Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
I'm Sorry....
Jam sudah menunjukkan pukul 16.30, aku segera berkemas-kemas untuk pulang karena hari ini aku ada janji dengan temanku. Teman lama ketika aku kecil, tepatnya ketika aku masih SD dan SMP. Rani namanya. Kami satu sekolah dan selalu berangkat dan pulang bersama-sama. Setelah SMP kami masuk ke SMA yang berbeda, begitu pula ketika kuliah. Meskipun sudah tidak satu sekolah dan jarang bertemu tapi kadang-kadang aku masih menyempatkan diri untuk telepon sekedar say hello. Sekarang dia sudah jadi seorang pendidik di sebuah SD internasional. Kebetulan kami juga memiliki hobi yang sama, klop-lah kami kalau ngobrol.
Sore ini kami sudah janjian untuk ketemu. Beberapa hari yang lalu aku share tentang seorang anak yang kata mamanya punya masalah dengan rasa malasnya yang berlebihan. Kebetulan lagi, di SD tempat Rani bekerja ini ada konsultasi psikologi untuk anak, jadi sore itu aku bermaksud untuk ambil brosur yang sudah dijanjikannya beberapa hari yang lalu. Jam 6 sore seperti janji kami sebelumnya aku sudah bersiap-siap untuk ke rumahnya. Kebetulan lagi, sore itu aku juga pengen makan di luar dengan seorang teman yang lain, aku panggil dia D'bon. Jadi aku pikir setelah dari rumah Rani aku bisa langsung pergi makan dengan D'Bon.
Sebelum berangkat, tiba-tiba saja terpikir olehku untuk telepon Rani dulu. Segera aku dial nomor telepon rumahnya, ayahnya yang menjawab dan kata beliau Rani sedang berdoa jadi aku putuskan untuk menelponnya lagi beberapa menit kemudian. Tak lama, telepon berdering dan dari seberang suara khas temanku ini terdengar di telingaku. Rupanya dari sinilah semuanya berawal. Dia ternyata lupa untuk mengambil brosur dan sekarang dia sudah bersiap-siap untuk pergi juga. Ok-lah, tak apa. Toh aku masih punya janji lain sore ini, jadi tak masalah bagiku. Telepon aku tutup. Sekarang giliran HP ku yang bernyanyi. Ternyata dari D'Bon!! Pasti ada yang tak beres!! Dugaanku benar. D'bon membatalkan janji karena pekerjaannya belum selesai dan mungkin bisa sampai malam untuk menyelesaikannya. Hmmmm........rupanya aku memang harus gigit jari sore ini. Tak apalah tak jadi pergi, aku masih bisa ke rumah temanku yang lain yang siapa tahu mau ku ajak jalan-jalan.
Motor segera kupacu ke sana, dan tibalah aku di sana dengan sukses. Seperti biasa ngobrol ngalor-ngidul dengan ibunya, keponakannya dan tentu dengannya pun berjalan lancar. Tapi lagi-lagi aku harus gigit jari karena dia malas untuk kuajak keluar. Akhirnya aku putuskan untuk pamit dan keluar sendiri saja.
Salah satu departement store menjadi pilihanku. Beli pulsa adalah tujuan utamaku. Setelah itu aku berjalan-jalan sebentar sekedar window shopping. Rasa bosan rupanya segera menghampiri aku. Tiba-tiba aku kepikiran untuk makan siomay di jalan utama kota Solo ini. Aku segera menuju ke sana, pesan satu porsi untuk dibawa pulang. Selesai, aku pulang. Di rumah aku nikmati sendiri siomay yang lumayan lezat ini sambil nonton acara tv yang tak karuan.
Terpikir olehku, baginilah manusia jika selalu mengharapkan dan mengandalkan sesamanya. Lupa bahwa ada yang lebih pantas dan patut diharapkan yang tidak pernah membuat kecewa dan sedih. Lupa bahwa ada satu Pribadi yang selalu dapat diandalkan setiap saat, yang tidak pernah membatalkan janji-Nya, dan tidak pernah malas untuk menemani kita kapanpun itu. Ya, hari itu secara tidak sadar aku sudah melupakan Dia...ampuni aku Yesus...
- Orchid's blog
- 6132 reads
Hikss ... hikksss ....