Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Kovenan ( Perjanjian ) Allah dengan Manusia

king heart's picture

Pengakuan Iman Westminster

VII. 1. Jarak antara Allah dengan manusia begitu besar, sehingga meskipun ciptaan ciptaan yang berhikmat berutang ketaatan kepada Allah sebagai pencipta mereka, akantetapi ciptaan ciptaan tidak akan pernah menikmati-Nya sebagai berkat dan pahala bagi mereka jika Allah tidak berkenan dengan merendahkan diriNya, suatu hal yang Dia berkenan untuk nyatakan dalam bentuk kovenan

Pengakuan iman ini mengajarkan

1. perbedaan mendasar antara pencipta dan ciptaan

2. Ciptaan wajib mentaati penciptanya

3. Pencipta tidak memiliki kewajiban ( berutang ) apapun kepada ciptaanNya

4. Karena itu, semua berkat ndan pahala dari Allah datang hanya atas kehendak perkenan Allah ( anugerah ) dan karenanya merupakan kovenan yang dikaruniakan secara berdaulat

Orang berdosa tidak hanya menyangkali dosa dosanya melainkan juga menyangkali keadaan mereka yang telah jatuh dan lebih parah lagi menolak esistensinya sebagai ciptaan. Allah berfirman dalam Yoh 15:5 :" Di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa apa." Namun manusia menjawab seperti raja Nebukadnezar, " Dengan kekuatan kuasaku dan untuk kemuliaan kebesaranku" ( Dan 4:30 ) Doktrin populer tentang "Kehendak bebas manusia" yang mengajarkan bahwa manusia, bukan Allah, yang menentukan tujuan merupakan contoh dari keberdosaan ini.

Dosa manusia seperti ini telah merasuk ke dalam gereja tak peduli dari aliran atau denominasi apa, bahkan gereja yang mengaku Calvinis / Reformed sekalipun. Sudah menjadi kebiasaan untuk mengartikan kovenan ini sebagai perjanjian antara dua pihak atau lebih. Terdapat bahaya karena bisa mengartikan Allah dan manuisa memiliki kesetaraan kedudukan dalam merealisasikan kovenan ini, seolah olah setiap pihak sepakat dengan persyaratan yang diajukan secaraberdaulat oleh pihak lainnya. Pemikiran seperti ini sangatlah keliru mengingat adanya jarak yang sedemikian besar antara sang Pencipta dan ciptaanNya.

Kebenaran di atas juga berlaku di dalam kovenan kerja seperti halnya kovenan anugerah. Bahkan dalam faktanya kovenan kerjapun pada intinya merupakan kovenan anugerah. Adam tak memiliki hak apapun untuk mengklaim berkat dan pahala dari Allah. Sering tanpa disadari timbul pendapat bahwa karena Adam benar maka ia mempunya hak untuk  mengajukan klaim kepada Allah. Tetapi Alkitab berkata lain :                                 Ayub  35:7Jikalau engkau benar, apakah yang kauberikan kepada Dia? Atau apakah yang diterima-Nya dari tanganmu?                                                              Luk   17:10Demikian jugalah kamu. Apabila kamu telah melakukan segala sesuatu yang ditugaskan kepadamu, hendaklah kamu berkata: Kami adalah hamba-hamba yang tidak berguna; kami hanya melakukan apa yang kami harus lakukan."        

Dari pengakuan iman dinyatakan bahwa semua kovenan Allah dan manusia mencerminkan kedaulatan dan anugerah Allah. Kovenan itu dijalankan atas kehendak Allah dan sama sekali bukan kehendak manusia                                 Yesaya

40:13 Siapa yang dapat mengatur Roh TUHAN atau memberi petunjuk kepada-Nya sebagai penasihat?
40:14 Kepada siapa TUHAN meminta nasihat untuk mendapat pengertian, dan siapa yang mengajar TUHAN untuk menjalankan keadilan, atau siapa mengajar Dia pengetahuan dan memberi Dia petunjuk supaya Ia bertindak dengan pengertian?
40:15 Sesungguhnya, bangsa-bangsa adalah seperti setitik air dalam timba dan dianggap seperti sebutir debu pada neraca. Sesungguhnya, pulau-pulau tidak lebih dari abu halus beratnya.
40:16 Libanon tidak mencukupi bagi kayu api dan margasatwanya tidak mencukupi bagi korban bakaran.
40:17 Segala bangsa seperti tidak ada di hadapan-Nya mereka dianggap-Nya hampa dan sia-sia saja.

Manfaat kovenan itu berlaku kepada ciptaan bukan kepada sang penciptanya                                                                                                                Kis    17:25dan juga tidak dilayani oleh tangan manusia, seolah-olah Ia kekurangan apa-apa, karena Dialah yang memberikan hidup dan nafas dan segala sesuatu kepada semua orang.    

Satu satunya "persyaratan" atau "kewajiban" yang "disetujui" Allah di dalam kovenan kovenan itu dijalankan  oleh janji janiNya yang berasal dari anugerahNya. Allah tidak terikat apapun kecuali kepada FirmanNya yang kudus. Andai Adam taat kepada Allah maka pasti Allah memberikan pahala yang besar tetapi bukan karena Adam mengklaimnya. Allah pasti telah memberikan pahala itu karena merupakan kehendak sukacitaNya untuk menganugerahkan kepada ciptaan berkat yang tak akan pernah bisa "diperoleh" bahkan oleh ketaatan tanpa cacat sekalipun ( karena semua ketaatan itu adalah kewajiban ciptaan kepada Pencipta )

 

Sumber : buku Pengakuan Iman Wesminster karangan G.I. Williamson terbitan Momentum                                                                                                        

__________________

Apakah dengan mengatakan kebenaran kepadamu aku telah menjadi musuhmu?