Kepiting

Ada satu keunikan ketika saya melihat kehidupan masyarakat di Aceh, yang hidup di pinggir pantai. Yaitu mereka sangat gemar sekali menangkap dan memakan kepiting. 

Kepiting-kepiting yang ditangkap memilki ukuran badan yang berbeda-beda. Ada yang kecil dan ada yang besar. Dan dari hasil tangkapan itu, akan dipisahkan menurut ukuran badan kepiting yang telah ditangkap. Yang kecil dengan yang kecil, yang besar dengan yang besar. Ada juga sebagian dari hasil penangkapan itu yang dijual di pasar. tapi kebanyakan yang hanya memiliki mutu dan kualitas yang bagus, Sisanya akan di makan oleh mereka sendiri.

Kepiting-kepiting yang telah ditangkap, biasanya ditaruh di dalam wadah / baskom yang besar, dan dijadikan satu. Di sinilah uniknya. Kenapa?

Kepiting-kepiting itu akan berusaha keluar dari wadah / baskom itu. Kita yang belum terbiasa melihatnya, akan berusaha memasukkannya kembali dengan mendorong kepiting itu ke dalam wadah / baskom. Tetapi sang penangkap kepiting tidak melakukan hal itu. dia akan tenang saja.Dia tidak takut kepiting-kepiting itu akan keluar dari wadah / baskom itu. Kenapa?

Karena bila ada seekor kepiting yang berusaha keluar dari wadah / baskom itu, maka kepiting yang lain akan menggunakan capitnya untuk menariknya kembali ke bawah. Dan ini terjadi secara terus menerus. Jadi kita tidak usah repot-repot mendorong kepiting itu ke bawah.

Dan kehidupan kepiting itu juga sering terjadi di dalam kehidupan kita. Bila ada seseorang yang sukses (di atas), dengan cepat akan muncul orang-orang yang berusaha menarik orang itu ke bawah dengan capitnya masing-masing. Atau dengan kata lain, berusaha agar orang yang sukses itu menjadi hancur.

Apakah saat ini kita menjadi kepiting yang sedang berusaha keluar, atau yang berusaha menarik teman kita ke bawah dengan capit kita masing-masing?

Hanya pembaca yang tahu.

GBU all.