Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
Adam Air atau AdamAir?
Tahun baru kali ini diawali oleh berita menggemparkan yang melibatkan salah satu maskapai penerbangan kita. Berbagai informasi pun berseliweran di sejumlah media massa. Biasanya, untuk yang beginian, saya tidak pernah suka mengacu atau membaca informasi dari harian lokal. Harian Analisa maupun Sinar Indonesia Baru tidak akan menjadi pilihan saya. Selain bahasa yang tidak enak, susun letaknya pun terkesan amburadul.
Hanya saja, Minggu, 14 Januari 2007 kemarin, saya melirik harian lokal lain, terbitan salah satu kota di Jawa Tengah. Dan perkembangan pencarian pesawat dengan nomor penerbangan KI 574 itu menjadi tajuk utama harian terkait. Di halaman utama tertera "Ada bahan peledak di Adam Air".
Meski ada banyak hal yang diangkat dari artikel terkait, mari memerhatikan penulisan nama maskapai penerbangan tersebut.
Harian tersebut menuliskan nama maskapai tersebut dengan:
a. huruf miring (di sini sengaja tidak saya miringkan untuk membedakannya) dan
b. dianggap sebagai dua kata yang ditulis secara terpisah.
Pada dasarnya, nama perusahaan, meskipun menggunakan nama asing, tidak ditulis dengan huruf miring. Dengan demikian, inilah kesalahan pertama dari harian lokal tersebut.
Hal kedua, nama maskapai penerbangan tersebut bukanlah Adam Air, diantarai spasi, melainkan AdamAir. Silakan periksa agen-agen perjalanan di kota Anda dan Anda akan melihat fakta ini. Harian nasional sekelas Kompas kiranya bisa jadi rujukan karena mereka menulisnya dengan tepat, AdamAir.
Nah, bagaimana membenahi masalah bahasa Indonesia di surat kabar bila masalah kecil ini saja masih keteteran? Semoga saja bisa segera diselesaikan.
____________________________________________________
Peduli masalah bahasa? Silakan klik Corat-Coret Bahasa saya.
_____________________________________________________________
Peduli masalah bahasa? Silakan bertandang ke Corat-Coret Bahasa saya.
- Indonesia-saram's blog
- 4603 reads