Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Bercanda dengan maut

tonypaulo's picture

Waktu menunjukan pukul 12 siang, aku bersiap-siap untuk melanjutkan perjalan menuju kampusku, ketika itu aku habis mengadiri pernikahan salah satu kerabatku di daerah mampang-prapatan.

Di bawah jembatan penyeberangan aku menunggu angkutan kota yang akan mengantarkanku ke arah Depok.

Namun tiba-tiba aku dikejutkan oleh suara teriak minta tolong dari seorang ibu yang berdiri tidak jauh dariku,
"tolong-tolong ada orang yang mau loncat dari jembatan sambil tangan menunjuk ke arah seseorang yang sedang ada di jembatan tesebut…."

spontan aku berlari ke arah orang tersebut, dan pada saat itu entah kenapa hanya aku yang sendiri bergegas menuju ke orang tersebut…

beberapa detik aku sudah sampai di dekat gadis remaja yang sedang duduk di pembatas jembatan dengan padangan yang kosong…entah apa yang kukatakan pada gadis remaja itu, aku sudah lupa,

yang ku ingat hanya aku berusaha untuk membujuk agar dia tidak meloncat kebawah, dimana kendaraan berlaju dengan kecepatan yang tinggi…

sampai beberapa menit aku hanya sendiri yang membujuk gadis remaja tersebut…

yang lebih menyedihkan lagi…orang-orang yang sedang bermain bola di sebelah jembatan tersebut melihat gadis remaja tersebut sambil berteriak..loncat…loncat…loncat, dasar orang-orang barbar…

hmmm dalam hatiku pada saat itu hanya ada satu harapan kepada Tuhan, Tuhan jangan sampai gadis remaja ini loncat karena aku tidak bisa hidup dengan bayangan yang mengerikan seperti ini…

hampir sekitar 10 menit jantungku berdegup dengan sangat kencangnya, sambil membujuk gadis remaja tersebut aku tidak menghiraukan teriakan manusia-manusia keji di bawah jembatan tersebut yang mencaci maki gadis remaja tersebut…

akhirnya aku berhasil lebih mendekat ke gadis remaja tersebut kira-kira sejangkauan tanganku…setelah beberapa menit yang menegangkan itu akhirnya gadis remaja tersebut mau turun dan meraih tangganku…

tak lama kemudian ada seseorang yang sengaja turun dari kendaraannya menghampiri kami berdua…aku masih ingat Wahyu namanya…kami menanyakan alamat rumah kepada gadis remaja tersebut…

Wahyu bersedia mengantar gadis remaja dengan mobilnya tersebut hanya saja ia meminta aku untuk menemaninya…semula aku berpikir aku harus kuliah namun terpikir olehku kalau mau berbuat baik jangan setengah-setengah…

di dalam mobil aku berusaha menanyakan alasan kenapa gadis remaja tersebut sampai nekad mau berusaha untuk bunuh diri…dia menjawab bahwa ia baru saja diputuskan oleh pacarnya…

aku berusaha untuk memberikan pengertian bahwa setiap masalah pasti ada jalan keluarnya dan mengapa untuk orang yang tidak baik untuk diri kita mengapa kita rela memberikan hidup kita?…

tetapi gadis remaja sepertinya acuh tak acuh terhadap nasehat ku dan Wahyu…entah apa yang ada di benaknya…sepertinya dia sangat menikmati perhatian dari kami berdua sambil berusaha bermanja-manja denganku…

walau sebenarnya aku sangat risih namun mengingat kondisi kejiwaannya yang masih labil…dengan terpaksa aku harus mengikuti kemauannya yang ingin dimanja…anggap saja aku memanjakan adik perempuanku…

yang seumur-umur aku pun tidak pernah melakukannya..entah kenapa?…kalo gadis tersebut beranggapan lain tokh itu urusannya pribadi…ketika kendaraan yang membawa kami bertiga sudah sampai di kota bekasi…

kami menanyakan alamat jelas kepada gadis remaja tersebut…anehnya dia sepertinya dia berbohong tentang alamat rumahnya…setiap kami menanyakan selalu berubah-ubah…akhirnya kami menanyakan kepadanya nomor telepon rumahnya…

untunglah ia memberikan nomor telepon yang benar…kemudian Wahyu menelepon rumahnya untuk menanyakan alamat dari gadis remaja tersebut…setelah itu kamipun sampai di rumah gadis remaja tersebut…

agak janggal bagiku karena tidak ada tanda-tanda kepanikan dari keluarga gadis remaja tersebut…kebetulan gadis remaja tersebut tinggal bersama kakak perempuannya yang telah memiliki keluarga…

walau kami disambut dengan ucapan terima kasih dan hangat…namun tetap ekspersi datar keluarga ini tetap aneh bagiku…

tak lama kemudian apa yang ku angap aneh tersebut terjawab ketika kakap ipar dari gadis remaja tersebut mengunggkapkan bahwa ini merupakan usaha bunuh diri yang kedua bagi gadis remaja tersebut dan tragisnya lagi di tempat yang sama pula…dijembatan mampang

waktu itu ada seorang supir taksi yang baik hati menghantar gadis remaja ini kerumahnya setelah membujuknya agar tidak loncat dari jembatan…aku hanya terdiam mendengar penjelasan dari kakak ipar tersebut…

pantas dalam mobil tadi sepertinya ia sangat menikmati perhatian dari kami berdua…terkesan manipulatif, hanya bagaimana bisa seorang gadis remaja yang baru berusia 16 tahun ini bisa melakukan tindakan senekat itu, demi mendapatkan perhatian?…

tidak lama kemudian aku dan Wahyu berpamitan pulang kepada keluarga sang gadis remaja tersebut…sebelum berpamitan Wahyu berpesan agar dengan ketat mengawasi gadis remaja tersebut…

sedangkan aku hanya diam sambil tersenyum kecil…didalam mobil aku membahas keanehan tersebut dengan Wahyu…diapun sama sepertiku tidak mengerti mengapa keluarganya sedemikian cuek dengan kondisi yang dialami oleh adik perempuan mereka…

apakah karena ketiadaan biaya atau alasan yang lain…namun bagiku semua ini adalah suatu kenyataan hidup yang Tuhan ijinkan terjadi padaku untuk aku mengambil hikmat yang tersembunyi di balik itu…

bukan karena perasaan seperti pahlawan yang telah berhasil menyelamatkan jiwa seseorang tetapi lebih dari itu…

mungkin perhatian kecil yang selama ini aku abaikan akan berdampak buruk bagiku dan orang-orang terdekatku…

secara langsung atau tidak langsung aku ikut bertanggung jawab kenapa gadis remaja tersebut mencoba mengakhiri hidup karena ingin mendapatkan perhatian…

karena akupun harus jujur pada diriku sendiri…seberapa sering akau memberikan perhatian kepada kedua orangtuaku, keluargaku, teman-temanku atau siapapun orang-orang yang berada di sekitarku…

terus terang dengan malu kukatakan aku masih terlalu sering meminta perhatian bukan memberikanya...

tapi aku akan terus belajar untuk itu

sampai kapanpun juga

GBU