Submitted by Evylia Hardy on

"Maem bubur kok dikunyah to? Ayo yang cepet, ditelan aja." Toh anakku tetap saja mengunyahnya sampe jadi apa tau, baru ditelan setelah dia mau. Enam tahun berselang, ternyata sekarang pun ... aku boleh fasilitasi dia apa aja, mendorong dia segencar apa aja, bantuin dia sampe aku dewe habis waktu ... ujung-ujungnya semua balik ke dia.

Bener juga ya ... dulu aku bisa siapin makanan bergizi buat dia, aku bisa bujuk dia buka mulut, aku bisa suapi dia .. tapi tetep aja gak bisa ngunyahin buat dia, gak bisa nelenin buat dia. Rupanya anak memang punya hak buat nentuin kapan dia mau n kapan gak mau, kapan dia siap n kapan belum siap.

I love you, Sweety ... take your time.

Submitted by antisehat (not verified) on Wed, 2009-03-04 19:28
Permalink

hello  EHa, ikutan yaaa...

ya terserah anaknya sich...

ortu cuma bisa kontrol:

berat badan dan tinggi badan anak,

apakah ideal...?

mungkin ada parameter lainnya...?

hehe...

___________________________ 

giVe tHank’s wiTh gReaTfull heArt

www.antisehat.com

 

Submitted by ebed_adonai on Thu, 2009-03-05 00:02
Permalink

Salam kenal evylia!

Paling indah memang saat-saat mengajar anak-anak makan. Sambil menyuapkan bubur ke mulutnya (yang biasanya keluar lagi, karena ia belum mengerti buburnya harus diapakan), ia malah tambah bengong melihat kita yang memonyong-monyongkan mulut kita di hadapannya supaya ia menirunya.... (aakk,..aakkkk,...uuaaeemm,..nyuaaeemm,..mmmm).

NB: Putri anda (avatarnya putri anda kan?) cantik, lucu...

Shalom!

Submitted by Evylia Hardy on Thu, 2009-03-05 01:58
Permalink

Btul, saat2 itulah yg bakal kita kangeni klo dia dah pinter klayapan mbesok n gak mungkin dikejar2 lagi u disuapi. Tx banget lho pujiannya.

Eha