Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
Jodoh, Siapa yang menentukan?
Jodoh di tangan Tuhan, aku sering mendengar kalimat ini namun seringkali aku menjadi risih dibuatnya. Apalagi jika kita sedang menjalani hubungan dengan seseorang dan berharap nantinya kita akan menjalani kehidupan bersama-sama, untuk membentuk sebuah keluarga baru dengannya. Bukankah hal yang wajar jika kita mempunyai harapan seperti itu apalagi jika kita benar-benar dan terlanjur sayang dengan kekasih kita sekarang ini. Tanpa berpikiran bahwa kita sedang mendahului rencana-Nya.
Menikah bagi umat Kristen, merupakan sebuah sakramen yang bersifat Kudus, seperti pribadi Allah. Terlebih lagi pernikahan yang dikehendaki Allah sejak permulaan adalah "Once in a our Lifetime". Dan merupakan hal biasa jika sebagian dari kita terserang penyakit gelisah, bingung, bahkan rasa takut dan khawatir sesaat sebelum memutuskan untuk menikah. Apakah dia akan tetap menyayangi kita? Apakah dia akan berubah nantinya? Bagaimana jika dia tidak setia?. Pertanyaan seperti itu akan muncul coba mengusik rasa percaya kita. Maklum saja, Menikah sama saja halnya dengan "mempertaruhkan" masa depan dan sisa kelangsungan hidup kita bersama orang yang akan kita pilih.
Aku beranggapan jika sebenarnya jodoh itu tidak pernah ada dalam kamus Alkitabiah kita, dan bukan Tuhan-lah yang menentukan pasangan hidup kita. Dia hanyalah menyediakan orang sebanyak mungkin untuk kita lebih mengenal di dalam keseharian yang kita jalani, dan kitalah yang pada akhirnya memutuskan untuk memilih pasangan kita. Karena Tuhan kita sesungguhnya bukanlah Tuhan yang egois, Dia selalu memberikan kesempatan untuk kita bisa memilih. Terbaik diantara yang terbaik yang sudah Dia sediakan.
Sekali lagi, Tuhan selalu menyediakan yang terbaik untuk kita, menghadirkan orang-orang yang mengasihi dan memperhatikan kita. Mungkin inilah juga yang merupakan salah satu perbedaan antara keluarga (pada saat ini) dengan kekasih ataupun sahabat. Tuhan sudah menyediakan keluarga kita sewaktu di dalam kandungan, dan kita tidak bisa memilih untuk dilahirkan di keluarga anu atau itu. Sebaliknya, kekasih ataupun sahabat, diri kita sendirilah yang menentukan, karena hanya kita yang merasakan dan tahu kemana hati ini akan kita bawa, seperti sebuah perahu yang berlayar sepanjang lautan luas mencari tempat yang tepat untuk berlabuh.
JBU all.........
- crucifianode's blog
- 12489 reads
Kita yang Memilih
Hehe .. masalah jodoh, kita kan secara manusia sudah dilengkapi kemampuan untuk memilih pasangan yang kita sukai. Ya pakailah untuk memilih pasangan yang sesuai dengan selera, niat, dan kebutuhan kita. Ya, tentunya orang punya kriteria-kriteria tersendiri lah, suka-suka aja. Buat aku sih simple saja, Tuhan memberi kebebasan buat kita, mau nyari sendiri atau mau mengandalkan Tuhan juga bisa. Tapi intinya, kita terlibat dan aktif lah. Toh kita yang akan menjalani hidup bersama "jodoh" itu. Emang mau bertapa di gua, tahu-tahu ada yang datang n suara hati kita berkata "ini jodohmu" .. ya kalau suka, cinta, kalau endak?
Nah yang menjadi masalah, kadang bahkan mungkin sering, orang setelah menikah baru merasa, saya kok tidak cocok dengan dia ya, apakah dia bukan jodoh saya ?? Gubrak!! Pie jal?!!
*yuk komen jangan cuma ngeblog*
*yuk ngeblog jangan cuma komen*
Jodoh di tangan Tuhan?
Saya sering bertanya-tanya ketika ada orang yang kekeh memegang prinsip "Jodoh di tangan Tuhan", "Kalau udah jodoh gak akan kemana", de el el deh demi sebuah kepasrahan dalam mendapatkan pasangan hidup.
Yang saya tahu Alkitab gak pernah menyebutkan apapun itu tentang jodoh di tangan Tuhan .... or apakah karena saya bukan pakar Alkitab jadinya gak tahu kalau ada ayat2 tertentu yang jika ditafsirkan berarti "jodoh memang di tangan Tuhan"? Maap kalau sampai sekarang saya belum nemu.
Yang saya tahu Alkitab memaparkan kepada kita kriteria-kriteria dalam mencari isteri or suami. Seiman, sepadan, menghormati, mengasihi, de el el deh. Tuhan memang menciptakan manusia untuk berpasangan dengan yang lain, tetapi apakah itu bisa jadi dasar prinsip jodoh di tangan Tuhan? Saya setuju dengan crucifianode, Tuhan memberi kebebasan kepada kita untuk mencari pasangan hidup, tetapi Tuhan juga tidak membiarkan kita berkelana tanpa arah dalam pencarian itu, Dia memberikan tuntunan dalam mencari pasangan hidup dalam firman-Nya.
Yang perlu kita tanyakan adalah, apakah memang si dia sudah sesuai dengan kehendak-Nya, sesuai dengan firman-Nya?
Bagi saya masa pacaran amat penting, masa di mana kita saling mengenal, saling mendoakan, dan saling melempar tanya apakah aku sanggup dan dapat menjalani kehidupanku 50 tahun or lebih mendatang dengan orang ini? Apakah aku dapat mengimbanginya? Apakah aku "cocok" dengannya? de el el dehh .....
So, tidak bisa pasrah ..... menentukan or mencari pasangan hidup harus penuh dengan pergumulan, perjuangan, usaha, dsb. Tuhan memberi kebebasan kepada kita untuk memilih, tetapi Dia menuntun kita agar dapat memilih sesuai dengan firman-Nya.
Dalam sebuah forum umum, ada beberapa komentar tentang Jodoh di Tangan Tuhan di sini: http://www.e-samarinda.com/forum/index.php?showtopic=3686
Bagaimana pendapat Anda tentang Jodoh di Tangan Tuhan?
Jodoh di Samping Saya
Jodoh ditangan kita dengan tuntunan TUHAN....
Jod.....oh.........
jodoh ada ditangan kita ndiri.....