Submitted by Benia Herawati on

 

 

Termangu
Memandang kamu beku dan buram
Padahal inginku menerpa kencang
Menghempas batu-batu bertumpuk
Menjulang tinggi

Mengerang lirih dalam desauan
Menjerit, meronta
Di kebisuan
Berlari, terjatuh
Cerai berai
Ingin menggapai
Tegak
Tak kuasa

Sepi
Sendiri jelajahi hari
Sendiri ikuti malam
Masih memandang kamu yang beku dan buram

Kamu lupa waktu kita beriringan
Menapak laut menuju barat
Bersama mencurahkan hujan
Menabur hidup dilembah gersang

Kamu tersenyum
Melihat kelopak-kelopak merekah
Mekar
Katamu akan saling mencari
Menunggu
Berdamai
Dalam badai

Submitted by Pniel on Fri, 2010-02-19 10:30
Permalink

Badai menderu namun perahu tetap laju
Gagah perkasa mengarungi samudera
Pulau demi pulau terlampaui
Tidakkah kau labuhi kebeningan air tawar disitu?

Namun perahu tetap melaju
Dermaga ditinggalkan di buritan perahu
Riak air mencubit dan menampar tepian pantai
Sakit...dan pulau liar menjerit, mengerang
Mendambakan dibelai penghuni beradab

Kekasihku, mula apa kau siksa aku?
Labuhkanlah hatimu pada indahnya pantai biru malam berbintang
Dan tembangkanlah untukku merdunya lagu puteri cina.

You have made us for Yourself O Lord and our heart is restless until it rests in You.

Submitted by sandman on Fri, 2010-02-19 10:57
Permalink

Berdamai dalam badai? gak mau ah repot, mending berdamai di BALI, asik !! ha ha ha ha. Cuti ajak cowomu jalan2 :P.

 

Karena kita sungguh berharga bagi-Nya dan Dia mengasihi kita.

Submitted by sandman on Fri, 2010-02-19 20:32
Permalink

Yah salah sendiri perbedaan dijadikan BADAI coba PERBEDAAN dijadikan SURGA... !! tak perlua ada namanya berdamai ... !!

 

Karena kita sungguh berharga bagi-Nya dan Dia mengasihi kita.

Submitted by smile on Fri, 2010-02-19 23:08
Permalink

I like Poetry...

Bebas
Lepas
Tanpa Batas

Bebas
Lepas
Ruang dan waktu

Bebas
Lepas
Ekspresi diri
Luapan emosi
Curahan HaTi

Aku suka berpuisi
itu saja,....

 

smiLe LOVE JeSuS CHRisT

Submitted by Benia Herawati on Sat, 2010-02-20 09:06

In reply to by smile

Permalink

bener, aku suka puisi karena bisa juga menggambarkan apa yang kumaksud dengan cara yang lebih halus haha... ngak harus gamblang kaya artikel, atau cerita biasa...

cuman, mungkin harus pinter2 milih kata2nya, supaya nafas maksudnya tersampaikan, karena maunya arti dari tulisan itu hanya kadang2 tersirat, mungkin begitu kali:)

 

aku juga suka puisi2mu..., harus banyak belajar nih sama yang udah pentolan2...:) Cayooo...

GOd bless Smile...

Benia

 

Submitted by Purnomo on Sat, 2010-02-20 00:21
Permalink

kepada seorang gadis yang setiap pelayanan bersama selalu bertengkar dengan saya.

Sampai akhirnya setelah bertahun-tahun bertengkar saya berkata, "Biar pertengkaran kita lebih intensif, bagaimana kalau kita menikah saja." E, dia setuju.

Anehnya sampai sekian puluh tahun kami masih tinggal serumah. Bertengkarnya? Masih juga.

Good poem, gampang dimengerti.

Salam.