gigi

Merongos.

Kenapa harus malu ketika memiliki gigi yang mancung ? (Bahasa kerennya merongos.)

Bukankah sedikit orang yang memilikinya ?

Merongos bukanlah sesuatu yang hina. Merongos adalah sebuah keunikan tersendiri.

"Hii, Nanang tadi diantar Boneng.." Seorang anak di sebuah TK berteriak menuding temannya. Anak bernama Nanang itu malu. Pulang sekolah ia mengadu tidak mau lagi diantar oleh Tatang, staf ayahnya yang giginya memang tidak pernah bisa disembunyikan itu. Tatang sendiri sudah biasa dengan cemoohan itu. Sejak kecil ia sering diejek. Ia pernah beberapa kali berkelahi karena dihina anak-anak lain dengan berbagai sebutan terkait struktur giginya. Setelah dewasa, Tatang masuk sekolah teologi. Ia tentu harus banyak bicara di depan publik. Di awal, banyak orang mentertawakan atau mencibir karena gigi Tatang yang tonggos. Mereka mungkin merasa Tatang lebih pantas menjadi pelawak atau harus rela menjadi pelawak yang gembira jika ditertawakan. Namun, seiring waktu, barulah orang-orang bisa melihat Tatang lebih dari gigi atau mulutnya, tapi apa yang keluar dari mulutnya.