Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Kerusakan Total Manusia - Tanggapan untuk Fundamentalis

Vantillian's picture

Inilah yang celaka dalam segala sesuatu yang terjadi di bawah matahari; nasib semua orang sama. Hati anak-anak manusia pun penuh dengan kejahatan, dan kebebalan ada dalam hati mereka seumur hidup, dan kemudian mereka menuju alam orang mati. (Pengkhotbah 9:3)

Dapatkah orang Etiopia mengganti kulitnya atau macan tutul mengubah belangnya? Masakan kamu dapat berbuat baik, hai orang-orang yang membiasakan diri berbuat jahat? (Yeremia 13:23)

Blog ini ditulis untuk menanggapi para fundamentalis yang mengkritisi ajaran total depravity dari arus teologi Calvinisme. Sebenarnya isu ini bukan isu teologis antara kubu Calvin dan kubu Armenian saja, tetapi juga merupakan fondasi dari Injil yang harus dipahami dan dimengerti dengan tepat karena menyangkut esensi pemberitaan Injil. Kalau manusia dapat memenuhi standar kebaikan dan kemuliaan Allah, mengapa Allah mesti datang ke dunia? Kalau manusia bisa merespon, mengapa diperlukan anugerah khusus? Seandainya manusia bisa merespon terhadap kasih karunia Allah, mengapa Allah harus menahan respon manusia sampai Yesus datang?

Dede menulis (klik disini ): Namun sama sekali tidak langsung berarti bahwa kematian rohani manusia itu sama seperti kematian jasmani dimana digotong untuk dikubur dan diapakan pun tidak bisa bereaksi lagi. Karena di dalam Alkitab banyak sekali ayat yang menunjukkan bahwa manusia yang sudah jatuh ke dalam dosa masih bisa melakukan hal-hal yang positif maupun negative, bahkan masih bisa merespon terhadap Injil.

Alkitab mencatat dalam kitab Roma 1:18-19 Sebab murka Allah nyata dari sorga atas segala kefasikan dan kelaliman manusia, yang menindas kebenaran dengan kelaliman.Karena apa yang dapat mereka ketahui tentang Allah nyata bagi mereka, sebab Allah telah menyatakannya kepada mereka.

Bukankah Allah sudah menyatakan secara nyata bagi manusia, kalau seandainya manusia bisa merespon, apakah Allah sedang sengaja mempermainkan manusia? Seandainya manusia bisa merespon, apakah Allah akan berdiam diri?

Bukankah Allah tidak berkenan kepada kematian orang fasik,

Yehezkiel 18:23 Apakah Aku berkenan kepada kematian orang fasik? demikianlah firman Tuhan ALLAH. Bukankah kepada pertobatannya supaya ia hidup?

Apakah kita berpikir jika manusia masih bisa merespon, maka Allah tidak peduli? JUSTRU manusia tidak bisa merespon dan selalu menindas kebenaran, maka Allah menyatakan diri melalui AnakNya Yesus Kristus. Mengapa? Karena dosa telah merusakkan dan mencemari segala aspek kehidupan manusia. TIDAK ADA bagian dalam diri manusia yang  MAU mencari Allah. Baik itu kehendak, akal budi, perasaan semuanya telah dipolusi oleh dosa. Akibatnya manusia TIDAK MAMPU memenuhi standar hukum Taurat yang olehnya manusia mengenal dosa.

Roma 1:21 Sebab sekalipun mereka mengenal Allah, mereka tidak memuliakan Dia sebagai Allah atau mengucap syukur kepada-Nya. Sebaliknya pikiran mereka menjadi sia-sia dan hati mereka yang bodoh menjadi gelap.

Total depravity berkaitan dengan kerusakan total dalam JANGKAUAN, bukan dalam DERAJAT efek dosa. Setiap manusia telah JATUH dalam jangkauan yang sama, yaitu keseluruhan natur dan pribadi manusia. Tetapi tidak setiap manusia menunjukkan derajat efek dosa yang sama. Tidak semua manusia mempunyai tindakan dosa yang sama. Ada yang membunuh, ada yang cuma mencuri. Ada yang sombong, ada yang kurang mengasihi. 

Total depravity berkaitan dengan kehendak dan akal budi manusia yang SENGAJA menindas kebenaran. Sudah jelas penyataan Allah melalui hukum yang diberikan, tetapi manusia TETAP SENGAJA memberontak dan tidak peduli dengan kedaulatan dan kemuliaan Allah. 

Dede menulis :Tetapi kesalahan Calvinis yang terbesar ialah menafsirkan lebih lanjut bahwa Total Depravity itu sama dengan Total Inability.

Menurut pemahaman saya. total depravity akan berujung kepada total inability. Total inability dipahami disini BUKAN ketidakmampuan dalam hal berbuat baik kepada sesama, memberi persembahan, mempunyai hati nurani, atau tidak mampu memikirkan  yang baik dan jahat. Tetapi ketidakmampuan total disini dipahami sebagai tidak mampu memenuhi standar keselamatan dari Allah. Ketidakmampuan disini adalah KEHENDAK yang SELALU melakukan hal yang jahat.

Roma 7:18 Sebab aku tahu, bahwa di dalam aku, yaitu di dalam aku sebagai manusia, tidak ada sesuatu yang baik. Sebab kehendak memang ada di dalam aku, tetapi bukan hal berbuat apa yang baik.

Apakah ajaran total depravity diajarkan di Alkitab? 

1. Manusia Tidak Dapat mencari Tuhan karena perbuatan manusia hanya melakukan kejahatan di MATA TUHAN. 

Kejadian 6:5 Ketika dilihat TUHAN, bahwa kejahatan manusia besar di bumi dan bahwa segala kecenderungan hatinya selalu membuahkan kejahatan semata-mata,

Kejadian 8:21 Ketika TUHAN mencium persembahan yang harum itu, berfirmanlah TUHAN dalam hati-Nya: “Aku takkan mengutuk bumi ini lagi karena manusia, sekalipun yang ditimbulkan hatinya adalah jahat dari sejak kecilnya, dan Aku takkan membinasakan lagi segala yang hidup seperti yang telah Kulakukan.

Mazmur 58:4 Sejak lahir orang-orang fasik telah menyimpang, sejak dari kandungan pendusta-pendusta telah sesat.

Roma 7:18 Sebab aku tahu, bahwa di dalam aku, yaitu di dalam aku sebagai manusia, tidak ada sesuatu yang baik. Sebab kehendak memang ada di dalam aku, tetapi bukan hal berbuat apa yang baik.

Mazmur 14:2 TUHAN memandang ke bawah dari sorga kepada anak-anak manusia untuk melihat, apakah ada yang berakal budi dan yang mencari Allah.

Mazmur 14:3 Mereka semua telah menyeleweng, semuanya telah bejat; tidak ada yang berbuat baik, seorang pun tidak.

Roma 3:10-11 seperti ada tertulis: “Tidak ada yang benar, seorang pun tidak. Tidak ada seorang pun yang berakal budi, tidak ada seorang pun yang mencari Allah.

Ketika Alkitab menyatakan TIDAK ADA seorangpun yang mencari Allah, apakah disini mau kita katakan hanya sebagian manusia? Atau mau kita tafsirkan seperti yang sdr Dede "tafsirkan" :

Tidak ada seorang pun berakal budi, tentu yang dimaksudkan adalah secara rohani dan teologi bukan akal budi untuk menciptakan pesawat ulang-alik. Dan tidak seorang pun yang mencari Allah tentu maksudnya dengan jalan yang benar atau cara yang sesuai dengan ketetapan Allah bukan seperti yang dilakukan oleh Sidharta Gautama

Sungguh pernyataan yang membingungkan. Apa maksudnya hanya Sidharta yang tidak diterima Allah? Atau hanya jalan keselamatan yang diajarkan Sidharta yang tidak diterima ALlah? JELAS, Dede menuliskan tidak ada yang mencari Allah dnegan jalan yang benar, berarti SEMUA manusia TIDAK mencari keselamatan dari Allah. Apakah itu bukan Total depravity? Ayat ini begitu jelas sehingga tidak bisa dijelaskan Dede dengan jelas lagi. 

2. Manusia TIDAK DAPAT datang kepada Bapa dan Yesus untuk diselamatkan. 

Matius 16:16-17 Maka jawab Simon Petrus: “Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!” Kata Yesus kepadanya: “Berbahagialah engkau Simon bin Yunus sebab bukan manusia yang menyatakan itu kepadamu, melainkan Bapa-Ku yang di sorga.

Penjelasan : Ketika Petrus menyatakan pengakuan imannya, itu bukan pengakuan iman yang berasal dari PEMIKIRAN manusia, tetapi DINYATAKAN  oleh Bapa/Tuhan.

Yohanes 6:37 Semua yang DIBERIKAN Bapa kepada-Ku akan datang kepada-Ku, dan barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan Kubuang.

Yohanes 6:44 Tidak ada seorang pun yang dapat datang kepada-Ku, jikalau ia tidak ditarik oleh Bapa yang mengutus Aku, dan ia akan Kubangkitkan pada akhir zaman.

Yohanes 6:65 Lalu Ia berkata: “Sebab itu telah Kukatakan kepadamu: Tidak ada seorangpun dapat datang kepada-Ku, kalau Bapa tidak mengaruniakannya kepadanya.”

Dede menulis :Argumentasi konyol dari kalangan Calvinis bisaanya ialah Allah sendiri yang membuat orang yang dipilihnya untuk datang kepadaNya. Sambil mengutip ayat “Semua yang diberikan Bapa kepada-Ku akan datang kepada-Ku, dan barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan Kubuang.” (Yoh 6:37). Tetapi sesungguhnya ayat ini tidak menyatakan bahwa yang tidak diberikan Bapa tidak bisa datang. Dan kalau penafsiran Calvinis yang dipaksakan itu benar, maka jika manusia tidak datang, tentu tidak bisa disalahkan.

Justru argumentasi Dede yang kelihatan konyol karena tidak bisa memberikan jalan logis dengan baik. Dede menyatakan : Tetapi sesungguhnya ayat ini tidak menyatakan bahwa yang tidak diberikan Bapa tidak bisa datang..  

Lalu apakah kalau dikatakan Carilah Tuhan, maka juga tidak dikatakan ADA yang mencari Tuhan? Atau TIDAK ADA yang mencari Tuhan? Bukankah itu menarik kesimpulan dari kekosongan? haha...JELAS, semua yang diberikan Bapa akan datang kepada Yesus. Tidak ada yang lain lagi. Masak diargumentasikan bahwa tidak termasuk yang tidak diberikan? Konyol....

3.  IMAN adalah karunia dari Allah untuk kita karena KEMATIAN akibat pelanggaran dosa kita dari Total depravity

Filipi 1:29 Sebab kepada kamu dikaruniakan bukan saja untuk percaya kepada Kristus, melainkan juga untuk menderita untuk Dia,

Kisah 11:18 Ketika mereka mendengar hal itu, mereka menjadi tenang, lalu memuliakan Allah, katanya: “Jadi kepada bangsa-bangsa lain juga Allah mengaruniakan pertobatan yang memimpin kepada hidup.”

Roma 12:3 Berdasarkan kasih karunia yang dianugerahkan kepadaku, aku berkata kepada setiap orang di antara kamu: Janganlah kamu memikirkan hal-hal yang lebih tinggi dari pada yang patut kamu pikirkan, tetapi hendaklah kamu berpikir begitu rupa, sehingga kamu menguasai diri menurut ukuran iman, yang dikaruniakan Allah kepada kamu masing-masing.

Bagaimana dengan ayat Firman yang menyatakan :

Yes 55:6 Carilah TUHAN selama Ia berkenan ditemui; berserulah kepada-Nya selama Ia dekat

Amos 5:4 Sebab beginilah firman TUHAN kepada kaum Israel: "Carilah Aku, maka kamu akan hidup

Zefanya 2:3 Carilah TUHAN, hai semua orang yang rendah hati di negeri, yang melakukan hukum-Nya; carilah keadilan, carilah kerendahan hati; mungkin kamu akan terlindung pada hari kemurkaan TUHAN.

Bukankah itu menunjukkan manusia mempunyai kemampuan? Itu namanya menarik kesimpulan dari asumsi sendiri. Darimana kalimat Carilah Tuhan mengindikasikan manusia mau mencari Allah? Dan manusia mampu mencari Allah? 

Sebelum manusia mencari Allah, maka Alkitab menyatakan bahwa Allah akan :

 Yehezkiel 11:19-20 Aku akan memberikan mereka hati yang lain dan roh yang baru di dalam batin mereka; juga Aku akan menjauhkan dari tubuh mereka hati yang keras dan memberikan mereka hati yang taat, supaya mereka hidup menurut segala ketetapan-Ku dan peraturan-peraturan-Ku dengan setia; maka mereka akan menjadi umat-Ku dan Aku akan menjadi Allah mereka.

 Yehezkiel 36:26-27 Kamu akan Kuberikan hati yang baru, dan roh yang baru di dalam batinmu dan Aku akan menjauhkan dari tubuhmu hati yang keras dan Kuberikan kepadamu hati yang taat.  Roh-Ku akan Kuberikan diam di dalam batinmu dan Aku akan membuat kamu hidup menurut segala ketetapan-Ku dan tetap berpegang pada peraturan-peraturan-Ku dan melakukannya.

Yehezkiel 39:29 Aku tidak lagi menyembunyikan wajah-Ku terhadap mereka, kalau Aku mencurahkan Roh-Ku ke atas kaum Israel, demikianlah firman Tuhan ALLAH."

Hanya Allah yang mampu MEMAMPUKAN kita melakukan kehendakNya. Mengapa? Karena kita telah rusak secara total dan menyeluruh. Segala kesalehan kita seperti kain kotor di hadapan Allah. Kalaupun kita mampu, maka kita harus MENYADARI bahwa itu adalah karunia Tuhan.

Filipi 2:12 Hai saudara-saudaraku yang kekasih, kamu senantiasa taat; karena itu tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar, bukan saja seperti waktu aku masih hadir, tetapi terlebih pula sekarang waktu aku tidak hadir,

BUKANKAH ayat di atas menunjukkan manusia mampu dan sanggup mengerjakan keselamatannya? Tetapi bacalah ayat selanjutnya :

Filipi 2:13 KARENA Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya.

Total depravity juga berkaitan dengan konsep di dalam Alkitab seperti DILAHIRKAN KEMBALI

Karena manusia telah MATI, maka manusia mesti DILAHIRKAN KEMBALI supaya bisa hidup dalam Kristus sebagai Penggenapan Rencana Keselamatan Allah. Karena manusia telah bobrok secara moral, akal budi, kehendak, maka TIDAK ADA SATUPUN perbuatan manusia BERKENAN kepada Tuhan. Itulah Total depravity.

Total depravity juga berkaitan dengan konsep budak dosa atau hamba dosa. Bukankah manusia ketika berdosa menjadi budak dosa dan TIDAK BISA berbuat apa-apa? Manusia bebas dari kebenaran, dan TERIKAT kepada dosa. Tidak bisa melepaskan diri sendiri. 

Apakah Total depravity membuat manusia menjadi KEHILANGAN MARTABAT dan Allah menjadi KEJAM? TIDAK, justru Total depravity menegakkan ajaran bahwa manusia telah KEHILANGAN kemuliaan Allah dan Allah memberikan anugerah untuk kehidupan yang kekal. Total depravity tidak menghilangkan MARTABAT manusia, tetapi MENYADARKAN bahwa DI MATA TUHAN, kita telah GAGAL dan BERDOSA memberontak terhadap KemuliaanNya. Total depravity tidak membuat manusia menjadi ROBOT, tetapi menunjukkan betapa seriusnya dosa di hadapan Allah. 

Total Depravity berhubungan dengan ANUGERAH keselamatan. Tanpa pengertian yang benar tentang total depravity, berarti kita menghina kemuliaan Allah dengan memuliakan kehinaan manusia.

Sola Christos....