Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Urapan yang perlu diterima setiap hari

mujizat's picture

Shalom,

Seorang teman, pak Bahari, dulunya dari Protestan. Pertamakali mengikuti kharismatik setengahnya tidak percaya soal urapan. Dia sempat mengira bahwa seorang yang rebah dalam urapan itu lantaran didorong-dorong. Lalu suatu hari dia berdoa meminta pertanda dari Tuhan agar jika dia diurapi Tuhan, ada sesuatu yang dia boleh rasakan. Benar saja, tidak lama kemudian ketika dalam suatu ibadah diadakan pengurapan oleh seorang hamba Tuhan, dia memperoleh urapan, dan tubuhnya berguncang keras tanpa dapat dia kendalikan.

Lalu setiap kali dia mengalami pengurapan, selalu terjadi begitu, tubuhnya terguncang-guncang sebegitu kuatnya, sehingga terkadang ketika dipegangi oleh seorang pengerja, mereka bisa tumbang bersama-sama karena tenaga itu.

Ada berbagai respons yang mungkin dialami oleh seseorang pada waktu menerima urapan dari TUHAN.

Yang pertama, dia mengalami guncangan yang cukup kuat. Semakin berusaha ditahan, semakin ia tidak berdaya. Semula Muji sempat curiga jangan-jangan itu manifestasi roh jahat yang masih ada. Namun ternyata dapat dibedakan antara manifestasi oleh sebab roh jahat dan manifestasi urapan Roh Kudus.

Yang kedua, orang yang memperoleh urapan tidak harus tubuhnya terguncang-guncang. Namun ada sesuatu yang tiba-tiba membuatnya ingin menangis. Muji dan kakak Muji mempunyai respon yang lebih kurang sama pada waktu kami menerima urapan Allah. Kami tidak mudah menangis,bahkan ketika menyaksikan peristiwa kecelakaan, ataupun orang yang meninggal. Namun ketika ada urapan, kami terdorong untuk menitikkan airmata dalam kekaguman kepada kasih dan kebaikan Allah.

Apakah urapan perlu diterima setiap hari?

Muji menjawab: sangat perlu!!

Yesus menggambarkan murid-murid-Nya sebagai ranting anggur dan Dia sendiri sebagai Pokok Anggur yang benar. Ranting anggur menerima sari2 makanan setiap hari dari pokok anggur, dan secara kontinu.

Jika aliran sari2 makanan dihentikan, maka ranting anggur akan layu dan mengering, akhirnya mati.

Kristen yang setiap hari menerima urapan baru, yang dilakukan antara lain dengan bersaat teduh dan merasakan hadirat-Nya, maka ia menerima aliran-aliran "makanan" rohnya yaitu urapan baru yang dia dapat ketika berada dalam hadirat Allah. Itulah sebabnya setiap saat teduh, kita perlu dapat merasakan urapan-Nya, sehingga harus berada di hadirat-Nya.

Bersaat teduh semata-mata karena rutinitas, dapat menghambat kehadiran-Nya (Yesaya pasal 1), namun bersaat teduh dengan kerinduan, dengan rasa lapar dan haus akan Tuhan, akan mengangkat kita memasuki hadirat-Nya. Sebab Tuhan kita adalah Tuhan yang senantiasa ingin mengalami kebersamaan dengan umat kesayangan-Nya, umat yang telah ditebus-Nya, umat Perjanjian Baru milik-Nya.

Semakin sering kita tinggal dalam hadirat-Nya, semakin sering kita merasakan urapan-Nya, akan membuat roh kita berkembang, membesar, menggelembung.

Dalam level tertentu, dengan seringnya kita menerima urapan Allah, maka hadirat Allah akan terus menyertai kita, dan dalam level tertentu itu, maka seorang berdosa yang berdekatan dengan kita mungkin akan menangis dan secara tiba-tiba menyadari akan dosanya dan bertobat.

Masih ingat kisah perempuan berdosa. Ketika ia berada dekat dengan Yesus, maka kuasa urapan-Nya membuat wanita tuna susila itu menangis dan bertobat. Itulah kuasa urapan.

Dua cara orang menerima urapan. Pertama, didoakan orang lain. Kedua, berdoa sendiri, menyembah sendiri. Untuk yang kedua, pastikan diri seseorang sudah mengampuni semua orang lain, lalu meminta ampun untuk semua dosa dan kesalahan, dan percayai bahwa kuasa penebusan Yesus telah menghapus dosanya semenjak dia bertobat dan mempercayai Anak Domba Allah sebagai korban yang lengkap.

Tuhan Yesus memberkati.

Mujizat

__________________

 Tani Desa

Purnawan Kristanto's picture

Urapan Dahsyat Akhir Zaman [OOT]

Sewaktu saya masih bekerja di penerbitan Kristen, urapan itu menjadi menu mingguan untuk makan siang kami.  Kami menjuluki menu itu "urapan dashyat akhir zaman", sama seperti judul buku yang kami terbitkan.

__________________

------------

Communicating good news in good ways

ronggowarsito's picture

@wawan, re: OOT

langkung sekeco dipun lawuhi peyek teri utawi gereh layur, mas...

__________________

salam hangat,
rong2

Purnawan Kristanto's picture

@ Rong Rong Tepat sekali!

@ Rong Rong

Tepat sekali! Menunya memang dilawuhi peyek teri. Tapi mungkin karena tiap minggu makan bayam, akhirnya saya terjangkit penyakit asam urat. Fiuuuhh.... Untungnya, bosku nggak suka urapan dahsyat itu. Maka, saya biasanya mengeluarkan sepeda motor untuk cari makan di luar, dan bos yang mentraktir. Win win solution!

__________________

------------

Communicating good news in good ways

Rusdy's picture

Bahaya Bayam

Lho lho... bayam bikin asam urat?? Bukannya sehat biar kayak popeye?

PS:

Numpang komen nggak nyambung bang muji...

Purnawan Kristanto's picture

@ Rusdy, Sebenarnya sih bukan

@ Rusdy,

Sebenarnya sih bukan bayam yang bikin sakit asam urat karena gangguan kesehatan ini termasuk dalam penyakit degeneratif. Akan tetapi jika penyakit ini sudah muncul maka makanan seperti bayam, emping, kol, kacang-kacangan akan memperparah penyakit ini.

__________________

------------

Communicating good news in good ways

sandman's picture

@rong dan purnawan ngiler...

jadi ngiler, pingin juga, apalagi kalau nasinya masih anget2... *glek...* mantap.

__________________

PlainBread's picture

Hati-hati dengan pengurapan

Pengurapan bukan hanya bicara soal kuasa, soal berkat, soal roh yang kata Muji, akan semakin membesar atau menggelembung.

Pengurapan juga bicara soal kematian. Soal penderitaan. Itulah yang dialami Yesus sebelum kematianNya. Diurapi dengan minyak wangi yang mahal, oleh perempuan yang berdosa.

Pernah digebukin orang sekampung? Saya pernah. Karena masukin garam Inggris ke dalam tong kuah bakso si abang bakso yang suka mampir di rumah saya. Rasanya sakit. Tapi saya mendapati bahwa penderitaan hidup rasanya lebih sakit dari situ. But anyway, what doesn't kill me makes me stronger, katanya.

Hati2 dengan pengurapan, Muji. Dulu di gereja saya ada penglihatan dan nubuatan bahwa api turun dari sorga melanda kota Ambon. Mereka menyangka bahwa akan ada kebangkitan rohani besar2an. Gak lama kemudian memang terjadi. Api memang melanda. Api yang betul2 api. Rumah jemaat2 cabang gereja kami di sana banyak yang habis terbakar dimakan api. Mereka menangis dan berteriak katanya gak kuat menanggung beban dan penderitaan sebesar itu. Bahkan ada satu pendeta yang bersaksi katanya dia harus mempertahankan rumah dan anak istrinya dengan memegang alkitab di tangan kirinya dan pedang di tangan kanannya. Mereka semua bilang mereka gak menyangka sesakit itu penderitaan yang Tuhan ijinkan dalam hidup mereka.

 

Anda siap dengan hal2 seperti itu, Muji? Kalo siap, ucapkanlah setiap hari "Aku rindu pengurapanMu ya, Tuhan."

 

mujizat's picture

@PlainBread, satu kata banyak makna,...

Shalom,

Satu kata "urapan" bisa dimaknai macam-macam.

Urapan = makanan, dibuat oleh manusia. Ini untuk mengenyangkan perut atau sekedar "tombo kangen".

Urapan yang dilakukan seorang wanita jelang kematian Yesus, dilakukan oleh wanita tersebut. Ini mengawali penguburan Yesus.

Urapan = kuasa yang dimiliki Roh Kudus atau Roh Allah, ialah kuasa yang keluar dari Roh Kudus. Nah kalau yang ini yang memampukan seorang Kristen melakukan Firman Allah dengan benar, hidup dalam pertobatan yang sesungguhnya, menghasilkan buah Roh dan menghasilkan juga buah pelayanan.

Salam,

Mujizat

__________________

 Tani Desa