Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
Jossete Wenz
BUKU HARIAN LIANA
Satu persatu pelayat menyalaminya. Mereka menunjukkan duka dengan pakaian yang lebih hitam dari jubah nenek sihir. Anak, menantu dan cucu berderet di samping gundukan tanah, menyambut tangan-tangan yang tidak berani menyunggingkan senyum. Badoi tidak bisa membohongi dirinya sendiri, ia tidak begitu sedih. Sebagai suami yang barusan kehilangan istri, mukanya memang harus kelihatan sedih. Tidak begitu sulit, di infotainment, penyanyi dangdut yang hanya bisa pamer pantat pun bisa mengeluarkan air mata buaya. Apalagi ia yang otaknya ada di kepala. Tetapi ia tidak harus seperti itu, ia hanya perlu menahan senyum setiap kali menyambut uluran tangan.
- anakpatirsa's blog
- 17 comments
- Read more
- 7267 reads