Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
Asli atau Bajakan?
Pada tanggal 31 Mei 1790, berdirilah copyright law,yaitu suatu badan hukum di Amerika Serikat yang melindungi artis, penerbit, atau yang berhubungan dengan kepemilikan hak cipta. Sampai hari ini, terus diperjuangkan agar hak cipta seseorang dilindungi, namun usaha pembajakan kelihatannya jauh lebih berhasil, apa lagi di negara kita sendiri, Indonesia. (Britannica 7.0)
Hak cipta manusia telah sekian lama diperjuangkan, tetapi manusia itu kurang menghargai hak cipta Allah. Ironisnya lagi, bahwa ternyata manusia itu telah membajak habis-habisan hak cipta Allah. Sebuah cerita lama,
Pada suatu hari, para ilmuwan bumi yang terkemuka berkumpul lalu memutuskan bahwa mereka tidak lagi membutuhkan Allah.
“Sesudah semuanya itu” mereka menyimpulkan, “Kita bisa mengkloni dan menciptakan kehidupan dari percobaan bayi tabung." Jadi salah satu dari mereka dipilih untuk pergi kepada Allah dengan pesan, “Ya Allah, kami komunitas para ilmuwan ada di sini untuk mengumumkan bahwa kami tidak lagi membutuhkan Engkau, sebab kami ternyata dapat menciptakan kehidupan kami sendiri.”
Allah menjawab, “Itu baik bagi-Ku. Maukah engkau membuat sebuah ‘kontes pembuatan manusia’ sebelum kamu pulang?”
Ilmuwan itu menaikkan bahunya, menarik nafas dari perutnya dan berkata dengan terus terang, “Tentu, mengapa tidak?”
Allah mengusulkan, “Baik, kita mulai sebagaimana yang Kulakukan di Taman Eden.”
Ilmuwan itu tersenyum dengan percaya diri, ia membungkuk dan mengambil segenggam tanah … tetapi tiba-tiba Allah interupsi: “Sama sekali bukan begitu,” … “Kamu, cari tanahmu sendiri!”
Ilmuwan itu kaget setengah mati, lalu berkata, “Ah, Tuhan Allah, itu tidak adil. Dari mana aku mengambil bahan-bahannya kalau bukan dari yang sudah ada ini!” Lalu Tuhanpun tersenyum dan berkata, “Karena itu, pulanglah kepada rekan-rekanmu dan sampaikan pesan ini kepada mereka, bahwa dosa yang sangat dibenci Allah sekarang ini adalah pembajakan hak milik! Jika kamu sekalian tidak bertobat, maka apa yang ada padamu akan segera disita dan kamu akan dituntut penjara kekekalan!”
Sungguh menyedihkan, sebab demikianlah keadaan manusia sekarang ini. Manusia sedang berusaha menjadi Tuhan atas dirinya dan atas sesamanya, lalu mereka menolak Tuhan Semesta Alam. Pembajakan mereka tidak hanya pada barang-barang yang fana, tetapi juga mereka membajak jalan-jalan Allah dengan membuat ibadah tiruan, termasuk gereja tiruan. Sekarang gereja tiruan semakin banyak, malah hak cipta gereja itu sendiri telah dibajak dan mereka jual kepada pasar yang menyukai harga yang miring! Gereja yang diciptakan oleh Yesus Kristus sudah tidak diminati lagi, karena dianggap terlalu kuno dan harga yang harus dibayar terlalu tinggi. Itu sebabnya orang-orang Kristen sekarang ini sedang berpesta pora dengan pelayanan gereja bajakan.
Bukan hanya hak cipta Yesus yang dibajak. Tetapi Surat Izin Pendirian Gereja juga telah dibajak dan dipalsukan. Pada hal izin pendirian gereja di atas bumi ini hanya sekali diterbitkan oleh Allah dan meterainya adalah Roh Kudus-Nya.
Hari ini, tanggal 31 Mei 2009 adalah Hari Peringatan Pencurahan Roh Kudus yang dijanjikan oleh Yesus untuk memberikan kuasa pelayanan gereja-Nya di atas bumi. Empat tahun yang lalu, Hari Peringatan Pencurahan Roh Kudus jatuh pada tanggal 15 Mei 2005, dan dengan sengaja kita memilih tanggal tersebut, yang persiapannya dilakukan selama enam bulan sebelumnya (15 Desember 2004 s/d 15 Mei 2005) untuk mengumumkan kehadiran pelayanan komunitas UCC di Medan ini.
Momentum Hari Peringatan Pencurahan Roh Kudus sangat penting bagi Gereja Yesus Kristus, sebab momen yang jatuh pada hari perayaan Pentakosta (hari ke-50) itu adalah hari kelahiran gereja. Sebelumnya, Yesus menyampaikan pernyataan nubuat atas dasar pengakuan Petrus seperti yang dicatat dalam Injil Matius 16:15-19,
Lalu Yesus bertanya kepada mereka: "Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?" Maka jawab Simon Petrus: "Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!" Kata Yesus kepadanya: "Berbahagialah engkau Simon bin Yunus sebab bukan manusia yang menyatakan itu kepadamu, melainkan Bapa-Ku yang di sorga. Dan Akupun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya. Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Sorga. Apa yang kauikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga."
Yesus Kristus adalah dasar gereja dan batu-batu dasarnya telah diletakkan di atas pengakuan para rasul, yaitu bahwa Yesus adalah “Mesias, Anak Allah yang hidup.” Sampai hari ini, gereja Yesus Kristus yang sejati kokoh berdiri di atas pengakuan yang sama dari setiap orang percaya yang terus diletakkan dari generasi ke generasi. Jika Anda menemukan kelompok orang-orang yang mengaku dirinya sebagai gereja, namun tidak dibangun di atas dasar yang sama dengan pengakuan para rasul, tetapi hanya atas dasar (alasan):
- Tradisi, suku, budaya, dan bahasa. Orang-orang akan berkata, “dari dulu saya sudah melakukannya dan nenek moyang kami juga telah melakukannya.” Sehingga yang diutamakan adalah perasaan yang sama dalam cara ibadah, diam, bertepuk tangan, biasa-biasa, bersorak-sorak, suka ribut dan ramai
- Organisasi, peraturan, ketetapan-ketetapan yang berlaku, dan kemajuan zaman. Orang-orang berkata, “ini sudah modern dan kebanyakan orang melakukannya” sehingga …
- Program, kesempatan, dan keuangan. Orang-orang berkata, “tunggu apa lagi, inilah kesempatan yang baik.”
- Kebanggaan, nama, peristiwa, dan ikon-ikon. Orang-orang berkata, “supaya orang lain tahu bahwa kita pernah ada.” Sehingga yang dituntut adalah pengakuan oleh dunia, lokasi, gedung, dan jumlah orang yang memadai
- Daya tarik, Tokoh yang berpengaruh karena nama, jabatan, dan kekayaan, kehadiran dan tuntutan orang-orang yang tidak bergereja.
maka seharusnya Anda sudah tahu menentukan pilihan, masih menyukai barang bajakan atau kembali kepada orizinil (yang sejati, asli).
Belum ada user yang menyukai
- Onekhesi Zega's blog
- Login to post comments
- 5965 reads
Numpang Tanya
Numpang tanya aja: Tulisan ini diketik menggunakan Windows asli 'kan? Bukan bajakan? Word-nya juga orisinil 'kan?
------------
Communicating good news in good ways
@pur
kalo bajakan kenapa?
kalo asli kenapa?
apa hubungan windows asli/palsu dengan tulisan?
just want to know brow
JBU&m
Kerjakanlah Keslamatanmu dengan takut dan gentar...
Asli atau Bajakan Nyaris Sama
Ada banyak keuntungan jika mendapat barang yang asli, misalnya kualitasnya dijamin berdasarkan mutu yang ditawarkan oleh pembuatnya, ada garansi. Tetapi bajakan, tentu saja tidak memiliki rasa TANGGUNG JAWAB.
Manusia kehilangan rasa tanggung jawabnya setelah kejatuhan dalam DOSA. Tetapi masih bisa dipulihkan, jika seseorang itu JUJUR dengan keadaan dirinya yang sebenarnya. Ketidak jujuran dapat membuat diri kita tidak tampail apa adanya (tidak asli), tetapi justru pribadi yang palsu.
Memang sangat sulit membedakan antara yang asli dan yang palsu. Tetapi, Alkitab telah memberikan kita awasan:
"Hal itu tidak usah mengherankan, sebab Iblispun menyamar sebagai malaikat Terang." (2 Kor. 11:14)
In Christ,
@Onek jaka sembung deh..
Apa hubungannya window bajakan dengan setan? kalau anda memakai bajakan atau tidak bukannya mudah untuk menjawabnya? CD genuine dan bajakan mudah dikenali kok..
Karena kita sungguh berharga bagi-Nya dan Dia mengasihi kita.
Ini lho hubungannya
Pada bagian awal tulisan, disebutkan sebagai berikut:
"Pada tanggal 31 Mei 1790, berdirilah copyright law, yaitu suatu badan hukum di Amerika Serikat yang melindungi artis, penerbit, atau yang berhubungan dengan kepemilikan hak cipta."
Jadi ada hubungannya dong dengan tulisan ini. Pemakaian software yang asli berkaitan dengan penghormatan kita terhadap karya orang lain.
------------
Communicating good news in good ways
@onek
kalo pake windows palsu berarti dosa?
kalo nga punya duit / kemahalan beli yang asli? apakah tetep dosa?
wah kalo banyak yang pake windows palsu dosa , harus cepet2 tobat?
JBU&m
Kerjakanlah Keslamatanmu dengan takut dan gentar...
Tujuan Pokok
Memang kita tidak bisa menghindar dari setiap sentuhan dari barang-barang yang tidak asli. Sekarang saya menggunakan yang asli, tetapi bagaimana saya bisa menghindar jika saya menggunakan peralatan public, sebab belum tentu steril dari ketidakaslian. Lagi pula, tidak mungkin bagi saya untuk menanyakan setiap orang apakah tempat duduk di bus asli atau bajakan atau makanan yang sedang saya makan halal atau tidak. Nasihat yang baik untuk persoalan ini terdapat dalam Roma 14:13-17
@Billy
Konteksnya bukan soal dosa, melainkan soal etika. Jika kita tidak punya duit, apa lantas punya hak mendaku karya orang lain?
------------
Communicating good news in good ways
Terima kasih, Etika dan
Terima kasih,
Etika dan moral seseorang akan terbentuk dari mana ia berasal. Jika seseorang berasal dari atas, maka gaya hidupnya cenderung ke atas, tetapi jika seseorang berasal dari bawah maka gaya hidupnya tantu sebaliknya.
Alkitab berkata, "Setiap orang yang lahir dari Allah, tidak berbuat dosa lagi; sebab benih ilahi tetap ada di dalam dia dan ia tidak dapat berbuat dosa, karena ia lahir dari Allah" (1 Yoh 3:9). Jadi, orang-orang yang hidupnya telah dilahirkan baru, cenderung pada etika yang lebih tinggi.
God Bless,
Nambahi dikit, Etika itu
Nambahi dikit,
Etika itu lebih banyak berdimensi horisontal, yaitu berkaitan dengan kehidupan bersama. Etika merupakan nilai-nilai dasar yang disepakati bersama oleh sebuah masyarakat sebagai pedoman perilaku. Sumbernya bisa bermacam-macam. Tidak melulu dari agama. Bisa juga dari budaya.
Hukuman terberat bagi orang yang melanggar etika adalah dikucilkan dari masyarakat. Melanggar etika belum tentu telah berbuat dosa.
------------
Communicating good news in good ways
Setuju, Manusia yang sudah
Setuju,
Manusia yang sudah dilahirkan baru, hidup berdampingan dengan semua orang. Mereka hidup di tengah-tengah dunia ini. Itu sebabnya kita harus waspada dan tampil beda dengan gaya hidup orang-orang duniawi. Yesus sendiri telah berdoa untuk pergumulan ini:
"Aku tidak meminta, supaya Engkau mengambil mereka dari dunia, tetapi supaya Engkau melindungi mereka dari pada yang jahat." (Yoh 17:15)
Orang-orang percaya bisa saja dikucilkan bukan hanya karena imannya, tetapi juga karena ia tidak menyetujui "etika situasi". Manusia duniawi tidak memiliki standar moral yang jelas, tetapi orang-orang percaya memiliki Alkitab.
In Christ,