Submitted by Josua Manurung on

AKU BENCI INFOTAINMENT DAN SINETRON!

 

matikan saja itu...

tidak ada gunanya....

mau mereka cerai kek...

mau kawin lagi kek...

dengan kakek-kakek....

mau pacaran kek

mau masuk penjara kek

mau terlibat skandal kek

apa peduliku...

 

eeeeh.... acara ini penting...

penuh dengan informasi dan gosip....

ya... walaupun murahan...

cukup menghibur bagi ibu-ibu yang suka gosip

perbincangan di tukang sayur....

di atas bis...

di kala menunggu ujian...

kita bicarakan saja infotainment...

 

penting bagimu

gak penting bagiku...

pembodohan terstruktur....

rakyat dibuai dengan gosip...

lupa akan susahnya sementara...

betapa beruntungnya jadi artis...

wajah kamera jadi stereotype

cantik itu ya... putih, bening, wajah simetris...

ganteng itu ya... tegap, dada bidang, banyak uang...

sinetron andalkan wajah mu...

maka kau akan digila-gilai seluruh nusantara

walau hanya dalam hitungan waktu....

 

lalu si yangci berteriak pada emaknya....

emaaak.... AKU PINGIN JADI ALTIS AJAAAA.....

jadi doktel belum tentu lulus ujian....

jadi pilot... nanti pecawatna datoh....

jadi pegawai negli.... nanti lamai-lama kolupsi....

aku pingin jadi altis saja...

jadi altis kelen... naek mobil kelen.... dikejal-kejal waltawan...

wawancala... masuk tipi... ueeenak kan mak....

nanti mamak aku kacih uang dali bikin pilem....

 

yangci.... yangci... mamak hanya pengin kamu sekolah bagus

mau jadi apa terserah nanti... sama Gusti Yesus Kristus...

yang penting berdoa dan berusaha.....

segiat-giatnya....

sudah sana mandi....

yangci berlalu dengan menyeret tubuhnya...

paralisis menyerangnya sejak ia kecil dulu....

si mamak tertunduk sedih....

menahan tangisnya....

tv telah membutakan semangat banyak anak negeri....

 

jadi rakyat seperti itu yang mau kau bodohi...

sudahkan lah itu multivision...

sudahkanlah itu md entertainment

sudahkan lah itu rumah-rumah produksi...

selamatkanlah bangsa ini....

bangunlah kembali negeri ini....

bukan dengan mimpi....

tapi dengan tayangan yang berarti....

bagi para penulis cerita...

film manalagi yang mau kau tiru

adegan mana lagi yang bisa diulang-ulang....

mana bisa kreatif kalau hanya mengurung diri

dan membiarkan diri dikurung....

 

aku benci infotainment dan sinetron....

raksasa-raksasa produksi itu

hanya membodohi bangsaku....

 

ahh... sayang sekali....

 

 

TUHAN KUASA!

BIG GBU!

JM070708.2217.

 

 

 

 

Submitted by sarlen on Mon, 2008-07-07 22:44
Permalink

Seru... seru... benar-benar sebuah curahan hati dari dalam nurani.

Submitted by johajes on Tue, 2008-07-08 10:34
Permalink

memang bro,nyebelin kalo lihat infotainment yg isinya banyak gosip murahan dan sidang perceraian, belum lagi sinetron indonesia yg konyol..ga mendidik..
gunanya kalo kebetulan anak saya nonton tinggal bilang ' jgn contoh sinetron itu..itu jelek.' atau sy bilang ke istri ' tuh..kan perceraian lagi kalo tdk punya rasa saling percaya..' dan pindah saluran ke disney channel or discovery channel..

Submitted by Louise M on Tue, 2008-07-08 14:41
Permalink

Duh..jangan salah kan rumah produksi aja dong, mereka ya pedagang butuh untung.., saat ini dagangan yang laku ya sinetron yang kita anggap nggak "mutu" itu, tapi itu kan karena permintaan pasarnya begitu, kalau masyarakat kita sudah siap untuk sesuatu yang "mutu" pastilah mereka akan memproduksi acara yang "mutu" juga, jangan di pikir rumah produksi tidak mencobanya kan pernah ada juga acara yang "mutu" (menurut saya) tetapi akhirnya cuma bertahan sesaat aja terus bubar acaranya karena ratingnya kecil, terimalah kenyataan kalau masyarakat kita sekarang ini masih berada di level yang saat ini kita lihat dan butuh proses untuk naik ke level berikutnya, dengan sinetron saat ini mereka bisa merasa "nyaman" ( katarsis--pencerahan, yang di dunia nyata mereka tidak bisa mendapatinya tetapi di sinetron itu mereka bisa mendapatkan dan melampiaskannya ), kalau kita berlebih dan butuh sesuatu yang mutu ya kita langganan tv kabel aja , gampang kan...

Submitted by dennis santoso… on Tue, 2008-07-08 15:32

In reply to by Louise M

Permalink

betul, ujung2nya yang terpenting adalah laku dijual. kalo gak ada kemungkinan laku, biar kata super duper bermutu ultra spesial pun, mungkin ga akan bisa untuk sekedar menutup ongkos produksinya. dengan begitu kita harus bisa melihat fenomena dibalik populernya acara2 infotainment dan sinetron2 ga bermutu ini, ada apakah dibalik kenyataan ini?

  • apakah mayoritas audience kita emang bego2 nan dogol bin goblok?
  • apakah ada kesenjangan selera yang mencolok antara audience yang satu dengan audience yang lain?
  • apakah ada masalah perbedaan pendefinisian dari si 'mutu' itu sendiri?
  • ... dsb

singkatnya, masalah infotaiment dan sinetron ini hanyalah pucuk gunung es yang terlihat. seberapa tinggi sebenernya si gunung itu sendiri, kita belum jelas.

Submitted by Josua Manurung on Tue, 2008-07-08 20:53

In reply to by Louise M

Permalink

saya sedang mengecam dengan tajam.... kau tahu, aku pernah mengajar bahasa Inggris untuk salah satu penulis cerita di Multivision Roxy Mas.... 

banyak cerita mereka yang menyedihkan di samping gaji yang lumayan besar... tapi itu tadi hidup mereka dikurung dengan tuntutan cerita-cerita baru yang lebih menghebohkan dan wow di mata masyarakat.... seperti film-film india.... tanpa sadar bahwa dengan penyutradaraan yang bagus dan ide cerita yang gemilang... kehidupan sederhana dapat berubah menjadi tontonan yang menarik... 

menurut mereka jika masyarakat suka, uang mengalir masuk... kenapa tidak?

Itu yang harus dihentikan....

jika ingin bangsa ini maju setapak ke depan....

apa mereka peduli.... hohoho... silahkan lihat sendiri....

 

BIG GBU!

Submitted by Ari_Thok on Tue, 2008-07-08 14:47
Permalink

Sinetron mulu .. tiap bangun pagi, siang dan sore hari (pas gak kerja) sampai malam hari pas pulang kerja, yang kudengar dan kulihat di ruang makan hanya sinetron dan sinetron. Ditambah lagi orang tua yang pendengarannya sudah berkurang, volume televisi sampai terdengar keras di kamar. Ugh ... Argh ... Sinetron yang nyebeli, gak bermutu, ceritanya mudah ditebak, yang jahat pinter banget, pemeran utama goblok banget, modal tampang cakep doank, dst, dst...

Mungkin karena murah kale ya beli dan buatnya, jadi kayak kacang goreng, di setiap saluran televisi sepertinya ada. Makin lama makin bosan nonton televisi gara-gara sinetron dan infotainment yang menyampah.

Hehe, uneg-uneg keluar sudah. Cukuplah penderitaan ku di rumah gara-gara sinetron dan infotainment. Sekarang malah ditambah kacang goreng grup band dan kacang goreng penyanyi dadakan. Black list sudah dua televisi TPI dan Indosiar, acara gak ada yang bermutu, sinetron dan audisi mulu, membosankan. Salut buat trans tv dan trans 7, kreatif acaranya, tingkatkan! :)

*yuk comment jangan hanya ngeblog*


*yuk ngeblog jangan hanya comment*

 

Submitted by KEN on Tue, 2008-07-08 15:48
Permalink

lalu si yangci berteriak pada emaknya....

emaaak.... AKU PINGIN JADI ALTIS AJAAAA.....

jadi doktel belum tentu lulus ujian....

jadi pilot... nanti pecawatna datoh....

jadi pegawai negli.... nanti lamai-lama kolupsi....

aku pingin jadi altis saja...

jadi altis kelen... naek mobil kelen.... dikejal-kejal waltawan...

wawancala... masuk tipi... ueeenak kan mak....

nanti mamak aku kacih uang dali bikin pilem....

Lucu sekaligus sedih hiks hiks hiks...

>>>=GOD=LOVE=YOU=>>

 

 

 

Submitted by clara_anita on Tue, 2008-07-08 17:38
Permalink

jadi ingat salah satu artikel di kompas kurang lebih 2 minggu lalu. Di situ ditulis kompas mengadakan survei dan hasilnya responden sebenarnya tahu program yang mendidik...

Tapi anehnya kok porsi prime time terbesar masih diduduki sinetron ya :)

jangan-jangan respondennya g representatif kali ya...

Submitted by Josua Manurung on Tue, 2008-07-08 19:10
Permalink

Coba bayangkan semua acara dibuat inspiratif seperti acara2 di DAAI TV... mungkin masih jauh harapan saya... tapi saya memeimpikan banyak acara inspiratif yang membangun jiwa... membuat orang semangat untuk bertahan hidup... membuat orang-orang semakin kreatif dan tidak jatuh hanya karena adanya kesusahan dalam hidup....

sungguh ini bukan iklan... tapi salut saya untuk DAAI TV... semoga stasiun lain dan rumah produksi lain dapat meniru langkah-langkah mereka....

BIG GBU!

Submitted by Yenti on Wed, 2008-07-09 07:54
Permalink

Setahu saya,DAAI TV dikelola oleh orang-orang yang beragama Budhis:). Saya sendiri tidak memungkiri, acara DAAI TV memang memberikan banyak acara yang bagus sehingga orang boleh punya inspirasi dan semangat untuk bertahan hidup.

Mungkin satu hal,tujuan dari DAAI TV bukan untuk mencari keuntungan kali yah,tapi emang demi tugas kemanusiaan yang ada di dalam diri pengelolanya/sponsornya:).

Submitted by anakpatirsa on Thu, 2008-07-10 22:29
Permalink

Sinetron, aku tidak peduli
kecuali Suami-suami Takut Istri
Infotainment, tidak terlalu paham definisinya
kecuali yang namanya acara gosip, tahu yang itu.

Wartawan infotainment minta diakui sebagai wartawan
Tidak suka aku mendengarnya, mereka bukan wartawan.
Kalau tetap disebut tukang gosip, tidak masalah
kadang aku suka gosip.

Sinetron,
infotainment,
goyang gergaji,
goyang bor,
goyang patah-patah,
tidak masalah bagiku.

Aku hanya tidak suka yang 'itu'
acara yang pakai eliminasi-eliminasi itu

Submitted by y-control on Fri, 2008-07-11 06:41
Permalink

kalau aku
tidak suka reality show remaja

clbk, backstreet, dan semacamnya

untung aku remaja 90an

tidak merasakan yang begituan

 

tapi playboy kabel masih seru

paling ga ora podo sok kemayu

 

aku juga benci
sinetron remaja masa kini

rafly ahmad yang sok kegantengan

baim wong si nonong yang suka bengong

roger danuarta, anak papa makin mirip pecandu narkoba

chelsea olivia, poppy bunga, agnes monica

artis2 masih sma tapi tampangnya tua

 

aku juga bosan
dokumenter binatang dan video kiriman luar negeri

aneh, tidak jelas, kekerasan membosankan, dubbingannya nggilani

 

sekarang kayaknya emang bagusan tv lokal

meski kadang masi malu-malu

tapi jangan mau selera terus ditentukan jakarta

mau ngetop tidak kudu ke ibukota

mau tiket ke ibudibyo saja

 

dulu suka acara jalan-jalan dan perdapuran

tapi lama-lama mereka asal makan

ditambah gaya ikut-ikutan pak bondan

sayang tanpa wawasan

 

kalo yang jalan-jalan ngekor riyani djangkaru

yang eliminasi2an niru eko, ruben, dan cici fan fan (gitu namanya sekarang),

padahal dulu ngikutin trie utami

tapi kalo ga lucu ya ga lucu

 

sekarang sudah jarang nonton tipi

karena punjabi masih menjadi
kpi jadi kayak fpi

aku tidak suka

aku benci

big gbu