Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
King's Quest
Salah satu permainan komputer yang paling aku ingat pada waktu kecil adalah King's Quest. Pada zaman itu di kotaku baru musim komputer PC, dan program yang paling laris dijual tentu saja adalah permainan komputer. Kokoku membeli judul ini, seri yang keenam, dan kami menjadi kecanduan permainan komputer. Bukan saja karena grafisnya yang menarik (standar zaman itu), atau genre permainannya yang aku suka, tetapi karena ia memiliki alur cerita yang menarik.
Cerita ini dimulai ketika kita, yang berperan sebagai seorang pangeran, terdampar di suatu pantai tanpa memiliki sesuatu pun. Yang kita ketahui hanyalah bahwa kita sedang menjalankan sebuah misi dari sang Raja. Yang aku ingat dari permainan ini adalah bahwa kita harus menggunakan segala macam barang yang kita temukan untuk menyelesaikan misi kita. Demikian pula setiap perkenalan dengan tokoh yang lain, semua memiliki artinya sendiri-sendiri, dan suatu saat nanti akan menolong kita dalam misi kita. Sebuah papan kayu sederhana dapat menjadi berarti dalam petualangan kita. Percakapan dengan seorang biasa mungkin akan memberi petunjuk yang berharga di masa depan. Tergantung dari tindakan apa yang aku lakukan (atau tidak lakukan), cerita ini dapat berakhir dengan baik, atau sebaliknya, dengan buruk.
Beberapa hari lalu, sewaktu teringat akan permainan ini dan berpikir tentang judulnya, tiba-tiba saya tersentak. Bukankah kita semua di sini adalah anak-anak sang Raja yang sedang menjalankan misi dari Ayah kita juga? Kita tahu bahwa Allah menempatkan kita di dunia untuk satu tujuan utama, yakni memuliakan Dia. Tetapi masing-masing dari kita diberikan misi atau panggilan yang berbeda-beda, dan dalam perjalanan hidup kita sehari-hari, sering kali kita melewatkan hal-hal yang ia persiapkan untuk kita dapat memenuhi panggilan kita di dunia ini. Seperti seorang pembuat program komputer, Allah menciptakan segala sesuatu di dunia ini dengan tujuan, dan segala sesuatu dapat dipakai-Nya untuk tujuan tersebut melalui kita. Mungkin kita tidak tahu mengapa saat ini kita memiliki suatu hal yang menurut kita tidak berguna, atau mengapa kita ditempatkan di tengah-tengah orang-orang di sekeliling kita, atau mengapa kita dilahirkan di tengah-tengah keluarga kita, namun di balik semuanya itu, ada sebuah misi Allah yang harus kita penuhi di dalam hidup kita, dan masing-masing kita memiliki panggilannya sendiri-sendiri dari sang Raja. Pertanyaannya, apakah kita sadar dan telah melakukan panggilan -- King's Quest -- itu di dalam hidup kita?
Tulisan ini dibuat setelah saya membaca sebuah blog yang ditulis oleh teman saya, yang menginspirasi saya untuk menulis lagi. Selamat ultah, Audrey.
- bennylin's blog
- Login to post comments
- 4785 reads
life is a mission...duh, hampir lupa
Mungkin kita tidak tahu mengapa saat ini kita memiliki suatu hal yang menurut kita tidak berguna, atau mengapa kita ditempatkan di tengah-tengah orang-orang di sekeliling kita, atau mengapa kita dilahirkan di tengah-tengah keluarga kita, namun di balik semuanya itu, ada sebuah misi Allah yang harus kita penuhi di dalam hidup kita, dan masing-masing kita memiliki panggilannya sendiri-sendiri dari sang Raja.
thx telah mengingatkan...jika kita melihat hidup kita adalah menjalankan misi, maka kita akan menyadari bahwa bukan tanpa alasan Tuhan menempatkan kita di tengah-tengah keluarga yang mungkin berantakan, di lingkungan kerja yang mungkin sangat tak bersahabat, di jemaat yang mungkin jauh dari kasih persaudaraan, di antara masyarakat yang mungkin sedang sakit sosial, di situasi negara yang mungkin amburadul...
Pertanyaannya, apakah kita sadar dan telah melakukan panggilan -- King's Quest -- itu di dalam hidup kita?
pertanyaan yang sering terlupakan manakala otak dipenuhi pikiran-pikiran bagaimana menjalankan rutinitas mencari sesuap nasi dan sebongkah berlian :-)
------- XXX -------
King's Quest
"Pertanyaannya, apakah kita sadar dan telah melakukan panggilan -- King's Quest -- itu di dalam hidup kita?"
Baru aja membahas topik 'God's mission' di kelompok belajar Alkitab kemaren. Kayak guestx udah komen, emang kita2 (apalagi ane) distracted dengan tent making (Kis 18:1-4). Padahal mencari 'sebongkah berlian' hanya pekerjaan sambilan kita di dunia.