Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
di dan di-
Keduanya memang serupa. Mungkin karena itu pula keduanya sering disalah mengerti sehingga disalahposisikan. Yang jelas, keduanya sama sekali berbeda. Dan perbedaan yang paling jelas tentu saja karena salah satunya dibubuhi tanda (-).
Bagi yang akrab, tentu saja dapat memahami keduanya. Pemarkah tersebut tentunya akan membuat orang sadar bahwa di- itu adalah sebuah awalan. Sementara yang lain merupakan kata depan.
Seperti disebutkan di atas, keduanya sering disalahposisikan. Tak jarang ditemukan sebuah kata depan yang diposisikan sebagai awalan, bahkan sebaliknya. Kalau begitu kapankah ia berlaku sebagai kata depan dan kapan pula berlaku sebagai awalan?
Meskipun disebut sebagai kata depan, di bukanlah kata yang dapat berdiri sendiri seperti jenis kata lainnya, misalnya kata kerja. Oleh karena itu, kata depan hanya mengawali kata yang kemudian mengikutinya.
Sampai sejauh ini, kata depan senantiasa digunakan sebagai penunjuk tempat. Dengan kata lain, kata depan digunakan bila berkaitan dengan tempat. Penulisannya tentu saja tidak boleh serangkai, namun terpisah. Misalnya, di sana, di rumah, di pelabuhan, di mana, dan sebagainya. Khusus untuk di mana dalam posisi apa pun dan dalam tujuan apa pun, penulisannya tidak pernah bisa serangkai.
Sementara itu, awalan di-, tentu saja mengawali sebuah kata. Fungsinya bukan menunjuk, melainkan membentuk kata kerja pasif sehingga makna yang didapat dari hasil pengimbuhannya merupakan kebalikan dari makna kata kerja aktif transitif, yaitu kata kerja berawalan me- yang transitif (Chaer 2000). Contohnya:
membaca ---> dibaca
memakai ---> dipakai
menipu ---> ditipu
Nah, dengan demikian diharapkan tidak ada lagi penulisan kata di mana sebagai *dimana.
_____________________________________________________________
Peduli masalah bahasa? Silakan bertandang ke Corat-Coret Bahasa saya.
- Indonesia-saram's blog
- 5387 reads