Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

DI GENDONG MBAH SURIP, DIKASIH BOM TERUS MELEDAK !

Tante Paku's picture

     Di mana-mana berita tentang bom dan para terorisnya lagi marak, menjadi deadline di setiap berita. Berita apa pun selalu dikaitkan dengan peristiwa tersebut. Bahkan sudah menjadi perbincangan umum di mana saja, tidak di Indonesia saja bahkan di dunia Internasional pun ramai. Bahkan di dunia pewayangan pun menjadi perbincangan hangat.

     Tersebutlah Petruk dan Bagong membahas soal bom juga.

     "Gong, daripada membicarakan soal teroris yang tidak kita mengerti tujuannya, selain mengacau ketentraman hidup, lebih baik kita tebak-tebakan model lama saja," kata Petruk suatu kali.

     "Oke, oke, kang Petruk, sambil bernostalgia, gitu kan, hayo apa tebakanmu, asal ilmiah, aku pasti bisa!" jawab Bagong menyombongkan diri.

     "Ilmiah sekali Gong!  Coba tebak binatang apa yang paling besar?"

     "Binatang yang paling besar jelas Gajah !" sahut Bagong cepat.

     "Salah!"

     "Lho kok bisa salah?"

     "Binatang yang paling besar yaitu Gajah hamil !" Kata Petruk terkekeh.

     "Ooo gitu to Truk, masih ada yang lebih besar lagi  Gajah hamil lalu di pompa, ayo besar mana?" Bagong juga terkekeh-kekeh.

     "Masih ada yang lebih besar lagi,  Gajah hamil lalu di pompa, di sengat lebah!" jawab Petruk mulai menari-nari.

     "Ada yang lebih besar lagi Truk. Gajah hamil di pompa di sengat lebah sakit beri-beri!  Hayo besar mana he he he....."

     "Masih ada yang lebih besar lagi!" jawab Petruk tak mau kalah, Bagong kaget. "Apalagi?" tanyanya.

     "Gajah hamil di pompa di sengat lebah beri-beri....digendong mbah Surip dikasih bom terus meledak!  Pasti besar sekali Gajahnya ha ha ha...."

     "Wah yah habis dong Gajahnya Truk!"

     "He he he   biarin....mumpung mbah Surip banyak uang bisa beli bom wakakakaka......"

                                                             *****

JANJI  JURKAM

 

Mumpung masih dalam situasi pemilu dan pilpres, ada seorang jurkam dari partai tertentu sedang berkampanye di sebuah desa yang mayoritas penduduknya berternak Babi.

     "Kalau partai saya nanti berhasil menang, saya akan mengusulkan agar di desa ini dibangunkan sebuah Rumah Sakit Flu Babi terbesar di Indonesia!"

    "Tapi pak, penduduk desa ini belum pernah ada yang kena flu Babi!" tanya salah seorang hadirin.

     "Oh, itu soal mudah, nanti akan segera dibagikan bibitnya!"

 

                                                            *****

 

AJARAN  PENDETA , SEBELUM  MAKAN  BERDOA  DULU

 

     Ada seorang Pendeta yang penuh dengan semangat memberitakan Injil hingga menembus hutan lebat. Keberanian luar biasa sang Pendeta ini memang patut diacungi jempol, karena ia percaya Yesus akan selalu melindunginya, maka berada di mana pun Beliau tidak takut.

     Tetapi seorang jemaat sangat  menguatirkannya, ketika ia ada undangan persekutuan doa yang jauh karena melewati hutan lebat yang terkenal banyak harimaunya, ia memberinya senapan untuk berjaga-jaga. Sang Pendeta pun menerima, apa salahnya membawa senjata, begitu pikirnya.

     Sendirian berjalan di tengah hutan sudah biasa bagi Pendeta itu. Hari yang mulai gelap tiba-tiba dikagetkan dengan Harimau yang sudah di depan mata. Dengan reflek sang Pendeta menembak sang Harimau.

     Harimau yang sudah lari malah terus dikejarnya, menjadi rekor tersendiri dalam karirku kalau aku bisa membunuh Harimau besar ini, batin sang Pendeta seraya terus mengejar sang Harimau dengan tidak henti-hentinya memuntahkan peluru. Tapi karena bukan ahli menembak, ngga ada satu pun yang mengenai, justru pelurunya kini habis.

     Melihat sang Pendeta berhenti menembak, Harimau menoleh dan ganti mengejar. Dengan sekuat tenaga sang Pendeta berlari tunggang langgang. Jelas larinya lebih kencang sang Harimau, akhirnya sang Pendeta pasrah karena lelah.

     Tapi sebelum dimakan Harimau, sang Pendeta komat-kamit berdoa. Setelah doanya selesai, ia menoleh ke arah Harimau. Dia heran melihat Harimau itu duduk dan sepertinya berdoa. Dengan penasaran sang Pendeta bertanya.

     "Apakah engkau juga berdoa?"

     "Benar, pak Pendeta. Bukankah sebelum makan engkau mengajari untuk berdoa terlebih dulu."

     Sang Pendeta langsung semaput!

                                                             

                                                               *****

 

DAFTAR  MENU

 

     Seorang kepala suku Kanibal di ajak seorang Pendeta dari Indonesia ke Irian, maksudnya untuk studi perbandingan, agar kanibalisme sukunya bisa dihilangkan dengan melihat langsung kehidupan suku-suku di Irian yang sudah lebih baik dan manusiawi.

    Ketika naik kapal, pada saat makan, seorang petugas kapal memberikan daftar menu. Kepala suku Kanibal yang berwajah hitam itu hanya meneliti sebentar daftar menunya, lalu memberikan kembali pada petugas kapal sambil mengatakan : "Berikan saya daftar penumpang saja!"

 

 

Semoga  Bermanfaat  Walau  Tidak  Sependapat

    

    

    

    

    

__________________

Semoga Bermanfaat Walau Tidak Sependapat