Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
Dilahirkan kembali---Tanda Keselamatan adalah Anugerah Allah
Yohanes 3:3 Yesus menjawab, kata-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah."
Konsep lahir baru atau dilahirkan kembali merupakan suatu ajaran sentral dalam doktrin keselamatan kekristenan. Inilah doktrin utama yang diakui oleh semua orang Kristen. Semua orang percaya mengakui bahwa ketika dia percaya, dia lahir baru. Lahir baru adalah ketika anda percaya kepada Kristus. Akibatnya adalah anda akan diselamatkan. Meskipun demikian, lahir baru merupakan konsep inti yang membedakan secara tersembunyi arah dan dasar doktrin soteriologi antara Calvinisme dan Armenianisme.
Stephen Tong dalam kuliah Master Class yang membahas doktrin keselamatan Reformed mengajukan suatu pertanyaan proses keselamatan mengenai dua pernyataan yang penting :
1. Saya bertobat sehingga saya diselamatkan
2. Karena saya diselamatkan, maka saya bisa bertobat
Manakah yang merupakan kebenaran? Apakah ketika saya percaya, maka saya diselamatkan? Ataukah saya sudah diselamatkan, maka saya percaya? Hampir sebagian kita pasti akan menjawab KEDUANYA adalah benar karena diajarkan di dalam Alkitab. Jawaban yang demikian lumrah karena kita kesulitan menarik BATAS definisi dilahirkan kembali dengan SAAT ketika kita percaya. Apakah ketika kita percaya, kita baru mengalami kelahiran kembali atau ketika kita dilahirkan baru, kita menjadi percaya?
Dalam wilayah aliran doktrinal, Armenian akan memegang pandangan bahwa ketika kita percaya, maka kita akan dilahirkan kembali. Lahir baru adalah suatu peristiwa yang SUDAH terjadi dalam hidup seseorang KETIKA dia percaya. Lahir baru HARUS diteguhkan oleh RESPON manusia dalam BENTUK iman kepercayaan. Untuk diselamatkan, seseorang harus beriman. Ketika beriman, maka kelahiran kembali terjadi, sehingga kita akan diselamatkan. Apakah dengan demikian maka “percaya” mendahului terjadinya “lahir baru”? Beberapa setuju namun ada yang tidak sependapat.
Sedangkan di sisi lain, Calvinisme memegang pandangan bahwa kelahiran kembali mendahului terjadinya moment percaya pada manusia. Momentum percaya manusia adalah BUAH dari dilahirkan kembali. Iman manusia adalah HASIL dari dilahirkan kembali. Iman manusia adalah AKIBAT dari dilahirkan kembali. Manusia bisa percaya karena telah dilahirbarukan. Jadi lahir baru terjadi bukan karena manusia sudah percaya, namun lahir baru menyebabkan manusia menjadi percaya.
Dilahirkan dan diperanakkan
Yohanes 1:12 Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya;
Yohanes 1:13 orang-orang yang diperanakkan bukan dari darah atau dari daging, bukan pula secara jasmani oleh keinginan seorang laki-laki, melainkan dari Allah.
Yohanes 3:5 Jawab Yesus: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah.
Yohanes 3:7 Janganlah engkau heran, karena Aku berkata kepadamu: Kamu harus dilahirkan kembali
Untuk menjadi anak-anak Allah, seorang harus diperanakkan oleh Allah. Untuk masuk ke Kerajaan Surga, seseorang harus dilahirkan kembali. Kita melihat bahwa dalam kitab Yohanes, kejadian dilahirkan adalah TINDAKAN Allah. Allah tidak akan meminta izin dari manusia untuk memperanakkan anak-anakNya. Kita menjadi anak Allah karena kita percaya. Kita menjadi percaya karena kita dilahirbarukan. Kebenaran ini penting ditekankan karena keselamatan kekristenan adalah keselamatan dari Allah. Tidak ada usaha manusia maupun respon manusia yang MENDAHULUI semua tindakan Allah. Semua “percaya” manusia adalah didahului oleh tindakan Allah. Itulah konsep anugerah.
Ketika anda percaya, dan meyakini itu adalah SYARAT anda untuk masuk surga, maka kita harus mengingat bahwa Allah tidak memerlukan syarat DARI manusia supaya manusia bisa menjadi anak-anak Allah. Syarat berarti mengasumsikan bahwa dengan MODAL percaya, maka anda akan masuk surga. Siapakah yang berani menyatakan bahwa ketika kita percaya, bahwa percaya kita adalah MODAL masuk ke surga? Siapakah kita sehingga kita mempunyai modal untuk masuk ke surga? Bukankah Allah yang menyediakan semua modal dan syarat bagi kita sehingga kita akhirnya dapat dibenarkan?
Ketika anda dilahirkan kembali, itu berarti anda tidak bisa memilih untuk dilahirkan. Ketika anda dilahirkan kembali, itu berarti anda hanya bisa menerima bahwa anda sudah dilahirbarukan. Jadi apakah kita WAJIB percaya? Bukankah banyak ayat dalam Alkitab yang mengajarkan bahwa untuk diselamatkan kita harus percaya? Bukankah itu kewajiban orang yang akan diselamatkan?
Mari kita kembali ke pertanyaan dasar, apakah ketika anda percaya, anda berhak menyatakan supaya selamat, saya WAJIB percaya? Apakah ketika anda percaya, anda berhak menyatakan bahwa : ITU SUDAH KEWAJIBAN saya? Itulah mengapa saya sangat menentang konsep keselamatan dari para murid Budi Asali. Itulah mengapa saya menyebut doktrin reformed mereka adalah reformed farisi. Karena hanya orang farisi yang MEWAJIBKAN seseorang agar memenuhi SYARAT supaya bisa diselamatkan.
Mengajarkan bahwa keselamatan kekristenan ada DUA sisi adalah bertentangan dengan konsep ajaran lahir baru. Mengajarkan hal itu namun mengaku reformed sejati adalah hal yang paling memalukan dalam dunia teologi. Hal ini hanya dilakukan oleh Budi Asali dan murid-muridnya. Bagaimana mungkin manusia dituntut Allah untuk percaya tetapi mengajarkan bahwa keselamatan terjadi karena manusia dilahirkan kembali? Apakah ketika manusia dilahirkan kembali oleh Allah, manusia masih HARUS percaya supaya kelahiran kembali itu terjadi? Inilah doktrin reformed terbego yang dipegang oleh alumni RTS yang mengaku reformed sejati. Kalau manusia selamat karena dilahirkan kembali, apakah percaya adalah SYARAT atau AKIBAT?
Ketika anda percaya, anda harus menyadari, anda dilahirkan dari air dan Roh, bukan karena anda BISA dan WAJIB percaya. Ketika anda percaya, anda harus menyadari, itulah anugerah Allah dalam diri anda, bukan karena anda BISA MERESPON dengan PERCAYA. Ketika anda percaya, anda harus menyadari, bahwa itulah karya Allah dalam menggenapi rencana keselamatanNya, bukan karena anda LAYAK di hadapanNya.
Dilahirkan kembali adalah tindakan Allah yang mendahului tindakan percaya manusia. Percaya bukan SYARAT dan bukan TUNTUTAN dari Allah supaya kita diselamatkan. Allah menuntut manusia bertanggung jawab atas tindakan dosanya, tetapi Allah tidak menuntut manusia supaya bisa bertanggung jawab untuk percaya, karena tidak ada satupun manusia yang sanggup memenuhi tuntutan itu.
Kelahiran kembali adalah suatu doktrin yang menekankan bahwa Allah yang mengerjakan semuanya dalam diri kita. Kita dipilih untuk diselamatkan, kemudian dilahirkan kembali, dan buahnya adalah kepercayaan kita. Percaya adalah TANDA dari dilahirkan kembali. Perbuatan adalah TANDA dari iman kita. Salah mengerti semua konsep ini, maka kita akan terjatuh ke dalam kekacauan doktrin keselamatan Kristen.
I Yohanes 3:9 Setiap orang yang lahir dari Allah, tidak berbuat dosa lagi; sebab benih ilahi tetap ada di dalam dia dan ia tidak dapat berbuat dosa, karena ia lahir dari Allah.
I Yohanes 3:10 Inilah tandanya anak-anak Allah dan anak-anak Iblis: setiap orang yang tidak berbuat kebenaran, tidak berasal dari Allah, demikian juga barangsiapa yang tidak mengasihi saudaranya.
I Yohanes 5:1 Setiap orang yang percaya, bahwa Yesus adalah Kristus, lahir dari Allah; dan setiap orang yang mengasihi Dia yang melahirkan, mengasihi juga dia yang lahir dari pada-Nya.
I Yohanes 5:2 Inilah tandanya, bahwa kita mengasihi anak-anak Allah, yaitu apabila kita mengasihi Allah serta melakukan perintah-perintah-Nya.
Dilahirkan kembali berarti menunjukkan bahwa semua orang telah gagal memenuhi tuntutan dari Allah. Dilahirkan kembali berarti bahwa anugerah Allah tidak pernah gagal dalam mengerjakan keselamatan dalam diri manusia. Dilahirkan kembali berarti bahwa penebusan Allah hanya terjadi pada orang yang dipilihNya. Dilahirkan kembali menegaskan bahwa Allah tidak melihat adanya syarat dalam diri manusia yang akan diperanakkan. Dilahirkan kembali berarti kita sudah menjadi manusia baru yang tidak akan pernah kehilangan keselamatan dalam memasuki kemuliaan kekal.
Kelahiran kembali berarti adalah JAMINAN bahwa karya keselamatan Allah adalah suatu KEPASTIAN. Kelahiran kembali adalah peneguhan bahwa semua keselamatan dalam kekristenan adalah tindakan Allah, mulai dari pemanggilan sampai kepada pemuliaan. Dilahirkan kembali adalah tanda bahwa keselamatan adalah semata-mata anugerah Allah.
Biarlah buah keselamatan yang kita imani dalam Kristus, akan membuat kita semakin menyadari bahwa semuanya adalah anugerah Allah. Karena anugerah, maka saya dilahirkan. Karena anugerah, maka saya percaya. Karena anugerah, maka saya bertekun. Karena anugerah, maka saya akan dimuliakan.
Karena anugerah, maka saya mengerti mengapa saya dilahirkan kembali. Karena saya dilahirkan kembali, maka saya menjadi percaya. Karena saya percaya, maka saya mengerti bahwa saya dilahirkan kembali. Karena saya dilahirkan kembali, maka saya mengerti apa itu anugerah.
- Vantillian's blog
- Login to post comments
- 12279 reads
@Vantillian
Dear Van,
Sistematis and gamblang (as usual)
Saya sadar bahwa saya hanya tanah liat dan Dia lah penjunannya. Allah Bapa yang merencanakan, Roh Kudus yang memimpin agar taat kepada Kristus, dan Darah Kristus yang membersihkan dari dosa dan pelanggaran saya. Keselamatan itu murni karya dari Allah Tritunggal.
Inilah kesimpulan dan tanggapan saya atas "serial" blog keselamatan dari Vantillian. (moga-2 gak ada yg bilang saya "fatalis") hehehe...
Tuhan aku percaya; tolonglah aku yang tidak percaya ini.
M23, Armenianisme dan Calvinisme
M23, thanks untuk apresiasinya...meskipun blog di atas saya tulis dengan pemahaman reformed, namun saya sangat menghargai pemahaman dari Armenian, khususnya beberapa teolognya yang sangat konsisten. Salah satu teolog yang terkenal dari Armenian yaitu Clark H. Pinnock. Saya belajar banyak dari teologinya. Dua pandangan ini akan terus "bertarung" pada aras yang lebih teknis. Mana yang lebih mendekati kebenaran Alkitab? Mungkin inilah yang terus kita pelajari terus menerus.
Namun, saya mendapati, ada satu golongan yang juga mengaku reformed tetapi isinya Armenian yang mencoba MENDAMAIKAN konsep tanggung jawab manusia dan kedaulatan Allah. Bagi saya, its ok, semua pihak juga akan klaim begitu. Tetapi yang lucunya adalah ternyata mereka Armenian berbulu Reformed. Menggunakan argumen Armenian melawan fundamentalis yang notabene adalah Armenian. Sungguh dagelan yang lucu. Menekankan keselamatan ada dua sisi, namun mengaku reformed..Inilah Armenian berbulu Reformed ala Budi Asali... Blog ini ditulis agar muridnya bisa belajar, dan semoga bisa menyarankan gurunya untuk kembali ke bangku kuliah di RTS mengambil kembali Masternya ( mungkin, Diploma saja dulu)...
back to school
kuliah yang sangat bagus... yang layak untuk ditunggu2 :-)
Nis...Thanks...
Nis, thanks untuk apresiasinya...Semoga menjadi berkat...
Kembali Ke Kantor
Penjelasan yang mengingatkan tentang training di kantor yang dulu :) Mantap, mencerahkan. Van, ada dua pertanyaan yang ingin saya tanyakan terkait dengan blog diatas. (siapa tahu ada jawaban lain selain yang saya tahu, yang juga saya sertakan dalam pertanyaan)
1. Bagaimana kita tahu bahwa orang itu sudah diselamatkan/lahir baru? Bukankah hati seseorang kita tidak tahu? Atau memang tidak ada orang yang tahu hanya Allah saja dan orang itu yang tahu?
2. Jika semuanya adalah karya Allah, apa gunanya kita memberitakan Injil? Kesempatan kita mendapatkan mahkota? Toh kita jg tidak tahu siapa-siapa yang akan dilahirkan baru dan diselamatkan?
*yuk comment tapi jangan nyampah*
*yuk ngeblog tapi jangan nyampah*
*yuk komen jangan cuma ngeblog*
*yuk ngeblog jangan cuma komen*
Ari, Penginjilan dan Iman
Ari, thanks untuk pujiannya...Mengenai pertanyaannya, ini termasuk susah-susah gampang, gampang-gampang susah..Hehe...
Apakah orang yang lahir baru tidak bisa kita ketahui dengan pasti? Ada yang mengajukan ajaran KESAKSIAN INTERNAL dan EKSTERNAL. Misalnya jika anda adalah orang yang lahir baru, pasti ada semacam kesaksian Roh dalam diri kita yang meyakinkan kita adalah anak-anak Allah. Internal harus diteguhkan oleh yang eksternal, misalnya perbuatan kita. Inilah inti yang dibicarakan oleh Yohanes di I Yohanes yang ayatnya saya kutip. Kitab Yakobus paling menekankan hal ini. Iman tanpa perbuatan adalah mati. Perbuatan adalah TANDA iman. Iman adalah TANDA bahwa kita dipilih dan diselamatkan.
Perbedaan yang paling penting adalah memisahkan antara PENILAIAN kita dengan REALITAS OBJEKTIF yang bukan termasuk bidang kita. Kita harus mengajarkan bahwa ketika seseorang dilahirkan baru, maka perbuataannya akan nampak. Tetapi kita tidak bisa MENILAI secara objektif ke dalam hati. Realitas lahir baru adalah mutlak tindakan Allah. Orang yang dilahirkan kembali akan diselamatkan, namun kita tidak bisa mengetahui dengan PASTI mengenai keselamatan seseorang pada akhirnya. Apa yang bisa kita lakukan? Yang kita HARUS lakukan adalah mengabarkan REALITAS keselamatan secara objektif, yaitu Yesus sebagai Juruselamat. Mengenai perbuatan juga sama, kita hanya bisa mengajarkan doktrin perbuatan yang selaras dengan iman, TANPA menghakimi hati dan pikiran.
Kesimpulannya : kita hanya bisa MEMBACA tanda dengan tidak pasti. Lalu bagaimana jika ada yang mengaku lahir baru namun perbuatannya jahat? Ataupun menjadi sesat namun mengaku lahir baru? Yang wajib dilakukan oleh kita adalah mengajarkan dan memberitakan kebenaran. Firman itulah yang menjadi hakim, bukan kita.
Karena itu, akan menjadi suatu hal yang berbahaya, jika saya dengan anda diskusi atau debat, kemudian berbeda pendapat dalam paham Armenian dan Reformed, lalu saya menyimpulkan anda BELUM LAHIR BARU. Ini menggelikan sekaligus menyesatkan karena kita sudah menilai realitas rohani yang bukan menjadi hak kita.
Mengenai penginjilan dan tindakan Allah, saya sudah pernah membahasnya dalam satu blog. Kita menginjili karena Allah sudah memilih. Allah bukan hanya memilih orang yang diselamatkan namun juga orang yang akan mengabarkannya. Predestinasi adalah presuposisi dari penginjilan. Kalau kita TIDAK AKAN TAHU siapa yang akan lahir baru, mengapa kita harus menginjili? Ada dua alasan setidaknya menurut saya :
1. Penginjilan adalah tugas dari Tuan kita, yaitu Yesus. Ketika seseorang percaya, hubungannya bukan hanya menjadi anak Allah, namun menjadi hamba kebenaran. Hamba HANYA melakukan perintah Tuan. Hidup hamba hanya menyenangkan hati Tuan. Ketika Yesus memberikan perintah amanat agung, perintah ini adalah MUTLAK bagi hamba. ( meskipun caranya bisa beragam).
2. Penginjilan AKAN dilakukan oleh Allah di dalam diri orang percaya. Kita sering lupa bahwa meskipun penginjilan adalah tindakan manusia, namun Allah AKAN menggenapkan rencanaNya dengan caraNya. Paulus DIPAKSA Allah supaya menjadi rasul bagi orang non-Yahudi. Kita memang tidak akan tahu siapa yang lahir baru, namun Allah TAHU dan Allah akan BERTINDAK melalui hambaNya. Kita melakukan penginjilan karena kita yakin bahwa Allah TAHU siapa yang akan lahir baru dan Allah akan bertindak. KARENA kalau kita tidak yakin akan KARYA Allah, maka kembali ke pertanyaan : Mengapa justru kita harus menginjili? bukankah itu PASTI sia-sia?
Ada yang menghubungkan penginjilan dengan kasih. Kita harus menginjili karena Allah mengasihi manusia. Kasih kepada manusia adalah tanda orang lahir baru, dan itu diwujudkan dengan penginjilan. Ada yang lebih praktis misalnya adalah semua orang butuh Juruselamat dsb.
Semoga bisa jadi masukan, Ri..Gbu..
kembali ke laptop... tukul kaleee...
Saya masih belajar, disini saya mau nanya.
Kan kalo aku tangkep dari apa yang kamu tulis prosesnya kan lahir baru dulu maka bisa percaya, kita tidak di tuntut HARUS percaya maka bisa lahir baru, Bisakah seseorang yang tidak percaya lahir baru ?
RE : Dilahirkan kembali berarti kita sudah menjadi manusia baru yang tidak akan pernah kehilangan keselamatan dalam memasuki kemuliaan kekal.
Bagaimana dengan ayat-ayat ini :
Roma 8:30 Dan mereka yang ditentukan-Nya dari semula, mereka itu juga dipanggil-Nya. Dan mereka yang dipanggil-Nya, mereka itu juga dibenarkan-Nya. Dan mereka yang dibenarkan-Nya, mereka itu juga dimuliakan-Nya.
Ibrani 10:38 Tetapi orang-Ku yang benar akan hidup oleh iman, dan apabila ia mengundurkan diri, maka Aku tidak berkenan kepadanya."
Wahyu 17:14 Mereka akan berperang melawan Anak Domba. Tetapi Anak Domba akan mengalahkan mereka, karena Ia adalah Tuan di atas segala tuan dan Raja di atas segala raja. Mereka bersama-sama dengan Dia juga akan menang, yaitu mereka yang terpanggil, yang telah dipilih dan yang setia."
Lentin, lahir baru tidak pernah dua kali.
Lentin, ada yang menyatakan bahwa orang Kristen adalah orang yang mati satu kali, lahir dua kali. Artinya satu lahir jasmani, satunya lahir baru. Apakah orang yang sudah dilahirbarukan bisa murtad? Ada dua pendapat mengenai ini. Ayat dalam kitab Ibrani yang anda kutip seakan mendukung orang benar bisa murtad. Di bagian lain mis Ibrani 6 juga membahasnya. Ada yang berpendapat bahwa kejadian lahir baru adalah sekali dalam kehidupan orang percaya. Setelah itu dia akan diselamatkan. Tidak bisa murtad. Saya berpendapat semua ayat tentang murtad dan mengundurkan diri adalah AYAT PERINGATAN yang digunakan oleh Allah untuk memelihara dan mendidik anak-anakNya di dunia. Ini bisa kita baca pada ayat terakhir pasal 10 :
Ibrani 10:39 Tetapi kita bukanlah orang-orang yang mengundurkan diri dan binasa, tetapi orang-orang yang percaya dan yang beroleh hidup.
Setelah panjang lebar menjelaskan kemunduran dan murtad, penulis Ibrani menegaskan bahwa kita bukanlah orang2 yang mengundurkan diri dan binasa...
Orang yang dipilih akan dipanggil, yang dipanggil akan percaya. Yang percaya akan setia. Yang setia akan dimuliakan pada akhirnya. Tidak ada kontradiksi apapun dalam rangkaian keselamatan ini...
Vant : berhubungan amat erat tapi complicated
VAntillian :
I Yohanes 3:9 Setiap orang yang lahir dari Allah, tidak berbuat dosa lagi; sebab benih ilahi tetap ada di dalam dia dan ia tidak dapat berbuat dosa, karena ia lahir dari Allah.
berarti anda dan saya tidak lahir dari Allah? mungkin semua rekan di SS pun tidak,...benarkah demikian? jika iya celaka lah kita semua,.....
I Yohanes 3:10
Inilah tandanya anak-anak Allah dan anak-anak Iblis: setiap orang yang tidak berbuat kebenaran, tidak berasal dari Allah, demikian juga barangsiapa yang tidak mengasihi saudaranya.
JAdi saat kita berbuat kebenaran kita disebut anak anak ALLAH, dan jika tidak kita akan menjadi anak iblis,...kemudian berbuat kebenaran lagi, menjadi anak Allah lagi,..apakah demikian Vant?
I Yohanes 5:1 Setiap orang yang percaya, bahwa Yesus adalah Kristus, lahir dari Allah; dan setiap orang yang mengasihi Dia yang melahirkan, mengasihi juga dia yang lahir dari pada-Nya.
Saya percaya pada Kristus, berarti saya lahir dari Allah, tentunya anda juga,...tetapi kita tetap berbuat dosa, dan disaat tidak melakukan kebenaran, kita yang percaya Kristus tidak beraal dari Allah? apakah demikian?
I Yohanes 5:2 Inilah tandanya, bahwa kita mengasihi anak-anak Allah, yaitu apabila kita mengasihi Allah serta melakukan perintah-perintah-Nya.
Jika kita mengasihi anak anak Allah, berarti kita bukan termasuk anak anak Allah tersbut? bukankah demikian?
Vant, diluar semua komen saya,..sebenarnya saya menilai semua ayat yang anda tuliskan diatas adalah ayat ayat luarbiasa yang saling berhubungan yang mempunyai makna sangat dalam....dan sebenarnya semuanya itu sangat membingungkan dan complicated...
tetapi,..lebih baik :
*Penakluk sejati adalah orang yang mampu menaklukkan dirinya sendiri*
"I love You Christ, even though sometimes I do not like Christians who do not like You include me, but because you love me, so I also love them"
Smile, ayat TB PB LAI
Smile, semua pertanyaan yang anda ajukan memang agak rumit, dikarenakan ayat TB 1974 agak susah dipahami. Nah, ini saya kutip dari TB revisi dari LAI supaya kita bisa mengerti :
I Yohanes 3:9 Setiap orang yang lahir dari Allah, tidak terus-menerus berbuat dosa; sebab benih ilahi tetap ada di dalam dia dan ia tidak dapat terus-menerus berbuat dosa, karena ia lahir dari Allah.
Jika kita berbuat dosa atau melakukan hal yang tidak benar, apakah itu berarti kita BUKAN anak Allah lagi, dan mesti dilahirkan kembali terus menerus? I yohanes tidak memberikan adanya indikasi ajaran ke sana. Bahkan Yohanes memuat ayat tentang bahaya jika kita mengaku TIDAK berbuat dosa, sekaligus juga memuat pengakuan dosa orang yang percaya :
I Yohanes 1:8 Jika kita berkata bahwa kita tidak berdosa, maka kita menipu diri kita sendiri dan kebenaran tidak ada di dalam kita.
I Yohanes 1:9 Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.
I Yohanes 1:10 Jika kita berkata bahwa kita tidak pernah berbuat dosa, maka kita membuat Dia menjadi pendusta dan firman-Nya tidak ada di dalam kita.
Jika kita mengaku PERNAH berbuat dosa, maka bukan berarti kita tidak menjadi anak Allah lagi, tetapi itulah jalan sejati dari seorang anak. Ketika anda berdosa, mengaku. Ketika anda melakukan hal yang jahat, bertobat. Namun ketika anda berdosa namun tidak mengakuinya, berarti kita menipu diri dan kebenaran tidak ada dalam diri kita.
ROTI TAWAR
Seperti biasa... gak ada rasa sama sekali... !!!
Karena kita sungguh berharga bagi-Nya dan Dia mengasihi kita.
Sand, haha
Sandman, haha....Padahal saya sudah berusaha keras menambah bumbu-bumbu dan penyedap, tapi masih tawar ya? Hehe... Bahkan sudah konsul ama minmerry, tetapi katanya ga bisa ditolong lagi... Mungkin saya cuma spesialis roti tawar saja...Kalau pengen JCO atau Dunkin donut, mesti nyari masternya di SS, haha
@Vantillian, Dua JENIS Dosa
Setiap orang yang mengatakan sesuatu melawan Anak Manusia, ia akan diampuni; tetapi barangsiapa menghujat Roh Kudu, ia tidak akan diampuni. Lukas 12:10
Vantillian, Yesus mengajarkan tentang dua jenis dosa yaitu: Dosa yang akan diampuni dan dosa yang tidak akan diampuni. Dosa menghujat Anak Manusia akan diampuni namun menghujat Roh Kudus tanpa ampun. Ketika seorang manusia BELUM dilahirkan oleh Allah, dia mustahil MENGHUJAT Roh Kudus. Itu sebabnya semua dosa anak manusia SUDAH DIAMPUNI ketika Yesus mati di atas kayu salib dan bangkit pada hari ketiga.
Lihatlah, betapa besarnya kasih yang dikaruniakan Bapa kepada kita, sehingga kita disebut anak-anak Allah, dan memang kita adalah anak-anak Allah. Karena itu dunia tidak mengenal kita, sebab dunia tidak mengenal Dia.1 Yohanes 3:1
Saudara-saudaraku yang kekasih, sekarang kita adalah anak-anak Allah, tetapi belum nyata apa keadaan kita kelak; akan tetapi kita tahu, bahwa apabila Kristus menyatakan diri-Nya, kita akan menjadi sama seperti Dia, sebab kita akan melihat Dia dalam keadaan-Nya yang sebenarnya. 1 Yohanes 3:2
Setiap orang yang menaruh pengharapan itu kepada-Nya, menyucikan diri sama seperti Dia yang adalah suci. 1 Yohanes 3:3
Setiap orang yang berbuat dosa, melanggar juga hukum Allah, sebab dosa ialah pelanggaran hukum Allah. 1 Yohanes 3:4
Dan kamu tahu, bahwa Ia telah menyatakan diri-Nya, supaya Ia menghapus segala dosa, dan di dalam Dia tidak ada dosa. 1 Yohanes 3:5
Karena itu setiap orang yang tetap berada di dalam Dia, tidak berbuat dosa lagi; setiap orang yang tetap berbuat dosa, tidak melihat dan tidak mengenal Dia. 1 Yohanes 3:6
Anak-anakku, janganlah membiarkan seorangpun menyesatkan kamu. Barangsiapa yang berbuat kebenaran adalah benar, sama seperti Kristus adalah benar; 1 Yohanes 3:7
barangsiapa yang tetap berbuat dosa, berasal dari Iblis, sebab Iblis berbuat dosa dari mulanya. Untuk inilah Anak Allah menyatakan diri-Nya, yaitu supaya Ia membinasakan perbuatan-perbuatan Iblis itu. 1 Yohanes 3:8
Setiap orang yang lahir dari Allah, tidak berbuat dosa lagi; sebab benih ilahi tetap ada di dalam dia dan ia tidak dapat berbuat dosa, karena ia lahir dari Allah. 1 Yohanes 3:9
Inilah tandanya anak-anak Allah dan anak-anak Iblis: setiap orang yang tidak berbuat kebenaran, tidak berasal dari Allah, demikian juga barangsiapa yang tidak mengasihi saudaranya. 1 Yohanes 3:10
Dosa adalah pelanggaran hukum Allah.
Hukum Allah = 10 Perintah Allah.
Apakah melakukan hal yang bertentangan dengan 10 Hukum Allah adalah DOSA? Belum tentu. Nabi Elia membunuh raja Agak dengan sadis, dia mencincangnya. Bangsa Israel menaati perintah TUHAN Allah dengan membantai bangsa Kanaan tanpa belas kasihan. Yang melanggar perintah TUHAN Allah justru disebut berdosa.
Kenapa anak-anak Allah TIDAK dapat berbuat dosa? Karena Allah alias Roh Kudus ada di dalam-Nya. Apabila anak-anak Allah BISA berbuat dosa, itu berarti dia MENGHUJAT Roh Kudus. Anak-anak Allah yang BERKUASA untuk menghujat Roh Kudus adalah dia yang DITETAPKAN untuk binasa.
Handai taulan sekalian, MEMBUNUH melanggar 10 Hukum Allah, mencincang sesama manusia SADIS luar biasa. Namun yang dilakukan oleh Nabi Elia dan bangsa Isarel BUKAN dosa? Kenapa demikian? Karena Allah yang MENETAPKAN suatu perbuatan itu dosa atau BUKAN.
Lalu apa yang sesungguhnya terjadi dengan anak-anak Allah ketika mereka MENDUKAKAN Roh Kudus dengan perbuatan-perbuatan mereka yang melanggar 10 Hukum Allah? Itulah yang diajarkan oleh Paulus di dalam Roma 7:18-23. Pelangaran-pelanggaran anak-anak Allah tidak disebut DOSA karena Allah TIDAK memperhitungkannya sebagai dosa. Ketika anak-anak Allah berbuat dosa, dia tidak MELAWAN Allah namun TAKLUK pada keinginan dagingnya.
Menjadi anak Allah itu ibarat seorang anak kecil dan orang tuanya. Dia bertumbuh kembang menjadi dewasa. Selama proses pertumbuhannya dia jatuh bangun namun tidak pernah kehilangan statusnya sebagai anak orang tuanya. Ketika anaknya bersalah orang tua tidak memperhitungkannya sebagai PELANGGARAN yang harus dihukum namun sebagai ketidak dewasaan. Ketika orang tuanya menghukum itu adalah bagian dari pendidikan, bukan pembalasan.
Itulah yang saya pahami saat ini. Menurut saya hal ini masih butuh banyak belajar untuk mampu memahaminya secara gamblang.
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
@ Pak Hai-Hai
Orang seperti anda adalah tipikal orang yang benar2 memahami tulisan Yohanes...
1 Yoh 3:9
3:9 Setiap orang yang lahir dari Allah, tidak berbuat dosa lagi; sebab benih ilahi tetap ada di dalam dia dan ia tidak dapat berbuat dosa, karena ia lahir dari Allah.
Saya tidak menjilat anda ataupun menilai anda, tapi saya mengamini apa yang anda ketahui...
Sudah lama saya mencari orang seperti anda untuk menghancurkan belenggu pendakwa yang selalu mendakwa Anak-Anak Allah dibalik jubah Pengkhotbah Alam Roh....
@JS, Rasul Yohanes
Saudara Josia Sembiring, kitab pertama yang saya miliki adalah kitab Yohanes. Itu terjadi ketika saya kelas dua SD. Guru-guru sekolah minggu saya sering sekali bilang bahwa kitab Yohanes sangat berguna. Ketika saya menjadi Kristen saat kelas 3 SMP, kembali dianjurkan untuk membaca kitab Yohanes. Ketika dibina oleh guru rohani saya dan ayah angkat saya kembali mereka mengajarkan tentang kehebatan kitab Yohanes. Selama bertahun-tahun saya membaca kitab yohanes. Namun, baru beberapa tahun terakhir ini mendapat pencerahan. Bahkan untuk kitab Wahyu saya baru benar-benar mempelajarinya akhir tahun lalu dan memahami sebagian darinya.
Hampir delapan tahun ini saya secara serius menyelidiki Teologi Alam Roh dan ajaran para pengkotbah mantan dukun. Khususnya tentang okultisme. Apa yang mereka ajarkan benar-benar ngawur. Itu sebabnya, menurut saya sudah saatnya kita membuka mata jemaat agar mengetahui kesesatan ajaran Teologi Alam Roh.
Saya senang mendapat kawan untuk melakukan hal demikian. Terima kasih untuk pujiannya. Mari kita tegakkan kebenaran bersama-sama.
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
Ko HAi : say sangat bersukacita tapi tidak bebas dan lepas
Lalu apa yang sesungguhnya terjadi dengan anak-anak Allah ketika mereka MENDUKAKAN Roh Kudus dengan perbuatan-perbuatan mereka yang melanggar 10 Hukum Allah? Itulah yang diajarkan oleh Paulus di dalam Roma 7:18-23. Pelangaran-pelanggaran anak-anak Allah tidak disebut DOSA karena Allah TIDAK memperhitungkannya sebagai dosa. Ketika anak-anak Allah berbuat dosa, dia tidak MELAWAN Allah namun TAKLUK pada keinginan dagingnya.
Semua yang saya baca ini benar menurut saya,...apakah benar menurut yang lain? jika ada yang keberatan alangkah baiknya bisa berdiskusi disini, karena ini menyangkut kebenaran itu sendiri,...jika benar benar "BENAR" alangkah leganya hidup saya,....
Ko Hai,..saya bukan tidak mau langsung saja mengatakan anda benar, saya hanya ingin diyakinkan, karena ini banyak sekali terjadi dalam kehidupan saya, dan mungkin banysk kehidupan orang lain juga,...kita takluk pada daging, tapi kita tak melawan AllaH? Melanggar dan melawan?
Bisa lebih jelaskan lagi ko Hai?
Mungkin ilustrasi dibawah ini sangat tepat dan akurat,...tapi,..tetap saya masih sedikit bingung
Menjadi anak Allah itu ibarat seorang anak kecil dan orang tuanya. Dia bertumbuh kembang menjadi dewasa. Selama proses pertumbuhannya dia jatuh bangun namun tidak pernah kehilangan statusnya sebagai anak orang tuanya. Ketika anaknya bersalah orang tua tidak memperhitungkannya sebagai PELANGGARAN yang harus dihukum namun sebagai ketidak dewasaan. Ketika orang tuanya menghukum itu adalah bagian dari pendidikan, bukan pembalasan.
saya pernah memberi jawaban tentang pembunuhan yang terjadi dalam perang..pasukan yang menjalankan misi dan harus membunuh?atau secret service yang membunuh sebelum presiden yang dii\lindunginya terbunuh? bukankah pemerintah adalah perpanjangan Tangan Tuhan?
terimaksih dan ditunggu diskusi dan jawabannya.
"I love You Christ, even though sometimes I do not like Christians who do not like You include me, but because you love me, so I also love them"
@Smile, Orgasme dan Birahi
Smile, beberapa saat sebelum menjadi orang Kristen. Saya sampai pada pemahaman. Bila Tuhan itu tidak ada, maka saya harus menjadi orang jahat agar bisa survive di dunia ini. Namun bila Tuhan itu ada maka saya harus menjadi orang baik. Karena tidak menemukan Tuhan maka saya pun hidup suka-suka saya.
Ketika menjadi orang Kristen, mereka berkata bahwa Roh Kudus akan mengubah saya sehingga menjadi orang baik. Namun kenyataannya saya tidak menjadi baik. Ada keinginan jadi orang baik namun yang ada adalah berbuat jahat. Ketika saya bertanya, mereka bilang, mungkin saya belum punya Roh Kudus. Itu sebabnya saya pun lalu berkelana dari KKR ke KKR dan tiap kali berdoa menerima Yesus. Namun janji-janji tetap janji-janji.
Ketika saya bertemu dengan ibu rohani saya, dia mengajarkan bahwa hidup Kristen adalah perjuangan melawan daging. Hal yang sama juga diajarkan oleh Bapa angkat saya. Sejak itulah saya hidup untuk MELAWAN kedagingan saya abis-abisan. Kadang menang kadang kalah. Banyak kalahnya dari pada menangnya.
JANGAN begini HARUS begitu! TAATI ini dan TENTANGLAH itu!
Suatu saat saya memahami bahwa cara hidup seperti yang saya jalani itu adalah cara hidup Perjanjian Lama. Bila Daud dan Salomo gagal, mustahil saya BERHASIL. Kemudian saya mulai memikirkan cara baru untuk menjalani hidup Perjanjian Baru. Ini salah satu contoh:
Kenapa mastubasi? Karena birahi. Bukankah ada cara lain untuk melampiaskan birahi? Saya tidak melakukannya dengan pacar karena itu namanya berzinah dan lagi belum tentu dia mau. Saya tidak melakukannya dengan pelacur karena jijik, takut kena penyakit dan itu berzinah di samping itu rugi dong perjaka gua ilang gara-gara pelacur.
Masturbasi menjadi pilihan karena: praktis dan resikonya rendah serta selalu tersedia.
Mengenal diri sendiri dan mengenal lawan maka seratus kali berperang seratus kali menang.
Kenapa mastubasi? Karena birahi. Benarkah? Ingin masturbasi dulu atau birahi dulu? Sering birahi lalu mastubrasi. Sering pula ingin masturbasi lalu mencari cara untuk birahi.
Kenapa birahi? baca cerita, nonton, melihat paha mulus dan buah dada montok. Kenapa hal-hal itu membuat birahi? Karena di dalam pikiran saya sudah tersimpan prosedur. Bila berhadapan dengan hal-hal demikian, birahilah.
Saya lalu bergaul dengan banyak wanita. Tujuannya agar mengenal mereka dan melatih diri bahwa buah dada artinya buah dada. Paha mulus artinya paha mulus. Biarlah ketika melihat buah dada dan paha mulus. Berhenti di situ saja dan tidak mengasosiasikannya dengan SEX.
Ketika birahi saya tidak menentangnya namun menganggap itu hal yang wajar. Bila menentangnya, maka tubuh akan menunjukkan kesaktiannya. Dengan cara apa para lelaki menentang nafsu birahi? Dengan Terus memikirkannya sambil berbisik dalam hati, dosa, dosa, dosa. Orang-orang ngeroh melakukannya dengan memikirkannya sambil menengking roh birahi.
Ketika birahi kita memikirkannya, itulah yang membuat birahi menjadi semakin menjadi-jadi. Birahi bisa dikalahkan dengan KEKUATAN pikiran. Hanya ada DUA cara untuk menaklukkan birahi.
Selama ini para lelaki MELAWAN birahi dengan KEKUATAN pikiran itu sebabnya birahinya justru menjadi-jadi. Orgasme yang benar harus dilakukan bersama istri bila belum punya istri, lakukanlah kegiatan.
Bila anda birahi, pergilah ngobrol dengan kawan atau melakukan kegiatan lain bersama kawan.
Masturbasi itu DOSA karena masturbasi itu BERZINAH dengan diri sendiri.
Smile, ketika kita memandang masturbasi sebagai DOSA, maka kita BERUSAHA untuk TIDAK melakukannya. Lawan kita adalah MASTUBARSI.
Ketika kita paham bahwa Masturbasi adalah TAKLUK kepada keinginan daging maka kita akan belajar untuk memahaminya lalu mengendalikannya. Sebelum itu kita akan menjauhkan diri dari godaan dan tidak membiarkan diri DICOBAI.
Ketika memikirkan MASTURBASI atau TIDAK? Saat itu kita sedang membiarkan diri kita dicobai. Ketika birahi bangkit dan kita melakukan kegiatan dengan orang lain. Itu namanya melepaskan diri dari yang jahat atau menjauhkan diri dari godaan.
Smile, ada perbedaan antara orang yang masturbasi sebagai DOSA dan orang yang melakukan masturbasi karena takluk kepada keinginan daging. Yang pertama melakukan masturbasi dengan kesadaran sepenuhnya bahwa itulah cara paling praktis dan murah serta resiko rendah memuaskan nafsu birahi. Yang kedua melakukannya dengan penuh kesadaran bahwa yang dia lakukan walaupun enak sekali namun SALAH. Dia tidak ingin melakukannya lagi. Bila ada CARA atau dia MAMPU, dia tidak akan melakukannya lagi.
Yang pertama tidak ada KEBENARAN di dalamnya yang kedua ADA kebenaran di dalamnya.
Smile, coba pelajari kehidupan Saul dan Daud. Ketika Saul ditegur oleh nabi, dia mencari cara untuk membenarkan diri sendiri sambil menyalahkan orang lain. Saul TAHU dia salah namun mencari kambing hitam untuk membenarkan diri.
Ketika Daud ditegur oleh nabi, dia bertanya, "Apa yang harus aku lakukan?" Dia tahu dia salah dan MAU benar, itu sebabnya dia bertanya kepada Nabi yang bertindak atas nama Allah sang Hakim.
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
Ko Hai ;lain Hal
Ko Hai,.....kenapa dijelaskan panjang lebarnya mengenai sex dan orgasme? hanya karena saya belum menikah? hmm....suatu penjelasan yang amazing bagi saya,....hanya,..urusan yang satu itu sudah saya tidak masalahkan lagi,...justru yang menjadi keingintahuan dan kebimbangan saya, apakah yang tidak masuk dalam 10 perintah itu bukan hal yang disebut dosa?
Demikian juga dengan Yesus, dengan 2 hukumnya,...
Banyak kesalahan yang saya lakukan tiap harinya,..yang saya anggapa dalah dosa,...tapi tidak masuk dalam 10 perintah Allah,....seperti MARAH....
*Penakluk sejati adalah orang yang mampu menaklukkan dirinya sendiri*
"I love You Christ, even though sometimes I do not like Christians who do not like You include me, but because you love me, so I also love them"
Ndrong koreksi
Apakah melakukan hal yang bertentangan dengan 10 Hukum Allah adalah DOSA? Belum tentu. Nabi Elia membunuh raja Agak dengan sadis, dia mencincangnya. Bangsa Israel menaati perintah TUHAN Allah dengan membantai bangsa Kanaan tanpa belas kasihan. Yang melanggar perintah TUHAN Allah justru disebut berdosa.
Tetapi kata Samuel: "Seperti pedangmu membuat perempuan-perempuan kehilangan anak, demikianlah ibumu akan kehilangan anak di antara perempuan-perempuan. Sesudah itu Samuel mencincang Agag di hadapan TUHAN di Gilgal.
Karena kita sungguh berharga bagi-Nya dan Dia mengasihi kita.
@Sandman, Thanks Koreksinya
Terima kasih untuk koreksinya Sandman. anda benar. Yang mencincang Agag adalah Samuel. Nabi Elia membunuh 450 dukun Baal.
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
birahi
Yesus adalah Allah yg menjadi manusia klo diurai kira2 begini:
kayaknya Allah yg memberi mandat pada manusia utk beranak cucu, ttp ia sendiri tidak mpy kewajiban beranak cucu krn dia Allah 100%, mandat itu cm utk manusia....tp saat IA jadi manusia bukankah IA mjd birahi juga?......apakah proses persalinan Yesus beda dg yohanes pembaptis? apakah Yesus gak merasa letih, lapar dan haus spt manusia?
bukankah letih dan haus adalah ciri menjadi manusia? klo DIA gak membual dg mengatakan Allah mjd manusia, mustahil ia tidak menjadi birahi. masakan Yesus memilih2 sifat2 manusia utk dia rasakan...ia memilih utk bisa lapar, letih dan ngantuk tp tidak memilih utk jadi birahi? segitu dlu.
orang katanya hrs sungguh2 utk berusaha ke surga tp aku lain lagi aku ingin masuk neraka tapi sungguh aku tak bisa krn kesungguhan Kristus Yesus, itulah imanku by B7.
orang katanya hrs sungguh2 utk berusaha ke surga tp aku lain lagi aku ingin masuk neraka tapi sungguh aku tak bisa krn kesungguhan Kristus Yesus, itulah imanku by B7.
B7, kata SF
Kata SF, Yesus sebenarnya birahi, klik disini