Shalom saudaraku, selamat pagi. Kali ini izinkan saya menulis tentang diskusi saya dengan seorang kenalan dari Kanada.
Minggu lalu saya terlibat dalam diskusi yang lumayan hangat via email dengan seorang profesor matematika yang tinggal di Kanada. Dia dulunya Protestan ekumenis lalu karena satu dan lain hal memutuskan untuk pindah menjadi Katolik.
Pertanyaannya sebenarnya cukup sederhana, yaitu apakah benar Yesus semasa hidup-Nya pernah berbicara tentang Alkitab? Jika Alkitab tidak pernah disebut oleh Yesus, maka itu berarti Alkitab adalah rekaan gereja kemudian, dan tidak harus menjadi satu-satunya cara mendekati Allah sebagaimana yang dipercaya oleh kalangan Protestan.
Awalnya saya mengira, bahwa yang ditanyakannya adalah tentang otoritas Alkitab, karena itu saya menjawab bahwa meskipun Alkitab dituliskan oleh manusia dan disahkan sebagai kanon Kitab Suci sekitar 325 M, namun Alkitab merupakan catatan tertulis tentang firman Allah, termasuk di dalamnya perkataan Yesus. Namun dia belum puas, karena saya belum menjawab tentang mengapa Yesus tidak pernah mengatakan sesuatu tentang Alkitab.
Lalu saya menjawab lagi bahwa Alkitab tetap berotoritas meskipun Yesus tidak pernah menyebutnya, karena Alkitab disahkan oleh Gereja. Bahkan Gereja Katolik juga menerbitkan dokumen berjudul Dei Verbum sebagai hasil dari Konsili Vatikan 2. Dokumen ini menegaskan bahwa Alkitab diterima sebagai Firman Allah (Dei Verbum). Itu sebabnya saya menyarankan dia untuk membaca dokumen tersebut karena dia adalah Katolik.(1)
Septuaginta
Namun ia masih belum puas akan jawaban saya dan ia terus mendesak saya untuk memberikan jawaban.
Akhirnya saya memutuskan untuk memberikan jawaban sebagaimana yang tertulis dalam Perjanjian Baru.
Jawaban ketiga yang saya berikan adalah bahwa memang benar Yesus tidak pernah menyebut tentang Alkitab, namun Ia pernah mengatakan bahwa Ia datang bukan untuk meniadakan hukum Taurat melainkan untuk menggenapinya, Mat. 5:17 ("Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya.")
Memang pada masa Yesus hidup belum ada Alkitab seperti yang kita kenal, namun sudah ada Perjanjian Lama berisi Pentateukh, kitab para nabi dan sejarah. Itu sebabnya dalam Matius 22:40 Yesus menyebut bahwa hukum terutama merupakan intisari dari seluruh Taurat dan kitab para nabi. Jadi ketika Yesus menyebut tentang hukum Taurat dan kitab para nabi, Ia pasti memaksudkan PL yang sudah dikenal oleh umat Yahudi waktu itu. Perjanjian Lama itu juga sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Yunani, dan dikenal sebagai Septuaginta. Septuaginta merupakan terjemahan Perjanjian Lama Ibrani sekitar abad 3 SM.(2)(3)(4)
Jawaban terakhir tersebut rupanya cukup memuaskan bagi dia, sehingga akhirnya kami sepakat bahwa meskipun Alkitab adalah tulisan manusia namun memiliki otoritas sebagai Firman Allah karena diilhamkan oleh Roh Kudus, itu sebabnya kalangan Gereja Katolik menyebutnya sebagai Dei Verbum.
Bagaimana pendapat Anda?
Versi: 8 april 2016, pk. 9:12
VC
Referensi:
(1) Dei Verbum, Nov. 18, 1965. Url: http://www.vatican.va/archive/hist_councils/ii_vatican_council/documents/vat-ii_const_19651118_dei-verbum_en.html
(2) Septuaginta. Http://www.septuagint.net
(3) https://id.m.wikipedia.org/wiki/Septuaginta
(4) http://www.jesus.org/birth-of-jesus/genealogy-and-jewish-heritage/what-bible-did-jesus-use.html
dei verbum
Pak Victor, disini menanyakan pendapat ya? Saya ikutan nimbrung dong Pak Mengenai OTORITAS, menurut saya, hal ini sangat2 relatif. Ber-otoritas dalam hal apa dan sebatas apa? Seperti suatu UUD negara misalnya akan berotoritas di negara itu sendiri dan setelah disahkan oleh Pihak yang berotoritas. Hanya sebatas itu saja. UUD itu tidak mempunyai otoritas lain diluar negara tersebut dcn sebenarnya UUD tersebut tidak mempunyai otoritas atas yang men-sah kannya. Karena yang men-sahkan itu lebih berotoritas dari yang di-sah kan. Jadi jika kita balik lagi berbicara tentang Kanon, maka bisa dikatakan bahwa Alkitab itu tunduk pada otoritas Panita Kanon. Dan jika ditarik benang merah maka jika kita tunduk pada Alkitab yang kita anggap sebagai Firman Allah, maka sebenarnya kita sedang tunduk pada otoritas MANUSIA yaitu Panitia Kanon. Tentang Isu bahwa Panitia Kanon itu dituntun oleh Roh Kudus, hal ini adalah merupakan suatu kepercayaan saja. Jadi jika kita memperayai demikian maka kita berada dibawah otoritas Roh Kudus. Tapi ini tidak bisa dibuktikan karena hal ini hanya merupakan suatu kepercayaan.Lalu mengenai isu Alkitab adalah Firman Allah juga ada beberapa hal yang musti dibicarakan lagi. Sebagai Firman Allah yang bagaimana yang dimaksud? Apakah alkitab adalah anya catatan yang didalamnya berupa kesaksian tentang Firman Allah. Atau Alkitab adalah Firman Allah itu sendiri? Di dalam kasus ini saya sendiri seorang Erantis.Jika kita berkata bahwa Alkitab adalah Firman Allah maka lagi2 hal itu hanya merupakan suatu kepercayaan juga. Bagi saya tidak salah jika seseorang mempercayai sesuatu. Karena masalah kepercayaan adalah sangat2 dipengaruhi oleh faktor2 subjektif. Dan manusia memang sangat rumit faktor2 nya. Tetapi sekali lagi yang saya garis bawahi disini adalah... hal ini hanya sebatas kepercayaan. Dan kepercayaan tidak dapat kita bicarakan secara empiris misalnya. Yang kita hanya bisa lakukan yaitu kita berbicara diatas ASUMSI bahwa Alkitab adalah Firman Allah. Dan hal ini sah2 saja menurut saya. Karena segala sesuatu yang dibicarakan kan harus ada asumsi dasarnya. Jika tidak, maka akan jadi obrolan absurd.
In reply to dei verbum by DAN-DAN
Permalink@ otoritas ALKUTAB :SUBJEKTIF
Jika kita mengakui otoritas Alkitab, maka Alkitab memiliki otoritas.dan, bagi saya, otoritas Alkitab agak aneh.Ada doktrin : sola skriptura,bagi penganut doktrin ini, maka kebenaran hanya ada dlm alkitab.disisi lain sola skriptura dianggap kebenaran, padahal ini hanya ajaran Luter, bukan dari alkitab.Alkitab tdk pernah mengajarkan sola skriptura. nah, mana yg lebih berotoritas, alkitab atau luter (bapa2 gereja lainnya)? salam
In reply to @ otoritas ALKUTAB :SUBJEKTIF by wilefhas62
Permalink@Wilefhas62, Sola Scriptura atau Sola Justitia?
Pak Wilefhas62, salam kenal dari saya.Sampai disini saya setuju dengan Bapak. Memang menurut saya pribadi, sangat2 subjektif soal itu Pak. Apalagi saya sebagian besar setuju dengan filsafat post-modern. Dan kebenaran objektif itu hanya mitos dari modernisme. Kebenaran itu ada segi subjektif dan objektif, dan objektifitas itu bisa diukur berdasarkan suatu kesepakatan tertentu.Menurut saya juga Alkitab sendiri tidak pernah mengajarkan Sola Scriptura karena Alkitab itu kan sebenarnya bukan buku sistematika. Setau saya yesus dan rasul2 tidak pernah menulis buku sistematika sebagai ajarannya. Bahkan lebih jauh lagi, saya tidak setuju dengan istilah "ajaran Alkitab" atau "kata Alkitab" dkk. Tentang ini mungkin akan saya buat Blog tersendiri Pak.Tentang Alkitab yang sekarang kita pegang saya masih berpendapat itu adalah hasil kanon dari yang berotoritas saat itu yaitu Panitia Kanon.
In reply to @ otoritas ALKUTAB :SUBJEKTIF by wilefhas62
Permalink@wilefhas62
Saya coba menjawab pertanyaan kamu tentang Sola Scriptura di http://sabdaspace.org/ekstrabiblikal
Dan-dan
Thanks komentarnya. Dalam artikel ini saya hanya mengisahkan diskusi saya tentang Alkitab dengan seorang profesor. Kalau kamu tidak percaya dengan otoritas Alkitab, itu urusan kamu.
In reply to Dan-dan by victorc
PermalinkAnda juara 2 Pak Victor
Jiaaahhhh..sampeyan juara 2 Pak. Ini jawaban diskusi teraneh no.2 yang pernah saya dapat. Dari tulisan sampeyan diatas, saya kira sampeyan suka diskusi.Ternyata sampeyan dr perguruan silat jurus "pokoknya" tho. Hehe. Maafkan saya salag menilai.
memang diskusi yang aneh
Victor : "Bagaimana pendapat Anda?"Dan-dan : "Mengenai OTORITAS, menurut saya, hal ini sangat2 relatif.... dstnya"Victor : "Kalau kamu tidak percaya dengan otoritas Alkitab, itu urusan kamu."Dan-dan : "Ini jawaban diskusi teraneh no.2 yang pernah saya dapat." hahaha ... memang aneh. karena saya baru pertama menyaksikan diskusi seperti ini, maka bagi saya ini justru diskusi teraneh no. 1.
In reply to memang diskusi yang aneh by guestx
Permalink@guestx Hehehe
Mister Guestx namanya siapa? Boleh kenalan mister?
In reply to memang diskusi yang aneh by guestx
PermalinkDan-dan & guestx
Saya coba menjawab pertanyaan kamu tentang otoritas Alkitab di http://sabdaspace.org/roti_0
In reply to Dan-dan & guestx by victorc
Permalink@victorc, terimakasih Pak
Terimakasih banyak Pak Victorc karena telah repot2 membkin blog khusus untuk menjawab pertanyaan saya.Saya harap Pak Victorc bisa memberikan jawaban2 atas pertanyaan hidup saya.Akan sangat senang sekali dan berterimakasih yang besar, jika Pak Victorc sudi membantu saya dalam menemukan jawaban atas pertanyaan2 hidup saya.
@Dan-dan, dengan senang hati ...
Ok, apa pertanyaan hidupmu? Dengan senang hati saya akan menjawab kalau saya bisa. Kalau saya tidak dapat menjawabnya, saya akan cari orang yang bisa menjawabnya.
Usahakan fokus pada satu pertanyaan, jadi kita bisa bahas dengan fokus juga. One swallow at a time.
btw, kalau kamu penasaran tentang status Yesus sebagai Anak Allah, sebaiknya cari buku Larry Hurtado, How on earth did Jesus become a God? ( sudah diterjemahkan oleh Gandum Mas, 2005).
Jbu ,
Victor
In reply to @Dan-dan, dengan senang hati ... by victorc
Permalink@victorc. Terimakasih, sudah saya jawab blog Roti
Terimakasih Pak Victor.Saya bukan penasaran pada ke-Allah-an Yesus. Banyak sekali pertanyaan hidup, saat ini coba kita ngobrol dulu saja tentang yang Bapak unggah sebagai Blog berjudul Roti.Terimakasih Pak Victorc
In reply to @victorc. Terimakasih, sudah saya jawab blog Roti by DAN-DAN
Permalink@dan-dan: sudah saya jawab...
Lihat blog http://sabdaspace.org/kritik
Dandan : bahagianya kamu diladeni victor
Semoga gak keki sama Victor yaaa
In reply to Dandan : bahagianya kamu diladeni victor by jesusfreaks
Permalink@JF, Hehehe kaga lah Bang
Hehehe Kaga lah Bang JF, masa keki sama Pak Victorc. Saya kan cuman cari jawaban atas pertanyaan2 hidup saya. Yaaahhh...seapes2nya kan paling gak dapet jawaban aja kan Bang, hehehe