Yak ilah, apa
kekurangan judul, sampe muncul judul seperti ini? Kalo di web site
gereja ato di situs Kristen udah kena sensor kali yach. Tapi gw cuma
pengen nulis tentang realita aza. Bener kan? Pernah dengar tentang
sebutan itu kan? Gay Kristen.
Dikit penjelasan bagi yang nggak ngeh apa itu gay. Gay itu sebutan
bagi orang yang suka dengan sesama jenisnya. Co ama co (homo), ce ama
ce (lesbi). Nah sekarang udah banyak gay kristen, co ce yang kristen
yang seneng sesama sejenisnya. Dari direktur tingkat tinggi di
perusahaan besar, sampe pendeta yang mengaku dengan terbuka dia adalah
pendeta gay kristen ada.
Tulisan ini pas muncul ketika ada perdebatan dari gereja Anglikan
(dari Inggris) di Canada yang memberkati pasangan gay menikah di gereja
mereka. Dan beberapa gereja cabang menolak pemberkatan tersebut bahkan
menolak adanya gay kristen di gereja mereka. Sehingga beberapa gereja
cabang itu akan keluar dari sinode gereja Anglikan Canada. Dan
akibatnya adalah jemaat itu akan kehilangan tempat ibadah mereka yang
diperkirakan harganya lebih dari 1 juta dolar Canada.
Wartawan bertanya apa gereja Anglikan tidak akan merasa kehilangan
dengan beberapa cabang gereja yang keluar dari sinode mereka? Jawab
seorang wakil dari sinode Anglikan Canada, “Mereka itu (yang keluar
dari sinode Anglikan Canada yang masih berpegang pada prinsip Alkitab)
hanya sebagian kecil dari sinode gereja Anglikan Canada (di daerah
Vancouver sendiri diperkirakan ada 80 gereja Anglikan). Mereka tidak
dapat menerima homoseks sebagai moral yang netral. Dan hal ini
merupakan hal yang sekunder bagi sinode bukan yang utama.”
Untung gw engga muntah ketika membaca jawaban itu. Kasihan juga yach
kalau seseorang sudah dibutakan dari Kebenaran, mau diapain juga pasti
hasilnya akan melawan Kebenaran.
Mau diperdebatkan apa lage. Pada awalnya saja Allah menciptakan Adam
dan Hawa (bhs Inggrisnya Eve) bukan Adam dan Steve. Dan dalam Alkitab
Perjanjian Baru menuliskan dalam Roma1:24-27 “Karena itu Allah
menyerahkan mereka kepada keinginan hati mereka akan kecemaran,
sehingga mereka saling mencemarkan tubuh mereka. Sebab mereka
menggantikan kebenaran Allah dengan dusta dan memuja dan menyembah
makhluk dengan melupakan Penciptanya yang harus dipuji selama-lamanya,
amin.
Karena itu Allah menyerahkan mereka kepada hawa nafsu yang
memalukan, sebab isteri-isteri mereka mengganti persetubuhan yang wajar
dengan yang tak wajar. Demikian juga suami-suami meninggalkan
persetubuhan yang wajar dengan istri mereka dan menyala-nyala dalam
berahi seorang terhadap yang lain, sehingga mereka melakukan kemesuman,
laki-laki dengan laki-laki, dan karena itu mereka menerima dalam diri
mereka balasan yang setimpal untuk kesesatan mereka.”
Maka kaum Liberal pun berkoar-koar. Motif para gay menikah kan
bukan salah mereka, karena mereka begitu sudah dari sononya (sononya
mana?). Itu hak mereka kan? (hak lagi? Kewajibannya mane?) Lho kalo
mereka makin dikucilkan mereka bakal menutup rapat diri mereka dari
Injil. (siapa bilang nyatanya mereka sudah terbuka open lebar-lebar,
malah ada gereja gay) Orang gay itu ibarat sakit, masa orang sakit
kagak boleh jadi kristen? (aha elo belom tahu dihajar sama gay, masa
gay dibilang orang sakit) Itu bukan penyakit lah itu life style. Terus
life style itu kan bisa beda dengan aktifitas seks-nya. Wachk! Kalau
lifestyle-nya hidup dengan sesama jenis, hidup serumah, apa enggak
ujung-ujungnya juga pada tidur seranjang dengan sesama jenis juga?
Inget kan kalau Iblis itu Bos-nya Pembohong kelas wahid. Jadi bisa
saja semua alasan itu hanya untuk mempertahankan dosa mereka. Gereja mo
memberkati pernikahan gay, karena pendetanya gay. Pemerintah mau
melegalisasikan gay dan pernikahannya, jangan-jangan orang-orang di pemerintahan ada yang
gay juga.
Menurut dunia kedokteran ada dua macam gay. Pertama, gay genetik - ini
yang biasa disebut dari sononya. Kedua, orang yang mengalami kepuasan
dengan melakukan hubungan seks dengan sesama jenis atau hubungan seks
pelarian (dihianati atau disakiti). Yang pertama, banyak orang
mengatakan sulit banget diubah. Yang kedua lebih mudah.
Tetapi gw yakin dalam nama Tuhan Yesus tidak ada yang mustahil. Jika
seseorang dengan rahmat anugerah Allah dapat datang ke hadapan Tuhan
untuk memohon pemulihan hidup, hal itu tidaklah sulit. Tetapi yang
menjadi masalah adalah para gay mengatakan bahwa “gw begini ya udah
begini”. Enggak mau berubah. Atau enggak perlu dirubah, karena mereka
berpikir ini hidup yang normal seperti orang laen yang suka kepada
lawan jenisnya.
Terus gimana tindakan orang Kristen? Kalo Gw bertindak sewajarnya dan
mengasihi mereka dengan tegas, maksudnya mengasihi bukan memaklumi
demikian aza tetapi dorong mereka, nasehati mereka untuk datang kepada
Yesus untuk mendapat pemulihan total. (meski gw tau kalo mereka selalu membantah bahwa mereka sudah kristen koq)
Seorang teman di tempat kerja, kabarnya gay, melihat tingkah lakunya
memang tidak menutup kemungkinan. Apalagi dengan keadaannya, dengan
usia kepala empat masih belom punya pacar, padahal dia orangnya cukup
terbuka, status finansial oke, punya rumah sendiri, mobil sendiri,
hidup sendiri. Maka konotasi gay sangat tepat bagi dia. Mengaku sebagai
seorang Kristen.
Setiap kali bertemu, gw dorong dia untuk ke gereja (katanya sih ke
gereja tapi rasanya waktu bolosnya lebih banyak daripada pergi ke
gerejanya), pengen gw ajak berdoa bersama, dia menghindar mulu. Ya udah
gw hanya doakan dia jarak jauh aza.
Jika seluruh tubuhmu terang dan tidak ada bagian yang
gelap, maka seluruhnya akan terang, sama seperti apabila pelita
menerangi engkau dengan cahayanya. Luk11:36
Tak seorangpun dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian, ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Mat6:24
http://s0lide0gl0ria.wordpress.com/
Kemasukan Arwah?
Salam Hangat Dalam Kasih-Nya,
Gay Kristen