Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Antara “AKU ADALAH AKU” dan TUHAN

anakpatirsa's picture


Dalam bahasa sederhana, pada saat Musa bertanya siapa nama Allah, Ia menjawab: "AKU ADALAH AKU." Pertanyaannya sekarang, mengapa orang menyimpulkan bahwa jawaban tersebut merujuk kepada nama Allah yang dalam Alkitab LAI diterjemahkan menjadi TUHAN?

Dalam bahasa yang lebih 'teknis', pada saat Musa bertanya siapa nama Allah, Ia menjawab "ehyeh asher ehyeh." Pertanyaan yang lebih 'teknis' lagi, mengapa orang mengatakan bahwa jawaban ini merujuk kepada YHWH? Apa hubungan antara ehyeh dengan YHWH?

Sudah lama pertanyaan-pertanyaan ini menggangguku.

Dalam Alkitab TB-LAI, respon Allah terhadap pertanyaan Musa -- Siapa nama-Mu? Adalah:

Firman Allah kepada Musa: "AKU ADALAH AKU." Lagi firman-Nya: "Beginilah kaukatakan kepada orang Israel itu: AKULAH AKU telah mengutus aku kepadamu."

Selanjutnya berfirmanlah Allah kepada Musa: "Beginilah kaukatakan kepada orang Israel: TUHAN, Allah nenek moyangmu, Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub, telah mengutus aku kepadamu: itulah nama-Ku untuk selama-lamanya dan itulah sebutan-Ku turun-temurun. (Kel 3:14-15)

***

Waktu membaca buku Herbert Wolf yang berjudul "Pengenalan Pentateukh", aku menemukan pernyataan berikut:

Pada waktu Musa bertanya kepada Allah, nama apakah yang ia sebut jika orang Israel bertanya siapa yang mengutus dirinya untuk memimpin bangsa ini keluar dari Mesir, maka Allah menyuruh Dia menyampaikan kepada mereka bahwa "AKULAH AKU mengutus aku kepadamu (Kel. 3:14). Karena "AKULAH AKU" adalah sebuah kata yang ejaannya hampir sama seperti "YHWH", kita yakin bahwa ungkapan inilah yang memegang kunci kepada pengertian nama Allah yang paling akrab ini.

Aku masih belum memahaminya. Bagian ini hanya berkata: '"AKULAH AKU" merupakan sebuah kata yang ejaannya hampir sama seperti "YHWH".'

Sebelum membaca buku di atas, aku sudah memiliki buku pinjaman yang tidak dikembalikan, berjudul Biblical Hebrew Handbook, karya Allen P. Ross. Dalam bagian penjelasan tentang nama YHWH ia berkata:

YHWH mewakili nama pribadi Allah, Allah Israel. Alkitab menggambarkan bagaimana ini dijelaskan kepada Musa dalam Keluaran 3:14 sebagai I AM that I AM" (ehyeh asher ehyeh). Ungkapan ini berhubungan dengan kata kerja "to be" hayah.

Lalu Nahum M. Sarna, mantan Profesor dari Brandeis University dalam bukunya Exploring Exodus kira-kira berkata:

Apapun etimologi-nya, sampai saat ini semuanya masih merupakan sekedar pendugaan. Respon Allah terhadap pertanyaan Musa -- Ehyeh asher ehyeh -- menggambarkan pengertian populer bahwa YHWH diterjemahkan dari stem kata Ibrani h-y-h, "to be."

The Encyclpedia of the Jewish Religion dalam bagian penjelasan tentang nama Allah, sepertinya berkata:

Dari kedua nama penting Allah -- YHWH dan Elohim -- YHWH paling sering muncul dalam Alkitab. Orang Yahudi menganggapnya sebagai nama esensial Allah. Nama ini kelihatannya berhubungan dengan ungkapan ehyeh asher ehyeh (diterjemahkan sebagai "I am that I am").

Dari apa yang kubaca di atas, aku hanya bisa berkata: kata ini ada hubungannya dengan "to be" . Namun sepertinya banyak juga argumen-argumen bantahan yang kutemukan di internet; aku tidak berniat membahasnya.

Lalu aku mulai mencari komentar-komentar yang lebih 'teknis' tentang topik ini.

***

Alkitab NetBible, dalam catatan ayatnya tentang ungkapan AKU ADALAH AKU berkata:

Kata kerja yang digunakan disini adalah ehyeh, Qal imperfect, orang pertama tunggal dari kata kerja hayah, "to be" . … Ketika Allah menggunakan kata kerja itu untuk menyatakan nama-Nya, ia berkata, "I am," ketika umat-Nya merujuknya sebagai Yahweh, yang merupakan orang ketiga maskulin tunggal dari kata kerja yang sama, mereka berkata "he is" . Namun beberapa ahli mendebatkan penggunaan tense "akan datang" "I will be who I will be."

Ada beberapa istilah "teknis" disini, tetapi aku bisa mengabaikannya, karena tujuanku hanyalah mencari hubungan antara ehyeh dengan YHWH. Apakah memang ada hubungan antara kedua kata ini? Tetapi selalu saja aku terbentur dengan kata "to be" . Sebuah istilah yang tidak bisa kujelaskan dalam bahasa Indonesia. Aku bukan ahli bahasa, aku hanya ingat penjelasan guru bahasa Inggrisku waktu SMP tentang to be ini.

Aku ingat, ia menulis sebuah tabel di papan tulis, dan berkata bahwa yang di atas adalah present tense dan di bawahnya adalah past tense.

I Am a student
You Are a student
We Are Students
They Are Students
He is a student
She Is a student
It Is a dog

 

I Was a student
You Were a student
We Were students
They Were students
He was a student
She Was a student
It Was a dog

Ia berkata bahwa kata yang dia garis bawahi adalah to be. Menjelaskan bahwa I itu orang pertama tunggal, He/she/it itu merupakan orang ketiga tunggal dan seterusnya. Ia juga menjelaskan tentang present tense dan past tense. Berkata kalau bahwa to be dipakai jika dalam sebuah kalimat tidak ada kata kerja. Sesuatu yang tidak perlu dalam bahasa Indonesia.

Jika sekarang aku membicarakan tense dalam bahasa Ibrani dan berkata perfect tense dalam bahasa Ibrani memiliki sifat seperti perfect tense dalam bahasa Inggris, maka aku melakukan kesalahan besar. Kedua bahasa ini mempunyai sifat yang berbeda. Itulah sebabnya mengapa aku mengabaikan saja istilah "Qal imperfect" dalam catatan ayatnya NetBible di atas. Aku tidak bisa berkata bahwa itu merupakan satu jenis tense dalam bahasa Ibrani.

Kembali ke ehyeh dan YHWH, sebuah artikel berjudul "Understanding the Tetragrammaton" , dari kira-kira berkata:

Secara tata bahasa Ibrani, jika kita menganalisa ehyeh, kita akan melihatnya sebagai bentuk imperfect orang pertama tunggal dari kata kerja hayah, to be. Bentuk ini merupakan perubahan dari orang pertama ke orang ketiga ( "I am" menjadi "he is" ). Lalu kita melihat sebuah perubahan kecil: w/y seringkali saling bertukaran dalam bahasa Ibrani, sehingga bentuk yang kita lihat setelah itu adalah YHWH. Perubahan bentuk orang ketiga tunggal dari "hayah" adalah "yihyeh" (YHYH)

Penjelasan ini tidak terlalu menyakinkan bagiku, begitu mudahkah YHYH menjadi YHWH hanya karena w/y seringkali bertukaran dalam bahasa Ibrani? Pernyataan di atas sepertinya merupakan tanggapan atas pertanyaan: Secara aturan tata bahasa, kalau memang ituto be, maka kata yang dipakai adalah YHYH. Pertanyaannya sekarang, kenapa ehyeh menjadi YHWH setelah mengalami perubahan dari bentuk orang pertama tunggal menjadi orang ketiga tunggal?

Aku menemukan jawaban yang lebih 'teknis' dalam sebuah situs:

Konkordansi Strong menyatakan YHWH berasal dari root (akar) kata kerja hyh (hayah) "to be" dalam bahasa Ibrani. Lalu The Theological Word Book of the Old Testament berkata bahwa hwh (hawah) merupakan bentuk kata yang lebih tua dari akar verba ini.

Lalu dalam artikel berjudul God's Biblical Name "YAHWEH" and What it Means yang ditulis oleh Timothy Lin, Ph.D kira-kira berkata:

"I am" adalah ehyeh dalam bahasa Ibrani. Bentuk orang ketiga tunggal dari kata ini adalah yihyeh, dimana di daerah Palestina utara bentuknya adalah hawah. Merupakan bentuk tua dari hayah ( to be ) yang menjadi alasan mengapa YHYH bisa menjadi YHWH, yang artinya "He is" . Perbedaan "I am" dan "He is" adalah: yang pertama dari sudut pandang Allah dan yang kedua dari sudut pandang manusia.

***

Akhirnya selesai juga, sudah saatnya aku tidur siang.

Pengunjung's picture

Terlalu serius

Aneh, karya seorang yang bisa menulis sesuatu yang membuat ngakak, tetapi juga menulis seserius ini. kita-kita pada lebih suka tulisan santai dan ringan.
sincere's picture

Hi guys, be serius

Kite-kite maksud si Aneh (??) mewakili pengunjung yg tdk/blm di clearance kali ye (Aneh, pls CMIIW, and I guess IIW). Pengunjung yg tdk setuju sama si Aneh, hayo rame2 bilang tdk setuju.

Klu gw di SS sih, yg santai bisa, yg seriosa juga ng masalah.

Sincere

Seperti biasa, gw ada kutipan:... … Tapi kita melihat sekarang gereja-gereja khotbahnya main-main. Jangan takut khotbahmu tidak di dengar. Ada orang takut khotbahnya tidak di dengar, lalu membuat lelucon lebih banyak dalam khotbah. Lebih banyak lelucon, kamu akan makin jadi lelucon. ... Sekarang banyak pendeta badut yang banyak membuat orang menjadi senang, sehingga gereja banyak orang menonton, bukan banyak orang beriman. Kuasa firman tidak dipentingkan. Khotbah sependek mungkin. … Gereja Liberal mementingkan moral Kristus dan bukan ketuhanan Kristus. Sifat moral Kristus dijunjung tinggi, sehingga mengajarkan bagaimana cinta kasih, bagaimana hidup bijaksana, hidup berdamai dengan sesama, tetapi keselamatan Yesus Kristus yang darah-Nya menebus dosa manusia sudah hilang dari mimbar.

Di tahun 1932, di mimbar suatu gereja Protestan ada sehelai kertas yang dibaca pendeta waktu naik mimbar, dimana tertulis: “Tolong sebutkan nama Yesus, karena sudah setahun kita sudah tidak mendengar nama Kristus dari mimbar”. Saya pernah masuk ke gereja tersebut di New York. Yang dibicarakan perdamaian dunia, perjuangan melawan ketidakadilan; tetapi keselamatan, salib Kristus tidak ada. …

 

 

 

Di mana saja anda bertemu dengan orang Kristen yang tidak sedang memimpin orang lain kepada Kristus, mesti ada sesuatu yang salah dalam diri orang itu. Mungkin ia masih bayi. Saya tidak berkata bahwa dia tidak cukup dalam doktrin dan tidak mengerti dengan baik kalau mendengarkan khotbah. Saya kenal banyak orang yang dapat memberi penjelasan tentang sebelum, sesudah dan masa pemerintahan Kristus seribu tahun di bumi dan yang banyak mengetahui tentang masa-masa pembebasan, tetapi tetap belum dewasa. Seperti yang dikatakan Paulus di Korintus, "Dan aku, saudara-saudara, pada waktu itu tidak dapat berbicara kepada kamu seperti dengan manusia rohani (atau dewasa rohani), tetapi hanya dengan manusia duniawi, yang belum dewasa dalam Kristus." (1Korintus 3:1) Karena masih bayi, mereka belum dewasa, belum mampu memproduksi secara rohani. Dengan perkataan lain, mereka tidak mampu menolong orang lain untuk dilahirkan kembali. Paulus melanjutkan, "Susulah yang kuberikan kepadamu, bukanlah makanan keras, sebab kamu belum dapat menerimanya ... . Karena kamu manusia duniawi (bayi rohani). Sebab, jika diantara kamu ada iri hati dan perselisihan ..." (1Korintus 3:2,3).

Sumber: Judul Buku: Dilahirkan untuk Berbuah

Judul Bab : [Bab 3] Bayi-bayi Rohani

Penulis : Dawson Trotman

 

 

 

SIAPA YANG DIPENUHI ROH KUDUS?

Pandangan berdasarkan Alkitab tentang hidup yang dipenuhi Roh Kudus:

Orang yang selalu ingin mengerti kebenaran Firman Tuhan secara menyeluruh

Orang yang mempunyai keinginan untuk hidup suci

Orang yang mengeluarkan buah Roh Kudus

Orang yang berani mengabarkan Injil

Menjadikan Kristus sebagai pusat hidupnya

Orang yang memiliki Roh Kemuliaan di dalam siksaan dan aniaya.

erick's picture

PiNjaM SeLimUtnYa

Dear Anak Partisa,

Aku pinjam selimutnya dong untuk menutupi aku.

Aku malu..... EmbarassedSealed 

__________________

Lord, when I have a hammer like YOU, every problem becomes a nail. =)