Gadget oh Gadget

Submitted by manusia biru on

Tiba-tiba aku ngebayangin kalau seandainya zaman Tuhan Yesus dulu sudah ada gadget ... gimana ya situasi gereja saat itu. Mungkin sama seperti saat ini.

Kalau lihat film Tuhan Yesus, terutama pas Yesus masuk ke Bait Allah dan hendak membacakan firman Tuhan ... suasana sangat khsusuk, tenang ... hampir semua orang yang ada di situ menghargai firman Tuhan yang ingin disampaikan. Yah, walaupun di film itu, yang saya ingat, Yesus berkata, "Demikianlah firman Tuhan digenapi ...." (kurang lebih begitu intinya) dan respons semua orang di situ, "Haaa ... firman Tuhan digenapi." Saat itu, ada respons langsung terhadap firman Tuhan yang disampaikan.

Susah Dapat Khotbah Murni

Submitted by manusia biru on

Zaman sekarang susah untuk mendapatkan khotbah yang murni ... alkitabiah. Bangun pagi, semangat, berangkat ke gereja. Sampai di gereja, lumayanlah nyanyian pujian penyembahan bisa membawa sampai ke dalam suasana ibadah. Namun, begitu pak pendeta naik ke mimbar dan mulai berkhotbah ... wah, awalnya sudah meyakinkan karena setidaknya jemaat diajak buka Alkitab. Setelah itu, masuk ke pertengahan hingga akhir khotbah ... koq yang diomongin cuma berkat dan pengalaman mendapatkan materi berlimpah dari Tuhan ya? Iya, saya percaya kalau Tuhan itu kaya dan punya segalanya. Ia sanggup memberikan semua yang kita inginkan, jangankan materi ... kepuasan batin, Ia sanggup berikan.

Gereja Gue yang Paling Bener Dah..........

Submitted by Ruth Lestari on

Orang Kristen A : "Gereja loe sepi amat ya, bosenin, duduk, berdiri, nyayi, duduk lagi,      doa, kotbah. Amien...pulang. Gak kaya gereja gue."

Orang Kristen B : "Emangnya gereja loe kaya gimana?"

(OKB mencoba mencari tahu bagaimana ibadah di OKA, OKB datang bersekutu dan.....)

Menyimpang

Submitted by Yoanna Greissia on

 

Artikel saya kali ini agak sensitif dan mungkin harus saya cantumkan “untuk kalangan sendiri” agar saya terbebas dari masalah (walau sebenarnya saya sendiri tidak merasa keberatan dengan masalah yang ditimbulkan oleh tulisan-tulisan saya yang dinilai ironis dan nyeleneh). Ya, setelah saya pertimbangkan, akhirnya saya memutuskan untuk memasukkannya ke web, tidak sekedar menjadi catatan di notes saya.

Brutus di GKI Yasmin

Submitted by Purnawan Kristanto on

 

13584257941527996817
Ibadah Bagimu Negeri. Foto:Purnawan

 

Calpurnia Pisonis memohon suaminya agar tidak memenuhi undangan para senator. Dia memiliki firasat buruk yang akan terjadi pada suaminya, yaitu Julius Caesar, penguasa tertinggi kerajaan Romawi. Meski demikian, Julius Caesar tetap membulatkan tekad untuk hadir karena sudah menjadi kewajibannya. Memasuki ruang senat, Julius melihat  wajah politisi yang tegang.  Julius Caesar berusaha memaklumi situasinya. Dia merasakan para politisi itu memang tidak menyukai kebijakan yang diambilnya. Dengan penuh percaya diri, Julius Caesar menyapukan pandangan ke seluruh hadirin. Dia melihat Marcus Junius Brutus, sahabat karibnya, juga hadir. Julius Caesar pun merasa tenang. Setidaknya ada satu orang yang mendukungnya.

Gereja Lidi atau Gereja Sapu Lidi?

Submitted by Altur Palentinus on

Saya teringat dengan istilah lidi dan sapu lidi yang digunakan untuk menerangkan sebuah analogi tentang persatuan dan kesatuan. Mustahil jika hanya menggunakan satu lidi saja untuk membersihkan sampah di halam rumah. Tentu perlu banyak lidi—yang dibuat menjadi sapu lidi—untuk menyingkirkan sampah-sampah dari halaman rumah. Analogi inilah yang ingin saya gunakan untuk menggambarkan kondisi gereja dewasa ini.

Subscribe to gereja