Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Menjadi buta

Nray's picture

Dilahirkan dalam kondisi buta, tentu kalau boleh memilih kita tidak akan mau memilih menjadi orang buta.

Melihat orang buta, sepertinya hampir semua orang pernah meilihat dan bertemu dengan mereka dan kita hanya bisa membayangkan betapa tidak enaknya menjadi orang buta.

Aku tidak dilahirkan buta, tetapi sejak kecil ( mungkin jg sejak aku lahir ) mata kananku tidak bisa melihat normal.

Ketika kelas 5 SD aku menjalani pemeriksaan mata, ternyata mata kanan saya minus 12 dan semakin tambah usia minusnya semakin bertambah, dokter sampaikan hal ini karena letak korneaku tidak normal.

Karena sejak kecil aku sudah mengalami hal ini, aku sudah terbiasa. aku sama sekali tidak merasa ada yang tidak normal di mataku, karena aku tetap bisa melihat seperti layaknya orang normal.

Suatu ketika, hari sabtu tanggal 28 november yll, ketika itu aku baru selesai mengerjakan pekerjaan2 rumah tangga, ketika itu aku melihat ada sesuatu yang tidak normal di mata kananku...seperti ada genangan air berwarna abu2 menutupi mataku. Aku kira aku terserang sakit mata, tetapi kuamati dengan kaca tidak terlihat sama sekali mataku menjadi merah atau meradang, bahkan sama sekali tidak merasa sakit, itu sebabnya aku tidak terlalu khawatir.

Hari minggu, aku bahkan sempat mengantarkan anakku balik ke kota Bandung untuk kuliah kembali setelah libur panjang dari hari Jum;at, hari itu selaput air dimataku semakin menutupi mata kananku, bahkan penglihatanku sudah buram.

Pulang dari Bandung,malam hari mataku semakin tidak bisa melihat, maka malam itu aku & suamiku memutuskan besok senin akan periksakan mata ke RS khusus mata AINI.

Senin pagi kami berangkat ke RS kondisi mataku semakin parah, aku hanya bisa melihat separo di bagian atas. Hari itu ketemu dengan dokter ahli mata, dokter katakan bahwa syaraf mataku putus hanya tinggal sedikti saja syaraf mata di bagian atas yg masih menempel, menurut dokter jika ini terus dibiarkan maka mataku akan menjadi buta total dan tidak bisa di tolong lagi.

Syaraf mata bisa putus memang ada hubungannya dengan kondisi minus mataku, menurut dokter jika mata kita minusnya terlalu jauh resiko syaraf putus lebih besar di bandingkan orang yang matanya normal.

Jalan satu2nya adalah hanya lewat operasi dan itupun harus segera karena mataku sudah dipenuhi dengan air yang bisa menyebabkan kondisi retina menjadi rusak apabila terlalu lama terendam air.

Sungguh saat ini yang ada di hatiku adalah takut dan juga bingung,

Takut karena divonis akan menjadi buta, bingung karena biaya yang begitu besar yang harus aku sediakan untuk menjalani operasi itu.

Aku mencoba alternatif lain, aku & suami ku segera ke RSCM untuk memeriksakan kembali kondisi mataku dan jg dengan harapan jika di RSCM kami bisa urus keringanan biaya.

Sampai di RSCM kami sudah jam 1, ternyata loket untuk pendaftaran sudah tutup, dari RSCM kami ke RS pertamina. tujuan kami ke RS lain untuk memastikan diagnosa dan untuk perpandingan biaya operasi.

Ternyata pilihan ke 2 pun semakin membuat hati ku ciut. dokter pertamina malahan tidak memperbolehkan aku pulang karena menurut dokter semakin aku banyak bergerak, maka syaraf yang masih menempel sebagian juga akan putus dan itu akan lebih mempersulit.

Tetapi saat itu aku tetap minta pulang, karena pertimbangan biaya yang belum ada,bagaimana aku berani memutuskan operasi jika kami sama sekali tidak punya dana untuk membayarnya.

Malam itu kondisi mataku semakin parah, aku sudah tidak bisa melihat bahkan cahaya pun aku sudah tidak bisa melihat.

Aku betul2 bisa merasakan bagaimana rasanya menjadi orang buta, jika mata kiri ku aku tutup maka hanya hitam saja yang aku lihat. tidak ada sedikitpun cahaya yang bisa tembus.

Malam itu, aku hanya bisa menangis dalam permohonan ku kepada Tuhan.selama aku hidup, ada banyak perkara sedih dan susah aku alami,tapi aku masih dapat menghadapinya dengan tenang.

Tapi saat itu, ketika aku mengalami bagaimana menjadi orang buta yang tidak dapat melihat, hatiku sangat takut dan putus asa.

Sedih, takut,bingung.

Bagaimana aku tidak takut dan bingung, sementara aku mengalami buta dan akan menjadi buta total apabila terlambat di tolong saat itu aku tidak tau harus berbuat apa. harus menjalani operasi...biaya dari mana?

Semalaman aku tidak bisa tidur, mulut dan hatiku berdoa kepada Tuhan, minta pertolongan. karena aku betul2 sudah tidak berdaya.

Suamiku sudah memutuskan malam itu, kami akan menjual mobil untuk menutupi biaya operasi.  sementara mobil dalam proses jual, kami harus cari pinjaman sementara untuk menutupi biaya RS.

Pagi2 jam 6, aku memberanikan diri mengabarkan pada bos ku lewat sms, bahwa mataku mengalami buta dan jalan satu2nya adalah melalui operasi dan aku sampaikan bahwa saat ini kami tidak punya dana untuk itu, apakah aku bisa dapat bantuan dari perusahaan.

dan betapa aku tidak percaya akan balasan sms dari bos ku, bahwa dia menyarankan aku segera ke RS dan menjalani operasi dengan seluruh biaya operasi di tanggung oleh perusahaan.

Aku tidak henti2nya ber terima kasih pada Tuhanku, yang tau dan mendengarkan dan mengabulkan permintaan tolongku

Sungguh ajaibnya pertolongan Tuhan, karena sebetulnya status ku di perusahaan saat ini adalah "status quo".

sesungguhnya saat ini status ku bukan lagi karyawan perusahaan karena sejak bulan Juni ( pada mulanya ) aku sudah  mengajukan permohonan pengunduran diri karena adanya rencanaku memulai usaha sendiri dengan dibantu oleh adik iparku.

tetapi karena ruko yang akan di pakai masih dalam proses renovasi akhirnya aku minta penguduran diri aku di undur ke bulan Oktober setelah lebaran, berhubung bos ku sangat baik dan memang hubungan relasiku dengan bos sangat baik dia malah senang aku mundur ke bulan Oktober.

ketika bulan oktober, karena akan ada audit aku diminta untuk masih membantu perusahaan karena aku yang tau segala data dan proses2 di tahun2 yang lalu. maka dari itu sebenarnya statusku di perusahaan bukan lagi seorang karyawan, tapi hanya ada karena di harapkan bisa membantu.

maka ketika bos ku bilang semua biaya operasi di tanggung oleh perusahaan betapa mengejutkan aku dan aku percaya semua itu adalah karena turut campur Tuhan.

bahkan ketika aku mengucapkan terima kasih kepada bos ku atas bantuannya, dia mengatakan "jangan berterima kasih pada saya, tetapi semua adalah pertolongan Tuhan buat ibu"

akhirnya aku menjalani operasi pada tanggal 2 Desember 2009

saat ini mataku sudah bisa melihat kembali.

Jika aku ingat semua peristiwa yang terjadi, tidak putus2 rasanya rasa syukur dan terima kasih ku atas apa yang sudah Tuhan beri dalam hidupku.

Begitu perdulinya DIA padaku, sehingga pertolongannya tidak pernah terlambat. Ada banyak berkat dan pertolongan Tuhan dalam hidupku.Jika dihitung rasanya seperti Alkitab mengatakan langitpun tak akan cukup untuk memuat semua tulisan tentang kebaikanNYA pada ku.

Aku memang tidak bisa hidup tanpa DIA.

SEGALA KEMULIAAN HANYA BAGI DIA

 

 

 

 

 

 

 

 

joli's picture

mata-mata kami..

Nray : Aku tidak dilahirkan buta, tetapi sejak kecil ( mungkin jg sejak aku lahir ) mata kananku tidak bisa melihat normal. Ketika kelas 5 SD aku menjalani pemeriksaan mata, ternyata mata kanan saya minus 12 dan semakin tambah usia minusnya semakin bertambah, dokter sampaikan hal ini karena letak korneaku tidak normal.

teringat, Elly adik sepupu-ku, juga sejak kecil salah satu mata minus buanyak, dan tidak merasa apa2 karena dia pikir semua orang juga begitu. Kwang Yung, sepupu yang lain (cowok) sejak kecil tidak bisa bedain warna (buta warna) juga tidak merasa apa-apa karena dia pikir semua orang juga begitu. Hingga ketika bertemu ngobrol mungkin waktu itu sekitar kelas 3-4 SD usia kami, baru ngeh, baru sadar, bahwa mata-mata kami berbeda, dan baru lapor ke orang tua masing-masing. Nah lo, gantian orang tua yang ribut dan kuatir..

 

Segala Kemuliaan hanya bagi DIA

Membaca tulisan Nray, mulai paragraf pertama, merasakan yang Nray rasakan, kegalauan, kekuatiran. Hingga paragraf terakhir, ikutan merasakan kebaikan ur boss, dan bersyukur karena kemurahan dan penyertaan Tuhan dalam kehidupan Nray sekeluarga..

Ikutan bersyukur, operasi berjalan baik, dan dapat melihat kembali..

Segala Kemuliaan hanya bagi DIA

Nray's picture

@ Joli ......thanks

Thanks Joli,

Kalau boleh menyarankan, sebaiknya adik sepupu joli sering diperiksakan matanya. karena menurut dokter yang memeriksa saya, jika mata kita minusnya sudah diatas 7, syaraf mata rentan untuk menjadi putus.

dan larangan yang paling utama adalah tidak boleh mengangkat beban yang berat. kalau mengikuti kegiatan fitnes dianjurkan untuk tidak menggunakan alat/beban yang berat.

menurut dokter, syaraf putus itu sebenarnya bisa dicegah, apabila kita sadar akan gejala yang ada, sebetulnya saya mengalami gejala awal, tapi karena tidak mengerti maka syarafnya jadi putus.

gejala awal menurut dokter,dengan kasat mata kita seperti melihat ada guratan syaraf ( seperti cacing2 halus yang sering kita lihat jika kita mengamati dengan seksama ), nah gejala awal syaraf akan putus bentuk cacing2 halus itu bentuknya menjadi besar dan terlihat sangat jelas. kadang2 seperti cacing yang ber jalan2 disekitar mata kita. jika terjadi gejala awal kita langsung ke dokter, maka dokter akan melakukan laser, untuk memperkuat kembali syaraf mata.