Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
antara pisang ambon, ibu, dan BAPA
Ibu adalah seorang yang amat jarang memuji anaknya di muka umum. Seperti layaknya wanita jawa kebanyakan, ibu menganggap memuji anak-anaknya di muka umum adalah salah satu bentuk kesombongan. Satu nilai yang bertentangan dengan prinsip rendah hati yang selalu ibu coba tularkan kepada kami. Jadi, hingga hampir seperempat abad usiaku, amat jarang aku mendengar ibu memuji pencapaianku maupun adik-adik. Mungkin, bagi ibu kamilah yang patut dicintai; pencapaian-pencapaian itu hanyalah ornamen pemanis. Tapi, ada satu hal yang selalu dibanggakan ibu pada tetangga dan kerabat. Satu hal yang sebenarnya kuanggap amat sepele.
Hal sepele itu adalah satu buah pisang ambon yang kadang kubelikan untuknya sepulang kerja. Ibu sangat menyukai buah yang satu ini, dan kebetulan aku selalu melewati warung yang menjualnya. Seperti biasa, wajah ibu tampak biasa-biasa saja ketika aku memberikan pisang itu. Tapi ternyata, lewat penuturan seorang tetangga, pisang itu adalah hal yang luar biasa buat ibu. Saking luar biasanya hampir satu RT tahu cerita tentang pisang ambon itu. Tepatnya, tentang betapa bahagianya ibu karena masih diperhatikan anak-anaknya. Ternyata, bukan sebentuk pisang ataupun berbagai pencapaian yang membahagiakan ibu, tapi sebentuk cinta anaknya yang terkhusus untuk bunda terkasih.
Lalu, pikiranku melayang pada BAPA di surga. Entah berapa kali aku berdalih bahwa aku berusaha memuliakan namaNya lewat segala upaya untuk menyempurnakan tiap karya dan kerja yang masih amat terbatas. Mungkin, sama seperti ibu, bukan pencapaianku yang membuat BAPA bangga. Pasalnya, DIA pasti mencintaiku apa adanya; segala pencapaianku hanyalah pemanis belaka. Akulah yang dicintainya, dan mungkin yang paling dapat menyenangkan hatiNya adalah bukti cintaku padaNya. Segala yang manis dan baik yang berusaha diberikan seorang anak pada Bapanya, meski tentu takkan mungkin sempurna. Tak mengapa, karena bukan bentuk yang sempurna, tapi kasih yang sempurna yang dinantikanNya.
Aku berdoa kiranya kelak suatu saat aku mampu menghayati tiga kata sederhana:
GOD loves me
dan mampu menjawab
I love HIM too
dalam tutur dan tindakku
- clara_anita's blog
- 4290 reads
Bapa memang sayang..
gkmin.net -salatiga-jawa tengah
gkmin.net -salatiga-jawa tengah
@gkmin : tumben pakai BAPA
Jesus Freaks,
"Live X4J, die as a martyr"
Jesus Freaks,
"Live X4J, Die As A Martyr"
-SEMBAHLAH BAPA DALAM ROH KUDUS & DALAM YESUS KRISTUS-
lho memang Bapa kok...
gkmin.net -salatiga-jawa tengah
gkmin.net -salatiga-jawa tengah
@gkmin : BAPA atau BAPA YHWH ?
Jesus Freaks,
"Live X4J, die as a martyr"
Jesus Freaks,
"Live X4J, Die As A Martyr"
-SEMBAHLAH BAPA DALAM ROH KUDUS & DALAM YESUS KRISTUS-
Arti sebuah Nilai