Submitted by joli on

Mendengar cerita teman2 tentang sekolah di luar negeri.. ada
seorang teman saya yang menyekolahkan anaknya di China.. dia share bahwa sekolah di
sana punya banyak kelebihan, yang pertama bisa 2 bahasa karena sekolah
international jadi bisa English dan karena tinggal di China jadi bisa bahasa
China, yang kedua mutu sekolahnya bagus karena sudah dipercaya untuk mengadakan
ujian IGCSE sendiri, yang ketiga anak jadi mandiri karena mereka tinggal asrama
yang harus cuci sendiri mengatur hidup sendiri meski tetap dipantau guru2nya.,
yang keempat Negara china akan menjadi Negara adidaya masa depan.. dll….

Akhir
kata kami kecantol promonya…



Ketika aku share dengan teman, dia mengingatkan, .. anak.....bukan milik ortu.. hanya titipan dari Allah.. kenapa kamu buat perencanaan
sendiri, tidak coba menanyakan apa Rencana Tuhan untuk Clair? Thank’s God untuk peringatannya.. karena
inilah, maka sekarang aku mulai belajar berTANYA kepada sang Pencipta apa rencana dan
kehendakNya…

 

Tapi Clair terlanjur semangat kepingin sekolah di sono..

 

Clair : Ayolah Mama…

Mama : tunggu.. mama mau doa tanya rencana Tuhan dulu..

Clair : Bagaimana
tahunya kehendak dan rencana Tuhan?

Mama : berdoa dan baca bible.. and tanya teman2 di pasar
klewer..:)

Clair : Ok.. tapi ni
ada libur paskah boleh nggak kita jalan lihat sekolah dulu....?

Mama : pikir-pikir dulu ya…

Clair : sms reminder
.. urus visa dulu maa…

Mama : …

Clair : reminder…
sudah urus visa…belum ma?

Mama : OK..

 

Akhirnya … aku bersama Clair my daughter yang berusia 13
tahun pergi ke Changzhou China untuk mengunjungi dan melihat Changzhou international school di sana.. Kami berangkat hanya berdua ….
Ternyata meski sudah punya visa, punya tiket, sudah searching internet di
travelblog dll…....tetap gamang, ragu2 dan ada rasa kuatir juga, pergi
sendirian ke Negara yang belum pernah dikunjungi,.. tidak mengerti bahasanya
sedikitpun.. tidak ada yang dikenal… Tapi syukurlah teman saya bisa minta
tolong pihak sekolah untuk menjemput ke airport..

Ketika sampai di Changzhou
letaknya tengah2 antara shanghai dan nanying.. suatu kota
yang tidak terlalu besar yang mencanangkan sebagai kota yang ramah lingkungan.. kota yang lumayan menarik untuk tinggal… dan
sekolahnya seperti yang diinformkan teman saya sebelumnya, dari segi quality..
tergantung dari siswanya .. how hard you work katanya.. ketika aku tanya apakah
gerejanya jauh dari sekolah.. ooo lumayan jauh tetapi jarang yang ke gereja karena gereja
tersebut hanya menggunakan bahasa setempat jadi anak2 tidak ke gereja.. Oooo …Setelah melihat kegiatan belajar dan
fasilitas sekolah kami kembali ke hotel..

 

Setelah pulang ke Solo lagi kembali ke kegiatan sehari-hari…
Clair kembali bertanya pada mamanya.

 

Clair : So bagaimana kesimpulannya maam?

Mama : Kemarin mama buka web sabda space.. Clair.. lihat
jawaban temen2 mama di klewer.. kata om Jesusfreak hal kehendak Tuhan suruh
baca di Rom 12:2 yaitu kehendak Allah adalah yang baik, berkenan dan sempurna..

Clair : So..

Mama : Baik.. ya… disana baik untuk belajar bahasa dan
kemandirian

Berkenan ..ya tidak.. karena tidak ada yang
mengingatkan tentang Tuhan, tidak ada
ibadah.. nanti kamu lupa sama Tuhan Yesus…

Sempurna …
perlu waktu untuk kesana..

Clair : So… sebenarnya aku kepingin tu.. mama ..mau ndak
mama yang mengingat- ingatkan
aku sama Tuhan Yesus ketika aku lupa... kalau aku mau sekolah sana…?

Mama : ……. Begini aja, kan
masih ada waktu sampai kamu selesai sekolah smp..

Kita kerjakan
bagian kita masing2 sampai saatnya nanti …

Mama
kerjakan bagian mama cari duit untuk biaya sekolah…

Clair
kerjakan bagian clair persiapan bahasa inggris and math nya..

Tuhan sudah
mengerjakan bagianNya dengan memberi kepandaian.. nantinya DIA
akan menunjukan rencanaNya secara pribadi sama Clair … OK?

Cair : Deal..

 

Demikianlah percakapanku dengan Clair mengenai belajar
mengetahui rencana Allah dalam kehidupan sehari-hari.. sama2 belajar…



Halo Oma bagaimana ni cara mendidik anak kenal Tuhan dalam
kehidupan sehari2…atau rekan pasar klewer bisa share juga bagaimana mendidik
suami/istri berjalan bersama Tuhan dalam pekerjaan dan dalam rumah tangga…

Submitted by hai hai on Sun, 2008-03-30 17:57
Permalink

Mbak Joli, nampaknya mendidik suami atau istri itu jauh lebih susah daripada mendidik anak.

Dalam hal mendidik anak, nampaknya anda harus lebih banyak bercerita lagi agar saya bisa makin banyak nyonteknya. Ha ha ha ... Anda luar biasa! Sungguh Luar biasa!

Nona, bila waktunya tiba nanti dan anda tidak keberatan, maka dalam masa liburannya saya akan mengirim anak saya si Paijo alias Samuel Wisely untuk magang di rumah anda sehingga dia dapat belajar kepada wanita luar biasa itu.

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

Submitted by joli on Sat, 2008-04-05 22:35

In reply to by hai hai

Permalink

Sory hai pertanyaanku salah... ternyata anak mendidik orang tuanya adalah mustahil... juga istri mendidik suaminya juga mustahilll (meski untuk wanita  mendidik lelaki tidak mustahil)

Suami beraninya kekeh jumekeh hanya kepada istrinya.. dan mungkin beberapa orang yang dianggap lebih rendah..

Kenapa?..

Suami hanya bisa di beritahu, dicritani, dan senang dimintai pendapat ..

makanya kalau pilih suami masukkan kriteria : sudah lahir baru dan cinta Tuhan di NO:1... karena istri tidak bisa mendidik suami, meski kalau masih pacar mungkin bisa dididik... seandainya ditengah jalan bisa percaya Kristus itu bukan karena hasil didikan istri tapi karena KASIH KARUNIA Tuhan kepada keluarga anda...

 

 Aha, HAi ternyata bisa salah tho.. masak sudak beranak satu dipanggil Nona.. nanti ke-geer-an lho..

Submitted by dukun (not verified) on Sun, 2008-04-06 00:31

In reply to by joli

Permalink

Joli, hai hai mang gila, istrinya sendiri sering menyebutnya orang gila. Itu cerita dia sendiri lho joli.

Joli, silahkan ge er, sebab menurut hai hai "nyonya" adalah cara orang-orang Indonesia merendahkan wanita. Katanya, semua lelaki dipanggil "tuan," ada tuan kecil, ada tuan muda juga ada tuan besar. Kenapa tidak menggunakan hukum yang sama bagi wanita, nona kecil, nona muda dan nona besar? Sebutan Nona adalah cara hai hai menghormati wanita dan bentuk dari dukungannya akan emansipasi wanita. Ide gila dan kami sudah mendiskusikannya berkali-kali hingga akhirnya aku menjadi ikutan gila dan menyebut wanita-wanita apakah lajang atau menikah dengan sebutan nona.

Baru-baru ini hai hai cerita padaku tentang seorang temannya, seorang lelaki yang menyadari bahwa istrinya memang jauh lebih berbakat dibanding dirinya itu sebabnya dengan rela dia menyerahkan jabatan pimpinan keluaraga kepada istrinya dan mengangkat dirinya sebagai penasehat keluarga. Lebih lanjut dia menjelaskan bahwa setelah melakukan hal itu, maka keluarga itu hidup sentosa jasmani dan rohani.

hai hai pasti suka dengan pernyataan anda bahwa mustahil istri dapat mendidik suami sebab dia bilang, istri hanya dapat menolong suaminya, tidak mendidiknya.

hai hai sendiri bilang dia bukan dewa jadi dia bisa saja salah. Bahkan dalam diskusi-diskusi kami dia sering sekali berbuat salah. Namun dia selalu main curang. Ketika tahu dirinya salah, dia mengakui kesalahannya tanpa tedeng aling-aling sehingga kita kehilangan kesempatan untuk ngeledek dia dan merasa tidak tega memojokkannya karena ketika tahu dia salah, dia akan diam seribu bahasa dan menerima caci maki kita tanpa memprotesnya sama sekali.

 

Submitted by hai hai on Sun, 2008-04-13 22:24

In reply to by dukun (not verified)

Permalink

dukun gemblung, makanya daftar aja jadi pengguna dan bikin blog sendiri biar nggak menimbulkan dugaan yang nggak-nggak.

Beberapa pandanganmu nampaknya akan laris manis kalau dipajang. Ha ha ha ... takut diserang orang sdunia ya? Makanya jangan suka hack kiri kanan! 

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

Submitted by joli on Mon, 2008-04-14 20:59

In reply to by dukun (not verified)

Permalink

Senang sekali anda muncul kembali dengan tulisan2 yang sangat menarik…
karena memandang dari sisi2 yang lain…

Meski anda bilang amit2... sebenarnya anda adalah sparing partner yang cocok
dan bisa mengimbangi hai2...  benar katanya hai2 silahkan buat blog
sendiri..pasti laris manis... 

Submitted by joli on Sun, 2008-03-30 18:57
Permalink

He..he..
Ssst sebenarnya saya tidak suka anak-anak lho.. tidak bisa gendong..tidak bisa menimang-nimang... tidak bisa mbujukii... tidak suka dititipi... so sory ya hai..

Yang hebat sobat kecilku si Clair....kadang-kadang Clair bisa menjadi cermin untuk introspeksi diri or untuk belajar sifat2 bapaknya (dia mirip her father) juga sarana untuk melihat dan mengucap syukur untuk kebesaran Sang Khalik.

Hari ini hari minggu terakhir sesuai janji untuk belajar mengasihi anak2, dengan mengajar anak sekolah minggu sebulan sekali tiap akhir bulan.. ternyata luar biasa.. disekeliling puluhan anak2, ada yang nakal, ada yang ngeyel, ada yang diam, ada yang minder, komplit .. ada rasa nyaman.. damai di tengah keramaian.. mungkin lama2 bisa jadi suka dan cinta dengan mereka..

Selamat hari minggu semuanya...

Submitted by hai hai on Wed, 2008-04-09 21:41

In reply to by joli

Permalink

Ha ha ha ... Joli akhirnya kamu membuka rahasia kamu sendiri dan memberi saya pencerahan.

Kamu tidak suka anak kecil itu sebabnya kamu memperlakukan anak kamu seperti orang dewasa. Wow ... Setelah memikirkannya berhari-hari aku baru memahaminya. Sungguh luar biasa!

Kamu mengajar sekolah minggu setiap akhir bulan? Ha ha ha ... Luar biasa! Anda mau tahu kisah seorang guru sekolah minggu yang paling sukses yang pernah saya kenal? Namanya Pdt. DR. Stephen Tong. Ketika berumur 17 tahun dalam perjalanan pulang ke rumah, di jalanan Surabaya yang berdebu, dia tiba-tiba mendapat pencerahan dan sejak itulah dia menjadi pengikut Yesus Kristus.

Suatu hari dia diberi tanggung jawab untuk menyampaikan kotbah kepada anak-anak sekolah minggu karena pendeta yang biasanya kotbah akan pergi selama sebulan. Menurut ceritanya, dia harus mengajar selama 50 menit, namun bahan yang dia persiapkan selama berhari-hari habis dalam 10 menit. Diapun lalu berimprovisasi. Ketika mulai mengajar, jumlah anak-anak sekolah yang diajarnya sekitar 20-an orang, kalau tidak salah ingat, 21 orang. Satu tahun kemudian jumlahnya 400-an orang.

Dia tidak cerita dan saya belum sempat bertanya, bagaimana caranya menambah anak-anak didiknya? Namun saya bisa menduga, caranya adalah dengan mamacu anak-anak didiknya untuk menginjili teman-temannya. Nah, Joli, mau memecahkan rekornya? Silahkan!       

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

Submitted by joli on Wed, 2008-04-09 22:31

In reply to by hai hai

Permalink

Jadi ingat akhir bulan lalu aku cerita apa di Sekolah Minggu.. untuk usia kls 1-3 SD

Waktu itu temanya tentang Simon Petrus yang ditanya Tuhan Yesus
apakah engkau mengasihi Aku melebihi mereka ini? Gembalakan
domba-dombaku.... 

Ketika bacain Alkitab mereka ramai2 ....
setelah aku tanya spt Yesus bertanya ... Hai anak2 apakah engkau
mengasihi Tuhan Yesus melebihi teman2mu?  mereka jawab YA... melebihi
mainanmu? mereka jawab YA... melebihi acara TV Naruto? mereka jawab
YA... kalau bu Joli minta Global TV pindahin Naruto ke minggu pagi,
kalian tetap sekolah minggu?  YA..JANGAN...  lalu jadi diskusi ramai
antar mereka... ada yang menyarankan beli komiknya... ada  yang
menyarankan direkam dlll ... wow mereka asik...  Lalu aku mulai cerita
bagaimana arti gembalakan domba2Ku.. mengajak mereka bersaksi dan
mengajak teman ke SM seperti Naruto berdaya upaya dengan segala
kekuatannya untuk mengajak Sasuke balik ke Konoha...

Tak terasa
bisa  tahan lama... dan akhirnya bersama-sama menghafalkan ayat dengan
cakra GAYA... tidak ada 2 menit semua anak hafal ayat..Yoh 21:17c .:"Tuhan, Engkau tahu segala sesuatu, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau "

ingatan anak2 memang luar biasa...

 

Tuhan
Engkau tahu keterbatasanku menyampaikan ijilMu kepada anak-anakMu, tapi
Engkau tahu bahwa aku mengasihi Engkau..  itulah doaku

 

Submitted by hai hai on Wed, 2008-04-09 23:33

In reply to by joli

Permalink

Joli, si Yenti chen itu guru sekolah minggu untuk bahan kayaknya bisa nyotek dia dech. Namun saya melihat cara kamu mengajar sangat KREATIF. Anak kecil memang luar biasa cepat berpikirnya namun semakin besar mereka semakin lambat. Kenapa hal itu bisa terjadi? Menurut para ilmuwan hal itu terjadi karena orang dewasa melatih mereka untuk berpikir lambat.

Bila Allah berkenan memberi saya seorang anak lagi, maka saya berjanji akan membuktikan kepada dunia bahwa anak-anak itu berpikir sangat cepat.

Saya ingat ketika mengajar sekolah minggu pertama kali di salah satu gereja di Surabaya dulu. Saya mengajar anak-anak kecil pra sekolah. Kelas yang paling susah cari guru sekolah minggu. Ketika asyk bercerita salah satu anak meringis lalu menangis. Saya mendekatinya sementara teman-temannya menjauh, tercium bau luar biasa. Beberapa guru sekolah minggu yang lain langsung lari keluar mencari pengasuh anak itu dan memintanya untuk mengurus anak itu.

Ketika pengasuhnya datang saya mengambil tasnya dan memintanya menunggu di luar. Saya minta izin anak itu untuk menggendongnya agar nggak berlepotan kemana-mana. Setelah membilasnya dengan bersih dan mengganti celananya, saya melangkah gembira dengannya kembali ke kelas lalu melanjutkan cerita saya setelah menjelaskan bahwa kencing dan berak adalah hal yang wajar dan kita harus melakukanya dengan teratur, karena masih kecil kita harus minta tolong orang lain ketika hendak melakukannya.

Suatu hari saya didatangi orang tua, dia protes kepada koordinator guru sekolah minggu karena saya mengajari anaknya berbohong. Saya bingung karena merasa tidak pernah melakukannya. usut punya usut akhirnya saya tahu, hal itu terjadi ketika ada anak yang nangis karena rebutan mainan. Waktu itu saya bilang, kalau minta sesuatu namun tidak diberi, jangan menangis karena menagis membuat orang lain sebal pada kita, kita harus MEMBUJUK orang itu. Bila minta sesuatu pada mama, dan tidak diberi, jangan menangis, karena menagis akan membuat mama kesal, kita harus membujuknya.

Sejak itu saya sering diledek Laoshe (guru) BUJUI (dialek Surabaya, artinya berbohong atau menipu).    

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

Submitted by Puput Manis on Sun, 2008-03-30 19:59
Permalink

Syallom Joli,

Saya ikut belajar nih. Maksud saya ikut belajar bagaimana mendengar petunjuk Tuhan ketika kita harus memutuskan sesuatu. Temen-temen yang udah ngeroh sepertinya gampang banget denger suara Tuhan. Saya sendiri sampai heran kalau ada yang bersaksi, misalnya baru lulus S1 terus cari kerja. Berdatangan email dari perusahaan ini itu menawari pekerjaan. Terus dia berdoa tanya pada Tuhan, dan Tuhan (katanya) bilang bahwa bukan salah satu dari itu. Lalu dia delete semuanya. Wah, koq bisa ya tanpa ragu delete all? Itu yang saya masih ga ngerti.

Gimana cara denger jawaban Tuhan buat mereka yang belum ngeroh?
Boleh ga kalau kita pakai caranya Gideon di Hakim-hakim 6:36-40? Bukankah dalam Amsal dikatakan :

Undi dibuang di pangkuan, tetapi setiap keputusannya berasal dari pada TUHAN. (Amsal 16:33)?

 

Salam Hangat Dalam Kasih-Nya,

Submitted by joli on Sun, 2008-03-30 21:01
Permalink

Meski hal undian dan taruhan sering kali bener kalau saya mau pasang taruhan.. (diam2 punya bakat gambler lho).. tapi untuk mencari dan mengetahui kehendak Allah saya tidak berani pakai undian dan menentukan tanda untuk Tuhan pilihkan..seperti Gideon dkk... belum punya iman ke arah sana..

Tapi saran Jesusfreak dari rom 12:2 untuk menguji setiap langkah kehidupan akan saya coba belajar terapkan..

Sewaktu sekolah di SMAN3 dalam menentukan jurusan sekolah, diajar untuk bertanya kehendak Allah oleh KPA siswa (mas Iwan Petrus).. ya waktu itu saya beriman pada test IQ and minat bakat..

Sewaktu lulus sekolah untuk menentukan jurusan yang dipilih pun disuruh berdoa oleh KPA (mbak Mona) untuk mencari kehendak Allah...ok juga saya lakukan hingga tiba saatnya test umptn ..belum dapat jawaban jurusan mana yang dipilihkan Tuhan sampai sekarang sudah terlanjur lulus S1 ..Tuhan belum kasih jawaban secara specific..

Sewaktu mau pilih jodoh.. berdoa kepada Tuhan dan baca Firman juga tidak diberitahu secara khusus..

Makanya saya jalani hidup ini mengalir tanpa bertanya apa rencanaNya bagiku.. asal boleh melalui hidup bersamaNya setiap saat sudah CUKUP..

Setelah mengenal dan masuk pasar klewer jadi tergelitik pengin tanya2 untuk apa aku dibuat, dengan tujuan apa aku diciptakan.. dan mulai menentukan target untuk mencapai kesempunaan seperti kata Nosid..

Btw yang ngeroh tu yang bagaimana ya Put?

Submitted by Puput Manis on Tue, 2008-04-01 00:43

In reply to by joli

Permalink

Dear Joli,

Sebenere aku juga ga tau arti ngeroh. Hehehe... Cuma bisa ngerasain aja. Rasa-rasanya begini :

Ngeroh itu arti yang sebenere kayaknya : Hidup dipimpin Roh, dan ini berlawanan dengan legalistik. Contoh orang yang legalistik itu, misalnya orang-orang Farisi dan ahli Taurat.

Kalau yang seimbang antara ngeroh dan legalistik = para rasul. Paling jelas dalam kehidupan rasul Paulus, seorang Farisi yang dulunya sangat legalistik, menggebu-gebu menegakkan ajaran Taurat yang sejati, sehingga mengejar-ngejar dan membunuh orang-orang Kristen yang ngeroh (waktu itu dianggap kafir dan sesat), sehingga menyingkirkan mereka dianggapnya berbakti kepada Allah, tapi setelah mengalami jamahan Tuhan dan lahir baru, serta menjadi ciptaan baru, rasul Paulus jadi ngeroh.

Ngeroh juga bisa dan sering dikonotasikan negatif. Ini bila seseorang dipimpin oleh emosinya, tapi yang bersangkutan menganggap dirinya dipimpin Roh. Juga mereka yang khotbah tanpa persiapan, apa yang muncul dalam hati langsung dikhotbahkan. Lama-lama jadi paranormal Kristen. Ini yang terus membuat ngeroh berkonotasi negatif.

Itulah Joli, yang bisa kurasakan dan kuungkapkan tentang ngeroh itu.

O ya, Anda di Solo ya? Pernah ke gereja Keluarga Allah yang pendetanya Bp. Obaja? Aku dengar di sana banyak yang ngeroh tapi dalam arti positif.

 

Salam Hangat Dalam Kasih-Nya,

Submitted by joli on Tue, 2008-04-01 07:59

In reply to by Puput Manis

Permalink

Ngeroh itu arti yang sebenere kayaknya : Hidup dipimpin Roh, dan ini
berlawanan dengan legalistik. Contoh orang yang legalistik itu, misalnya
orang-orang Farisi dan ahli Taurat.

Benarkah legalistik berlawanan ngeroh Put, berarti tidak
bisa bersama2 dong?

 

Katanya manusia terdiri tubuh, jiwa dan roh…

 

Setiap hari saya selalu belajar untuk mengenal diri sendiri
untuk memuji kebesaran Sang Pencipta..

 

Kalau pas waktu mandi tu paling baik untuk belajar mengenal
tubuhku.. kurasai semuanya.. aku berbicara pada kepalaku.. kenapa kok sering
pusing.... mencoba merasakan aliran darahku… berbicara kepada rahimku tempat
bercokolnya daging2 asing (myom/tumor), apakah merasa terganggu.. seringkali
diakhirnya aku bicara dengan seluruh anggota tubuhku dan janji bekerjasama
dengan menjaga makananku hari ini supaya membuatnya lebih nyaman dan sehat…

 

Kalau pas Saat teduh tu seringkali aku berbicara dengan
jiwaku.. Hai jiwaku mengapa gelisah.. adakah semalam tidak bisa istirahat
ketika tidur… ayolah mulai pagi ini semangat.. karena aku mengajak Tuhanku
untuk mendampingimu.. kalau otak yang
menggangumu nanti aku bilang pada pikiran untuk membereskan tugas hari ini
selesai hari ini.. Ok?

Sering kali saya meng-ansumsikan jiwa dengan “emosi”

 

Nah ini Put sebenarnya yang saya kepingin rasakan itu roh.. bagaimana
rasanya roh? Supaya aku bisa berbicara kepadanya dengan sadar, ada kerinduan untuk berakrab-akrab dengan
rohku.. supaya bisa menyatukan dengan ROH yang menjadi Tuhan semua roh…

 

Indahnya kalau tubuh, jiwa dan rohku bisa kompak ….

Bahagianya kalau tubuh, jiwa dan rohku bisa bersatu dengan
ALLAH TRI TUNGGAL

Manunggaling kalih Gusti…

 

Submitted by Puput Manis on Thu, 2008-04-03 14:40

In reply to by joli

Permalink

Dear Joli,

Menurutku kita harus seimbang. Jangan legalistik seperti para Imam, ahli Taurat dan orang-orang Farisi seperti di jaman Yesus, tapi ya ngerohnya jangan sampai melenceng dari ajaran sejati Alkitab sampai bener-bener jadi dukun Kristen, paranormal Kristen, penganut aliran Kristen Mistik dan Takhayul. Coba pelajari dan teladani rasul Paulus yang dulunya orang Farisi yang kelewatan legalistik, tapi setelah berjumpa Yesus, dia diubahkan jadi legalistik tapi seimbang dengan ngeroh. Rasul Paulus juga yang mengajar kita tentang hidup dipimpin oleh Roh, karunia berbahasa Roh, karunia menafsirkan bahasa Roh, berdoa dengan akal budi dan dengan bantuan Roh yang menolong kita menyampaikan keluhan-keluhan yang tak terucapkan kepada Bapa, dst.. dst..

Setahu saya jiwa itu mempunyai 3 aspek : Logika (pikiran / akal budi), perasaan (emosi), dan kehendak / kemauan. Roh kita juga ada 3 aspek : akal budi yang dipimpin oleh pewahyuan (rhema), perasaan / emosi yang erat berhubungan dengan persekutuan kita dengan Tuhan, dan kehendak yang selalu harus dikonfirmasikan dengan suara hari nurani yang sudah dihidupkan lagi oleh Roh Kudus. Pada orang-orang yang belum lahir baru, jelas roh-nya mati sehingga 3 aspek roh itu ga jalan.

Joli belum pernah baptis Roh Kudus? Kalau sudah mengalami baptis Roh Kudus mungkin bisa lebih mengahayati hidup kekristenan yang ngeroh, dan bisa menjalankan penyembahan kepada Tuhan dengan lebih baik seperti yang Yesus ajarkan : "Elohim itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran." (Yohanes 4:24)

Salam Hangat Dalam Kasih-Nya,

Submitted by Puput Manis on Fri, 2008-04-04 09:12

In reply to by joli2 (not verified)

Permalink

Dear Joli,

Setahu saya dalam Alkitab disebutkan 3 macam batisan (Matius 3:11). Baptis Air, Baptis Roh Kudus dan Baptis Api. Baptis Air adalah baptis (diselam dalam air) waktu kita bertobat dan percaya. Baptis Roh Kudus ketika ditumpang tangan dan kita dipenuhi Roh Kudus, dan perwujudan kuasa-Nya misalnya berbahasa Roh, bernubuat, kuasa menginjak ular dan kalajengking, menginjil dengan berani (ingat para rasul pada hari Pentakosta). Baptis Api itu baptis dalam penderitaan (api untuk memurnikan emas, penderitaan untuk memurnikan iman kita).

Beda baptis air dan baptis Roh Kudus, mungkin bisa kita lihat di Kisah Para Rasul 19:1-7 :


Ketika Apolos masih di Korintus, Paulus sudah menjelajah daerah-daerah pedalaman dan tiba di Efesus. Di situ didapatinya beberapa orang murid. Katanya kepada mereka: "Sudahkah kamu menerima Roh Kudus, ketika kamu menjadi percaya?" Akan tetapi mereka menjawab dia: "Belum, bahkan kami belum pernah mendengar, bahwa ada Roh Kudus." Lalu kata Paulus kepada mereka: "Kalau begitu dengan baptisan manakah kamu telah dibaptis?" Jawab mereka: "Dengan baptisan Yohanes." Kata Paulus: "Baptisan Yohanes adalah pembaptisan orang yang telah bertobat, dan ia berkata kepada orang banyak, bahwa mereka harus percaya kepada Dia yang datang kemudian dari padanya, yaitu Yesus." Ketika mereka mendengar hal itu, mereka memberi diri mereka dibaptis dalam nama Tuhan Yesus. Dan ketika Paulus menumpangkan tangan di atas mereka, turunlah Roh Kudus ke atas mereka, dan mulailah mereka berkata-kata dalam bahasa roh dan bernubuat. Jumlah mereka adalah kira-kira dua belas orang.

Begitu Jol, yang saya tahu. Mungkin kita perlu cari dan perdalam lagi pengetahuan tentang baptisan ini, supaya kita tidak melewatkan karunia Tuhan yang sudah disediakan untuk kita.

 

Salam Hangat Dalam Kasih-Nya,

Submitted by kocak humor on Fri, 2008-04-04 22:01

In reply to by Puput Manis

Permalink

Utk Joli & Puput HOT BETUL:

Tentang Baptisan itu Kalau Sudah Tahu MANA Yang Baik & Benar itu kalau Mau Baptis itu Kalian WAJIB Baptis di SELAM seperti Tuhan mu Dewata JESHUA Bin Yusuf, karena Baptis SELAM Adalah Baptisan yg di BENARKAN oleh Tuhan J H V H , karena Baptis SELAM itu Mempunyai Suatu

 

Nilai LEBIH , Dari Baptis PERCIK , Karena Baptis SELAM itu Baptis yg di MASUKKAN Ke Dalam AIR YG SUDAH DI KU DUS KAN oleh Tuhan JEHOVAH , sehingga orang yg DIBAPTIS SELAM itu Menjadi KU DUS Seperti Tuhan JHVH Alias Tuhan TRIUNITAS , sehingga Bila ingin Berbuat Dosa , Maka rohnya itu SUDAH TIDAK ENAK BADAN, karena Sudah LA IN rohnya dengan roh orang lain yg BELUM di BAPTIS seperti Baptisan YE SUS kita !

 

Baptis Air adalah Baptis dg Percik, Selam.

Baptis Tuhan Angin Bersih adalah Baptis yg

DILAKUKAN oleh seorang hamba TRIUNITAS yg BerTUJUAN memberi kan suatu KARUNIA Tuhan Angin Suci, yg Ter Se rah Tuhan Angin MAU Kasih TALENTA A pa ke orang tsb , utk MEMULIAKAN Tuhan JEHOVAH Yg Suci.

Baptis A PI adalah Bap tis yg Dilakukan o leh seorang hamba Tuhan JEHOVAH yg BerTUJUAN un tuk Memberikan Kuasa kepada si Ca lon BAPTIS untuk Melakukan Suatu PENGINJILAN API Tuhan Rohulkudus ke Tempat yg Sudah DITENTUKAN oleh Tuhan TRIUNITAS utk melakukan KRISTEN NI SA SI TOTAL Suatu TEMPAT TSB, dan orang itu Sudah DITAKDIRKAN sebagai Penginjil seperti Billy Graham , Nomansen, Van de Loodstrack, JADI Tuhan JEHOVAH Mempunyai TARGET PENGKRISTENAN utk Penyelamatan JIWA-JIWA ke Sorga Tuhan TIGAESA Yg Kudus!!!

 

Jangan bikin dosa Lagi KALAU TIDAK kamu AKAN mendapat yg LEBIH parah LAGI!

Submitted by joli on Sat, 2008-04-05 22:22

In reply to by kocak humor

Permalink

Dear kocak humor n puput..

Tambah tidak mudeng... kocak,   saya agak lama dan telmi kalau belajar bible.. jadi biasanya  mesti pelan2.. kalau ada 1 ayat yang direnungkan ya itu berhari-hari saya renungkan... seperti contoh Rom 12:2 jadi tema harian dalam sebulan ini..

Apakah babtis percik itu baik... ya baik

Apakah babtis percik itu berkenan .. ya berkenan..

Apakah babtis percik itu sempurna ... ya sempurna.. karena dalam nama ALLAH BAPA, ALLAH PUTRA, dan ALLAH ROH KUDUS..

hanya sometimes kepingin tubuh, jiwa, dan rohku bersatu,  bersatu dengan Sang TRITUNGGAL... 

Doakan Allah memberikan anugerahNya yo...

Submitted by kocak humor on Sun, 2008-04-06 01:52

In reply to by joli

Permalink

Dear Joli,

Jol utk Baptis itu TERSERAH KA MU, Sebab Tuhan TIDAK Menciptakan ROBOT, BUKAAAAAAAAAAAAAANNNNNNNNN?????....... Itu HAK VETO ka mu BUKAN Tuhan APALAGI sy, Tapi kalau sy sih Maunya yg ADA NILAI TAMBAH Lhoo....he...he...he...!

Utk Menyatu dg Tuhan JEHOVAH/ TRIUNITAS itu GAMPANG SAJA, Karena Tuhan itu SANGAT SENANG Sama orang yg Ingin Menyatu dg Sang PENCIPTA nya, CARANYA yaitu:

  1. Bangun Pagi kamu , Berdoa PAGI.
  2. Kamu BACA ALkitab, sebelumx berdoa dulu utk Baca Firman JHVH.
  3. Selesai Baca Alkitab , kamu berdoa LAGI Penutup Baca Alkitab.
  4. Kamu MENYEMBAH Tuhan & Menyanyi Rohani memuji Nama Mereka.
  5. Kamu Minta ke Tuhan utk Tuhan MASUK Ke dalam Tubuh mu.

SUDAH SELESAI.

Dan BAHAGIA yang TIADA DUANYA Hadir Bersama mu SE LA LU.

Sya lom.


Jangan bikin dosa Lagi KALAU TIDAK kamu AKAN mendapat yg LEBIH parah LAGI!

 

Submitted by esti on Sun, 2008-03-30 22:47
Permalink

Dear Mbak Joli,

Ngomong2 soal taruhan jadi inget temenku yang mengajakku jalan2 ke Genting, masak lagi masang aku disuruh doa supaya menang, he . . he x2

Sebenarnya tanpa kita mintapun kalau kita mengimani bahwa Tuhan akan menuntun setiap langkah kita, pasti itulah yang kita terima. Seperti mbak Joli n mb Puput sayapun pernah minta Tuhan menjawab doaku, tapi tidak dijawab, pernah juga ketika berdoa pas selesai kata amin langsung terjadi, dan saya mengimani itu jawaban Tuhan, meski orang lain mengatakan kebetulan.

Langkah2 yang anda lakukan kayaknya sudah mantap lho, kalau sama para cs di pasar klewer mendingan minta dukungan doa saja ya, supaya cita2 putri anda nona Clair sesuai dengan kehendak dan rencanaNYa.

Saya cuma urun ayat di Amsal 16:3 "Serahkanlah perbuatanmu pada Tuhan maka akan terlaksanalah segala rencanamu" Ayat ini menjadi penghias dinding kamar anak perempuanku.

Mudah2an bermanfaat buat putri mbak.

 

Salam"

Submitted by China Hunan (not verified) on Mon, 2008-03-31 05:41
Permalink

Halo tante Joli, Menurut saya sekolah di China bagus juga. Kalau yang memberatkan adalah karena jauh dari grj dan jika ada maka hanya berbahasa lokal sebenarnya ada beberapa kota yang ada grj indonesia di mana ortu jadi pede karena sambil belajar soal kerohanian bisa juga tetap terjaga. Benar jika sekolah international di sini, bahasa pengantarnya english dan tiap sore ada belajar bahasa chinese so dua bahasa bisa berkembang dengan baik. ehm..soal kehendak Tuhan. Kayaknya kita pakai hati,jiwa dan akal sehat di bawah pimpinanNYA. Maz 32:8 da..da

Submitted by joli on Mon, 2008-03-31 07:50

In reply to by China Hunan (not verified)

Permalink

Thank's temen2 untuk urun rembug-nya..

Nanti Clair mau saya ajak jalan2 ke pasar klewer supaya bisa tahu kata om hai2 mamanya luar biasaa Tongue out...  dan melihat bagaimana anak Oma memotivasi diri dengan nempel ayat di kamarnya juga bisa berkenalan dengan China Hunan.. Thanks untu Maz 32:8 nya btw apa alamat FS mu supaya Clair bisa berkenalan?

 

Happy Monday 

Submitted by pyokonna on Mon, 2008-03-31 17:07
Permalink

wah, ga kebayang klo ak nanti punya anak dan dia minta belajar ke luar negeri. Ngeri juga yah klo punya anak seperti ini, mau dilarang tp sayang. Sayang sama keinginannya yang menggebu untuk belajar, bayangin aj sampe negeri orang dijabanin.

Mau mendukung bingung. Rencananya sih klo bisa disekolahin di sekolah negeri yang murah meriah dan ga neko-neko. Tapi sekali lagi sayang, sayang karena berita-berita yang beredar di televisi, koran dan radio tentang keadaan sekolah negeri yang makin memprihatinkan. Gedungnya bobrok, genteng bocor, meja kursi reyot, terlebih lagi gurunya miskin. Bagaimana bisa mengajar kalau gurunya sendiri memikirkan pertu yang sedari pagi belum diisi dan periuk beras di rumah sudah kosong..

Nasib nasib.. jadi bingung

Submitted by dukun (not verified) on Mon, 2008-03-31 17:31

In reply to by pyokonna

Permalink

Jangan kuatir pyokonna, kalau nanti punya anak dan dia minta disekolahkan ke luar negeri, maka sekolahkan saja dia ke Timor Timur. Di sana sekolahnya murah murah kok dan bahasa pengantarnya bahasa Indonesia lho?

Submitted by Priska on Tue, 2008-04-01 16:26

In reply to by pyokonna

Permalink

Pyokonna, nantinya mau sekolahin anak ke luar negeri??? Ndak sah bingung deh...

Ndak semua sekolah dan universitas di luar negeri itu mahal koq. Apalagi kalo si anak lumayan "mletik" otaknya, bakalan banyak program2 beasiswa yang disediakan buat si anak. Atau ikut program semacam tuition grant dari pemerintah, itu malahan lebih enak laghee, jadi setelah lulus sekolah, langsung ada penempatan kerja di negara yang bersangkutan. Ndak perlu pusing2 mikirin kerjaan laghee... Smile

Submitted by Priska on Tue, 2008-04-01 16:22
Permalink

Hello mbak Joli... (eh Mbak, apa Cik apa Tante ya... karena mama dari student2 yang aku daftarin sekolah ke Luar Negeri, biasanya aku panggil tante...)
Wah, anaknya sekarang kelas berapa ni? Koq kepengen minta sekolah sejauh itu? Tapi bagus lho, kalo anaknya emang berani hidup sendiri disana... :)
Kebetulan, aku kerja sebagai education counselor untuk skul di Luar Negeri (he he he... promosi... tapi cuman sampe april aja seh...). Banyak student2 yang dateng ke tempatku untuk tanya2 soal sekolah2 di luar khususnya China. Kalu menurut aku pribadi, itu pilihan yang OK juga.
Kenapa China??? Karena selain alasan yg udah disebutkan di atas (belajar 2 bahasa), kualitas pendidikannya juga bagus (di Times Magazine, untuk Top100 University in the Wolrd, ada 3 University di China yang masuk), dan kurs Yuan yang tidak terlalu tinggi jika diukurkan dengan Indonesian Rupiah.
Kalau mau di compare dengan University lain di dunia (Mulai dari quality, entry requirements, course fees and living cost-nya), China merupakan salah satu alternative yang cukup OK untuk dipilih. Asalkan satu aja, English dan Math minimal 7 selama sekolah. Maksutnya, kalo mau daftar kuliah, nilai semasa 3 th SMA minimal 7. Kalo mau daftarnya SMA, nilai semasa SMP minimal 7. Kira2 gitu deh....
Tapi ya... dibalik itu semua, tanya Tuhan dulu aja deh, dimana tempat yang terbaik untuk putri tante...
GBU ^_^

Submitted by joli on Tue, 2008-04-01 20:52
Permalink

Panggilnya joli aja priska.. biar kelihatan muda :)

Anakku namanya Clair umur 13 tahun 3 bulan sekarang kelas 2 SMP,
Insya Allah kalau Tuhan berkenan setelah naik kelas 2 kira2 awal september bisa mulai masuk pre course dulu ...

Sekarang kami sedang menunggu kabar dari Tuhan dengan tetap mengerjakan bagiannya masing2 untuk persiapannya...

Kebetulan juga kalau education counselor mau ke Solo... mau ikutan copy darat ahh..

Submitted by Priska on Wed, 2008-04-02 16:17

In reply to by joli

Permalink

Ok deh Cik Joli... he he he...

Ikutan kopi darat??? Seeppp deh... Akhirnya.... bisa ketemuan blogger2 SS Solo...

Wedew... aku jadi eduation counselor cuman sampe april ini aja koq... setelahnya... dah ganti profesi... he he he.... 

Submitted by jesusfreaks on Thu, 2008-04-03 21:04
Permalink

Dear sister joli,
Ingat TUHAN selalu menekankan konsep kedekatan, kesatuan, kekeluargaan persekutuan.
TUHAN tidak sekedar menciptakan manusia, tp DIA senang bergaul dg manusia.
Yesus tidak sekedar memanggil murid2, tapi HIDUP BERSAMA murid2.
Menurut gw, SEDAPAT MUNGKIN anak lo TINGGAL BERSAMA lo, kecuali dia sudah benar2 mandiri.
Masalah sekolah kecina, klo memang lo niat, maka lo harus merencanakan sekeluarga untuk pindah ke cina.
Jgn ketawa, bagi Kristus tidak ada yg mustahil.
Ingat, ini zaman akhir, iblis akan semakin gencar merusak persekutuan.
GBU JLU

Jesus Freaks,

"Live X4J, die as a martyr"

Submitted by joli on Thu, 2008-04-03 23:06
Permalink

Thank's Jesusfreaks... ketika membaca tanggapanmu membuat saya terharu...

Hal "berkumpul" memang bukan menjadi prioritas dalam keluarga kami meskipun kesatuan, kekeluargaan kami junjung tinggi..

Mungkin dilatarbelakangi masa lalu saya maupun suami adalah anak-anak titipan.. maksudnya dari sejak smp kami tidak diasuh orangtua langsung tapi sekolah jauh dari ortu alias dititip2kan ke saudara2..

Jadi ingat masa lalu.. saya anak pertama dari 3 bersaudara.. pernah suatu saat semua tinggal dikota berlain2an.. mama di nganjuk, papa di sukabumi, saya di solo, adikku cewek di salatiga, adikku cowok di Surabaya... Syukur kepada Tuhan yang memelihara cinta kami sekeluarga sangat kuat sekali termasuk keluarga besar kakek nenek yang sangat kompak..

Karena sering dititipkan sedulur2 jadi punya banyak sedulur..

Perasaan nyedulur (menganggap semua orang saudara) melekat dalam diri.. seperti saat ini ..rasanya ada saudara jesusfreaks yang mengingatkan pentingnya kebersatuan dalam keluarga yang belum terpikirkan nilai2nya ... ada saudara puput yang manis, ada saudara priska sang education counselor, ada saudara hai2 yang suka membesarkan hati, oma dengan sharingnya, saudara2 sepasar klewer..

Btw... mencoba merasai dan menikmati "berkumpul" ... supaya tercipta di memori ini... dan terutama Clair bisa menikmatinya ...

 

thank's ALL..

Submitted by joli on Wed, 2008-08-27 22:13
Permalink

Tidak terasa hampir 5 bulan sudah blog ini aku tulis..

Belajar bertanya kepada kehendak Allah..
Namun sampai sekarang DIA belum menjawabnya..
Kurang peka-kah? or kurang giat bertanya-nya?

Namun minggu ini aku sudah urus visa Clair..
insya-allah tanggal 3 september besok aku akan antar Clair ke Changzhou China.. sekolah barunya..

Sekarang aku belajar untuk melepas dan ber-iman

namun saran dr JF.. untuk mendampingi.. tetap akan kuingat.. suatu saat.. mungkin aku perlu juga kali untuk belajar lagi ke china..

Submitted by Josua Manurung on Thu, 2008-10-09 20:27
Permalink

jauh memang... mungkin kita bisa kontrol hanya lewat telepon...

ym... fs... (fs ku kasih kan ke dia Ibu... biar aku yang jagain dunia maya nya... hahaha... ) setidaknya teman-teman nya bisa kita tahu...

tapi kalau menurut Ibu Bapak itu yang terbaik baginya.... mengapa tidak...

biarkan dia mandiri... biarkan dia bersusah payah di negeri orang... tapi berat juga rasanya merantau di usia muda... smp...

kalau dia kangen ingin pulang itu wajar2 saja Ibu....

ingatkan dia selalu untuk berdoa dan ke Gereja walaupun jauh...

mungkin ini bagian rencanaNya... mungkin DIA minta anakmu membangun GerejaNya... hehehe... tidak ada yang tahu... saya pun tidak...

kangen sudah pasti.... bukankah itu logical consequency-nya dari pilihan yang kita buat...

bukankah kita jadi semakin mengerti makna sebuah keluarga...

itu juga bagian dari Rencana-Nya yang indah... :)

tenang saja Ibu kami terus doakan dari sini...

Clair ada dalam Kuat Kuasa Roh Kudus, tangan TUHAN Yang Kuat akan selalu menjaganya pagi siang dan malam. AMIN.

 

TUHAN KUASA!

BIG GBU!

Submitted by joli on Fri, 2008-10-10 07:11

In reply to by Josua Manurung

Permalink

Dear Josua JM,

Thanks untuk doa dan berkat untuk Clair..

Ya, selalu mohon kuat kuasa Roh Kudus dan tangan Tuhan, untuk menjaganya pagi, siang dan malam..

Ketika jauh.. kedekatan dan makna berkeluarga menjadi lebih lekat..

Ketika tak berdaya.. untuk melindunginya.. untuk memeluknya..

jadi tahu arti melepaskannya...

meski jauh .. namun .. hanya sejauh Hp..

ya.. mungkinkah seperti kita dengan Bapa...  hanya sejauh doa..