Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
Kasih bukan sekedar emosi
Apa yang ada di pikiran kita ketika seseorang menanyakan apakah kasih itu? Kebanyakan orang akan mengaitkan jawabannya dengan perasaan sayang terhadap seseorang, seperti kasih seorang pria terhadap seorang wanita, orang tua terhadap anaknya, kasih antara dua orang sahabat, atau antara kakak dengan adiknya. Tidak salah memang mengaitkan kasih dengan perasaan atau emosi seseorang. Tetapi tidak lengkap rasanya kalau hanya menganggap kasih itu sebagai luapan perasaan saja.
Kasih itu bukan sekedar perasaan, tetapi merupakan keputusan. Persahabatan dan rumah tangga yang dibangun atas dasar perasaan kasih saja akan hancur manakala badai menerpa dan perasaan kasihnya luntur. Tetapi bila dibangun berdasarkan keputusan untuk mengasihi tanpa syarat maka persahabatan dan rumah tangga akan langgeng.
Ketika Allah menjelma jadi manusia yang kita kenal sebagai Yesus Kristus, Allah menunjukkan kasihNya yang sempurna. Kasih yang bukan semata-mata dilandasi oleh perasaan saja, tetapi yang merupakan keputusanNya demi menyelamatkan umat manusia yang berdosa.
Betapa agungnya kasih Allah kepada manusia. Kita mesti meneladani apa yang sudah dilakukan Tuhan Yesus kepada kita. Mengasihi kita tanpa syarat dan mau mengampuni segala dosa-dosa kita.
- rudynurjanto's blog
- Login to post comments
- 3519 reads
@kasih
Bila kasih itu Allah, dan Allah mengungkapkan kasihnya yang sempurnya dengan mengirim putranya untuk mati menderita bagi manusia.... (atau kalo versi Anda, ya si Allah itu sendiri yg menjelma jadi manusia)
berarti untuk mengungkapkan kasihnya kepada Allah, manusia musti juga mati menderita bagi Allah?
atau manusia mengirim anaknya untuk menderita bagi Tuhan, alias ortu yg beriman, kok anaknya yg disuruh mengabdi Tuhan, hehehe.
Dari jurang yang dalam aku berseru kepadaMu, ya Tuhan! Tuhan, dengarkanlah suaraku!