Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Kasih yang Sejati?

Sri Libe Suryapusoro's picture

Ketika saya membaca tulisan yang ada di blog ini juga tentang di’demo’nya acara di Yogjakarta, sebenarnya saya sudah mendengar kejadian serupa di Kudus. Bulan Maret yang lalu saya berada di Kudus dan bertemu panitia Kudus Festival dengan pembicara Peter Youngren. Mereka begitu semangat dalam mempersiapkan acara ini. Beberapa hari yang lalu saya mendapat informasi acara tersebut digagalkan sehari sebelum dilaksanakan. Memang menyedihkan, tetapi sebenarnya hal itu menjadi refleksi buat diri saya sendiri.

 

Benarkah kasih yang diberikan oleh orang Kristen benar-benar kasih? Saya teringat perbincangan saya dengan pembicara terkenal, Paulus Winarto tentang hal ini. Dia menyatakan, bahwa jika kita mau mengasihi, ya kasihi saja. Ngga perlu ada udang dibalik batu. Sebenarnya mungkinkah gereja atau ormas Kristen lainnya benar-benar mengasihi umat yang lain tanpa ada maksud tertentu?

 

Kasih, ya kasih saja. Bukankah lebih enak jika kita mengasihi orang lain sambil mengajarkan kekristenan? Atau kita memberikan sesuatu sambil berharap orang tersebut masuk Kristen lalu ada kebanggan tersendiri dalam diri kita?

 

Sebuah pertanyaan yang menggelitik saya, jika saya bukan pengikut Yesus, akankah Yesus mengasihi saya? Ya, pasti Yesus mengasihi saya walaupun agama saya bukan Kristen dan saya bukan pengikutnya. Apakah Kristus mengasihi saya supaya saya menjadi pengikutNya? Menurut saya tidak. Dia akan selalu mengasihi saya. Dia dengan sangat tulus mengasihi saya. Ketulusannyalah yang menyebabkan saya mau mengikut Dia.

 

Bisakah orang Kristen memiliki kasih seperti Yesus? Kasih yang tulus, tidak memperdulikan apakah orang tersebut mau masuk Kristen atau tidak? Kasih yang juga tidak perduli apakah orang tersebut akan menjadi pengikut Kristus atau tidak? Dan percaya bahwa hanya karena ketulusannyalah orang yang kita kasihi mau mengikut Kristus?

 

Saya sangat salut dengan orang-orang katolik yang benar-benar menunjukan kasih mereka. Di Indonesia, kita mengenal Romo Mangun, yang karena kasihnya, dia dikenal. Di dunia kita mengenal Bunda Theresia, yang juga karena kasihnya, orang-orang menjadi mau mengikut dia.

 

Saya akhirnya berpikir-pikir, bisakah saya memiliki kasih seperti mereka? Kasih yang sesungguhnya, yang tulus dan akhirnya dunia mengenal Kristus karena pelayanan mereka.

__________________

Small thing,deep impact

garamdunia's picture

Yang terpenting: Kasih

Amin amin...

"Sekalipun aku dapat berkata-kata dengan semua bahasa manusia dan bahasa malaikat, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama dengan gong yang berkumandang dan canang yang gemerincing.
 
Sekalipun aku mempunyai karunia untuk bernubuat dan aku mengetahui segala rahasia dan memiliki seluruh pengetahuan; dan sekalipun aku memiliki iman yang sempurna untuk memindahkan gunung, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama sekali tidak berguna.

Dan sekalipun aku membagi-bagikan segala sesuatu yang ada padaku, bahkan menyerahkan tubuhku untuk dibakar, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, sedikitpun tidak ada faedahnya bagiku."

1 Korintus 13:1-3

Waskita's picture

Ya,saya sangat setuju. Saya

Ya,saya sangat setuju. Saya juga sering kagum dengan teman-teman kita Katolik.

Kenapa sih kita tidak bisa belajar? Bukankah tindakan-tindakan yang seperti itu pada akhirnya justru menjadi batu sandungan bagi mereka yang betul-betul ingin mengasihi dengan tulus.

Jangan sampai satu waktu nanti orang akan banyak berucap, "hati-hati menerima kebaikan orang Kristen". Trus siapa yang susah?

__________________

kalau saya tida ada di rumah, cari saya di sini

indonesiasaram's picture

Menarik

Menarik, sungguh menarik. Dulu saya sempat merenungkan hal ini pula. Kebanyakan orang, rasanya saya sering menjadi bagian dari kebanyakan orang itu, akan mengasihi dengan motivasi-motivasi tersembunyi, sadar maupun tidak sadar.
hai hai's picture

Kristen Tuna Susila

Yogya festival bukan yang pertama. Ketika masih bergaul dengan para pengkotbah alam roh dulu, adik saya juga melakukannya, 10 tahun yang lalu.

 

Memberitakan Injil dengan cara menipu. Seperti seorang germo mencari mangsa untuk pelacurnya, seperti itulah yang dilakukan oleh para panitia Yogya festival dan festival-festival sejenis lainnya. KTS = Kristen Tuna Susila, itulah sebutan saya untuk orang-orang Kristen yang memebritakan Injil dengan cara-cara najis.

 

Anda ingat jaringan sebuah MLM melakukan teknik yang sama? Mungkin anda pernah terpedaya? Bagaimana perasaan anda saat itu? Dari orang-orang yang tertipu, memang ada satu dua orang yang ikut bergabung dengan MLM tersebut, namun mayoritas, merasa sakit hati karena tertipu.

 

Bayangkan, bila anda datang ke Yogya Festival karena promosinya yang gencar. Pengobatan Gratis untuk umum, segala macam penyakit, pasti sembuh. Karena nggak punya uang, maka anda membiarkan penyakit gigi anda menyiksa. Anda datang, karena tidak tahan dengan sakitnya. Di sana, anda diancam. Penyakit anda tidak akan sembuh kalau tidak terima Yesus! Lalu and dipaksa mendengarkan orang-orang bernyanyi, lagu-lagu aneh. Lalau seorang bule naik ke atas mimbar, berteriak-teriak dalam bahasa yang tidak anda mengerti. Memang perkataannya diterjemahkan dalam bahasa Indonesia, tapi anda sendiri tidak mengerti apa yang di katakan.

 

Anda di tanya, apakah  percaya Yesus bisa menyembuhkan penyakit anda? Anda berpikir, mungkin Yesuslah dokter gratis itu. Lalu anda disuruh meletakan tangan di tempat yang sakit. dan menengking penyakit anda dalam nama Yesus.

Acara selesai, anda boleh pulang. Sakit gigi anda semakin menjadi-jadi. Anda bertanya kepada panitia, dimana dokter Yesus? Kenapa sakt gigi anda tidak sembuh? Anda disuruh datang lagi besok.

 

Setelah Yogya Festival berlalu, penyakit anda semakin nyeri, karena setiap malam anda berusaha ikut menyanyi sesuai anjuran panitia dan berteriak teriak menengking penyakit gigi anda dalam Yesus. 

 

Apa sebutan anda untuk para panitia, penyanyi, pemain musik, bule gendeng (gila, karena ngebohong terus, katanya sembuh, tapi gak sembuh-sembuh), penerjemahnya? PENIPU? 

 

Saya menyebutnya KTS, KRISTEN TUNA SUSILA 

 

 

__________________

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

dennis santoso a.k.a nis's picture

rumah sakit - dari dana para KTS

setuju...

daripada bikin acara nggak 'genah', mending uangnya dikumpulin buat bikin rumah sakit, bisa bertahan lebih lama dalam mendemonstrasikan kasih tanpa harus bawa2 nama 'Kristus' ... tapi ... cara gini gak populer, juga lebih susah dimanage nya, tapi lebih berguna di jangka panjang daripada sekedar "usaha marketing tak bersusila" Wink

waskami's picture

Menjadi pelaku kasih

Banyak sekali orang Kristen yang sulit mempraktekkan makna kasih dalam kehidupan sehari-hari. Karena tidak ada kasih inilah maka muncul ketidakpedulian. Karena tidak peduli maka orang-orang Kristen lebih suka menyendiri dalam kelompok-kelompok tertentu. Akhirnya orang Kristen akan dicap sebagai orang yang eksklusif.

Perumpamaan Yesus tentang orang Samaria yang baik hati itu sebenarnya masih berlaku sampai sekarang. Banyak orang Kristen yang justru tidak bisa mengasihi sesamanya karena berbagai alasan rohani yang mereka ciptakan sendiri.

Contohnya dijalan melihat orang kecelakaan. Bukannya menolong justru ngacir karena tujuan dari rumah ialah pergi ke gereja.

__________________

Nyari beasiswa di sini aja

Pengunjung's picture

Kritkan yang keras dan tajam

Dari kritikan yang kita baca diatas menunjukan bahwa pengkritik tidak sedang mengasihi sesama tapi sedang membenci sesama dan sesama itu orang kristen juga. Bagaimana bisa mengasihi orang non kristen. kelihatannya salah arah.
hai hai's picture

Saya Memang Tidak Mengasihi Mereka

Saudara pengunjung, maaf, saya memang tidak mengasihi pengkotbah dan para panitia Yogya Festival. Saya tidak mengasihi mereka karena saya tidak mengenal mereka. Saya tidak pernah mengasihi orang-orang yang tidak saya kenal, karena sebelum menganal mereka, tidak ada ikatan cinta kasih di antara kami.

Tidakan menginjili dengan kedok bakti sosial, pengobatan gratis menurut saya melanggar kesusilaan (tatakrama), orang yang melakukannya berarti tidak memiliki kesusilaan (tatakarama). Itu sebabnya saya sebut mereka Kristen tuna sulisa.

Saya juga tidak membenci pengkotbah dan para panitia Yogya Festival. Saya tidak kenal mereka, mustahil bagi saya untuk membenci orang yang tidak saya kenal. Namun saya benar-benar marah pada tindakan mereka yang memberitakan injil dengan kedok bakti sosial dan pengobatan gratis. Menipu demi nama Allah (?)

Saudara/i pengunjung, apakah anda pikir kasih tidak boleh marah? Firman Tuhan dengan jelas katakan, "Orang yang kukasihi akan kutegur dan kuhajar, karena itu serahkanlah hatimu dan bertobatlah."

silahkan baca kisah Tuhan Yesus ngamuk di Bait Allah dengan teliti, mungkin anda akan lebih memahami kenapa saya begitu marah dengan Yogya Festival. Perlukah saya pergi ke yogya lalu ngamuk di sana dan mengacak-acak semuanya? Supaya anda memuji saya MENELADANI KRISTUS?

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

__________________

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

Roky's picture

dari mulut yang sama keluar Pujian dan keluar juga hujat

Saya rasa Kristen KTS itu yang mengeluarkan kata-kata hujatan tapi dilain tempat atau digereja keluar pujian, ini yang disebut kristen KTS Kristen Tuna Susila.
Josua Manurung's picture

bisakah kita mengasihi tanpa syarat...

bisakah kita mengasihi tanpa syarat... mengasihi tanpa imbalan... tanpa balas budi... bahkan tanpa rasa terima kasih sekalipun... mengasihi bukan untuk dikasihi... tetapi agar Kasih itu menyebar... mungkin bodoh sepertinya kau pikir.... tetapi bukankah YESUS juga sudah melakukan hal tersebut...? rela mati untuk orang-orang yang kurang bisa mengasihi seperti kita... itu sudah... BIG GBU!
__________________

BIG GBU!