Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Jangan Menangis Sayang

Revangga Putra's picture

Jangan Menagis Lagi Sayang.

Aku sudah bahagia.

Aku menunggumu.

Aku tau kau menayayangiku tulus dan sempurna.

Aku pergi karena DIA telah memanggilmu.

Sayang jangan menagis lagi,rumahku sudah selesai dan telah siap.

Aku menyayangimu sayang,tetapi DIA lebih menyayangiku.

Aku akan menunggumu disini.

Kuingin mengulang kenangan manis dan keindahan mengenalmu.

Aku katakan padaNya,bahwa engkau adalah permata pemberianNya yang tak pernah salah.

Aku bersyukur atas waktu dan kesempatan mengenalmu dan menjalani hari hari hidup ini bersamamu.

Rasa sayang ini akan tetap ada sampai kapanpun

Sayang jangan menangis lagi karena aku sudah bahagia dengan mendahuluimu menantikanmu disini.

Ada salam dari Bapa.

Love u so much.

Reva

kardi's picture

kekeliruan yang mengganggu

Reva, ada kekeliruan yang mengganggu,setelah saya amati kata2 berikut :

tetapi DIA lebih menyayangiku.,-aku sudah bahagia dengan mendahuluimu,-menantikanmu disini.

-Ada salam dari Bapa.

Menunjukkan bahwa si-aku sudah meninggal,sudah bersama Bapa di surga.

Tapi kalimat berikut ini, " Aku pergi karena DIA telah memanggilmu"menunjukkan kontradiksi. Seharusnya: Aku pergi karena DIA telah memanggilku

BTW, saya suka dengan puisi ini, ada satu penghiburan buat saya setelah 3 minggu yang lalu my mom dipanggil pulang ke rumah Bapa. Saya tidak akan menangis lagi, karena saya tahu my mom sudah hidup baru bersama Yesus di surga.


Revangga Putra's picture

maaf

iya ya ...mohon maaf aku sih nulisnya langsung,pas ada ide langsung ketik takut idenya ilang..eh buru buru malah ada yang keliru...salam kenal

mujizat's picture

Salah kaprah?

Orang2 islam berkeyakinan bahwa orang2 mati berada di alam kubur, belum di sorga maupun neraka, sekalipun ada juga yang meyakini bahwa orang2 dengan kualifikasi tertentu langsung masuk sorga, (mis. mati syahid) sekalipun dukungan ayat2 masih diperdebatkan.

Orang2 Kristen memiliki tradisi untuk meyakini bahwa orang2 mati berarti "PULANG KE RUMAH BAPA" (maaf bp Kardi, saya tidak bermaksud mengurangi penghiburan Anda). Tapi jika orang mati sebenarnya saat ini BELUM pulang ke rumah Bapa, apakah ini bukan lelucon namanya, suatu penghiburan kosong?

Memang Yesus, setelah mati, lebih kurang 40 hari kemudian Dia benar2 PULANG KE RUMAH BAPA, sebab Alkitab jelas2 menuliskan kenaikan Yesus ini, yang sebentar lagi kita peringati (17 Mei 2012??). Tapi jangan lupa, Yesus BANGKIT DULU dari kematian, kemudian Dia baru pulang ke rumah Bapa.

Namun yang terjadi pada manusia pada umumnya belum lah seperti Yesus. Umumnya manusia mati (dan belum dibangkitkan), tetapi masih "dikumpulkan dengan kaum leluhurnya" - pinjam istilah Perjanjian Lama.  Justru Paulus berkata bahwa jika saatnya sudah tiba (yaitu "Hari Tuhan"), maka orang2 mati akan dibangkitkan dan diubahkan dengan tubuh kemuliaan, dan menyusul kemudian orang2 hidup yang tak sempat mati, mereka langsung diubahkan mengenakan tubuh kemuliaan - dimana Yesus datang di awan-awan, dan semua orang yang menerima tubuh kemuliaan (karena memenuhi kwalifikasi tertentu menurut ukuran Tuhan), mereka diangkat ke sorga , mereka PULANG KE RUMAH BAPA.

Lalu bagaimana dengan seorang penjahat di samping Yesus yang bertobat, yang kepadanya Yesus berjanji bahwa "pada hari ini juga kamu ada bersama-sama Aku di Firdaus Allah". Saya yakin ini kebenaran. Tapi Firdaus - meskipun dalam konteks alam roh - bukanlah tempat tinggal Bapa. Karena di zaman purba, ketika Adam belum berdosa, Adam dan Hawa sering dikunjungi Tuhan Allah. Tuhan mengunjungi Firdaus dimana Adam tinggal, menunjukkan bahwa Firdaus bukan RUMAH BAPA.

Kitab Wahyu juga bersaksi bagaimana orang2 yang dipenggal kepalanya karena iman mereka kepada Kristus, mereka juga ada saatnya BELUM PULANG KE RUMAH BAPA, sampai Yesus datang di awan2 menjemput mereka dari keempat penjuru bumi.

Jadi, sepertinya ada tradisi yang salah kaprah yang sudah berjalan, mungkin ribuan tahun.

Shalom.

__________________

 Tani Desa