Submitted by Liesiana on

Aku ingin menceritakan sebuah kejadian yang pernah kualami dan aku

terheran-heran dengan kejadian itu.Pada tahun 1994 kami masih

menempati rumah yang lama sebelum kami pindah rumah. Saat itu aku

sedang hamil tujuh bulan anak kami Rachel. Aku saat itu adalah ibu

rumah tangga biasa yang sedang hamil sambil mengasuh anakku pertama

Timothy yang berumur kira-kira tiga tahun. Rachel lahir pada tanggal 20 Juli tahun

itu jam 9.15 di rumah bidan Yohana. Aku terbiasa masuk kerja dan kalau anakku sakit

dan aku merasa tidak bisa meninggalkannya aku langsung keluar kerja, untuk nantinya

cari kerja lagi.



Timothy suka sekali bermain mobil-mobilan, baik mobil kecil-kecil sampai mobil

yang agak besar. Oleh karena itu saat kami punya uang kubelikan dia mobil-mobilan

yang dia suka, ada yang kecil dan ada yang agak besar. Kebiasaan dia waktu itu

untuk mengatur mobil mainannya berjejer seperti sedang parkir.



Suatu siang setelah dari pagi bangun pagi  memasak, bersih-bersih semuanya juga

rumah dan mencuci pakaian, aku beristirahat sambil mengawasi anakku yang sedang

bermain mobilannya.



Saat itu kira-kira jam 12 siang aku sedang merebahkan badan karena kecapaian.

Timothy sedang menjejerkan mobilan di belakang rumah di atas sebuah sumur pompa

yang belum selesai dibenahi sama suamiku.



Sumur pompa itu rencananya bagian silinder akan di masukkan dua meter ke dalam

sumur, supaya mendapatkan air lebih banyak. Di daerah itu agak sulit mendapatkan

air dan air PAM belum ada.



Aku segera memperingatkan Timothy supaya masuk dan bermain ke dalam rumah, karena

berbahaya bermain dekat sumur dan hawa siang itu begitu panas walau ada semilir

angin yang berhembus. Mungkin karena mobil-mobilnya sudah terlanjur berjejer di

situ, jadi dia tidak mau pindah dan tetap bermain di tempat itu.



Aku tidak memaksanya, akhirnya sambil mengawasi dia aku beristirahat. Tiupan angin

membuatku mengantuk berat, hampir tidur. Walau mengantuk, aku tidak tidur.

Tiba-tiba…. aku mendengar suara …BYUR…. Langsung saja aku bangkit berdiri menghampiri

arah suara dari sumur itu yang jaraknya dua setengah meter dengan langkah yang super

cepat secara reflek.Apa yang kulihat…….? Timothy ada di dalam sumur itu diam dan

tenang-tenang saja, tapi dia tidak tenggelam. Dari leher ke atas ada di atas air,

sedangkan pundak ke bawah ada di dalam air, betapa kagetnya aku.  Cepat-cepat

kuangkat Timothy ke atas dan kugandeng masuk ke dalam rumah. Dengan kesal dan penuh

ketakutan aku katakan dari tadi kan sudah disuruh main dalam rumah saja. Aku juga

takut karena dia tidak menangis, dia juga kucubit karena tadi menolak bermain di

dalam rumah. Setelah Timothy kumandikan dan kuganti pakaiannya, selanjutnya dia

mau main di dalam rumah.



Aku masih berpikir tentang kejadian itu dan aku pergi ke sumur itu lagi, mengaduk

sumur itu dengan tongkat untuk mencari apa yang membuat anakku tidak tenggelam.

Apakah ada kayu di dalam sumur tempat dia berpijak yang menyebabkan dia tidak

tenggelam, mengingat sumur itu dua meter dalamnya dan air dipermukaan kira-kira

20 sentimeter dari permukaan tanah. Tapi tidak ada apa-apa, hanya air. Terus apa

yang menyebabkan dia tidak tenggelam? Bukan berarti aku senang bila anakku tenggelam,

tentu saja tidak. Itulah pertanyaanku saat itu. Aku percaya Tuhan turut campur dalam

kejadian ini, Tuhan menyertai kami dan menyelamatkan kami.


Submitted by mbakdea on Mon, 2008-09-01 08:38
Permalink

Salam kenal mbak Lies,Wah kejadian yang sungguh mendebarkan.Puji Tuhan ya, dik Timothy tidak celaka dan tidak trauma.Mengawasi anak balita memang butuh kewaspadaan ya, lengah sedikit aja bisa fatal.Sekarang usianya sdh 17 thn ya, pasti sudah jadi jejaka tampan yang menjaga ibunya.Tuhan Yesus memberkati.

Submitted by Liesiana on Mon, 2008-09-01 19:45
Permalink

Salam kenal juga buat mbakdea, kejadian itu ajaib buat saya. Sampai sekarang saya tidak tahu mengapa saat itu baik-baik saja. Banyak sekali cerita tentang anak-anakku sampai mereka tumbuh sebagai remaja seperti sekarang ini, ada yang lucu ada juga yang bikin kesal dan yang menimbulkan bermacam-macam emosi. Boleh tidak ya cerita seperti itu ditulis disini, satu saja kali ya. Kalau kebanyakan nanti blogku penuh kisah anak-anak.
Tentang Timothy, kusertakan foto Timothy bersama Rachel yang diambil tahun lalu di bawah. Terimakasih atas perhatianmu.

 

 

 

Submitted by Liesiana on Mon, 2008-09-01 19:38
Permalink

mbakdea yang terkasih, atas bantuan Rusdy dan Penonton saya berhasil menunjukkan padamu anakku yang dulu pernah tercebur sumur dan yang saat itu masih dalam kandungan. Atas kemurahan Tuhan kami sekeluarga sampai saat ini sehat semua. Gambar ini diambil tahun lalu.