Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Hidup Karena Percaya

sarlen's picture

Itulah sebabnya aku menderita semuanya ini, tetapi aku tidak malu; karena aku tahu kepada siapa aku percaya dan aku yakin bahwa Dia berkuasa memeliharakan apa yang telah dipercayakanNya kepadaku hingga pada hari Tuhan.
(II Timotius 1 : 12)

Banyak anak-anak Tuhan yang menjadi lemah karena patah semangat, pada saat diri mereka mendapati diri mereka masih belum bisa menggapai prestasi terbaik seperti yang mereka perkirakan, atau pada saat diri mereka sedang menghadapi permasalahan yang sulit mereka pecahkan.

Pancaran wajah berseri mereka berubah menjadi muram karena beban melingkupi hati dan pikiran mereka. Senyum manis mereka memudar karena mereka tidak bersukacita dengan kondisi yang sedang mereka hadapi.

Anak-anak Tuhan itu patah semangat karena mereka cenderung lebih mengandalkan kekuatan dari dalam diri mereka sendiri. Mereka lupa, kalau Tuhan itu ada.

Semangat yang patah, membuat hidup tidak bergairah. Sedangkan hidup yang tidak bergairah, membuat seseorang tidak mudah untuk mengenali adanya karunia Tuhan di dalam dirinya.

Mungkin, mereka telah datang memohon hadirat Tuhan melalui doa. Namun, mereka tidak sabar menantikan naungan urapan serta kuat kuasa tangan Tuhan bekerja atas permasalahan atau beban kehidupan yang sedang mereka hadapi, sehingga mencoba bertindak sendiri berdasarkan kekuatan pikiran atau kekuatan fisik mereka.

Tuhan tidak menghendaki anak-anakNya bersikap setengah percaya atau bahkan tidak yakin akan kuat kuasa pertolongan tangan Tuhan untuk membantu mereka keluar dari permasalahan yang sedang mereka hadapi.

Hidup sebagai anak-anak Tuhan, selayaknya menghadirkan kehidupan yang dibangun dengan sikap percaya dan ada penyerahan diri kepada Tuhan. Dalam hal ini, segenap langkah hidup anak-anak Tuhan, dijalani dengan mengandalkan iman percaya mereka kepada Tuhan. 

Rasa percaya itu ada bukanlah karena anak-anak Tuhan harus melihat atau merasakan terlebih dahulu, karena prinsip seseorang beriman kepada Tuhan, bukanlah demikian.

Urapan Tuhan benar-benar hadir didalam kehidupan anak-anak Tuhan apabila mereka menunjukkan adanya kesungguhan hati dalam beriman kepada Tuhan. Iman itu tidak goyah meskipun badai kehidupan keras menghampiri mereka, karena keteguhan iman membuat mereka semakin dekat kepada Tuhan dan mereka memperoleh jawaban atas doa yang mereka yang dipanjatkan padaNya.

Marilah kepadaKu, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.   (Matius 11 : 28)

Kelegaan… Bukankah itu yang kita harapkan akan kita peroleh pada saat kita selesai berdoa memohon pertolongan kuat kuasa tangan Tuhan atas masalah dan beban hidup yang sedang kita hadapi?

Yaaa…Itulah yang akan Tuhan berikan kepada kita apabila kita datang kepadaNya dengan sikap percaya dan keteguhan iman yang kokoh, bahwa Ia, akan memberikan jawaban atas segala masalah yang sedang kita hadapi.

Bahasa sederhananya : Percaya saja, maka kamu akan mendapatkan jawaban seperti yang kamu inginkan.

Kenapa pada bualan, gosip, fitnah atau kata-kata sombong orang lain kita bisa mudah percaya, sedangkan pada adanya hadirat Tuhan, kita sulit mempercayai?

Itu bisa terjadi karena kita tidak menjaga sikap percaya kita pada adanya kuat kuasa hadirat Tuhan didalam kehidupan kita, serta mengimani, kalau setiap problema yang kita bawa kehadapan Tuhan, akan memperoleh jawaban berupa kelegaan.

Kita mungkin merasa tertekan atau menjadi lemah karena permasalahan atau karena beratnya beban hidup yang harus kita tanggung, membuat kita seakan-akan tidak tahu harus berbuat apa untuk menyelesaikan masalah kita.

Prinsip hidup orang percaya seperti itu, tidak akan membuat seseorang yang beriman, bisa melihat karya-karya kasih Tuhan kepada dirinya, karena ia membiarkan dirinya tertekan dan menjadi lemah.

Apabila kita meyakini kalau Tuhan itu ada, jangan biarkan kondisi seperti itu terjadi.

Banyak orang yang sudah merasakan dahsyatnya kuat kuasa tangan Tuhan yang telah membantu mereka memperoleh kelegaan dari adanya permasalahan hidup dan beban yang harus dipanggul. Apakah kamu tidak ingin menjadi bagian dari antara mereka?

Apabila jawabannya adalah : “Ya, aku mau menjadi bagian dari antara mereka,” maka hiduplah dengan sikap percaya, dan selalu mengandalkan Tuhan didalam seluruh alur kehidupan kamu.

Ubahlah pola pandang dalam benak pikiran kamu, yang masih belum meyakini kalau kuat kuasa tangan Tuhan dapat memberikan kelegaan atas dirimu, dengan mengusung sikap percaya, didalam keteguhan iman kepada Yesus Kristus, Tuhan kita.

Tuhan Yesus memberkati kita semua.

.Sarlen Julfree Manurung