Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
Dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu...
Republik ini akan memperingati dan merayakan kemerdekaannya yang ke 64, besok pada tanggal 17 Agustus 2009. 64 tahun yang lalu, Soekarno - Hatta dengan kewibawaan leadership mereka memproklamasikan kemerdekaan bangsa ini ke seluruh penjuru nusantara dan dunia internasional. Berita pembebasan yang disambut gegap gempita oleh segenap anak negeri, namun ditanggapi dengan kegeraman oleh pihak musuh. Suatu pernyataan kedaulatan yang segera ditanggapi secara berbeda dan bertolak belakang pada satu saat yang sangat bersamaan.
2000 tahun yang lalu, nun jauh di sana di tanah Palestina, seorang Anak Manusia dengan kewibawaan ilahi-Nya berkata, "dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu" (Yohanes 8:32) kepada mereka yang menentang-Nya. "Jadi apabila Anak itu memerdekakan kamu, kamu pun benar-benar merdeka"(Yohanes 8:36) Ia melanjutkan pernyataan-Nya dengan penuh kuasa.
Kebenaran dan kemerdekaan adalah satu koin dengan dua sisi yang berbeda secara nomena, namun sekaligus identik dalam hakikat fungsinya. Tidak mungkin dipisahkan dan terpisahkan; sebuah conditio sine qua non! Tanpa kebenaran tidak mungkin ada kemerdekaan; dan, tanpa kemerdekaan tidak mungkin pula ada kebenaran di sana. Namun, apakah itu cukup?
Ketika Republik ini menyatakan kemerdekaannya kepada dunia; maka, pernyataan itu haruslah dilakukan oleh sebuah otoritas kepemimpinan yang memang adalah satu-satunya paling berhak dan berkuasa untuk menyatakannya. Dan, otoritas kepemimpinan tsb adalah dwitunggal Soekarno - Hatta sebagai lembaga konstitusional dalam kapasitas mereka sebagai pemimpin bangsa. Sehingga, ketika Soekarno - Hatta menyatakan kemerdekaan RI, maka itu adalah kebenaran yang sangat dapat dipertanggungjawabkan, sekalipun ada pihak-pihak yang menolak dan menentangnya. Oleh proklamasi kemerdekaan yang mereka nyatakan, maka detik itu juga Republik Indonesia benar-benar merdeka!
"Jadi apabila Anak itu memerdekakan kamu, kamu pun benar-benar merdeka." (Yoh 3:36) Adalah pernyataan penuh kuasa yang disampaikan oleh Yesus Kristus. Pernyataan-Nya itu benar, karena hanya memang Dia sajalah yang satu-satunya paling berhak untuk menyatakannya! Anda bisa setuju atau menentangnya; namun, itu tetap tidak akan pernah mengubah kebenarannya!
Sama seperti contoh koin di atas yang memiliki dua sisi yang berbeda secara nomena, namun tetap identik dalam hakikat fungsinya; tetapi koin tersebut hanya bisa berlaku sebagai alat tukar yang syah jika pemerintah menjamin dan menyatakannya demikian.
Hal yang sama; sekalipun kebenaran dan kemerdekaan adalah sebuah conditio sine qua non, namun ini hanya dapat berlaku jika yang menjamin dan menyatakannya adalah Yesus Kristus! Seperti apakah itu?
Jika Soekarno - Hatta memproklamasikan kemerdekaan RI dari penjajahan dan penindasan bangsa asing, maka Yesus Kristus melakukan itu untuk kita agar termerdekakan dari penjajahan dan penindasan dosa.
"Kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya setiap orang yang berbuat dosa, adalah hamba dosa. Dan hamba tidak tetap tinggal dalam rumah, tetapi anak tetap tinggal dalam rumah. Jadi apabila Anak itu memerdekakan kamu, kamu pun benar-benar merdeka."
Inilah faktanya! Kita semua tanpa terkecuali adalah orang-orang berdosa. Kita mengabdikan segenap keberadaan diri kita kepada dosa; karena memang kita hamba dosa! Kita hidup di luar persekutuan dengan-Nya. Oleh karena itu, kita semua membutuhkan anugerah dan kasih karunia Tuhan agar dimerdekakan dari perbudakan dosa, sehingga dapat tinggal dalam persekutuan dengan-Nya.
"Maka kata-Nya kepada orang-orang Yahudi yang percaya kepada-Nya: "Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, kamu benar-benar adalah murid-Ku dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu." (Yoh 8:31,32).
Yesus Kristus berkata untuk merdeka kita harus terlebih dahulu mengetahui kebenaran; dan untuk mendapatkan kebenaran, maka kita harus tetap di dalam firman-Nya! Tidak ada pilihan lain! Ini adalah 'formula' yang ditetapkan oleh-Nya. Dan, ingatlah, jika kita boleh mendapatkannya, maka semua itu adalah anugerah dan kasih karunia semata dari-Nya saja!
"Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah." (Efesus 2:8).
Dirgahayu RI Ke 64!
arr
I love my autistic son, Kefas!
- alfian's blog
- Login to post comments
- 5395 reads
Kemerdekaan yang sejati alfian