Kualitas Vs Kuantitas

Hari Kamis yang lalu, gereja kami mengadakan Retreat Pemuda, yang sudah direncanakan sejak 3 bln yang lalu. Saya dan beberapa orang panitia lain sempat kecewa karena sampai pada hari keberangkatannya, peserta Retreat + Panitia hanya berjumlah 30 orang. Karena pada awalnya kami panitia telah menargetkan 50 orang peserta belum termasuk panitia. Namun karena dukungan dari pembina kamum muda dan Gembala sidang kami, maka walau dengan peserta yang minim kami tetap berangkat menuju tempat Retreat. Walau dengan keterbatasan Keuangan (kami bahkan harus menganti kendaraan yang tadinya bus AC, menjadi Mobil Angkot Isuzu 2 buah dan ada beberapa acara yang memakan biaya banyak, kami batalkan). 

Kami panitia sangat takut kalau-kalau para peserta merasa tidak “asik”, karena, kan biasanya yang namanya Retreat itu rame, bahkan biasanya lebih dari 100 orang peserta. Tetapi ternyata Tuhan memang bekerja dengan cara yang luar biasa. Dengan sedikitnya orang yang ikut Retreat, maka kami semua jadi mudah saling akrab satu dengan yang lainya. Akibatnya kami jadi tidak merasa canggung satu dengan yang lainya ketika ada acara kebersamaan. Kami jadi bisa bercanda, tertawa, dan main bareng, walaupun ada beberapa dari kami yang tadinya belum saling mengenal.  

Dan karena peserta yang sedikit itu. Tiap- tiap sesi pun jadi lebih manarik, karena kami seperti mendapat “les privat” tentang Firman Tuhan, oleh Hamba Tuhan yang membawakan firman. Lalu ketika kami harus Sharing pun di sesi terakhir kami menjadi tidak merasa malu lagi mengungkapkan masalah yang ada dalam diri kita, ya  mungkin karena kami sudah merasa akrab satu dengan yang lainya.  

Ketika kami mau pulang, kami panitia, meminta pendapat kepada para peserta terutama yang sudah sering ikut Retreat. Di luar dugaan ternyata mereka sangat menikmati Retreat kali ini, dan mereka merasa sangat diberkati oleh sesi – sesi yang ada selama Retreat ini. Bahkan ada yang berkata walaupun retreat ini pesertanya sedikit tetapi berkatnya berlimpah. Wah, sebagai panitia, kami tentu saja merasa senang dan menjadikan Retreat kali ini sebagai pengalaman yang sangat indah dengan Tuhan. 

Sebenarnya Retreat kali ini adalah Retreat pertama yang kami adakan, jadi kami sangat senang karena Retreat ini bisa dibilang sukses. Untuk urusan peserta yang sedikit, ya mungkin baru segitu yang Tuhan percayakan untuk kami bawa. Mudah – mudahan Retreat berikutnya kami bisa mendapatkan peserta yang lebih banyak dan tentunya berkat rohani yang lebih banyak pula. Mohon doanya ya! 

Jadi kesimpulanya jika kita berserah pada Tuhan maka Ia akan membuat segala sesuatunya indah pada waktunya. Dan suatu Retreat yang berhasil itu bukan hanya diukur dari banyaknya peserta ataupun konsep acaranya saja, tetapi yang lebih penting berkat – berkat rohani apa yang didapatkan setelah mengikuti Retreat tersebut. Betul ngak? 

GBU ALL