiga, kecuali saat aku bekerja atau seperti sekarang berada di kota lain.
Plot utama Finding Nemo sangat mirip dengan Saving Private Ryan. Bahkan judulnya pun sangat mirp terdiri dari Verb + ing + Noun (berbentuk nama diri). Kalau Finding Nemo ayah yang mencari anaknya, Saving Private Ryan berkisah sekelompok komando pasukan khusus dipimpin seorang kapten yang mencari prajurit di medan laga. Perjalanan pencarian dalam dua film ini sangat mirip, mereka sama-sama menghadapi berbagai ancaman berat. Perjalanan juga sarat dengan topik human interest—walau Finding Nemo tokohnya adalah binatang, Finding Nemo tentang kesadaran ayah yang merelakan diri melepas anaknya tumbuh dewasa, Saving Private Ryan tentang seorang perwira yang menyadari panggilan hidup sejati.
Lalu apa lagi bisa didapat dari si Marlin dan si Nemo? Saya disemangati untuk tetap setia menonton itu walau bosan setengah mati demi rasa sayangku pada si kecil. Jika saat nonton mulut anakku sedikit terbuka, itu sudah menghibur hatiku.
- Bayu Probo's blog
- 3814 reads
Aku juga suka nonton Nemo
Lord, when I have a hammer like YOU, every problem becomes a nail. =)
Winnie the Pooh
~ Goethe
------------
Communicating good news in good ways
Finding Nemo dan Winie The Pooh
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
anak saya ga kehitung nonton herbie
Mungkin karena jarang nonton film