Submitted by Purnomo on

"Pada suatu hari Minggu, selesai kebaktian," kata seorang pendeta tamu dalam sebuah ceramah untuk para aktivis gereja, "sepasang suami istri separuh baya melangkah keluar dari ruang ibadah sambil bergandengan tangan. Mereka melepaskan gadengannya sebentar ketika menyalami bapak pendeta dan penatua di pintu gereja. Mereka memang selalu begitu dan orang-orang suka melihatnya."


                 "Tetapi hari Minggu itu ada kejadian yang mengejutkan banyak orang. Di luar pagar gereja sang istri berteriak-teriak memarahi suaminya yang sedang mengelus dahinya yang merah. Dari kalimat-kalimat yang meluncur dari mulut sang istri, orang-orang tahu sementara bergandengan tangan suaminya menabrak tiang telepon di depan gereja karena asyik memandang ke seberang jalan. Matanya tertuju kepada seorang gadis yang berpakaian seronok, anggota gereja itu juga."

Peserta seminar tergelak.
             "Pertanyaannya," penceramah meneruskan. "Apa yang harus dilakukan oleh pendeta gereja itu atas peristiwa ini."
              Seorang di belakang mengangkat tangan.
              "Ya, silakan."
              "Pak pendeta harus berani dan tegas!"
              "Harap memberi contoh tindakan yang harus dilakukan oleh pak pendeta."
              "Bapak pendeta harus menebang semua tiang telepon yang ada di sekitar gereja."
              Peserta seminar kembali tergelak, dan makin riuh melihat wajah penceramah bengong.

             "Jan ngawur tenan sampeyan (benar2 ngawur banget kamu)," kata tetangga pelontar ide gila itu.
            "Tetapi bukankah itu yang sering kita lakukan di gereja, karena melihat di luar orang juga sudah biasa melakukannya? Kalau jalan kita terhalang, kita libas penghalangnya tanpa menyelidiki dulu apakah kita tidak berjalan di jalur yang salah. Konsep ini populer karena bisa dilakukan lebih cepat dan lebih murah daripada mencari cermin. Apalagi kalau sepasang suami istri itu kaya raya. Salah konseling kolekte gereja bisa anjlok karena mereka pindah gereja lain."

             Ruang kelas makin riuh dan beberapa petinggi gereja setempat yang duduk di depan wajahnya memerah.
            "Beberapa hari lagi pasti ada pembicaraan pastoral masal," kata seorang peserta.
                                            (the end)

Submitted by esti on Sun, 2012-07-15 05:56
Permalink

Apa kabar mas Pur? Menurutku pasangan suami istri yg baik, masing2 punya karunia, suami punya mata, istri punya mulut, mereka menggunakan nya dengan baik sesuai manfaatnya. Hehehe