Submitted by billyjoe on

to my diary

kemarin 31 agustus aku ketemu anak2ku, saat itu jam 5 sore sampai dirumah terasa sepi tanpa ada teriakan keributan bermain seperti dulu jika aku pulang.

saat melihat wajah mereka pertama kali mereka senang tertawa tapi pada saat berbicara perlahan lirih "papi" tidak ada teriakan, aku heran, anak no 3 yg dulu sangat aktif yang aku beri sebutan "sonic energizer" tapi saat itu terlihat ada yang aneh tidak seperti biasanya, aku peluk aku tanya kenapa?, "ngga apa" jawabnya pelan sekali,
lalu anak no 2 " hai papi" kita berpelukan, lalu anak bungsu yang sedang bermain dengan temannya, tersenyum, aku peluk dan cium dia senang aku berikan gambar strawberry shortcake yg ada fotonya yg sudah aku trace ke kartun, wah senang sekali dia, aku bertanya mami dimana?, "diatas" anak no3 menjawab lalu disambung dengan cepat " pi ayo keluar, ke ruko", aku mengerti sekarang, mereka takut maminya tahu aku datang, takut ada pertengkaran, kita keluar dan mereka banyak cerita mengenai sekolahnya, modifikasi sepeda sampai mobil, temannya, game, hah banyak sekali.

saat kembali kerumah, mereka bicara pelan lagi tetapi setelah tahu bahwa maminya tahu aku datang tapi tidak marah, spontan keluarlah teriakannya seperti dulu "pi ayo kita beli martabak" yang sebelumnya aku tawarkan makan bersama diluar mereka tidak mau, memaksa untuk pulang makan dirumah.

senang karena ceria mereka kembali tapi sedih melihat mereka begitu ketakutan.

saat berpelukan untuk pergi terutama anak perempuan bungsu naik dalam gendongan memeluk erat lama seakan tak mau lepas tanpa bicara apa2, saat itu aku bisikan "jangan marah aku pergi, aku sayang liza"

ternyata di sabdaspace ini banyak bloger yang mengalami hal yang sama sebagai akibat masalah keluarga, aku banyak belajar dari blogger disini sehingga aku sebutkan gerejaku disini, (admin jangan berpikir mau dirikan gereja ya ha ha ha).

menurut saya sabdaspace adalah suatu gereja yg unik berdiri sama tinggi, lesehan sama dibawah, semua jadi pendeta sekaligus jemaat ha ha ha, ini menurut saya, terserah yang lain mau bicara apa.

untuk raissa kalau kamu nyimak komentar di admin blog, sebelum wajah sabdaspace berubah, saya berharap bahwa ada anak2 dan remaja yang bisa bergabung disini, saya senang kamu nulis disini, saat kamu tidak ada beberapa waktu, saya tanya sama hai hai kemana raissa, "ujian kali" jawab nya pendek. (tu org kalo sy tanya pendek banget jawabnya kalo nulis panjang banget ha ha ha dasar...)
jadi raissa nulis, nulis, nulis terus ya, ajak kawan lainya untuk menulis kisah, argumen, artikel nya terserah.

Submitted by Raissa Eka Fedora on Sat, 2007-09-01 18:14
Permalink

Walaupun di keluargaku baik-baik dan terbaik, aku merindukan kehangatan di keluargamu. Hangat yang penuh rasa cinta kasih, dan aku sih gak tau solusinya sebenarnya tapi sejujurnya, aku merindukan kehangatan sebuah keluarga pada setiap keluarga, termasuk keluargamu. Mungkin kamu gak pernah nyadar atau gak tahu, mungkin saja secara diam-diam anak-anakmu berdoa minta kehangatan sebuah keluarga, seperti sepupuku. Dan sebagai teman kecilmu dan temanmu, aku turut berdoa. Kalau mau dengerin pemikiranku lebih banyak, sms aja, itu memang nomorku, jangan lupa nama, hehehe.

Submitted by billyjoe on Sat, 2007-09-01 20:13
Permalink

saat aku terima sms dari anak pertama "pi knp sih tadi telp lemes bgt?Pi ada mslh ya?". aku menyesal sekali waktu bersikap seperti itu saat di telp, memang aku ada masalah dan tidak patut melakukannya, aku buru2 telp balik aku bilang "nga ada apa2 tadi cape aja, sorry ya sayng" dengan bersemangat. aku mengerti dan sadar mereka punya angan, punya harapan, punya doa, punya keinginan untuk bersama lagi, aku bertanya dalam hati apakah doa mereka terjawab? untuk bersama dengan papinya saja mungkin tapi untuk dalam satu keluarga utuh tidak tahu. aku kangen sama mereka.

saat ini aku ada dekat dengan teman baru namanya samuel kelas 1 sd dan satu lagi namanya raissa. terimakasih doanya, "doa orang benar besar kuasanya"

"Ingatlah, jangan menganggap rendah seorang dari anak-anak kecil ini. Karena Aku berkata kepadamu: Ada malaikat mereka di sorga yang selalu memandang wajah Bapa-Ku yang di sorga."

Submitted by John Adisubrata on Sun, 2007-09-02 08:15
Permalink

Dear BillyJoe,

Membaca kisah yang Anda ceriterakan ini, hati saya merasa tersentuh sekali. Saya bisa memahami, keadaan hidup yang Anda lalui ini sangat tidak mudah. Sungguh luar biasa sikap Anda di dalam menghadapinya, penuh dengan kekuatan, yang saya yakin, berasal dari sorga.

Saya mempunyai iman yang besar dan keyakinan yang kuat, bahwa Tuhan mampu mengerjakan perkara-perkara yang tidak terkirakan.

Seperti dugaan Raissa, yang ditulis penuh kedewasaan, tetapi dipandang dari sudut anak-anak remaja, saya yakin anak-anak Anda juga selalu berdoa mengharapkan keajaiban itu bisa terjadi.

Tuhan kita luar biasa, Ia yang bisa menciptakan seluruh mayapada dengan begitu sempurna, pasti mampu mengabulkan doa anak-anak kecil yang merindukan keharmonisan hidup di dalam keluarga mereka. Sebab mereka berharga besar sekali di mata-Nya!

Tuhan memberkati selalu.

Syalom,

John Adisubrata

Submitted by Raissa Eka Fedora on Sun, 2007-09-02 15:32

In reply to by John Adisubrata

Permalink

Dear John Adisubrata,

kamu bukan orang pertama yang bilang aku dewasa, ih, cuma 13 taon thok...... Aku sih sering dibilang begitu, dan bagiku ini belum seberapa karena jalan hidupku masih panjaaaaaaang sekali dan pastinya TUhan bikin aku lebih dan lebih lagi. komentar tsb dibuat berdasarkan cintaku kepada sepupuku yang lebih muda dan mengalami kejadian serupa.

Salam manis, Raissa

Submitted by John Adisubrata on Sun, 2007-09-02 16:18

In reply to by Raissa Eka Fedora

Permalink

Dear Ms Raissa,

Aku sudah tahu lama sekali, kalo kamu baru berumur 13 taon.  Aku sering baca tulisan-tulisanmu.  Tapi untuk umurmu (... ini komplimen, lho!), kamu ini kelihatan cerdas dan mempunyai pandangan dan pikiran yang amat dewasa.

Maklum anak Tuhan, 'khan? Apalagi mottonya: 'Yesus Inside'!  I'm very proud of you!

God bless you,

John Adisubrata

Submitted by billyjoe on Sun, 2007-09-02 09:03
Permalink

pa john justru itulah saya percaya Tuhan itu sangat luar biasa, hanya kitanya(maksudnya saya ;)) saja yg budeg,oneng tidak mengerti apa yang Dia maksudkan/rencanakan. dan kita harus dihadapkan dengan kondisi yang tidak enak bagi kita tapi itulah kasih karunia. thank you for supported word

Submitted by Daniel on Mon, 2007-09-03 11:51
Permalink

entah kenapa ya, tanpa bermaksud pukul rata, saya melihat di sabdaspace ini yang bisa menulis dengan indah dan sangat menyentuh kebanyakan justru yang pernah (atau sedang) mengalami pergumulan berat dalam hidupnya, entah keluarga pecah, masalah hidup, dan lain sebagainya. saya sendiri, walaupun banyak ide, sering mengalami writer's block, justru karena merasa hidup saya biasa2 saja. namun saya mendapat buanyak sekali berkat, justru dari tulisan kalian2 semua... dan saya merasa geram menanti bagaimana caranya saya juga bisa menjadi berkat buat kalian semua...

Tuhan memang luar biasa, Ia yang telah mengumpulkan kita semua di tempat aneh ini, pasti bukan cuma kebetulan, pasti ada rencana untuk setiap pribadi.

Salute untuk billyjoe, raissa, pak john dan anda semua, warga gereja sabdaspace :)

Submitted by billyjoe on Tue, 2007-09-04 10:03

In reply to by Daniel

Permalink

jangan...jangan tunggu masalah datang baru anda menulis, kawan blogger itu sudah tahunan menjalani, apa anda menunggu menjalani masalah sampai bertahun-tahun baru anda bisa menulis. sebenarnya anda sudah memulai dengan menulis kisah teman anda yg dizolimi suaminya, coba perhatikan komentarnya, menurut saya semua mendapat pencerahan (kata pendeta mendapat berkat ha ha ha) walaupun komentar bloger terlihat geram, tapi saya yakin biar mereka mempertahankan opininya tapi tetap belajar dari opini bloger lain. "besi menajamkan besi, orang menajamkan sesamanya"

mulailah dengan "...dan saya merasa geram... "
jangan pedulikan tulisan indah, nanti akan indah sendirinya dengan perjalanan waktu, contoh bung dennis mana indah ha ha ha ups

just friend

Submitted by Josua Manurung on Tue, 2007-09-04 17:26
Permalink

TUHAN pasti punya rencana indah untuk masing-masing kita... tapi Kitab Hosea sepertinya tidak perlu dibakar Ci Yang... nanti aku panggilkan Sandra ( yang sebenarnya ) ini... kamu masih main api ya....

BIG GBU!

Submitted by hai hai on Tue, 2007-09-04 17:48
Permalink

Jos, Bukan saya yang mau bakar kitab Hosea. Rusdy yang mau bakar, kamu mustinya marah sama dia.

hai hai menulis: " Saya menjamin, bahwa Gomer, setelah menjadi istri nabi Hosea, tidak pernah melakukan selingkuh"

Rusdy menulis: "Kalau pernyataan ini benar, menurut gue (eh, saya), buku Hosea seharusnya dibakar dan dihapus dari Alkitab, karena tidak ada gunanya. Yang mesti kita inget, buku ini menggambarkan hubungan Tuhan dengan Israel yang sangat tidak harmonis, semata-mata karena Israel tidak setia! Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak"

Nah, saya sudah membuktikan bahwa istri Hosea tidak selingkuh, jadi dia pasti membakar kitab Hosea.

Eh, ngomong-ngomong, kenapa cewe-cewe nggak ada yang komentar ya? Padahal, dengan menyatakan istri Hosea selingkuh dan tidak setia, itu kan namanya melecehkan kaum wanita? Kasian juga istri Hosea, karena banyak sekali pengkotbah yang menjadikannya sebgai contoh Istri tidak setia!

 

Submitted by xaris on Wed, 2007-09-19 17:14
Permalink

Billyjoe, waktu saya SD, Papa saya menikah lagi, meninggalkan kami dalam perannya sebagai seorang suami dan kepala keluarga. Saya jarang bertemu dengannya sejak itu meski kami tinggal serumah, lebih sering melihat Rupiahnya. Ia sangat membenci Mama saya karena tidak bersedia bercerai, dan menggunakan berbagai cara, termasuk uang sebagai senjata untuk menyusahkan hidup Mama saya. Saya tumbuh dengan setiap trauma sebagai anak dari keluarga yang pecah dan seharusnya sudah melenceng kemana-mana. Tapi Tuhan intervensi dan semua cerita kini berubah, 20 tahun kemudian.

Sekitar setahun yang lalu, Tuhan mempersiapkan kami untuk menerima pengabulan doa kami dulu. Doa yang bahkan kebanyakan sudah kami lupakan karena tidak merasa adanya harapan yang kelihatan. Tuhan bekerja dalam berbagai situasi yang mempersiapkan kami untuk merangkul Papa kembali. Tuhan juga bekerja dalam berbagai situasi yang membawa Papa kembali pada kami. Dalam waktuNya yang sempurna, Dia kembalikan keutuhan kami sebagai keluarga. Dari luar keluarga saya kini mungkin tetap tampak tidak sempurna, tapi saya tidak pernah merasa begitu menjadi sebagai suatu keluarga lebih daripada sekarang ini!

Billyjoe, saya percaya di dalam scope kekekalan relasi yang pecah adalah salah satu hal yang akan dipulihkan sempurna olehNya. Oleh karena itu jangan pernah berhenti berharap akan pemulihannya. Jangan meminta padaNya kalau kau tak sungguh percaya Ia sanggup mengabulkan, tetapi jadikanlah Dia sebagai Tuhan mengenai waktuNya dan caraNya. Dan kalau memang itu pasti terjadi, hiduplah kini sebagai seseorang yang sudah menerima apa yang kau minta. Seorang suami yang didamaikan dengan istrinya, seorang ayah yang berkumpul kembali dengan anak-anaknya. Percayalah, saat itu pasti tiba, dalam cara dan waktuNya yang sempurna.

Turut berdoa untuk keluargamu dan mohon maafkan kalau ada kata-kata saya yang tidak pada tempatnya Smile

Submitted by billyjoe on Thu, 2007-09-20 16:30

In reply to by xaris

Permalink

thank you for your pray,
mungkin suatu saat nanti saya bisa mendengar kisah dari xaris ketika anak yang ditinggalkan oleh salah satu orangtua, untuk saya belajar mengetahui bagaimana perasaan anak atau apa yang dicarinya untuk mengantikan figur seorang bapak.
kisah diatas adalah kebalikan nya, ibunya yang berselingkuh dengan seorang debt kolektor dan ingin mempertahankannya.
memang Tuhan baik walaupun itu berjalan 20 tahun, bukan waktu yang pendek dan belum tentu orang dapat menerimanya. salute
Tuhan menyertaimu.

Submitted by xaris on Fri, 2007-09-21 21:17

In reply to by billyjoe

Permalink

Hi Ko Billyjoe (boleh panggil Ko?), nanti kalau login lagi saya share seperti yang Ko Billyjoe bilang di atas. Sekarang Sabda mau dibengkelin dulu sama Admin tuh... OK, have a good weekend yah!

P.S. Ternyata kenal Ko Hai Hai udah 23 tahun, jadi saya panggil Ko Billyjoe aja yah, karena kalau kurang lebih sama umurnya dengan Oom ADIDas, saya lebih muda 10 tahun lebih, jadi ngga enak manggil nama Cool

Submitted by billyjoe on Sun, 2007-09-23 08:08
Permalink

jangan panggil ko, tua banget kayanya, waktu kenal si hai-hai sy masih lugu,, ciat.. beda beda tipislah umur sy sama kamu, kalo kamu jeli lihat blog, kamu akan tahu muka si hai dan sy, beda banget ha ha ha. sya tunggu cerita mu.

Submitted by xaris on Wed, 2007-09-26 21:41

In reply to by billyjoe

Permalink

OK Billyjoe, ngga dipanggil Ko biarpun ngga tipis Cool

Dulu sebelum comment, saya sudah baca hampir semua blog BJ, jadi saya sudah dapat gambaran the Dicys (Beatrice & Liza). Makanya satu hal yang mungkin perlu diingat, biarpun kisah kami serupa, tapi karena kami masing2 pribadi yang berbeda, apa yang saya alami belum tentu mewakili apa yang dirasakan/pikirkan mereka. 

Anyway, gini ceritanya... Sebetulnya saya ngga merasa terlalu kehilangan figur ayah karena mungkin memang hubungan ayah-anaknya biasa2 aja dengan Papa. Mungkin lain ceritanya kalau deket banget. Meskipun sempet shock waktu diajak Papa ketemu anak2nya yang lain, saya ngga sedih2 amat dengan ketidakhadiran Papa di banyak kesempatan dalam hidup ini. Saya yakin, itu karena Tuhan intervensi, mengambil alih langsung peran ayah dalam hidup saya. Oleh karena itulah saya yakin anak dari keluarga pecah tidak harus berakhir dengan kisah seperti keluarganya karena ada penebusan Tuhan yang mampu membalikkan kisah 180 derajat. Dan selalu ada Tuhan yang menggantikan figur apapun yang hilang dalam hidup ini. Karena memang Tuhanlah yang harusnya jadi segala-galanya buat kita.

Saya sempat sangat peka dengan term "diduakan" dan setelah dewasa baru tahu kalau ternyata menyimpan trauma yang dalam karena kehidupan keluarga saya. Mungkin anak-anak dari keluarga pecah dengan situasi serupa juga punya kecenderungan begitu. Saya pernah berpikir tidak perlu menikah ataupun cepat2 cerai kalau ada masalah perselingkuhan. Tapi itu semua berubah sekarang. Tuhan punya cara sangat luar biasa, yang paling saya takutkan justru dibiarkan terjadi dalam hidup saya dan justru lewat yang kejadian2 itu saya jadi sembuh. Jadi jika nanti Beatrice/Liza ada yang seperti saya ceritakan disini, ingat selalu Tuhan punya cara sendiri yang sangat diluar dugaan. Dikira dibiarkan mati dengan dijebloskan di sumur, justru hidup yang sesungguhnya dimulai sejak dijebloskan. 

Orang bilang anak dari keluarga broken home punya kecenderungan emosi yang kurang terkendali karena terus2an tegang menghadapi situasi penuh konflik. Mungkin mereka betul. Tapi ini yang saya tahu pasti betul, kalau Tuhan sudah intervensi, semua bisa berubah. Saya punya kisahnya...

Keluarga saya kini utuh setelah 20 tahun lewat, tapi itu kisah kami. Aslan bilang, "I tell only your story." Dari mata saya yang hanya tahu sedikit, anak-anakmu beruntung karena biarpun ada kejadian ini, mereka tetap punya ayah yang terus berusaha tidak menyalahkan Tuhan, bertekun di hadapanNya dan sabar menunggu waktu Tuhan tiba. Mereka punya contoh untuk berhubungan dengan Bapa mereka di surga. So Billyjoe, take heart, endure, hope dan tahu kan, Tuhan suka kasih surprises! Bukan cuma surprises, tapi ones that pass our expectations!

Itu dulu cerita saya. This I know for sure, in the scope of eternity you and your family will be alright, you guys will be beyond alright! Smile

 

 

Submitted by billyjoe on Mon, 2007-10-01 23:30
Permalink

duh kemana ya Tuhan? kalau harus tunggu 20 tahun seperti temanku xaris, apa bisa? kalau saja penganti seorang bapak itu Tuhan, wah thank God, tapi kalau orang yang lain kalau ya lebih bener, kalau ngga. itu loh xaris. but I still hope & pray for them for good live with Jesus christ. tx

Submitted by xaris on Tue, 2007-10-02 12:24
Permalink

Aslan bilang, "I tell only your story," makanya Xaris bilang, "Itu kisah kami." Jadi, 20 tahun itu pasti bukan waktunya Billyjoe. Waktu mungkin paling kejam saat berlabel "menunggu". Tapi Tuhan bilang ke Xaris, apakah kamu menunggu demi menunggu itu sendiri?
 
Jangan pikir utuhnya keluarga Xaris seperti dulu adalah bagai bejana pecah yang direkatkan sempurna dan tampil indah kembali. Kalau itu, harus menanti Kristus menggenapi, karena prosesnya bukan disini, meskipun untuk kisah kami Tuhan mungkin berkenan untuk dimulai disini. Itulah sebabnya sejak setahun yang lalu Tuhan terus buka apa artinya kekekalan supaya Xaris tidak hidup terjebak dalam waktu dan berharap pada heaven on earth, betapapun kecilnya itu. Betul Billyjoe, hidup di hari Sabtu itu susah betul, nengok ke belakang sedikit, terjebak di hari Jumat, memaksa lihat jauh ke depan, putus asa menanti hari Minggu tiba. Akhirnya Xaris pilih menikmati hidup di hari Sabtu saja =)
 
Dan ini mungkin yang akan dikatakan pendeta, "Tuhan jauh lebih mencintai anak-anakmu daripada kamu. CaraNya menjaga mereka mungkin tidak berkenan di pandanganmu kini, tapi satu saat nanti saat kamu melihat ke belakang, kamu pasti akan berkata bahwa Dia memang betul-betul luar biasa dengan jalan2Nya. Every piece will fall into places." (...dan habis ini pendeta-pendeta pada protes sama Xaris!)
Submitted by xaris on Tue, 2007-10-02 12:32
Permalink

Oh iya, yok kita ngadu sama-sama ke Tuhan. Nanti ditemenin, sekalian mau ngadu juga soalnya. Si Dennis pasti mau nemenin juga, minta dia yang bawain martabak yang keju, kismis, telor, dll. Lumayan kan sambil nangis sambil makan, selama masih di dunia, urusan perut ngga bakal ilang anyway. Terus mana tahu juga nanti malah ketemu Ayub disono dan dia justru pemimpin grup kita menyanyikan kedukaan kita. Denger2 dia konduktor tersohor, soalnya sampe dicatet prestasinya di Bible.

Gimana BJ, mau ikut? Cool